Anda di halaman 1dari 6

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Jurnal Universitas Tribhwuana Tunggadewi

11
Inteligensi : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 3, No.1, 2020. Hal 11-16
Tersedia online di https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/inteligensi
ISSN 2656-601X (online)
ISSN 2656-8675 (cetak)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK


PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS
SISWA KELAS V SDI ENDE 14

Berty Sadipun
Universitas Flores
E-mail: bertysadipun@gmail.com

ABSTRACT
The objectives achieved in this research are to find out the use of think pair share type cooperative learning
models in Social Studies learning of Artificial Appearance in Indonesia, to find out the increase in students'
learning achievement by using cooperative learning models of think pair share type in SDI Ende 14 Ende Timur
district, Ende Regency. This type of research is Classroom Action Research, with a qualitative approach to
grade 5 students of SDI Ende 14. Data collection techniques in this study were observation, interviews, learning
outcomes tests and documentation. Data analysis uses descriptive qualitative data analysis techniques. Based on
the results of the evaluation of the first cycle with a percentage of completeness of 54% and an average of
57.45%, the results of the evaluation of the second cycle with a percentage of completeness of 100% with an
average of 90%, the application of the cooperative learning model type think pair share with the material
appearance made in Indonesia can improve student learning achievement.
Keywords: think pair share model; learning achievement.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman struktur kalimat dengan melibatkan unsur pemahaman
(comprehension) dan pemroduksian (production) yang berkaitan erat dengan kajian performa pembelajaran
bahasa, terutama dalam pembelajaran bahasa asing. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang
dilakukan terhadap 33 pelajar bahasa Inggris untuk mengetahui sejauh mana peserta memahami struktur kalimat
bahasa Inggris sederhana yang terkait dengan kemampuan mereka menghasilkan kalimat bahasa Inggris. Data
penelitian diperoleh melalui 2 macam tes. Data tentang pemahaman adalah dalam bentuk tes cloze benar atau
salah dari total 50 kalimat sederhana dengan struktur argumen. Sedangkan data produksi berupa tes tertulis
konstruksi kalimat sederhana berdasarkan gambar dan instruksi tentang gambar. Kedua tes menggunakan
sejumlah kata kerja yang paling sering diingat oleh mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris, Universitas Darma
Persada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemahaman mereka adalah 65,64% dengan variasi dalam
skor distribusi antara mereka adalah 8,79, dan produksi mereka adalah 28,36% dengan standar deviasi produksi
17,37. Kesenjangan antara tingkat pemahaman dan tingkat produksi relatif besar yang berarti bahwa kompetensi
produksi rata-rata subjek berada di bawah kompetensi pemahaman peserta didik.
Kata kunci: model think pair share; prestasi belajar.

PENDAHULUAN Oleh karena itu, prestasi belajar cenderung


Belajar pada hakikatnya adalah diartikan sebagai ukuran dari kualitas
interaksi antara lingkungan dan pembelajaran (Jumrah dan Afni, 2019).
pengalaman seseorang dalam proses Problematika yang menyangkut prestasi
mengubah tingkah laku (Slameto, 2002: belajar merupakan hal yang kerap dialami
2). Proses perubahan tersebut salah oleh semua peserta didik. Kondisi ini pun
satunya dalam bentuk prestasi belajar. berlaku pada peserta didik kelas V SDI

Cara mengutip: Sadipun, B. (2020). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V SDI Ende 14. Inteligensi: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(1), 11-16

Retrieved from https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/inteligensi/article/view/1461


