Anda di halaman 1dari 7

PEMBELAJARAN PKN DISD

Program S-1 PGSD

Unit Program belajar jarak jauh(UPBJJ)

PEKANBARU

Pokjar bangkinang

Tutor: Hafizah, S.Pd, M.Pd

Minggu, 04 oktober 2020

PDGK4201/ Pembelajaran PKn di SD

(merangkum modul 3)

Kelompok 3

Julfrida hariyani (856436494)

Lia fepri handa fartiana (856436645)

Lili suriani (856436559)


Modul 3

Keterkaitan pendiidkan kewarganegaraan dengan ips dan mata pelajaran lain.

Keterangan:

Kb 1: lia fepri handa fartiana

Kb 2: julfrida hariyanti

Kb 3: lili suriani

Kb 1

Gambaran umum dan karakteristik pendidikan kewarganegaraan serta mata pelajaran


ips dan mata pelajaran lainnya di sd

A. Pengantar

pembahasan tentang hubungan atau keterkaitan antara mata pelajaran di SD, khususnya
anatara mata pelajaran lainnya, seperti bahasa indonesia, pendidikan agama, pendidikan jasmani
dan kesehatan, dengan IPA dan dengan kurikulum muatan lokal, ada baiknya jika hal itu diawali
dengan membahas terlebih dahulu gambaran atau karakteristik mata-mata pelajaran tersebut.
Maksudnya tidak lain adalah agar upaya mengaitkan antar mata-mata pelajaran dapat
berlangsung dengan baik sesuai dengan dasar-dasar pertimbangan psikologis untuk tujuan-tujuan
pendidikan.

Dengan diperolehnya gambaran seperti itu diharapkan dalam melakukan upaya keterkaitan,
tidak terdapat kesan adanya keterkaitan atau hubungan yang “terpaksa atau dipaksakan”sebab
yang terbaik dalam melaksanakan keterkaitan itu adalah keterkaitan itu nampak sebagai
keterkaitan yang bersifat alami. Keterkaitan yang alami akan lebih mampu mengakomodasi
kepentingan siswa dan memberi kemungkinan bagi pengembangan materi pelajaran yang lebih
bermakna bagi kehidupan anak kelak di masyarakat.

Dasar pertimbangan untuk hal tersebut adalah siswa SD berfikir dalam kerangka yang
bersifat holistik(menyeluruh) dan belum bersifat fragmentaris dan detail. Artinya, upaya
mengaitkan secara alami tersebut memang sesuai dengan tingkat perkembangan dan kematangan
anak, dengan demikian anak akan belajar secara wajar, bermakna, dan dalam suasana yang
menantang. Untuk memenuhi tuntutan itu maka uraian berikut akan dimulai dengan gambar
umum atau karakteristik mata pelajaran PKn, kemudian tentang mata-mata pelajaran lainnya
yang relevan.
B. Gambaran umum, hakikat, dan karakteristik pendidikan kewarganegaraan.

1. Latar belakang masalah

Mata pelajaran pkn kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memnag mengalami
perubahan nama dengan sangat cepat karena mata pelajaran tersebut sangat rentan terhadap
perubahan politik, namun ironisnya nama berubah berkali-kali, tetapi isi secara umum serta
pendekatan dan sistem penyampaiannya kebanyakan tidak berubah.

2. Tujuan pendidikan kewarganegaraan


 Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi dalam isu
kewarganegaraan
 Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, serta bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
 Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
pada karakter-karakter masyarakat indonesia agar dapat hidup bersama
dengan bangsa-bangsa lainnya
 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia serta
langsung atau tidak langsungg dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi

C. Hakikat dan karakteristik bidang studi pendidikan kewarganegaraan


1. Hakikat bidang studi pendidikan kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan berdasarkan nilai-nilai


pancasila sebagaimana wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral
yang berakar pada budaya bangsa indonesia yang diharapkan dapat menjadi jati diri yang
diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari para mahasiswa baik sebagai
individu, sebagai calon guru/pendidik, anggota masyarakat dan makhluk ciptaan tuhan yang
maha esa.

