Anda di halaman 1dari 7

Fungsi Manusia Dibumi

Disusun oleh :

1. Cefa Yonita Salsabila (1401420193)


2. Mikaelisa Aditya Rehdaya (1401420213)
3. Tsinta Khoirrunnisa (1401420222)

Dosen Pengampu : Dr. Ali Sunarso, M. Pd.

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehadiran manusia tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam semesta.Manusia
hakihatnya adalah makhluk ciptaan Allah SWT.Pada diri manusia terdapat perpaduan antara
sifat ketuhanan dan sifat kemakhlukan.Dalam pandangan Islam, sebagai makhluk ciptaan
Allah SWT manusia memiliki tugas tertentu dalam menjalankan kehidupannya di dunia
ini.Untuk menjalankan tugasnya manusia dikaruniakan akal dan pikiran oleh Allah SWT.
Akal dan pikiran tersebut yang akan menuntun manusia dalam menjalankan perannya. Dalam
hidup di dunia, manusia diberi tugas kekhalifaan, yaitu tugas kepemimpinan, wakil Allah di
muka bumi, serta pengelolaan dan pemeliharaan alam.Agama Islam mengajarkan bahwa
manusia memiliki dua predikat, yaitu sebagai hamba Allah (`abdullah) dan sebagai wakil
Allah (khalifatullah) di muka bumi.Sebagai hamba Allah, manusia adalah kecil dan tak
memiliki kekuasaan.Oleh karena itu, tugasnya hanya menyembah kepada-Nya dan berpasrah
diri kepada-Nya. Tetapi sebagai khalifatullah, manusia diberi fungsi sangat besar, karena
Allah Maha Besar maka manusia sebagai wakil-Nya di muka bumi memiliki tanggung jawab
dan otoritas yang sangat besar

1.2 Rumusam Masalah


a. Apa pengertian manusia
b. Apa tujuan manusia dibumi
c. Apa fungsi manusia dibumi

1.3 Tujuan
a. Megetahui pengertian manusia
b. Mengetahui tujuan manusia dibumi
c. Mngetauhui fungsi manusia dibumi
BAB II

PEMBAHASAAN

1.1 Pengertian Manusia


Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah makhluk paling sempurna
dibandingkan dengan makhluk yang lainya, termasuk diantaranya Malaikat, Jin, Iblis,
Binatang, dan lain-lainnya. Dengan tidak mengurangi keimanan kita ,pendapat-pendapat lain
sepatutnya kita jadikan pula sebagai pembanding sehingga umat islam bias memilih, mana di
antara pendapat itu yang sesuai dengan jalan pikirannya.

1.1.1 Pengertian Manusia Menurut Para Ahli


a. Erbe Sentanu
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dikatakan bahwa
manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk
yang lain.
b. Wayan Watra
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan
karsa.
c. Omar Muhammad Al-Toumy Al-Syaibany
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan
manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia
dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.

1.1.2 Pengertian Manusia Menurut Agama Islam


Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah, antara lain :
a. Al-insaan berarti suka, senang, jinak, ramah, atau makhluk yang sering lupa.
b. Al-naas berarti manusia (jama’).
c. Al-abd berarti manusia sebagai hamba Allah.
d. Bani adam berarti anak-anak Adam karena berasal dari keturunan nabi Adam.
1.2 Tujuan Manusia Dibumi
Tujuan penciptaan manusia adalah untuk penyembahan Allah. Pengertian penyembahan
kepada Allah tidak boleh diartikan secara sempit, dengan hanya membayangkan aspek
ritual yang tercermin salam solat saja. Penyembahan berarti ketundukan manusia pada
hukum Allah dalam menjalankan kehidupan di muka bumi, baik ibadah ritual yang
menyangkut hubungan vertical (manusia dengan Tuhan) maupun ibadah sosial yang
menyangkut horizontal ( manusia dengan alam semesta dan manusia).
Allah menciptakan manusia untuk mengenal-Nya. Jika kita mengenal Allah kita akan
ikhas beribadah kepada-Nya, karena Allah tidak membutuhkan sedikitpun pada manusia
termasuk pada ritual-ritual penyembahannya. Dalam hal ini Allah berfirman:
1. QS. Az-Zariyat ayat 56-58
ُ‫ َّو ِة ْال َمتِين‬qqُ‫ق ُذو ْالق‬ ْ ‫ق َو َما أُ ِري ُد أَن ي‬
ُ ‫﴾ إِ َّن هَّللا َ ه َُو ال َّر َّزا‬٥٧﴿ ‫ُط ِع ُمو ِن‬ ٍ ‫﴾ َما أُ ِري ُد ِم ْنهُم ِّمن رِّ ْز‬٥٦﴿ ‫نس إِال لِيَ ْعبُدُو ِن‬ ِ ‫ت ْال ِج َّن َو‬
َ ‫اال‬ ُ ‫َو َما َخلَ ْق‬
٥٨﴿﴾

Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyambah-
Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan aku tidak menghendaki supaya
mereka memberi aku makan. Sesungguhnya Allah, Dialah maha pemberi Rezeki yang
mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh”.