12
Inteligensi : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 3, No.1, 2020. Hal 11-16

Ende 14. Rendahnya prestasi siswa dalam Huda, 2013: 207). Dengan demikian
tersebut disebabkan banyak hal seperti, dapat disimpulkan bahwa model Think
guru kurang memberikan stimulus yang Pair Share adalah pembelajaran kooperatif
melibatkan siswa dalam proses berpikir yang mengedepankan proses kerjasama
dan bekerjasama. Siswa cenderung dalam berpikir dan berinteraksi dalam
mendengar dan mencatat hal-hal penting memecahkan suatu permasalahan.
yang disampaikan oleh guru sehingga Keunggulan model Think Pair Share
terkesan pasif. Guru juga jarang yaitu dapat membangun suasana belajar
melakukan refleksi pembelajaran sehingga yang komunikatif antar siswa dimana
tidak menggali dan memperbaiki factor siswa saling berbagi informasi kepada
penyebab rendahnya prestasi belajar. siswa lain yang masih dalam kelompoknya
Setiap permasalahan pembelajaran (Rianingsih dkk., 2019). Model TPS juga
memiliki jalan keluar. Salah satu cara memberikan kesempatan kepada siswa
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran untuk mengembangkan proses berpikir dan
adalah dengan mempertimbangkan strategi saling menyampaikan idenya dalam
pembelajaran yang akan dipakai dengan menyelesaikan permasalahan. Dalam hasil
tingkat pengetahuan peserta didik. penelitian lain, model ini juga efektif
Pemilihan model think pair share (TPS) terhadap aktivitas belajar siswa di kelas
merupakan salah satu alternative dalam (Indriani, 2014).
menjawabi permasalahan tersebut. Alasan Memilih model pembelajaran
mengapa model pembelajaran TPS karena kooperatif tipe Think Pair Share dapat
model pembelajaran ini telah terbukti meningkatkan prestasi belajar peserta didik
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. (Jasdilla dkk, 2017). Mengajukan
Hal ini terpapar dalam hasil penelitian permasalahan dan memberikan
Nurnawati (2012), Zulfah (2017) dan kesempatan kepada siswa untuk
Ni’mah (2014). Hasil penelitian-penelitian memikirkan jawaban beberapa saat,
tersebut memberikan masukan bahwa TPS kemudian membagi jawabannya dengan
dapat diterapkan dalam pembelajaran pasangan atau dengan anggota tim lainnya
karena dapat meningkatkan prestasi melalui dialog berpasangan. Secara
belajar. eksplisit langkah di dalam model tersebut
Dengan menerapkan model memberi kesempatan bagi siswa untuk
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair berpikir, menjawab dan saling membantu
Share siswa dapat dilibatkan dalam proses satu sama lain. Model Think Pair Share
berpikir dan saling bekerjasama dalam merupakan jenis pembelajaran kooperatif
menyelesaikan masalah ataupun persoalan dimana siswa dapat berpikir, berbagi dan
yang diberikan oleh guru. Menurut Trianto bekerja sama dengan orang lain (Trianto
model Think Pair Share (TPS) atau dalam Yustitia dkk, 2018). Proses berpikir
berpikir berpasangan berbagi merupakan yang merupakan salah satu langkah dalam
jenis pembelajaran kooperatif yang model ini memberikan ruang bagis siswa
dirancang untuk mempengaruhi pola untuk dapat mengembangkan kemampuan
interaksi siswa (Rianingsih dkk, 2019). mengungkapkan ide atau gagasan. Siswa
Model ini juga efektif untuk membuat pola juga dapat membandingkan ide-idenya
diskusi kelas lebih bervariasi (Arends
13
Inteligensi : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 3, No.1, 2020. Hal 11-16

