NIM : 5170811067
MATA KULIAH : AGAMA ISLAM
Pertemuan I
Makna, Tujuan, dan Metodologi Islam
Pertemuan II
Manusia, Tuhan, Agama dan Islam
Pertemuan III
Iman, Islam dan Ihsan
Pertemuan IV
Membangun Paradigma Qur’ani
Paradigma Qurani adalah cara pandang dan cara berpikir tentang suatu
realitas atau suatu permasalahan berdasarkan Al-Quran.
Pertemuan V
Sumber hukum ada tiga (3) macam yaitu al Qur‟an, Hadits dan Ijtihad.
Ijtihad dibagi atas tiga Iima. Al-Qur‟an dan sunnah keduanya adalah cahaya yang
menerangi kegelapan dan melenyapkan kebingungan. Ijtihad adalah kegiatan
pemikiran yang dicurahkan untuk menarik dan menyimpulkan hukum syariat dari
kedua sumber hukum (Al Qur’an + Hadits) guna menetapkan pengaturan hidup
bermasyarakat
Pertemuan VI
Ibadah : Aspek Ritual Umat Islam
Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-ku [Q.S. al-
dzariyat (56):56]
Dalam Islam halal dan haram telah ditentukan dengan jelas, banyak sekali
ayat Al-qur’an dan Al-hadis yang membahas hal tersebut. Dengan demikian,
mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal merupakan suatu kewajiban
bagi umat Islam.
Apabila makanan dan minuman kita terjaga dari yang diharamkan Allah,
atau dengan kata lain kita hanya makan mengkonsumsi yang dihalalkan Allah,
niscaya ridho Allah itu tidak mustahil kita peroleh jika kita taat kepada-Nya.
Tetapi sebaliknya, meskipun kita taat, namun kita makan dan minum dari yang
haram yang bukan karena terpaksa, maka akan sia-sialah usaha kita. Untuk itu,
makalah ini disusun untuk mengupas tentang makanan dan minuman yang halal
dan yang haram dalam Islam.
Pada akhirnya kita dapat menyimpulkan bahwa semua jenis makanan apa
saja yang ada di dunia sebenarnya halal untuk dimakan, hampir 98% makanan
Halal dan sisanya 2% adalah Haram atau sangat sedikit, namun terkadang
makanan Halal tersebut bisa saja menjadi Haram karena satu dua hal, misal hewan
yang sudah menjadi bangkai, hewan yang mati tercekik, hewan yang terjatuh atau
terkena pukulan keras dan juga hewan yang mati karena dimangsa hewan buas
lainnya. Semua itu menjadi Haram karena satu hal yaitu hewan yang mati tersebut
tidak disembelih atas nama Allah. Dan juga mulai dari cara mendapatkannya
seperti hasil perjudian, cara mengolahnya dan sebagainya.