Dapat dijelaskan bahwa secara umum tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah:

 Memberikan pengertian, pengetahuan dan pemahaman tentang pancasila yang benar dan sah
 Meletakkan dan membentuk pola pikir yang sesuai dengan pancasila dan ciri khas serta
watak ke-indonesiaan
 Menanamkan nilai-nilai moral pancasila kedalam diri anak didik
 Menggugah kesadaran anak didik sebagai warga negara dan warga masyarakat indonesia
untuk selalu mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai moral pancasila tanpa menutup
kemungkinan bagi diakomondasikannya nilai-nilai lain dari luar yang sesuai tidak
bertentangan dengan nilai-nilai moral pancasila terutama dalam menghadapi arus
globalisasi dan dalam rangka kompetisi dalam pasar bebas dunia
 Memberikan motivasi agar dalam setiap langkah laku lampahnya bertindak dan berprilaku
sesuai dengan nilai, moral dan norma pancasila.
 Mempersiapkan anak didik untuk menjadi warga negara dan warga masyarakat indonesia
yang baik dan bertanggung jawab serta mencintai bangsa dan negaranya.
2. Karakteristik bidang studi pendidikan kewarganegaraan

Warga negara yang memiliki pandangan seperti ini memiliki apa yang disebut
cosmopolitan stance atau sikap mental atau pendirian yang bersifat cosmopotan. Warganegara
dengan onadangan global memahami saling ketergantungan, kemajemukan nilai-nilai, dan
menemukannya bukan hanya dalam kelompok-kelompok budaya mereka sendiri sebagai suatu
negara-bangsa, tetapi juga masyarakat dunia secara keseluruhan.

Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan dan insan sosial politik yang terorganisasi
dengan tujuan agar manusia indonesia tersebut memiliki kemauan dan kemampuan untuk

a. Sadar dan patuh terhadap hukum(melek hukum)


b. Sadar dan bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 9melek
politik)
c. Memahami dan berpartisipasi dalam pembangunan nasional;(insane
pembangunan)
d. Cinta bangsa dan tahan air( memiliki sikap heroisme dan partriotisme)

Karakteristik Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan yaitu sebagai suatu bidang kajian
ilmiah dan program pendidikan di sekolah dan dapat diterima sebagai wahana utama serta esensi
pendidikan demokrasi di Indonesia yang dilaksanakan melalui

a. Civic intelligence atau kecerdasan dan daya nalar warga.


b. Civic responsibility atau kesadaran hak dan kewajiban sebagai warga negara
c. Civic participation atau kemampuan berpatisipasi baik indiividu, maupun sosial,

Ada 3 kompetensi yang hendak diwujudkan melalui mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan

a. Kompetensi untuk menguasai pengetahuan kewarganegaraan


Tentang pemerintahan, konstitusi, dan hubungan luar negeri
b. Kompetensi untuk menguasai keterampilan kewarganegaraan
Tentang sikap dan pemecahan masalah
c. Kompetensi untuk menguasai karakter kewarganegaraan
Tentang penerapan nilai budi pekerti, demokrasi, ham, dan nasionalisme dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

D. Bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan dalam kurikulum S1 PGSD

1. Pendidikan kewarganegaraan sebagai mata pelajaran SD

Landasan konsep yang mendasari pendidikan Kewarganegaran yaitu manusia adalah


mahkluk ciptaan Tuhan dan sebagai insan sosial dan politik yang terorganisasi melahirkan fungsi
dan peran serta tujuan pendidikan Kewarganegaraan.
Berdasarkan landasan konsep PKn tersebut, maka fungsi serta tujuan PKn secara umum
adalah:

a. Sebagai Pendidikan nilai dan moral Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945

Dalam hal ini siswa diajarkan tentang nilai moral yang diperlukan seorang warga negara
dalam kehidupan sebagai warga negara dan warga masyarakat.

b. Sebagai Pendidikan Politik

Siswa diajarkan bagaimana seharusnya mereka berpartisipasi dan berpikir positif terhadap
pembangunan nasional. Selain itu siswa diharapkan memiliki kemampuan berpikir kreatif,
dan inovatif terhadap berbaga permasalahan sosial, politik, ekonomi, dan budaya serta
memeiliki rasa tanggung jawab, menghormati, dan menghargai aparat pemerintah.

c. Sebagai Pendidikan Kewarganegaraan

Siswa diharapkan bisa mengerti dan memahami hak dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, dan bernegara,

d. Sebagai Pendidikan Hukum dan Kemasyarakatan

Siswa diharapkan melek terhadap hukum, yaitu sadar bahwa setiap tindakannya ada
hukum dan peraturan yang mengaturnya.

Kegiatan Belajar 2

Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS

A. Keterkaitan Antara Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS serta Bagaimana

Keterkaitan itu Terjadi

PKn dan IPS secara historis memiliki keterkaitan yang kuat. Bidang studi PKn
menurut Kurikulum tahun 1994 diberi nama bidang studi Pendidikan Pancasila dan
Kewaganegaraan adalah bagian dari bidang studi IPS.