dengan orang lain melalui kerjasama antar ini terdiri atas empat tingkatan yakni 1)
anggota kelompok (Indriani, 2014). Imitasi, 2) Manipulasi, 3) Presisi, 4)
Model ini mengedepankan siswa Akurasi. Dengan demikian, berdasarkan
untuk berperan aktif bersama dengan problematika pembelajaran IPS yang
teman kelompoknya dengan cara terjadi di kelas V SDI Ende 14, maka
berdiskusi untuk memecahkan suatu sangat tepat untuk diterapkan model TPS
permasalahan (Lie dalam Yustitia dkk, untuk dapat meningkatkan prestasi belajar
2018). Siswa saling menyampaikan idenya siswa.
dalam menyelesaikan permasalahan
bersama dengan teman kelompoknya. METODE PENELITIAN
Keadaan ini membuat siswa lebih aktif Jenis penelitian yang dilakukan
dalam mengikuti proses pembelajaran adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas
yang nantinya akan berpengaruh pada (PTK). PTK memberi ruang bagi guru
prestasi belajar sebagai hasil yang agar bisa memperbaiki cara mengajar
diperoleh seseorang setelah menempuh yang baik agar prestasi belajar peserta
kegiatan belajar. Prestasi belajar dikatakan didik lebih meningkat. (Ningrum, 2014:
sempurna apabila memenuhi tiga aspek 25). Adapun prosedur penelitian tindakan
yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, kelas yang dipergunakan dalam penelitian
sebaliknya dikatakan prestasi kurang ini adalah menggunakan model Kammis
memuaskan jika seseorang belum mampu dan McTaggart yang terdiri atas tahap
memenuhi target dalam ketiga kriteria perencanaan, observasi, tindakan dan
tersebut (Mulyasa, 2013:189). refleksi.
Bloom dalam Syah (2001:21) Subyek penelitian adalah kelas V
membagi tingkat prestasi belajar siswa ke Sekolah Dasar Inpres Ende 14 Kecamatan
dalam tiga ranah yakni ranah kognitif, Ende Timur, Kabupaten Ende yang
afektif dan psikomotorik. Ranah kognitif berjumlah 24 orang. Adapun teknik
menurut Bloom terdiri atas enam hierarki pengumpulan data terdiri atas observasi,
yakni pengetahuan, pemahaman, tes dan dokumentasi. Observasi dilakukan
penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. untuk menangkap data tentang
Hierarki tersebut kemudian direvisi pelaksanaan penerapan model TPS, data
menjadi mengingat, memahami, aktivitas guru dan data aktivitas siswa.
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi Teknik tes dilakukan untuk mengetahui
dan mencipta (Setiawan, 2018). Ranah data prestasi belajar. sedangkan
afektif merupakan proses pengetahuan dokumentasi untuk mengambil data
yang berdasarkan aspek-aspek perasaan tentang keadaan sekolah, perangkat
dan emosi. Kratwohl dkk (Sukardi, pembelajaran, foto-foto selama
2008:23) membed an ranah afektif ke pembelajaran berlangsung, serta dokumen-
dalam lima tingkatan yaitu a) receiving, b) dokumen lain yang dapat dijadikan data
responding, c)valuing, d) organizing, e) pendukung dalam penelitian ini. Data-data
characterization by value or complex. tersebut dianalisis dengan cara reduksi
Adapun ranah psikomotor data, penyajian data dan penarikan
berhubungan dengan keterampilan siswa kesimpulan.
(Ain dan Kurniawati, 2013). Dalam ranah
14
Inteligensi : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 3, No.1, 2020. Hal 11-16

HASIL DAN PEMBAHASAN dalam penelitian ini sehingga perlu


dilanjutkan pada siklus II. Sedangkan
Berdasarkan hasil penelitian selama
perolehan persentase prestasi belajar pada
dua siklus, telah diterapkan model TPS
siklus II sebesar 100% dan telah
melalui langkah-langkah sebagai berikut:
memenuhi indicator kinerja, sehingga
a) Guru menjelaskan secara garis besar
penelitian dihentikan pada siklus II.
materi tentang Kenampakan Buatan di
Berdasarkan deskripsi awal
Indonesia
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di
b) Guru membagi peserta didik dalam
kelas V SDI Ende 14 ditemukan
bentuk kelompok.
pemasalahan mengenai rendahnya
c) Setiap kelompok terdiri dari 4- 6 orang
prestasi belajar siswa. Hal ini didukung
peserta didik.
dengan proses belajar mengajar di kelas.
d) Guru memberikan pertanyaan kepada
Siswa cenderung mendengar dan
siswa kemudian siswa diberikan waktu
untuk berpikir. mencatat hal-hal penting yang
disampaikan oleh guru sehingga terkesan
e) Siswa berpikir untuk memperoleh
jawaban. pasif. Begitupun guru kurang
memberikan stimulus yang melibatkan
f) Siswa diminta untuk berpasangan
siswa dalam proses berpikir dan
dengan temannya,
bekerjasama. Pemberian stimulus sangat
g) Siswa berdiskusi dengan pasangannya
dianjurkan dalam kegiatan belajar.
untuk memecahkan pertanyaan guru,
Menurut Yudianto (2012), pemberian
peneliti membimbing pserta didik
stimulus dapat meningkatkan
dalam mengerjakan soal.
pengetahuan dan sikap anak terhadap
h) Siswa menyampaikan hasil diskusinya
permasalahan di sekitarnya.
di depan kelas,
Kelemahan lain yang ditemukan
i) Guru memberikan kesimpulan dan
adalah Guru tidak mengikuti langkah-
meluruskan jawaban siswa dan
menambah jawaban siswa. langkah yang sudah disiapkan dalam
RPP. Hal ini dikarenakan guru jarang
Dalam menerapkan model tersebut, melakukan refleksi pembelajaran
dilakukan observasi terhadap aktivitas sehingga tidak menggali dan
guru dan aktivitas siswa. pada siklus I memperbaiki factor penyebab rendahnya
ditemukan persentase aktivitas guru prestasi belajar. Menurut (Lisiswanti,
sebesar 57% dengan kategori cukup aktif, 2013), refleksi sangat penting untuk
sedangkan aktivitas siswa sebesar 42% dilakukan seorang pendidik sebab refleksi
dan dalam kategori cukup aktif. siklus II, bermanfaat dalam mengembangkan
aktivitas guru dan siswa tersebut professional pendidik dan peserta didik.
meningkat berturut-turut menjadi 71% Melalui refleksi dapat menghasilkan
dan 92%, atau berada dalam kategori tindakan yang lebih baik pada proses
aktif dan sangat aktif. adapun data belajar selanjutnya.
persentase prestasi belajar yang diperoleh Untuk mengatasi masalah tersebut,
melalui tes siklus I sebesar 54%. maka peneliti merencanakan penerapan
Perolehan prestasi belajar pada siklus I model pembelajaran yang dapat membuat
terebut belum memenuhi indicator kinerja peserta didik aktif dan berpikir kritis
15
Inteligensi : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 3, No.1, 2020. Hal 11-16

