KULIAH TUGAS 3
ََُو لِ ي َ عْ ل َ َمَ ا ل َّ ِذ ي نََ أ ُو ت ُواَ الْ ِع لْ َمَ أ َن َّ هَُ الْ َح قَ ِم ْنَ َر ب ِ كََ ف َ ي ُ ْؤ ِم ن ُ واَ ب ِ ِهَ ف َ ت ُ ْخ ب ِ تََ ل َ ه
َ َس ت َقِ يم
ْ ص َر اطَ ُم ِ َّللاََ ل َ َه ا دَِ ا ل َّ ِذ ي نََ آ َم ن ُواَ إ ِ ل َ ى
َّ َق ُل ُو ب ُ ُه ْمَ َۗ َو إ ِ َّن
Artinya:Dan agar orang-orang yang telah di beri ilmu, meyakini bahwasanya Al-Qur’an Itulah yang hak
dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan Sesungguhnya Allah adalah
pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.(QS.Al-Hajj/22:45)
b.Jelaskan keterkaitan ilmu pengetahuan,iman, dan kerendahan hati yang tunduk menurut QS.Al-
hajj/22:45 !
Jawab:
Ilmu pengetahuan,iman, dan kerendahan hati yang tunduk adalah tiga rangkaian yang tidak
terpisahkan.Dalam Islam ketiganya tidak boleh dipisahkan dan saling terkait.Artinya bukti seseorang
memiliki pengetahuan adalah imannya yang kokoh,dan sebagai bukti bahwa iman tersebut adalah kokoh
maka hatinya selalu tunduk (kepada kebenaran yang bersumber dari petunjuk Allah SWT).Inilah trilogi
yang tidak terpisahkan sehingga budaya akademik yang ingin dibangun oleh Islam bukan sekedar
menjadikan manusia cerdas, tetapi juga manusia yang selain cerdas juga memiliki kehangatan iman yang
disertai kerendahan hati (tawadzu’). Orang-orang yang cerdas akalnya,kokoh imannya di sertai dengan
kerendahan hati maka terciptalah budaya akademik yang di bangun Al-Qur’an.
Tuntunan Al-Qur’an untuk mengoptimalkan kemampuan akademis manusia tidak pernah disertai
keraguan sedikit pun.Karena sepanjang manusia menggunakan kemampuan nalarnya dengan baik dan
benar maka tidak akan menggoyahkan imannya.Semakin optimal manusia menggunakan akalnya maka
semakin kokoh imannya dengan nalar yang disertai hati yang bersih.Pengetahuan yang benar akan
menghantarkan pemiliknya mempunyai iman yang kokoh.
artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya,
dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan
adil.Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.Sesungguhnya Allah
adalah maha mendengar lagi maha melihat (58). Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan
taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.Kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang
sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah ( Al-Qur’an ) dan Rasul ( sunnahnya ), jika kamu benar‐
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya (59).QS. An-Nisaa’/4:58-59.
3.Agama Islam sesuai dengan fitrah interaksi manusia sebagaimanana dijelaskan dalam QS.An-
Nisaa’/4:125 melalui istilah al-Din dan QS.Al-imran /3:67 melalui istilah al-hanif.
artinya: Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya
kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan
Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.(QS.An-Nisaa’(4):125).
b. Sebutkan dengan pihak mana saja fitrah interaksi manusia pada QS An-Nisaa’ (4):125 tersebut
Fitrah Allah swt dimasukkan kedalam jiwa manusia,maka manusia terlahir dalam keadaan dimana tauhid
menyatu dengan fitrah.Karena tauhid menyatu kepada fitranya manusia,maka para nabi datang untuk
mengingatkan manusia kepada fitrahnya,dan untuk membimbingnya kepad tauhid yang menyatu dengan
sifat dasarnya.
Seseorang dikatakan menyeahkan diri kepada Allah swt,jikalau menyerahkan seluruh jiwa dan
raganya serta seluruh kehidupannya hanya kepada Allah yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang.Tidak ada seorangpun yang lebih baik agamanya dari seorang yang melakukan ketaatan dan
ketundukannya kepada Allah swt,mengerjakan kebaikan dan mengikuti agama Nabi Ibrahim.Dari ayat
diatas ada 3 macam interaksi manusia ;
• Manusia menyerahkan diri kepada Allah swt
• Manusia berbuat kebaikan kepada manusia lainnya
• Manusia berbuat kebaikan dengan makluk Allah swt lainnya seperti hewan,tumbuhan dll.
Untuk mencapai yang demikian seseorang harus mengeahui dan mempelajari Al-Qur’an dan
sunnah Rasul yang berlaku dialam semesta ini.Kemudian mengamalkannya karena semata-
mata mengharapkan ridho Allah SWT.
artinya: Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani,akan tetapi Dia adalah
seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah Dia Termasuk golongan
orang-orang musyrik.(QS.Al-imran (3):67).
d.Apakah yang dimaksud dengan al-hanafiyyat pada QS. Al-imran (3):67 tersebut ?
Secara etimologi al-hanif berarti “condong dari kesesatan kepada istiqamah” bentuk jamaknya adalah
hunafa’.Kemudian arti tersebut berkembang menjadi “Orang yang condong kepada kebenaran, kepada
Allah,kepada tauhid.Dengan begitu al-hanafiyyat merupakan kumpulan kecendrungan yang terdapat
dalam fitrah manusia.Artinya fitrah manusia merupakan himpunan dari kecendrungan-kecendrungan
kepada kebenaran dan kepada (agama )Allah.
Dengan demikian manusia dalam keadaan pra eksitensialnya (alam ruh), mengakui Allah sebagai rabb-
nya yaitu,sebagai Tuhan yang menciptakannya ,membimbingnya dan yang menyayanginya.Manusia
telah mengikat perjanjian dengan Allah SWT yang diharapkan bisa dipenuhi dalam kehidupannya di
bumi dengan beribadah kepada Allah SWT.