Bidang studi PKn pengajarannya erat kaitannya dengan Pancasila dan UUD 1945 dan
hal-hal yang menyangkut warga negara serta pemerintahan. Adapun disiplin Geografi,
Ekonomi, dan Sejarah menjadi bidang studi IPS.

B. Konsep Pembelajaran Terpadu

Konsep pembelajaran terpadu dikenal dalam bentuk sederhana pada kurikulum


1968 disebut dengan pendekatan korelasi. Pendekatan korelasi yaitu menghubungkan dua
atau lebih mata pelajaran saat menjelaskan suatu mata pelajaran. Misalnya saat menjelaskan
konsep geografi, maka pada saat itu pula penjelasan konsep geografi tersebut
dihubungkan.dengan konsep mata pelajaran lainnya, misalnya dihubungkan dengan wilayah
kekuasaan dan lokasi ketika perang Diponegoro.

Tujuan dari pendekatan ini tidak lain adalah agar pengajaran yang disampaikan
dapat lebih menarik bagi siswa menumbuhkan kreativitas mengajar guru, bahkan dapat
menumbuhkan kerjasama antar siswa, juga antara guru dengan siswa, agar kegiatan lebih utuh
dan terasa lebih nyata dan konkret

karakteristik dari pembelajaran terpadu:

1. Berpusat pada anak


2. Memberikan pengalaman langsung kepada anak
3. Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas.
4. Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam satu pembelajaran
5. Bersifat luwes
6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan anak

Ada beberapa kelebihan dari pembelajaran terpadu:

1. Pengalaman dan kegiatan belajar anak akan selalu relevan dengan tingkat
perkembangan anak
2. Kegiatan yang dipilih lebih bermakna buat anak
3. Menumbuhkembangkan keterampilan anak
4. Meningkatkan keterampilan sosial anak.
5. Membahas permasalahan kekinian yang sering ditemui anak.

Oleh karena itu, guru diharapkan lebih professional yakni mampu dalam memadukan konsep
dari berbagai mata pelajaran dalam sebuah pembelajaran, juga lebih kreatif dalam menampilkan
konsep yang akan diajarkan.

C. Pendidikan Kewarganegaraan dalam Pendidikan Terpadu

Bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan pada dasarnya sudah menerapkan pembelajaran


terpadu, karena dilihat dari historisnya yang memiliki hubungan dengan bidang studi IPS. Ada
beberapa hal yang menjadi dasar pertimbangan pembelajaran Terpadu:

1. Karakterististik anak sd
2. Konsep disiplin ilmu
3. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator
4. Lingkungan Belajar Anak
5. Bahan/sumber-sumber penunjang.
Kegiatan Belajar 3

Hubungan Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan dengan Mata Pelajaran lainnya.

Sebagaimana telah diutarakan bahwa bidang studi pendidikan kewarganegaraan selai memiliki
hubungan dengan mata pelajaran IPS bidang studi tersebut juga telah mengandung elemen-elemen untuk
dipadukan atau memiliki kemungkinan untuk disajikan secara terpadu, dengan bidang studi lainnya,
seperti bahasa indonesia, matematika, pendidikan jasmani dan kesehatan, ilmu pengetahuan alam (IPA),
serta kesenian.

Keterkaitan anatara pendidikan kewarganegaraan dengan bidang studi lain dapat


diwujudkan dalam berbagai bentuk. Dari berbagai model kurikulum terpadu itu ada beberapa
model yang dapat diterapkan dalam pembelajaran terpadu yaitu: model connected, model
webbed, dan model integrated. Hal penting dalam upaya menghubungkan itu guru memahami
benar konsep-konsep atau pokok-pokok dan subpokok bahasan mana yang akan dijadikan topik-
topik atau tema-tema atau masalah pemabahasan dalam pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan tersebut dalam hubungan atau keterkaitannya dengan bidang studi lainnya.
Dari ketiga model pembelajaran yang terintegrasi tersebut semuanya dapat digunakan dalam
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang dihubungkan dengan bidang studi lainnya.
Dalam menguraikan keterkaitan antara ,ata pelajaran pendidikan kewarganegraan dengan bahasa
indonesia, pendidikan jasmani dan kesehatan, IPA, matematika dan kesenian itu hanya
digunakan model webbed dan integrated sebab connecting biasanya digunakan hanya keterkaitan
dalam mata pelajaran itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai