Anda di halaman 1dari 4

Nama: Mutiara Dina Aulia

NIM: 22058104
Mata Kuliah: Pendidikan Agama

Pertanyaan:
1. Bagaimana kedudukan syariah dalam agama Islam? Menjelaskan
2. Bagaimana konsep ibadah dalam Islam ? menjelaskan
3. Jelaskan fungsi syariah daalam kehidupan? Analisis
4. Jelaskan tingakatan mashlahat yang dapat diwujudkan oleh syari`ah? Analisis

Jawaban:
1. Syariah memiliki kedudukan yang penting dalam Islam.
2. Ibadah Mahdhah Penghambaan yang murni hanya merupakan hubungan antara hamba
dengan Allah Swt secara langsung. Dalam pelaksanaannya harus berdasarkan kepada
perintah al-Quran dan mencontoh pada pelaksanaan Rasulullah Saw. Tidak boleh
dibuat-buat dan jika dibuat-buat atau diadaadakan. Jika seseorang melakukan yang
demikian maka apa yang ia lakukan tidak ada artinya. Ibadah mahdhah memeliki
beberapa karakteristik, yaitu:
a. Berdasarkan kepada dalil;
b. Mengikuti ketentuan Rasulullah Saw;
c. Bersifat suprarasional (ghairu al-mu`alalah) dan
d. Ketaatan kepada Allah Swt.

