PEKANBARU
Pokjar bangkinang
(merangkum modul 3)
Kelompok 3
Keterangan:
Kb 2: julfrida hariyanti
Kb 3: lili suriani
Kb 1
A. Pengantar
pembahasan tentang hubungan atau keterkaitan antara mata pelajaran di SD, khususnya
anatara mata pelajaran lainnya, seperti bahasa indonesia, pendidikan agama, pendidikan jasmani
dan kesehatan, dengan IPA dan dengan kurikulum muatan lokal, ada baiknya jika hal itu diawali
dengan membahas terlebih dahulu gambaran atau karakteristik mata-mata pelajaran tersebut.
Maksudnya tidak lain adalah agar upaya mengaitkan antar mata-mata pelajaran dapat
berlangsung dengan baik sesuai dengan dasar-dasar pertimbangan psikologis untuk tujuan-tujuan
pendidikan.
Dengan diperolehnya gambaran seperti itu diharapkan dalam melakukan upaya keterkaitan,
tidak terdapat kesan adanya keterkaitan atau hubungan yang “terpaksa atau dipaksakan”sebab
yang terbaik dalam melaksanakan keterkaitan itu adalah keterkaitan itu nampak sebagai
keterkaitan yang bersifat alami. Keterkaitan yang alami akan lebih mampu mengakomodasi
kepentingan siswa dan memberi kemungkinan bagi pengembangan materi pelajaran yang lebih
bermakna bagi kehidupan anak kelak di masyarakat.
Dasar pertimbangan untuk hal tersebut adalah siswa SD berfikir dalam kerangka yang
bersifat holistik(menyeluruh) dan belum bersifat fragmentaris dan detail. Artinya, upaya
mengaitkan secara alami tersebut memang sesuai dengan tingkat perkembangan dan kematangan
anak, dengan demikian anak akan belajar secara wajar, bermakna, dan dalam suasana yang
menantang. Untuk memenuhi tuntutan itu maka uraian berikut akan dimulai dengan gambar
umum atau karakteristik mata pelajaran PKn, kemudian tentang mata-mata pelajaran lainnya
yang relevan.
B. Gambaran umum, hakikat, dan karakteristik pendidikan kewarganegaraan.
Mata pelajaran pkn kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memnag mengalami
perubahan nama dengan sangat cepat karena mata pelajaran tersebut sangat rentan terhadap
perubahan politik, namun ironisnya nama berubah berkali-kali, tetapi isi secara umum serta
pendekatan dan sistem penyampaiannya kebanyakan tidak berubah.
Memberikan pengertian, pengetahuan dan pemahaman tentang pancasila yang benar dan sah
Meletakkan dan membentuk pola pikir yang sesuai dengan pancasila dan ciri khas serta
watak ke-indonesiaan
Menanamkan nilai-nilai moral pancasila kedalam diri anak didik
Menggugah kesadaran anak didik sebagai warga negara dan warga masyarakat indonesia
untuk selalu mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai moral pancasila tanpa menutup
kemungkinan bagi diakomondasikannya nilai-nilai lain dari luar yang sesuai tidak
bertentangan dengan nilai-nilai moral pancasila terutama dalam menghadapi arus
globalisasi dan dalam rangka kompetisi dalam pasar bebas dunia
Memberikan motivasi agar dalam setiap langkah laku lampahnya bertindak dan berprilaku
sesuai dengan nilai, moral dan norma pancasila.
Mempersiapkan anak didik untuk menjadi warga negara dan warga masyarakat indonesia
yang baik dan bertanggung jawab serta mencintai bangsa dan negaranya.
2. Karakteristik bidang studi pendidikan kewarganegaraan
Warga negara yang memiliki pandangan seperti ini memiliki apa yang disebut
cosmopolitan stance atau sikap mental atau pendirian yang bersifat cosmopotan. Warganegara
dengan onadangan global memahami saling ketergantungan, kemajemukan nilai-nilai, dan
menemukannya bukan hanya dalam kelompok-kelompok budaya mereka sendiri sebagai suatu
negara-bangsa, tetapi juga masyarakat dunia secara keseluruhan.
Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan dan insan sosial politik yang terorganisasi
dengan tujuan agar manusia indonesia tersebut memiliki kemauan dan kemampuan untuk
Karakteristik Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan yaitu sebagai suatu bidang kajian
ilmiah dan program pendidikan di sekolah dan dapat diterima sebagai wahana utama serta esensi
pendidikan demokrasi di Indonesia yang dilaksanakan melalui
Pendidikan Kewarganegaraan
a. Sebagai Pendidikan nilai dan moral Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945
Dalam hal ini siswa diajarkan tentang nilai moral yang diperlukan seorang warga negara
dalam kehidupan sebagai warga negara dan warga masyarakat.
Siswa diajarkan bagaimana seharusnya mereka berpartisipasi dan berpikir positif terhadap
pembangunan nasional. Selain itu siswa diharapkan memiliki kemampuan berpikir kreatif,
dan inovatif terhadap berbaga permasalahan sosial, politik, ekonomi, dan budaya serta
memeiliki rasa tanggung jawab, menghormati, dan menghargai aparat pemerintah.
Siswa diharapkan bisa mengerti dan memahami hak dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, dan bernegara,
Siswa diharapkan melek terhadap hukum, yaitu sadar bahwa setiap tindakannya ada
hukum dan peraturan yang mengaturnya.
Kegiatan Belajar 2
PKn dan IPS secara historis memiliki keterkaitan yang kuat. Bidang studi PKn
menurut Kurikulum tahun 1994 diberi nama bidang studi Pendidikan Pancasila dan
Kewaganegaraan adalah bagian dari bidang studi IPS.
Bidang studi PKn pengajarannya erat kaitannya dengan Pancasila dan UUD 1945 dan
hal-hal yang menyangkut warga negara serta pemerintahan. Adapun disiplin Geografi,
Ekonomi, dan Sejarah menjadi bidang studi IPS.
Tujuan dari pendekatan ini tidak lain adalah agar pengajaran yang disampaikan
dapat lebih menarik bagi siswa menumbuhkan kreativitas mengajar guru, bahkan dapat
menumbuhkan kerjasama antar siswa, juga antara guru dengan siswa, agar kegiatan lebih utuh
dan terasa lebih nyata dan konkret
1. Pengalaman dan kegiatan belajar anak akan selalu relevan dengan tingkat
perkembangan anak
2. Kegiatan yang dipilih lebih bermakna buat anak
3. Menumbuhkembangkan keterampilan anak
4. Meningkatkan keterampilan sosial anak.
5. Membahas permasalahan kekinian yang sering ditemui anak.
Oleh karena itu, guru diharapkan lebih professional yakni mampu dalam memadukan konsep
dari berbagai mata pelajaran dalam sebuah pembelajaran, juga lebih kreatif dalam menampilkan
konsep yang akan diajarkan.
1. Karakterististik anak sd
2. Konsep disiplin ilmu
3. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator
4. Lingkungan Belajar Anak
5. Bahan/sumber-sumber penunjang.
Kegiatan Belajar 3
Sebagaimana telah diutarakan bahwa bidang studi pendidikan kewarganegaraan selai memiliki
hubungan dengan mata pelajaran IPS bidang studi tersebut juga telah mengandung elemen-elemen untuk
dipadukan atau memiliki kemungkinan untuk disajikan secara terpadu, dengan bidang studi lainnya,
seperti bahasa indonesia, matematika, pendidikan jasmani dan kesehatan, ilmu pengetahuan alam (IPA),
serta kesenian.