Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

KERANGKA DASAR AJARAN ISLAM


Dosen PAI : Prof. Dr. H.A. Hasyim Nawawie, SH, MHI, Msi

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama
Kelas Akuntansi 1B kelompok 3 :
1. RENI IKA SARI 2032550036
2. VANNI AYU P. 2032550095

POLITEKNIK NEGERI MALANG PSDKU KEDIRI


PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah memberikan rahmat,
taufik serta hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “ Kerangka Dasar
Ajaran Islam“ diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Pada
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang turut andil dalam
penyusunan makalah ini hingga pada batas waktu yang ditentukan.
Kami sebagai penyusun sangat menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran para pembaca untuk
kesempurnaan makalah ini dengan baik. Sehingga makalah ini dapat memberi informasi dan
berguna bagi parra pembaca dan khusunya kami sebagai penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, banyak sekali permasalahan-permasalahan fundamental yang terjadi
dalam praktek ibadah seorang muslim. Salah satu permasalahan fundamental yang kian
menjamur adalah menyangkut praktek dasar ajaran Islam.
Dasar ajaran Islam yang terdiri dari aqidah, syari‟ah, dan akhlak sering sekali
dilupakan keterkaitannya. Contohnya: seseorang melaksanakan shalat, berarti dia
melakukan syari‟ah. Tetapi shalat itu dilakukannya untuk membuat kagum orang-orang
di sekitarnya, berarti dia tidak melaksanakan aqidah. Karena shalat itu dilakukannya
bukan karena Allah SWT, maka shalat itu tidak bermanfaat bagi dirinya sendiri ataupun
orang lain. Alhasil, dia tidak mendapatkan manfaat pada akhlaknya.
Itulah yang menjadikan suatu perbuatan yang seharusnya mendapat ganjaran
pahala, tapi malah menjadi suatu kesia-siaan karena tidak dilakukan semata-mata
karena Allah. Dengan penyusunan makalah ini, penulis berharap dapat menegaskan
kembali mengenai kerangka dasar ajaran Islam yang terdiri dari: Aqidah, Syari‟ah, dan
akhlak yang kian terlupakan.

B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa pengertian dari kerangka dasar ajaran islam ?
2) Apa pengertian dari aqidah,syariah,dan akhlak?
3) Bagaimana hubungan antara aqidah,Syariah,dan akhlak?
C. TUJUAN
1) Mengetahui pengertian dari kerangka dasar ajaran islam
2) Mengetahui tentang aqidah,Syariah,dan akhlak
3) Mengetahui hubungan antara aqidah,Syariah,akhlak
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KERANGKA DASAR AJARAN AGAMA ISLAM
Kerangka dasar ajaran Islam maksudnya adalah garis besar atau rancangan ajaran Islam
yang sifatnya mendasar, atau yang mendasari semua nilai dan konsep yang ada dalam
ajaran Islam. Kerangka dasar ajaran Islam sangat terkait erat dengan tujuan ajaran Islam.

Maka kerangka dasar ajaran Islam meliputi tiga konsep kajian pokok,yaitu 
aqidah, syariah, dan akhlak. Tiga kerangka dasar ajaran Islam ini sering juga disebut dengan
tiga ruang lingkup pokok ajaran Islam atau trilogi ajaran Islam. Kalau dikembalikan pada
konsep dasarnya, tiga kerangka dasar Islam di atas berasal dari tiga konsep dasar Islam,
yaitu iman, islam, dan ihsan.

Ketiga konsep dasar Islam ini didasarkan pada hadis Nabi saw. yang diriwayatkan dari
Umar Bin Khaththab. Hadis ini menceritakan tentang dialog antara Malaikat Jibril dengan
Nabi saw. Jibril bertanya kepada Nabi tentang ketiga konsep tersebut, pertama-tama
tentang konsep iman yang dijawab oleh Nabi dengan rukun iman yang enam, yaitu:
1) Iman kepada Allah
2) Iman kepada Malaikat-Nya
3) Iman kepada Kitab-kitab-Nya
4) Iman kepada Rasul-rasul-Nya
5) Iman kepada Hari Akhir
6) Iman kepada Qadla dan Qadar-Nya.