Ibadah Gairu Mahdhah Penghambaan yang tidak saja mengatur hubungan hamba
dengan Allah Swt tapi juga mengatur hubungan atau interaksi antara hamba
dengan makhluk lainnya. Contoh: bersedekah, tolong-menolong, jual-beli, dll.
Pada ibadah gairu mahdhah tidak ada ketentuan pasti tentang pelaksanaannya.
Yang terpenting adalah, segala amalan yang dilakukan dengan iman dan ikhlas
maka bernilai ibadah disisi Allah Swt. Karakteristik ibadah ghairu mahdhah:
A. Dijelaskan oleh dalil global dan tidak ada dalil yang melarang;
B. Tidak mesti meniru Rasulullah Saw;
C. Bersifat rasional (mu`allalah) dan
D. Azasnya “mashalahah atau manfa`ah”
3. Fungsinya itu adalah untuk mengatur segala tindak tanduk manusia agar sesuai
dengan ketentuan yang telah digariskan Allah Swt. Jika manusia tidak diatur oleh
Allah Swt maka manusia akan menjadi makhluk yang lebih rendah derajatnya dari
makhluk yang lain.
a. Menjaga Agama Pemeliharan agama merupakan tujuan pertama hukum Islam.
Sebab agama merupakan pedoman utama dalam kehidupan bagi manusia. Pada
agama dijelaskan hubungan antara manusia dengan tuhannya dan hubungan
manusia dengan sesamanya. Tanpa agama manusia tidak akan mengenal tuhannya
sehingga manusia akan bertingkah sombong dan merusak dipermukaan bumi.
Tanpa agama manusia tidak akan mampu berbuat baik dengan sesama.
Kecendrungan mereka adalah untuk mengintimidasi kaum yang lemah atau
memperbudaknya.
b. Menjaga Jiwa Menjaga jiwa artinya adalah menjaga tubuh agar tetap sehat dan
kuat sehingga terjaminnya keberlansungan hidup. Sebab tubuh merupakan tempat
bersemayamnya ruh pada diri seseorang. Jika seandainya tubuh seseorang tidak
mungkin lagi ditempati oleh ruh, maka terjadilah yang namanya kematian.
Dimana ruh pergi meninggalkan tubuh seehingga tubuh tidak mampu lagi
melakukan apa-apa pada kehidupan ini. Seperti seseorang yang kehabisan darah,
atau seseorang yang lerhernya dipenggal, atau seseorang yang dijangkiti pengyakit
kronis yang berbahaya. Hal-hal yang demikian merupakan ketidak mungkinan ruh
untuk tetap bersemayam pada tubuh seseorang.
c. Menjaga Akal Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna diciptakan
oleh Allah Swt dari mahkluk-makhluk yang lain. Bentuk kesempurnaan tersebut
terdapat pada dua hal, yaitu: Pertama, Allah Swt telah menjadikan manusia dalam
rupa yang paling baik. Postur yang seusuai dengan tugasnya sebagai pemimpin
dan susunan anggota tubuh yang menjadikan manusia mampu melakukan apa
saja. Manusia yang yang telah disempurnakan penciptaannya bisa saja menempati
tempat yang paling hina yaitu neraka. Hal ini terjadi lantaran mereka tidak
menggunakan akal fikiran yang mereka miliki sebagai anugrah dari Allah Swt
untuk beriman kepada-Nya dan mengerjakan amalan-amalan shaleh dalam
kehidupan.
d. Menjaga Harta Islam mengajarkan bahwa semua harta di dunia ini adalah milik
Allah Swt. Manusia hanya diberi kuasa oleh Allah Swt hanya untuk
memanfaatkannya saja sedangkan kepemilikan mutlak milik Allah Swt.
e. Menjaga Keturunan Perlindungan Islam terhadap keturunan adalah dengan
mensyariatkannya pernikahan. Islam menuntun seseorang yang hendak
membangun mahlihgai rumah tangga yang dimulai dari memilih calon pasangan
hidup dengan mengenali perempuanperempuan yang boleh dinikahi dan yang
tidak boleh dinikahi. Dilanjutkan dengan tatacara perkawinan, baik rukun dan
syaratsyarat apa yang harus dipenuhi.
4. - Kemashlahatan Dunia Ulama sepakat bahwa kemashalahatan dalam kehidupan
dunia dapat dibagi kepada tiga tingkatan, yaitu: dharuriyah (primer), hajiyah
(sekunder) dan tahsiniyah (tersier). Pada masing-masing tingkatan memiliki
karakteristik dan standar yang berbeda
- Hajiyyah - Sekunder Kemaslhahatan hajiyyah (sekunder) adalah kemashlahatan
yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan yang bila mana tidak terwujud maka
tidak sampai mengancam kehidupan manusia, akan tetapi hanya menyebabkan
manusia dalam kesusahan atau kesulitan. Agar manusia terhindar dari kesusahan-
kesusahan tersbut, maka Islam mensyariatkan rukhsah. Rukhshah adalah
keringanan hukum yang diberikan oleh Allah Swt kepada manusia jika mereka
menghadapai kondisi yang susah untuk melakukan perintah sesuai dengan
ketentuannya. Seperti Islam mensyriatkan rukhsah dengan kebolehan men-jama`
(menggabungkan) shalat pada perjalanan. Begitu juga dengan menqashar
(meringkas) rakaat shalat jika seandanya perjalanan yang ditempuh cukup jauh
sesuai dengan batasan yang telah ditentukan oleh syara’. Ataupun kebolehan jual
beli salam yang barang dagannyannya belum ada tapi sudah dilakukan transaksi.
Dibolehkan jual beli dalam bentuk ini untuk memudahkan bagi para pihak dalam
melakukan aktivitas dagang mereka. Sebab pada hakikatnya, jual beli harus
dihadirkan barang dagangan yang merupakan rukun jual beli. Tapi karena lain
sistuasi, jual beli salam dibolehkan dengan tujuan memberikan kemdahan bagi
manusia.
- Tahsiniyyah - Tersier Mashlahat tahsiniyah adalah kemashalatan dalam tingkatan
kemewahan. Keberadaannya merupakan pelengkap bagi kemashalatan lain, jika
tidak terpenuhi maka tidak akan mengancam kehidupan manusia dan juga tidak
akan menyebabkan mereka kesusahan dalam kehidupan. Hal ini biasanya adalah
kepatutan menurut adat istiadat, menghindarkan hal-hal yang tidak enak
dipandang mata dan berhias dengan keindahan yang sesuai dengan tuntuan norma
dan akhlak yang berlaku. Mashlahat tahsiniyah terdapat dalam berbagai bidang
kehidupan, seperti ibadah, muamalah dan lain sebagainya. Allah Swt. telah
menyariatkan hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan tahsiniyyah. Dalam
perkara ibadah, Islam menyariatkan bersuci baik dari najis atau dari hadas, baik
dari badan maupun pada tempat dan lingkungan. Islam menganjurkan berhias
ketika hendak ke mesjid, menganjurkan memperbanyak ibadah sunat. Masalah
muamalah, Islam melarang boros, kikir, menaikkan harga, monopoli dan lain-lain.
- Mashlahat Akhirat Sedangkan yang menjadi kemashalahatan pada kehidupan
akhirat adalah dimasukkan ke dalam surga sehinggga seseorang mendapatkan
berbagai kenikmatan didalamnya. Kemudian dijauhkan dari api neraka yang
menyala-nyala sehingga terhindar dari siksanya

Anda mungkin juga menyukai