Piutang diakui pada laporan posisi keuangan jika entitas tersebut menjadi bagian daan
maka perusahaan alan mengaloi piutangrya. Dalam transalsi piutang yang dikaitkan dengam
Sesuai dengan PSAK 55-piutang diakui oleh entitas sebesar nilai wajar Nilai wajar
erupakan harga perolehan atau nilai pertukaran antara kedua belah pihak p
transaksi. Nilai pertukaran ini dapat dipengaruhi oleh adanya hubungan relasi, karenanya
Pada saat perolehan, entitas seharusnya mengukur piutang sebesar nilai kaini dari kas yang
akan diterima di masa depan present valuel discounted offuture cash flow). Untik pengukuran
piutang dagang dan piutang usahe, jarang sekali memperhitungkan komponen bunga dai
Piutang tersebut. Dalam praktiknya, piutang dagang atau piutang usaha jarang mempunyai
bunga. Jangka waktu antara piutang dan pembayaran relatif pendek sehingga pendapatan
bunga yang diperhitungkan relatif kecil dan tidak material. Misalnya, penjualan terjadi pada
1 Februari 2015 sebesar Rp1.000.000, pembayaran dilakukan pada tanggal 1 Maret 2015 jik
tingkat suku bunga 6%, maka nilai kininya adalah sebesar Rp995.000, jika membayarnya lebih
Untuk piutang dagang atau piutang usaha yang secara jelas akan dilunasi dalam jangka
panjang, maka perusahaan harus mencatat piutang sebesar nilai kini dari kas di masa
mendatang. Jika piutang tersebut tidak berbunga, maka akan dihitung dengan menggunakan
tingkat suku bunga pasar pada saat pendapatan tersebut diterima. Akibatnya piitang tiak
dicatat sebesar nilai fakinr (invoice), telapi ada diskon yang diperhitungkan. Diskon ini akan
Referensi yang digunakan untuk menentukan tingkat suku bunga pasar adalah suk
bunga yang berlaku untuk piutang serupa di pasar. Dalam praktiknya, sering juga digunaka
tingkat suku bunga risk free ditambah risk prernium. Asumsinya jika uang tersebut diteris
entitas dapat memperoleh return sebesar return yang diharapkan. Kadangkala menggunakan
tingkat bunga jika entitas berutang untuk menambah modal kerja (incremnental borrowig
cost). Alasannya jika piutang tersebut dilunasi, maka entitas tidak perlu menarrbah utang
untuk modal kerja entitas.
Untuk piutang yang memiliki nilai wajar misalnya wesel tagih, entitas dapai menggunalan
secara konsisten dengan nilai wajar pada saat pengukuran awal dan melakukan pengukuran
mengqunakan nilai wajar. Sebaliknya, jika entitas tidak memilih menggunakan nilai wajar pada
pengakuan awal, maka pada pengakuan selanjutnya tidak boleh memilih menggunakan niai
wajar. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar piutang
disajikan dalam laporan laba rugi. Perubahan nilai wajan tersebut mencerminkan tingkat bunga
yang sebenarnya belum tercatat, sehingga dilaporkan sebagai bagian dari laba rugi.
Biaya Transaksi
Standar mengatur untuk aset keuangan yang tidak diukur dengan nila wajar (termasuk
piutang), pengukuran awal sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaks. Biaya transaloi
adalah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh piutang Untuk piutang dagang maika biays
transaksi untuk perolehan piutang tidak ada, karena transaksi terkait dengan peujualan alau
pendapatan yang diperoleh perusahaan. Namun untuk piutang dalam bentuk krett yang,
disalurkan perbankan atau lembaga keuangan, akan muncol biaya transaksi untuk peroletan
piutang ini. Nilai biaya transaksi ini dicatat menambah perolehan piutang dan menrergarwlu
tingkat suku bunga efektif yang akan dikenakan. Ilustrasi berkut ini menjelaskan mengenai
Bank ABC memberikan pinjaman kepada PT Mawar sebesar Rp30.000.000.000 dengan tingkat bunga
8%. Bunga dibayarkan setiap akhir tahun sebesar bunga dikalikan saldo kredit daiam kontrak. Kredit
tersebut dilunasi seluruhnya pada akhir tahun kelima. Dalam rangka pemberian pinjaman tersebut,
Bank ABC membebankan biaya administrasi kepada PT Mawar sebesar Rp971.916.000. Daiam
perianjian disepakati bahwa biaya administrasi tersebut akan mengurangi jumlah pinjaman yang
akan diterima oleh PT Mawar.