Allah berfirman dalam QS.An-Nisa’, ayat 136 yaitu


“ Wahai orang yang beriman, tetaplah beriman kepaada Allah dan Rasul-Nya dan kepada
kitab yang diturunkan kepada rasul-Nya serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang
siapa ingkar kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, Rasul-Nya, hari Kemudian, maka
sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh- jauhnya”.  
Berdasarkan fondasi dari enam rukun iman tersebut, maka keterikatan setiap muslim
kepada Islam seyogyanya adalah:

 Meyakini bahwa Islam adalah agama yang terakhir, mengandung syariat yang
menyempurnakan syariat-syariat yang diturunkan Allah sebelumnya. Seperti
sebagaimana Allah berfirman:“Tidaklah Muhammad seorang bapak (bagi) salah
seorang laki-laki di antara kamu, melainkan dia  itu utusan Allah dan penutup para
nabi”
 Meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar disisi Allah SWT,
karena Islam adalah agama yang dianut oleh para Nabi sejak Nabi Adam as sampai
Nabi Muhammad. Islam datang dengan membawa kebenaran yang bersifat absolut
guna menjadi pedoman hidup dan kehidupan manusia selarasnya dengan fitrahnya.
Allah berfirman dalam surah Ali-Imran ayat 19:“Sesungguhnya agama di sisi Allah
hanyalah Islam”
 Meyakini Islam adalah agama yang universal dan berlaku untuk semua manusia,
serta mampu menjawab segala persoalan yang muncul dalam segala lapisan
masyarakat dan sesuai dengan tuntutan budaya manusia sepanjang zaman.
Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam surah As-Saba, ayat28:“Dan tiadalah
kami utus kamu (Muhammad) melainkan untuk semua manusia sebagai berita
gembira dan peringatan. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

Jibril lalu bertanya tentang islam yang dijawab dengan rukun Islam yang lima yaitu:

1) Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya,
2) Mendirikan shalat
3) Menunaikan zakat
4) Melaksanakan puasa di bulan Ramadhan
5) Haji ke Baitullah bagi yang mampu.

Kemudian Jibril bertanya tentang konsep ihsan yang dijawab dengan rukun ihsan, yaitu
menyembah (beribadah) kepada Allah seolah-olah melihat-Nya, dan jika tidak bisa melihat
Allah, harus diyakini bahwa Dia selalu melihatnya. Berdasarkan hadis di atas, dapat
dipahami bahwa rukun atau kerangka dasar ajaran Islam itu ada tiga, yaitu iman, islam, dan
ihsan.

Dari tiga konsep dasar ini para ulama mengembangkannya menjadi tiga konsep kajian.
Konsep iman melahirkan konsep kajian aqidah, konsep islam melahirkan konsep kajian,
syariah dan konsep ihsan melahirkan konsep kajian akhlak

