Anda di halaman 1dari 10

Nama : Jeri Hijrawan M

NIM : 5170811067

Mekanika Bahan A

DEFINISI TEGANGAN NORMAL

Adalah tegangan yang bekerja tegak lurus terhadap bidang, Apabila gaya – gaya dikenakan pada
ujung – ujung batang sedemikian sehingga batang dalam kondisi tertarik, maka terjadi suatu tegangan
tarik, dan apabila batang dalam keadaan tertekan, maka terjadi suatu tegangan tekan.

TEGANGAN TARIK

Gambar Tegangan Tarik

Contoh Soal:
1. Batangan seperti gambar berikut ini direkatkan untuk menopang gaya 50 kN. 
Bagian atas terbuat dari baja dan memiliki panjang 10 m, berat jenis  dan luas 6000 mm2
bagian bawah terbuat dari kuningan dan memiliki berat jenis , panjang 6 m
serta luas 5000 mm2 .  Modulus elastisitas baja adalah   dan modulus elastisitas kuningan 90  carilah tegangan maksimum
yang terjadi.
2. Sebuah batang prismatik dengan penampang berbentuk empat persegi panjang (20 x 40 mm) dan panjang 2.8 m dikenakan
suatu gaya tarik aksial 70 kN. Pemanjangan yang dialami batang adalah 1.2 mm. Hitunglah tegangan dan regangan tarik
dalam batang. 

TEGANGAN TEKAN

Gambar Tegangan Tekan

Contoh Soal :
1. Balok baja dengan penampang I dibebani dengan dua beban terpusat seperti tergambar.
Akibat beban maka serat bawah penampang mengalami perpanjangan sebesar 0,12 mm, yang
diamati pada titik ukur A dan B. Hitung besar beban P, E baja = 200 GPa
P P

200 mm

2m 2m 2m

16 mm

10 mm
460 mm

16 mm

191 mm

Penyelesaian:
Luas penampang,
A = 191.16.2 + 428.10 = 10392 mm2
Momen Inersia
Ix = Ixo + Ay’2
1 1
Ix = 2( 12 .191.163 + 191.16.2222) + 12 .10.4283 = 366689824 mm4
Hukum Hooke

σ =ε . E
0 , 12
σ= 200 . 103
200
 = 120 MPa

M = P.2000

M.y
σ=
I
2000 .P .230
120 = 366689824

P = 95658 N = 95,658 kN

TEGANGAN LENTUR

Gambar Tegangan Lentur

z
x

bidang ABCD

(a)

A C
A C

x M M

B D

B D

(b) (c)

Gambar 6.1. Sifat Balok dalam Lentur

Rumus Tegangan Lentur

y
σ
y - c maks y

M x z dA y
garis netral

dA -y

y
σ
c maks

maks

Gambar 6.4. Tegangan Pada Lentur Murni

y
σ
Tanda negatip pada c maks merupakan serat tekan, dan tanda positip untuk serat tarik, demikian
pula halnya dengan nilai y, pada serat tekan bertanda positip dan pada serat tarik bertanda negatip.
Gaya = Tegangan x Luas penampang

y
σ
Tegangan = - c maks (dapat juga diambil tanda positip)
Luas penampang = dA

y
σ
Maka gaya = - c maks dA
 Fx = 0

y
∫− c σ maks . dA=0
A

σ maks

c A
∫ ydA=0

∫ ydA= ȳ A=0
A  ȳ adalah ordinat titik berat

Karena A tidak nol maka ȳ harus nol.


Dengan demikian maka garis netral harus melalui titik berat penampang.

M=0
Mluar = Mdalam

∫ (− cy σ maks ) dA . y
M= A
σ maks 2

c A
∫ y dA
M=

σ maks
− Ix
M= c

M .c
σ maks =−
Ix
Tanda negatip dapat dihilangkan dan disesuaikan saja dengan tanda momen yang bekerja.
Apabila momen yang bekerja positip maka serat bawah tertarik, tegangan nya diberi tanda
positip, dan serat atas tertekan, tegangannya diberi tanda negatip.
Secara umum untuk tegangan sejauh y dari garis netral:

M.y
σ=
Ix

dengan:

 : tegangan normal akibat lentur


M : momen luar
Y : jarak tegangan yang ditinjau ke garis netral
Ix : momen inersia terhadap sumbu x

Contoh Soal
Balok overstek, terjepit di A dengan penampang seperti tergambar, memikul beban terbagi rata
sebesar q
1. Hitung besar beban q (dalam kN/m) apabila tegangan lentur maksimum pada penampang di
perletakan jepit sebesar 140 MPa

25 mm

225 mm
2,5 m
25 mm 150 mm 25 mm

Penyelesaian:
y

1 25 mm
99,04
x
2 2
225 mm
150,96

25 mm 150 mm 25 mm

Ix = Ixo + Ay’2
1
. 200 .253 +200 .25 . 86 , 542
Ix1 = 12 = 37706274,67 mm4
1
2. . 25 . 2253 +2 .25 . 225 .38 , 46 2
Ix2 = 12 = 64101618,00 mm4 +
Ix = 101807892,67 mm4
Mmaks = ½ q.l2
= ½ .q.2,52

M . yb
σ=
Ix
(dipakai yb supaya tegangan pada serat bawah akan maksimum 140 MPa)
1
2
.q . 2,52 . 106 . 150, 96
140 = 101807892, 7
q = 30,21 kN/m

Mmaks = ½ .30,21.2,52 = 94,40625 kNm

M . y a 94 , 40625 . 106 . 99 , 04
σ a= = =91 , 84
Ix 101807892, 7 MPa

M . y b 94 , 40625 . 106 . 150 , 96


σ b= = =140
Ix 101807892, 7 Mpa

Tegangan Geser (Shearing Stress)

Tegangan geser adalah intesitas gaya yang bekerja sejajar dengan bidangdari luas permukaan.
  Menurut Frick (1978) Tegangan geser adalah tegangan yang terjadi akibat ada dua arah gaya yang
berlawanan dan tidak lurus bidang suatu benda.
           Menurut Gere (2003) Tegangan geser adalah tegangan yang bekerja dalam arah tangensial terhadap
penampang.

           Tegangan geser
          Akibat aksi gaya tarik P, batang dan pengapit akan menekan baut dengan cara tumpu sehingga
menimbulkan tegangan tumpu (bearing stress). Selain itu batang dan pengapit cenderung menggeser
baut dan memotong baut, sehingga timbul tegangan geser (shear stress) pada baut.
Rumus Tegangan Geser

 τ = Tegangan geser rata-rata (Mpa)


D = Gaya sejejer penampang (N)
A = Luas penampang baut (mm2)

Anda mungkin juga menyukai