dalam proses pembelajaran yaitu guru dan siswa tersebut meningkat


menerapkan model pembelajaran berturut-turut menjadi 71% dan 92%, atau
kooperatif tipe think pair share. berada dalam kategori aktif dan sangat
Berdasarkan temuan dalam penelitian ini aktif.
maka model pembelajaran Think Pair
Share sangat cocok untuk diterapkan SIMPULAN
untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk
Menurut Isjoni (2011: 64), model TPS meningkatkan prestasi belajar siswa kelas
sebagai bagian dari pembelajaran V SDI Ende 14 dengan menerapkan model
kooperatif dirancang untuk think pair share. Setelah diterapkan model
mempengaruhi pola interaksi siswa. tersebut ditemukan adanya peningkatan
model pembelajaran think pair share prestasi belajar siswa dari iklus I sebesar
merupakan model pembelajaran yang 57,45% menjadi 100% pada siklus II.
membuat siswa lebih aktif dan terlibat
dalam belajar kelompok yaitu dengan DAFTAR PUSTAKA
cara guru memberikan soal kepada Ain, N. dan Kurniawati, M. 2013.
peserta didik, kemudian peserta didik Implementasi Kurikulum KTSP:
berpikir secara berpasangan dan berbagi Pembelajaran Tematik Di Sekolah
pendapat dengan pasangan yang lainnya Dasar. Jurnal Inspirasi
Pendidikan 3, 2.
(Komalasari, 2015: 64). Berdasarkan Huda, M. 2013. Model-model
kelebihan model ini maka diterapkanlah Pembelajaran. Yogyakarta :
model TPS pada pembelajaran IPS di Celeban Timur.
kelas V SDI Ende 14. Setelah diterapkan Isjoni. 2011. Cooperative Learning.
model TPS, prestasi belajar peserta didik Bandung: Alfabeta.
mengalami peningkatan. Hal ini dapat Indriani, D.S. 2010. Keefektifan Model
Think Pair Share Terhadap
dilihat pada pencapaian hasil tes siklus I
Aktivitas Dan Hasil Belajar
yang mencapai ketuntasan 57,45% dan IPS. Journal of Elementary
pada siklus II mengalami kenaikan 92% Education (3)2.
sehingga peserta didik mengalami Jasdila, L., dkk. 2017. Hasil belajar dan
ketuntasan maksimal sebagai mana yang Pembelajaran kooperatif tipe think
diinginkan oleh peneliti yakni 100%. Pair Share. Jurnal Pendidikan
Pencapaian peningkatan hasil belajar Indonesia 6 (1).
Jumrah, A.M., dan Afni, N. 2019.
juga konsisten dengan peningkatan
Penerapan Model Kooperatif Tipe
aktivitas guru maupun siswa di dalam Think Pair Share (TPS) dalam
kelas. Proses belajar tidak terkesan searah meningkatkan hasil belajar IPS
lagi, namun terjadi dua arah antar siswa pada siswa kelas V SD Inpres
dan guru. Hal ini teramati pada perolehan Punranga kecamatan Pujananting
persentase aktivitas guru maupun aktivitas Kabupaten Barru. Dikdas
siswa selama dua siklus. ditemukan Matappa: Jurnal Ilmu Pendidikan
Dasar 2, 2.
persentase aktivitas guru sebesar 57% Komalasari, K. 2015. Pembelajaran
dengan kategori cukup aktif, sedangkan Kontekstual. Bandung: PT Refika
aktivitas siswa sebesar 42% dan dalam Aditama
kategori cukup aktif. Siklus II, aktivitas
16
Inteligensi : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 3, No.1, 2020. Hal 11-16