Biaya transaksi akan diperhitungkan dalam menentukan nilai perolehan piutang, karena di
dalam perjanjian disebutkan mengurangi jumlah pinjaman, maka PT Mawar hanya menerima
pinjaman sebesar Rp29.028.084.000. Biaya transaksi tersebut akan memengaruhi tingkat suku bunga
efektif yang akan digunakan Bank ABC untuk mengakui bunga. Tingkat suku bunga efektif menjadi
lebih besar karena nilai uang yang diberikan lebih kecil, padahal perusahaan tetap akan memperoieh
pembayaran bunga 8% dari nominal pinjaman Rp30.000.000.0C0. Tingkat suku bunga efektif
dihitung sebesar 9%. Skedul pembayaran bunga amortisasi dengan suku bunga efektif dapat dilihat
pada tabel di bawah.
HALAMAN 208
Diskon Penjualan
Untuk transaksi penjualan, perusahaan seringkali memberikan diskon atau potongan baik
potongan harga maupun kuantitas. Terkadang perusahaan memberikan potongan harga pada
pelanggan pada masa promosi, misalnya hari raya, awal sekolah, dan awal tahun. Potongan
harga seringkali diberikan kepada pelanggan tertentu karena telah lama menjadi pelanggai
atau pelanggan tersebut menjual barangaya kepada pihak lain (grosir). Potongan kuantitas
diberikan dengan memberikan bonus barang pada saat pelanggan membeli dalam jumlah
pencatatan pendapatan, namun tidak memengaruhi pencatatan piutang. Piutang akan dicatat
sebesar nilai setelah dikurangi diskon penjualan. Nilai setelah diskon adalah harga wajar dari
olehan piutang tersebut. Pendapatan akan diakui sebesar nilai setelah potongan/disk
Untuk pengakuan pendapatan terkait dengan pemberian hadiah atau bonus produk lain akan
biasanya memisahkan antara pencatatan penjualan dan diskon dalam rangka meiakukan
Diskon dapat juga diberikan dalam potongan penjualan karena pembayaran yang dilalkukan
pelanggan lebih cepat dari yang telah dijadwalkan. Dalam kontrak penjualan sering dinyatakan
dalam bentuk 2/10, n/30 artinya akan diberikan diskon penjualan sebesar 2% jika pelanggan
membayar sampai dengan 10 hari dan piutang tersebut harus dilunasi dalam waktu 30 har.
Diskon penjualan yang dilkaitkan dengan pembayaran dapat dicatat dengan menggunakan
dua metode yaitu metode piutang neto (net method) dan metode piutang bruto (gross methods)
Keduanye dapat diterapkan oleh perusabaan. Pilithan metode yang digunakan tergantung kondisi
dan kebiasaan pelanggan. Jika sebagian besar atau seluruh pelanggan mengambil diskon, mnaka
pencatatan dengan menggunakan metode neto lebih mudah dalam proses pencatatan.
Dalam pencatatan metode neto, diasumsikan diskon diambil, sehingga ketika mencatat
h dan piutang pada saat terjadi penjualan sudah dikurangi diskon ters
pembayaran dilakukan pada periode diskon, maka piutang dagang dilunasi sebesar nilai
setelah diskon. Namun jika piutang dilunasi di luar periode diskon maka diskon tersebut
menjadi hangus atau tidak dimanfaatkan (sales discount forfeited). Diskon yang tiak
dimanfaatkan ini dimasukkan dalam pendapatan lain-lain. Bahkan ada yang berpendapat
Untuk pencatatan dengan metode bruto, piutang dagang pada saat penjualan sebesir
nilai penjualan sebelum diskon. Jika pelanggan membayar pada periode diskon akan dicatat
nilai diskonnya. Untuk pelanggan yang membayar di luar periode diskon tidak akan ada
pencatatan diskon.