B. PENGERTIAN AQIDAH,SYARIAH,dan AKHLAK


a) Aqidah
Secara etimologi, aqidah berarti keyakinan atau iman. Dengan demikian, aqidah
merupakan asas tempat mendirikan seluruh bangunan (ajaran) Islam dan menjadi kerangka
dasar ajaran Islam sangkutan semua hal dalam Islam.
Kesediaan manusia untuk tunduk dan patuh secara sukarela pada kehendak Allah
tersebut mengandung 6 komponen dasar perjanjian antara lain:
1) Keyakinan hati bahwa tidak ada Tuhan selain Allah
2) Keyakinan hati bahwa ada hal yang ghaib
3) Keyakinan hati bahwa ada manusia biasa yang diberi amanah kerasulan oleh
Allah
4) Keyakinan hati bahwa ada petunjuk hidup yang diberikan Allah
5) Keyakinan hati bahwa ada pertanggungjawaban amal perbuatan setelah
kematian
6) Keyakinan hati bahwa ada aturan pasti yang melandasi kehidupan yang dibuat
oleh Allah (QS. Al- Baqarah, 2: 2 - 4 & 177; Al Bayan, Kitab Iman, No.5)
b) Syariah
Secara etimologis, syariah berarti jalan kesumber air /jalan yg hrus diikuti, yakni jalan
kearah sumber pokok bagi kehidupan. Secara terminologis, syariah berarti semua peraturan
agama yang ditetapkan oleh Allah untuk kaum Muslim maupun sunah rasul. Jadi dpat
dipahami bahwa kajian syariah tertumpu pada masalah aturan Allah dan rasul-nya atau
masalah hukum.
Secara garis besar peraturan Allah yang diberikan kepada manusia terbagi dua, yaitu :
1. Ibadat, yaitu peraturan yang berkaitan dengan perbuatan manusia guna
mendekatkan diri pada Allah, mengingat-ingat keagunganNya, dan berterima
kasih atas karunia yang diberikan-Nya kepada manusia
2. Mu’amalat, yaitu peraturan yang berkaitan dengan perbuatan manusia guna
menemukan kebaikkan bersama dan mengurangi kedzaliman atas manusia lain
pada umumnya
c) Akhlak
Secara etimologis, kata akhlak berasal dari bhs Arab al-akhlaq yang merupakan bentuk
jamak dari kata khuluq yang berarti Budi pekerti, perangi, tingkah laku, atau tabiot ( Hamzah
ya'qub,1988:11) sedangkan secara terminologis, akhlak berarti keadaan gerak jiwa yang
mendorong ke arah melakukan perbuatan degan tidak menghajatkan pikiran.
Ruang lingkup akhlaq dibagi dua, yaitu:
1. Dampak dari perbuatan yang berulang-ulang sebagai tanda berterimakasih
kepada Allah (akhlaq kepada Allah).
2. Dampak dari perbuatan yang berulang-ulang guna menemukan kemanfaatan
bagi hidup bersama (akhlaq kepada manusia).

C. HUBUNGAN ANTARA AQIDAH,SYARIAH,dan AKHLAK

Ketiganya mempunyai hubungan yang sangat erat, bahkan merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisah pisahkan. Meskipun demikian, ketiganya dapat dibedakan satu
sama lain. Aqidah sebagai konsep/sistem keyakinan yang bermuatan elemen-elemen
dasar iman, menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan agama. Syariah sebagai
konsep/sistem hukum berisi peraturan yang menggambarkan fungsi agama. Sedangkan
akhlak sebagai sistem nilai etika yang menggambarkan arah dan tujuan yang hendak
dicapai oleh agama.
Oleh karena itu, ketiga kerangka dasar tersebut hrus terintegrasi dalam diri seorang
muslim.Bisa diibaratkan sebuah pohon, akarnya adalah aqidah, sementara batang, dahan,
dan daunnya adalah syariah, sedangkan buah nya adalah akhlak.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kerangka dasar ajaran Islam maksudnya adalah garis besar atau rancangan ajaran
Islam yang sifatnya mendasar, atau yang mendasari semua nilai dan konsep yang ada
dalam ajaran Islam. Dimana di dalam kerangka dasar ajaran terdapat tiga bagian utama
yang saling berkaitan, yaitu: Aqidah, Syari‟ah, dan Akhlak.
Aqidah sebagai konsep/sistem keyakinan yang bermuatan elemen-elemen dasar
iman, menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan agama. Syariah sebagai
konsep/sistem hukum berisi peraturan yang menggambarkan fungsi agama. Sedangkan
akhlak sebagai sistem nilai etika yang menggambarkan arah dan tujuan yang hendak
dicapai oleh agama.

B. DAFTAR PUSTAKA
 Makalah kerangka dasar
https://asepprasetio.wordpress.com/2015/09/29/kerangka-dasar-islam/
 Makalah kerangka dasar
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131862252/pendidikan/PAI+Kerangka+Dasar+Isla
m+-+Diskusi+Kelompok.pdf

Anda mungkin juga menyukai