Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN MATERI HUKUM ISLAM

DOSEN PENGAMPU : Dr. MERCY MARIA MAGDALENA SETLIGHT SH,MH


DISUSUN OLEH : GRATIA ANGELA KOSASIH-220711010263
MATAKULIAH : PENGHANTAR HUKUM INDONESIA
PENGERTIAN
Islam bermakna sebagai sebuah ketundukan dan penyerahan diri seorang hamba saat berhadapan dengan
Tuhannya. Hal ini berarti bahwa manusia dalam berhadapan dengan Tuhannya (Allah) haruslah merasa
kerdil, bersikap mengakui kelemahan dan membenarkan kekuasaan Allah swt. Kemampuan akal dan budi
manusia yang berwujud dalam ilmu pengetahuan tidaklah sebanding dengan ilmu dan kemampuan Allah
swt. Kemampuan manusia bersifat kerdil dan sangat terbatas, semisal hanya terbatas pada kemampuan
menganalisis, menyusun kembali bahan-bahan alamiah yang telah ada untuk diolah menjadi bahan yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia, tetapi tidak mampu menciptakan dalam arti mengadakan dari yang
tidak ada menjadi ada.
Terdapat istilah syarî’ah dalam hukum Islam yang harus dipahami sebagai sebuah intisari dari ajaran
Islam itu sendiri. Secara terminologis (istilah) syarî’ah diartikan sebagai tata aturan atau hukum-hukum
yang disyariatkan oleh Allah kepada hamba-Nya untuk diikuti. Diperjelas oleh pendapat Manna’
alQhaththan, bahwa syarî’at berarti “segala ketentuan Allah yang disyariatkan bagi hamba-hamba-Nya,
baik menyangkut akidah, ibadah, akhlak, maupun muamalah”.
perbedaan pokok antara syariah dengan fiqih:
1. Ketentuan syariat terdapat dalam al-Quran dan kitabkitab hadits. Yang dimaksud syariah adalah wahyu
Allah dan sunah Nabi Muhammad sebagai Rasul-Nya. Sedang fiqih adalah sebuah pemahaman manusia
yang memenuhi syarat tentang syariat dan terdapat dalam kitab-kitab fiqih.
2. Syariat bersifat fundamental serta memiliki cakupan ruang lingkup yang lebih luas, meliputi juga
akhlak dan akidah. Sedang fikih hanya bersifat instrumental, terbatas pada hukum yang mengatur
perbuatan manusia, yang biasa disebut sebagai perbuatan hukum.
3. Syariat adalah ketetapan Allah dan ketentuan Rasul-Nya sehingga berlaku abadi. Sedang fiqih karena
merupakan karya manusia, maka sangat dimungkinkan mengalami perubahan sesuai perkembangan
zaman dan waktu.
4. Syariat hanya ada satu, sedang fikih berjumlah banyak karena merupakan pemahaman manusia. Seperti
terdapatnya beberapa aliran ahli fikih fâqih (s) atau fuqahâ’ (p) yang berbeda, dikenal dengan sebutan
madzhab (s) atau madzâhib (p).
5. Syariat menunjukkan konsep kesatuan dalam Islam, sedang fikih menunjukkan keragaman pemikiran
yang memang dianjurkan dalam Islam.

TUJUAN HUKUM ISLAM


Memelihara Akal
Adanya hukum islam salah satunya adalah untuk memelihara akal. Seperti yang diketahui bahwa umat
Islam selama ini dilarang minum-minuman beralkohol yang bisa menyebabkan mabuk dan juga melarang
pengonsumsian narkoba.

Memelihara Kemuliaan

Selain memelihara akal, tujuan hukum islam lainnya adalah untuk memelihara kemuliaan setiap
manusia. Di mana agar manusia terbebas dari berbagai hal yang bisa mencemari nama baik serta
kehormatannya. Di dala syariat Islam turut mengatur hal-hal yang berkaitan dengan fitnah serta
manusi dilarang untuk membicarakan tentang orang lain atau yang kerap kita kenal dengan
sebutan bergosip.

Memelihara Jiwa

Tujuan hukum islam selanjutnya adalah untuk memelihara jiwa. Ya, di dalam Islam nyawa
sangatlah berharga dan setiap manusia harus menjaga keselamatan diri mereka masing-masing.
Saking berharganya nyawa manusia, maka dalam hukum islam jelas telah ditetapkan adanya
sanksi jika ada yang membunuh dengan alasan yang tidak benar.

Memelihara Keturunan

Kemudian tujuan hukum islam adalah untuk memelihara keturunan. Keturunan ini sangatlah
penting karena menyangkut dengan masa depan dan dalam upaya menjaga garis keturunan itu
sendiri. Oleh karena itu, anak yang baru lahir melalui suatu pernikahan, maka berhak
memperoleh garis keturunan yang disesuaikan dari sang ayah.

Memelihara Agama
Lalu tujuan hukum islam juga adalah untuk memelihara agama. Islam sendiri tidak pernah
memaksa setiap manusia untuk memeluk suatu agama. Karena hal tersebut adalah hak dan
kebebasan dari masing-masing orang. Namun, Islam sendiri memiliki sanksi untuk umatnya
yang murtad dengan tujuan supaya manusia tidak mempermainkan agamanya sendiri.

Memelihara Harta

Tujuan hukum islam yang terakhir adalah memelihara harta. Hal ini terlihat jelas dalam hukum
islam sangatlah melarang tindakan pencurian dan ada sanksi atas tindakan tersebut. Dengan
sanksi itulah, maka akan mencegah manusia untuk melakukan pelanggaran itu pada harta milik
orang lain.

MACAM-MACAM HUKUM ISLAM

Wajib

Wajib merupakan status hukum pada suatu aktivitas. Aktivitas dengan status hukum yang wajib
ini, maka haruslah dikerjakan bagi orang-orang yang memang sudah memenuhi semua syarat
wajibnya. Ketika aktivitas tersebut kamu lakukan, maka ada pahala yang akan diterima.
Sedangkan jika aktivitas itu tidak dilakukan, maka akan berdosa.

Sunah

Setelah wajib ada kategori sunah yang memiliki tuntutan tidak sampai seperti aktivitas wajib.
Nah, sunah ini jika sahabat Dream melakukannya maka akan mendapatkan pahala. Tetapi jika
tidak melakukannya, maka tidak akan ada dosa maupun sanksi yang diterima.
Haram

Lalu kategori selanjutnya adalah haram yang tentu saja ketika sahabat Dream menjalankannya
maka akan berdosa. Sedangkan ketika kamu menjauhi atau meninggalkannya, maka akan
mendapatkan pahala.

Makruh

Lalu ada makruh merupakan perbuatan yang dilarang tapi tidak ada konsekuansei saat kamu
melakukannya. Dalam artian akan lebih baik jika kamu tidak melakukannya. Ketika kamu
melakukan aktivitas yang makruh, maka tidak akan berdosa. Tapi ketika meninggalkannya, maka
kamu akan mendapat pahala.

Mubah

Kategori yang terakhir adalah mubah adalah perbuatan yang boleh kamu lakukan. Bahkan
perbuatan tersebut diperintahkan. Meski begitu tidak ada pahala yang diberikan. Dalam artian
ketika sahabat Dream melakukannya, maka tidak mendapat pahala dan juga tidak berdosa.
Begitu juga saat ditinggalkan, maka tidak akan mendapat pahala dan dosa.

Anda mungkin juga menyukai