2. QS. Al-an’am ayat 162

“Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta
alam”

3. QS. Al-Bayinnah ayat 5


“Dan mereka telah di perintahkan kecuali supaya mereka menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus dan supaya mereka mendirikan
shalat dan menunaikan zakat dan dengan dekimikian itulah agama yang lurus”
Penyembahan yang sempurna dari seseorang manusia akan menjadikan dirinya sebagai khalifah
Allah di muka bumi dalam mengelola kehidupan alam semesta. Keseimbangan alam dapat terjaga
dengan hukum-hukum alam yang kokoh. Keseimbangan pada kehidupan manusia tidak sekedar
akan menghancurkan bagian-bagian alam semesta yang lain, inilah tujuan penciptaan manusia di
tengah-tengah alam.
1.3 Fungsi Manusia Dibumi
1.3.1 Manusia sebagai Khalifah Allah di muka bumi

Manusia adalah khalifah Allah di muka bumi. Dia yang bertugas mengurus bumi
dengan seluruh isinya, dan memakmurkannya sebagai amanah dari Allah. Sebagai
penguasa di bumi, manusia berkewajiban membudayakan alam semesta ini guna
menyiapkan kehidupan yang bahagia dan sejahtera. Tugas dan kewajiban ini merupakan
ujian dari Allah kepada manusia, siapa di antaranya yang paling baik menunaikan
amanah itu.

Dalam pelaksanaannya kewajiban dan amanah, semua manusia dipandang sama


berdasarkan bidang dan keahliannya masing-masing. Tidak ada kelebihan yang satu dari
yang lainnya, kecuali yang paling baik dalam menunaikan fungsinya sebagai khalifah
Allah di muka bumi ini, yang lebih banyak manfaatnya bagi kemanusiaan, atau dengan
kata lain yang lebih bertakwa kepada Allah SWT. Perbedaan warna kulit, ras dan bangsa
hanya sebagai pertanda dan identitas dalam pergaulan kehidupan sehari-hari. Setiap
orang memiliki hak dan kewajiban yang sama. Islam tidak memberikan hak istimewa
bagi seseorang atau segolongan tertentu baik dalam bidang ibadah ritual, maupun dalam
bidang politik, sosial dan ekonomi. Setiap orang memiliki hak yang sama dalam
berkehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, Islam menentang bentuk diskriminasi, baik
diskriminasi keturunan, maupun diskriminasi warna kulit, kesukuan, kebangsaan dan
kekayaan.

Konsekuensi kekhalifahan manusia di muka bumi adalah membangun, mengolah dan


memakmurkan bumi ini dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian kehidupan seorang
muslim akan dipenuhi dengan amaliah dan kerja keras yang tiada henti. Kerja keras bagi
seorang muslim adalah salah satu dari bentuk ibadah kepada Allah.

1.3.2 Manusia sebagai Warosatul Anbiya’

Kehadiran Nabi Muhammad saw. di muka bumi ini mengemban misi sebagai ‘Rahmatal
lil ‘Alamiin’ yakni suatu misi yang membawa dan mengajak manusia dan seluruh alam
untuk tunduk dan taat pada syari’at-syari’at dan hukum-hukum Allah swt. guna
kesejahteraan perdamaian, dan keselamatan dunia akhirat.

Misi tersebut berpijak pada trilogy hubungan manusia, yaitu:


 Hubungan manusia dengan Tuhan, karena manusia sebagai makhluk ciptaan-
Nya.
 Hubungan manusia dengan masyarakat, karena manusia sebagai anggota
masyarakat.
 Hubungan manusia dengan alam sekitarnya, karena manusia selaku pengelola,
pengatur, serta pemanfaatan kegunaan alam.

1.3.3 Manusia sebagai ‘Abd (Pengabdi Allah)

Fungsi ini mengacu pada tugas-tugas individual manusia sebagai hamba Allah swt.
Hamba Allah adalah orang yang taat dan patuh kepada perintah Allah. Hakikat
kehambaan kepada Allah adalah ketaatan, ketundukan dan kepatuhan. Ketaatan,
ketundukan dan kepatuhan manusia itu hanya layak diberikan kepada Allah. Dalam
hubungannya dengan Tuhan, manusia menempati posisi sebagai ciptaan dan Tuhan
sebagai Pencipta. Posisi ini memiliki konsekuensi adanya keharusan manusia untuk taat
dan patuh kepada Penciptanya. Hal itu sudah termaktub dalam Al-Quran tentang tujuan
Allah menciptakan manusia, yakni untuk menyembah kepada-Nya.
Konsekuensi manusia sebagai hamba Allah, dia harus senantiasa beribadah hanya
kepada-Nya. Hanya Allahlah yang disembah dan hanya kepada Allahlah manusia mohon
pertolongan. Beribadah kepada Allah merupakan prinsip hidup yang paling hakiki bagi
orang Islam, sehingga perilakunya sehari-hari senantiasa mencerminkan pengabdian itu
di atas segala-galanya.
Menyembah Allah semata, artinya hanya kepada Allahlah segala pengabdian ditujukan.
Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta segala makhluk, tiada sekutu bagi-Nya
baik Dia sebagai Tuhan yang disembah maupun sebagai Tuhan Pemelihara alam semesta
ini
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan berbagai aspek yang telah kami bahas, maka kami dapat menyimpulkan bahwa
fungsi manusia dalam pandangan islam yaitu sebagai khalifah dan sebagai hamba Allah di bumi
ini . Yang mampu merubah bumi ini kearah yang lebih baik.Hal yang menjadikan manusia
sebagai khalifah adalah karena manusia memiliki kelebihan yang tidak dimiliki makhluk lainnya,
seperti akal dan perasaan.Selain itu manusia diciptakan Allah dalam bentuk yang paling baik,
ciptaan Allah yang paling sempurna bukan keturunan binatang atau iblis.

DAFTAR PUSTAKA
http://studyinglathif.blogspot.com/p/blog-page_54.html
http://ayatullahfatchur.blogspot.com/2015/09/makalah-tujuan-manusia-dan-fungsi-di.html

Anda mungkin juga menyukai