Lisiswanti, R. 2013. Refleksi. Tersedia: Dasar Akuntansi. Jurnal Ilmiah


http://repository.lppm.unila.ac.id/ Pendidikan Ekonomi 3, 2.
3287/1/REFLEKSI%20ARTIKEL Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan
%20%28dr.Rika%20L%29%20E (Prinsip dan Operasionalnya). PT
DITjjuke.pdf Bumi Aksara. Jakarat Timur.
Mulyasa, E. 2013. Pengembangan dan Triana, N. 2019. Penerapan Metode
implentasi pemikiran kurikulum. Paired Reading/ Paired
Bandung: Rosdakarya. Summarizing untuk Meningkatkan
Ni’mah, A. 2014. Penerapan Model Kemampuan Pemahaman
Pembelajaran Think Pair Share Membaca Teks pada Siswa SMK
(TPS) dengan metode Eksperimen Abdurrab Pekanbaru. Inteligensi:
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 33-
dan Aktivitas Belajar Siswa Kelas 38.
VIII MTS Nahdlatul Muslimin Zulfah, Z. 2017. Pengaruh Penerapan
Kudus. (Skripsi). Tersedia: Model Pembelajaran kooperatif tipe
Lib.unnes.ac.id. think Pair Share dengan pendekatan
Nurnawati, E. dkk. 2012. Peningkatan Heuristik Terhaadap kemampuan
kerjasma siswa SMP melalui Pemecahan Masalah Matematis
Penerapan Pembelajaran Siswa MTs Negeri Naumbai.
Kooperatif Pendekatan Think pair Jurnal Cendekia: Jurnal
Share. UPEJ Unnes Physics Pendidikan Matematika 1, 2.
Education Journal 1, 1. Yudianto, A., Mukarromah I., & Yani,
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-faktor A.L. 2012. Pengaruh Stimulasi
yang Mempengaruhi. Jakarta: Permainan Ular Tangga Terhadap
Rineka Cipta. Perubahan Sikap Siswa Tentang
Syah, M. 2001. Psikologi Pendidikan Demam Berdarah Dengue.
dengan Pendekatan Baru. Prosiding Seminas Competitive
Bandung: Remaja Rosdakarya. Advantage. Tersedia:
Rianingsih, A., Mawardi dan Wardani, http://journal.unipdu.ac.id:8080/ind
K.W. 2019. Penerapan Model ex.php/seminas/article/view/157/10
Pembelajaran TPS (Think Pair 2
Share) dalam Rangka Yustitia, V., Rusminati, S.H., &
Meningkatkan Keterampilan Sulistyawati, I. 2014. Implementasi
Komunikasi Siswa Kelas 3. Lesson Study Menggunakan Model
Jurnal Kajian Penelitan dan Think Pair Share Dan Pendekatan
Pendidikan dan Pembelajaran 3, Saintifik. Premiere Educandum:
2. Jurnal Pendidikan Dasar dan
Setiawan, D.F. 2018. Menerapkan Pembelajaran 8, 1.
Revision Bloom’s Taxonomy
Pada Tujuan Pembelajaran Umum .
Ranah Kognitif Kajian Persamaan

Anda mungkin juga menyukai