1. Coba Anda jelaskan tentang pengertian politik, dan Anda kaitkan dengan agama!
Secara etimologis, politik berasal dari kata Yunani polis yang berarti kota atau negara
kota. Kemudian arti itu berkembang menjadi polites yang berarti warganegara, politeia yang
berarti semua yang berhubungan dengan negara, politika yang berarti pemerintahan negara dan
politikos yang berarti kewarganegaraan.
Hubungan politik dengan agama tidak dapat dipisahkan. Dapat dikatakan bahwa politik
berbuah dari hasil pemikiran agama agar tercipta kehidupan yang harmonis dan tentram dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini disebabkan, pertama, oleh sikap dan keyakinan
bahwa seluruh aktifitas manusia, tidak terkecuali politik, harus dijiwai oleh ajaran-ajaran agama;
kedua, disebabkan oleh fakta bahwa kegiatan manusia yang paling banyak membutuhkan
legitimasi adalah bidang politik, dan hanya agamalah yang dipercayai mampu memberikan
legitimasi yang paling meyakinkan karena sifat dan sumbernya yang transcendent.
2. Kontribusi agama Islam dalam kehidupan politik khususnya menyangkut prinsip-prinsip
kekuasaan politik cukup banyak, coba Anda jelaskan!
1) Kewajiban untuk menunaikan amanah
Redaksi yang secara langsung memerintahkan hal ini adalah "Sesungguhnya
Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya". Apa
yang dimaksud dengan amanat dalam ayattersebut, menjadi bahasan utama para mufassir
dalam ayat ini. Secara sederhana para ulama mengartikan sebagai sesuatu yang
diserahkan kepada pihak lain untuk dipelihara dan dikembalikan bila saatnya atau bila
diminta oleh pemiliknya. Amanat tidak diberikan kecuali kepada orang yang dinilai oleh
pemberinya dapat memelihara dengan apa yang telah diamanatkan tersebut.
2) Perintah menetapkan hukum dengan adil
"dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya
kamu menetapkan dengan adil".
Perintah dalam ungkapan ayat di atas mengisyaratkan bahwa di antara kewajiban
seorang yang memegang kekuasaan politik adalah menegakkan aturan-aturan hukum
yang ada dan juga membuat aturan hukum yang mungkin belum ada. Sebelum
melangkah lebih jauh ada baiknya kita pahami apa yang dimaksud dengan hukum. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesiahukum diartikan sebagai: (1) Peraturan atau adat yang
secara resmi dianggapmengikat, yang dikukuhkan penguasa atau pemerintah, (2)
Undang-undang, peraturan tersebut untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat, (3)
patokan (kaidah, ketentuan) mengenai peristiwa alam yang tertentu, (4) keputusan
(pertimbangan yang ditetapkan oleh hakim di pengadilan.
3) Taat kepada Allah, Rasul-Nya, dan ulil amri
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu". Siapakah yang dimaksud ulil amri dalam ayat tersebut?
Para ulama berbeda pendapat tentang makna ungkapan tersebut. Namun secara
garis besar ada titik persamaan bahwa yang dimaksud dengan ulil amriadalah orang atau
sekelompok orang yang mendapatkan tugas untuk mengurusi urusan-urusan kaum
muslim baik menyangkut masalah ibadah, pendidikan, sosial, ekonomi bahkan termasuk
urusan hubungan luar negeri dan juga pemimpin perang.
5) Yang paling penting Anda seorang yang dapat menjadi teladan dalam kebaikan.
5. Di antara prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Al-quran untuk mewujudkan persatuan dan
kesatuan bangsa adalah prinsip persamaan, persatuan dan tolong-menolong. Jelaskan
maksud masing-masing prinsip tersebut
1) Prinsip Persamaan
Persamaan seluruh umat manusia ditegaskan oleh Allah dalam surat An-Nisaa
(4:1) "Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhan kamu yang telah menciptakan
kamu dari diri yang satu, dan menciptakan darinya pasangannya; Allah memperkembang
biakkan dari keduanya laki-laki yang banyak dan perempuan. Dan bertaqwalah kepada
Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah pula) hubungan
silaturrahim. Sesungguhnya Allah Maha mengawasi kamu”
2) Prinsip Persatuan
Ayat yang menjelaskan bahwa pada mulanya manusia itu adalah satu umat
ditegaskan dalam Q.S. Al-Baqarah/2: 213.
Artinya: Manusia sejak dahulu adalah umat yang satu, Selanjutnya Allahmengutus para
nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan menurunkan bersama
mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara
yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang
telah didatangkan kepada mereka Kitab itu, yaitu setelah datang kepada mereka
keterangan-keterangan yang nyata, karena keinginan yang tidak wajar (dengki) antara
mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada
kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah
selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.
3) Prinsip Tolong-Menolong
Ajaran Al-quran yang menganjurkan untuk saling menolong dalam kebaikan. Hal
ini ditegaskandalam surat Al-Maai‟dah/5: 2.
Artinya: Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu
kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.