Anda di halaman 1dari 2

1.

Terdapat beberapa ciri-ciri seorang manusia yang dapat dikatakan sudah beriman
berdasarkan ayat Al-Quran, antara lain:
1. Mengimani Allah: Seorang yang beriman adalah orang yang mengimani keberadaan
Allah dan bahwa Allah-lah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah. Hal ini ditegaskan
dalam ayat Al-Quran, "Hai orang-orang yang beriman, berimanlah kepada Allah, Rasul-
Nya, kitab yang diturunkan kepada Rasul-Nya dan kitab yang diturunkan sebelumnya.
Barangsiapa yang mengingkari Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-
rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya dia telah tersesat sejauh-jauhnya."
(QS. An-Nisa: 136)
2. Melakukan amal sholeh: Seorang yang beriman harus juga melakukan amal sholeh
sesuai dengan ajaran Islam. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang
beriman dan beramal sholeh, bagi mereka kerajaan langit dan bumi. Dan yang kafir
kepada Tuhan mereka, bagi mereka siksa yang pedih." (QS. Al-Baqarah: 257)
3. Mentaati Allah dan Rasul-Nya: Seorang yang beriman harus mentaati perintah-perintah
Allah dan Rasul-Nya, dan menjauhi segala larangan. Allah SWT berfirman, "Barangsiapa
yang mentaati Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa, maka mereka
itulah orang-orang yang mendapat kemenangan." (QS. An-Nur: 52)
4. Menjauhi perbuatan dosa: Seorang yang beriman harus berusaha untuk menjauhi
perbuatan dosa dan maksiat. Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman,
jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah
mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.
Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah
mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat: 12)
Dalam konsep Indonesia yang berideologi Pancasila, keimanan merupakan salah satu nilai yang
sangat dihargai dan menjadi landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila
mengakui keberadaan Tuhan yang maha esa dan mempromosikan nilai-nilai moral yang baik,
seperti keadilan, kemanusiaan yang adil dan beradab, serta persatuan Indonesia. Sebagai
negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, keimanan menjadi nilai yang sangat
penting dan harus dijunjung tinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Dalam Al-Quran terdapat banyak ayat yang menggambarkan hakikat manusia, salah
satunya terdapat pada Surat Al-Hijr ayat 29 yang menyatakan: "Maka apabila Aku telah
menyempurnakan kejadiannya (manusia) dan meniupkan ke dalamnya dari Roh-Ku, maka
tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud."
Ayat ini menyatakan bahwa manusia diciptakan dengan sempurna oleh Allah SWT dan
diberikan ruh (Roh-Ku) yang berasal dari-Nya. Manusia memiliki potensi yang besar untuk
beribadah kepada Allah dan menjalankan tugas-tugasnya sebagai khalifah di bumi.
Selain itu, ayat ini juga mengandung makna bahwa manusia harus tunduk dan patuh kepada
Allah SWT dengan bersujud. Tunduk dalam arti manusia harus mengikuti perintah dan menjauhi
larangan-Nya, serta melakukan kebaikan dan menghindari keburukan.
Dengan demikian, hakikat manusia menurut ayat ini adalah sebagai makhluk yang sempurna
dan diberikan ruh oleh Allah SWT, memiliki potensi untuk beribadah dan menjalankan tugas
sebagai khalifah di bumi, serta harus tunduk dan patuh kepada-Nya dengan bersujud.
3. Masyarakat adalah sekelompok individu yang saling berinteraksi dan hidup bersama
dalam suatu lingkungan yang sama. Dalam Islam, masyarakat memiliki peran yang sangat
penting dalam mengembangkan dan menggali potensi dalam berkomunikasi. Hal ini
dikarenakan komunikasi yang baik antarindividu dalam masyarakat akan mempererat
hubungan antar sesama dan memperkuat persatuan dan kesatuan dalam bermasyarakat.
Dalam pandangan Islam, masyarakat juga dianggap sebagai satu kesatuan yang memiliki peran
untuk membentuk sistem sosial yang beradab, harmonis, dan sejahtera. Masyarakat diwajibkan
untuk menghormati, membantu, dan memperjuangkan hak-hak individu dalam masyarakat
tanpa membedakan suku, agama, ras, dan lain-lain.
Peran masyarakat dalam berkomunikasi juga sangat penting dalam menciptakan suasana
kebersamaan yang aman dan damai. Masyarakat dituntut untuk saling menghargai perbedaan
dan membangun toleransi antar sesama. Komunikasi yang baik antarindividu dalam masyarakat
akan mempermudah proses pemecahan masalah dan meminimalisir konflik dalam masyarakat.
Dalam mengembangkan dan menggali potensi peran masyarakat dalam suatu komunikasi,
Islam memberikan nilai-nilai yang harus dipegang teguh seperti nilai kejujuran, keadilan, kerja
sama, serta kesederhanaan dalam bersikap dan berbicara. Selain itu, Islam juga mengajarkan
pentingnya mendengarkan dan memahami pandangan serta perasaan orang lain dalam
berkomunikasi.
Dalam kesimpulannya, masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan
dan menggali potensi peran masyarakat dalam suatu komunikasi dalam pandangan Islam.
Masyarakat diwajibkan untuk saling menghargai, membantu, dan memperjuangkan hak-hak
individu dalam masyarakat tanpa membedakan suku, agama, ras, dan lain-lain. Dalam
berkomunikasi, masyarakat dituntut untuk saling menghargai perbedaan, membangun toleransi
antar sesama, dan memahami pandangan serta perasaan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai