Anda di halaman 1dari 9

MEDIA POHON PINTAR DALAM PEMBELAJARAN

KOOPERATIF UNTUK MENSTIMULASI SIKAP


ILMIAH SISWA

Artikel Skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

oleh
Cinta Rahmalia Ulfa
4201414043

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2018

1
MEDIA POHON PINTAR DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF
UNTUK MENSTIMULASI SIKAP ILMIAH SISWA

C. R. Ulfa*, Ellianawati, T. Darsono


Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Semarang. Kampus
Sekaran,
Gunungpati Semarang 50229, Indonesia
* Korespondensi penulis. E-mail: cinta29rahmalia@gmail.com, Telp:
+6285700448689

Abstrak
Rendahnya sikap ilmiah dan penggunaan metode ceramah merupakan masalah
utama. Penelitian ini menggunakan metode multimodel kooperatif dengan pohon
pintar pada materi pemanasan global untuk mengatasi permasalahn tersebut.
Penelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan sikap ilmiah siswa, deskripsi
peningkatan sikap ilmiah, dan mengetahui respon sikap siswa terhadap
multimodel kooperatif dengan media pohon pintar. Sampel dalam penelitian ini
adalah siswa kelas VIIA & B SMPN 12 Semarang. Berdasarkan hasil penelitian
ini diperoleh informasi bahwa Skor N-gain yang diperoleh kelas eksperimen
sebesar 0,58 dalam kategori sedang, adapun skor untuk kelas kontrol sebesar 0,3
dalam kategori rendah. Dari hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa
peningkatan sikap ilmiah siswa kelas eksperimen yang menggunakan multimodel
kooperatif berbantuan media pohon pintar lebih tinggi dibandingkan siswa kelas
kontrol yang menggunakan model pembelajaran diskusi dan demonstrasi.
Peningkatan sikap ilmiah yang diteliti mencakup lima indikator antara lain sikap
rasa ingin tahu, jujur, komunikatif, kerjasama, dan tanggung jawab. Respon siswa
pada pembelajaran dengan multimodel kooperatif dengan media pohon pintar
dalam kategori baik dengan angka persentase 79%.

Kata kunci: Multimodel Kooperatif, Pohon Pintar, Sikap Ilmiah

Abstract

The low of scientific attitude and the usage of lecture method are the primary
issues. This study employs cooperative multimodels method with Smart Tree on
the topic of global warming to overcome the problems. This study aims to know
the improvement of student’s scientific attitude, description of scientific attitude
improvement, and to know the response of student’s attitude toward cooperative
multimodels with Smart Tree. Samples for this study are students of VIIA & B
SMPN 12 Semarang. Based on the result of the study, can be obtained that N-
Gain from experiment class is 0.58 categorized as medium, while for control class
is 0.3 categorized as low. From the result can be concluded that the improvement
of student’s scientific attitude in experiment class which uses cooperative
multimodels with Smart Tree is higher than that of control class which uses
discussion and demonstration as the learning models. The scientific attitude

2
improvement being analysed include 5 indicators: want to know attitude, honesty,
communicative, cooperation, and responsibility. The student’s response to the
learning with cooperative multimodels with Smart Tree is categorized as good
with percentage 79%

Keyword : cooperative multimedia, Smart Tree, scientific attitude

3
PENDAHULUAN ilmiah siswa tidak muncul. Guru cenderung
hanya melihat hasil kognitif siswa tanpa
Dampak positif perkembangan ilmu
hanya melihat pertimbangan ranah afektif
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini
(Chandra, 2015). Studi lapangan pada
adalah meningkatkankan kualitas aspek
sekolah tersebut menunjukkan lemahnya
kehidupan manusia. Banyak informasi yang
sikap ilmiah siswa antara lain pada aspek
diperoleh dan penggunaan teknologi yang
sikap rasa ingim tahu, jujur, komunikatif,
dapat membantu pekerjaan manusia.
kerjasama, dan tanggung jawab.
Seiring dengan perkembangannya, sumber
Permasalahan yang diperoleh di
daya manusia yang memiliki kinerja dan
lapangan memberikan gambaran adanya
potensi tinggi sangat dibutuhkan untuk
kesenjangan antara kondisi ideal dan
mengendalikan perkembangan teknologi.
kondisi riil. Kondisi riil menunjukkan
Salah satu upaya yang dapat pembelajaran yang sangat minim pemberian
dilakukan untuk mempersiapkan sumber pengalaman IPA dan tidak berorientasi
daya dengan kinerja berkompetensi tinggi pada pelibatan keaktifan siswa (Hunaepi,
pada manusia yakni melalui pendidikan. 2016). Oleh karena itu diperlukan sebuah
Pendidikan mampu menyiapkan manusia model pembelajaran yang dapat
untuk menghadapi masa depan. Sumber mengakomodasi interaksi antar siwa.
daya manusia yang berintelektual, beriman Multimodel dijadikan salah satu jalan
dan bertanggung jawab akan mampu keluar untuk mengatasi permasalahan
beradaptasi dengan perkembangan ilmu tersebut. Hal ini dikarenakan pembelajaran
pengetahuan dan teknologi. Menurut multimodel secara komprehensip
jabaran UUD 1945 tentang pendidikan mempertimbangkan kondisi psikologi
dituangkan dalam Undang-Undang No.20 perkembangan anak, materi pelajaran
Tahun 2003 Pasal 3 menyebutkan bahwa sebagai objek dan tujuan pembelajaran
“Pendidikan nasional” berfungsi yang ingin dicapai (Wina, 2009: 220-221).
mengembangkan kemampuan dan Penelitian lain yang telah menerapkan
membentuk watak serta peradaban bangsa multimodel pembelajaran ialah penelitian
yang bermartabat dalam rangka Nurjanah pada tahun 2015 dan Prasetyo
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan pada tahun 2011. Pada penelitiannya
untuk berkembangnya potensi peserta didik terdapat kekurangan karena aspek yang
agar menjadi manusia yang beriman dan diteliti ialah hanya aspek kognitif tanpa
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, aspek afektif. Aspek afektif perlu diteliti
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, karena jika aspek afektif siswa baik, maka
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara akan mempengaruhi hasil belajar siswa
yang berdemokratis serta bertanggung menjadi baik pula (Chandra, 2015). Selain
jawab. itu jika hanya aspek kognitif yang diteliti,
Salah satu masalah yang dihadapi memunculkan sikap egois siswa karena
dunia pendidikan Indonesia adalah penilaian pembelajaran hanya secara
lemahnya kualitas pendidikan. Melalui individu, sehingga sikap kerjasama antar
studi lapangan di SMPN 12 Semarang telah siswa menjadi kurang (Chandra, 2015).
ditemukan masalah antara lain dalam proses Untuk memperbaiki hal tersebut peneliti
pembelajaran IPA peran guru dalam berasumsi bahwa dengan menerapkan
pembelajaran masih sangat dominan dengan model kooperatif, akan mendukung
menerapkan model pembelajaran peningkatan aspek afektif siswa.
konvensional sehingga menyebabkan Model kooperatif mengutamakan
lemahnya sikap ilmiah siswa. Pada proses kerjasama untuk mencapai tujuan
pembelajaran konvensional, siswa kurang pembelajaran (Majid, 2013: 174). Hal ini
mendapat dukungan untuk mengembangkan diperkuat dengan pernyataan bahwa sekolah
kemampuan bersikap ilmiah sehingga sikap bertanggung jawab penuh untuk
4
membangun sikap sosial siswa dengan cara sikap ilmiah dalam proses kegiatan belajar
menerapkan komunikasi dan keterlibatan mengajar.
kelompok diantara siswa (Dewey dalam Adapun tujuan penelitian ini adalah
Majid, 2013: 4). Dalam penelitian ini sebagai berikut :
digunakan pembelajaran multimodel 1. Mengetahui ada tidaknya peningkatan
kooperatif yaitu Two Stay Two Stray sikap ilmiah siswa setelah
(TSTS), Numbered Head Together (NHT), mendapatkan perlakuan penerapan
dan Student Team Achievement Division multimodel kooperatif dengan media
(STAD). Penerapan multimodel dalam pohon pintar.
setiap kegiatan belajar mengajar diharapkan 2. Mengetahui deskripsi peningkatan
dapat mengurangi rasa bosan pada siswa sikap ilmiah siswa SMP pada materi
dan dapat meningkatkan sikap ilmiah siswa pemanasan global.
(Rosfiani, O 2012). 3. Mengetahui respon sikap siswa
Faktor pendukung kegiatan setelah mendapatkan perlakuan
pembelajaran diantaranya media penerapan multimodel kooperatif
pembelajaran. Media berfungsi sebagai dengan media pohon pintar.
sarana untuk menyampaikan pesan dari
guru kepada siswa, atau dari siswa kepada METODE
siswa lain (Indarti, 2014). Dalam penelitian Penelitian yang dilaksanakan
ini, peneliti memilih media pembelajaran merupakan penelitian eksperimen semu
pohon pintar. Pohon pintar yang digunakan (Quasi Experimental) ialah eksperimen
dalam penelitian ini adalah ranting pohon yang memiliki perlakuan (treatments),
yang sudah mati atau kering yang pengukuran-pengukuran dampak (outcome
digunakan untuk meletakkan lembar hasil measures), dan unit-unit eksperiment
diskusi siswa. Pohon pintar merupakan (experimental units) namun tidak
salah satu media yang mendukung menggunakan penempatan secara acak,
pembelajaran kooperatif dengan dengan rancangan Non-Equivalent
menempatkan peserta didik dengan Control Grup. Quasi Experimental Design
kemampuan, jenis kelamin, dan suku yang memiliki kelompok kontrol, tetapi tidak
berbeda (Trianto, 2011: 56). Pembelajaran dapat berfungsi sepenuhnya untuk
dengan media ini mampu menumbuhkan mengontrol variabel- variabel luar yang
rasa tanggung jawab, kerjasama dan mempengaruhi pelaksanaan eksperimen
kompetitif (Suprayekti, 2004: 15). (Sugiyono, 2013).
Materi pemanasan global merupakan
salah satu topik yang tetap menjadi sorotan Pengambilan sampel penelitian
untuk dibahas, tidak hanya di dalam kelas dilakukan secara purposive sampling
pada mata pelajaran IPA tetapi juga dalam (Sugiyono, 2013: 120). Sebelum pemilihan
kehidupan sehari-hari. Adanya berbagai kelas eksperimen dan kelas kontrol,
macam masalah lingkungan di Indonesia dilakukan uji homogenitas dan uji
saat ini, penting kiranya untuk mengetahui normalitas terlebih dahulu. Uji tersebut
bagaimana penalaran siswa yang dapat dilakukan untuk mengetahui adakah
mengembangkan sikap ilmiah (Sari K. keseragaman antara kelas eksperimen dan
L,2016). Maka dalam penelitian ini, peneliti kelas kontrol. Rancangan penelitian
memilih “penerapan pembelajaran tersebut tersaji dalam Gambar 1.
multimodel kooperatif dengan media pohon
pintar untuk meningkatkan sikap ilmiah Kelas eksperimen 𝑋
siswa SMPN 12 semarang pada materi
pemanasan global”. dalam penelitian ini Kelas eksperimen 𝑋
diharapkan siswa mengalami peningkatan
Gambar 1 Desain Penelitian
5
Metode analisis data pada uji
Keterangan: normalitas menggunakan uji Kolmogorov-
: Observasi sikap ilmiah untuk Smrinov, rumus yang digunakan adalah:
kelompok eksperimen setelah ,
dilakukan tindakan √
dengan n = banyaknya data
: Observasi sikap ilmiah untuk
kelompok kontrol setelah
dilakukan tindakan maka berdistribusi normal.
: Pemberian metode multimodel Uji Homogenitas dilakukan untuk
kooperatif untuk kelompok mengetahui apakah data tersebut homogen
eksperimen atau tidak. Pengujian homogenitas data
: Pemberian metode pembelajaran dilakukan dengan uji varians. Adapun
diskusi dan presentasi untuk langkah-langkahnya sebagai berikut:
kelompok kontrol. 1) Menghitung rata-rata x
2) Menghitung varians (S2) dengan rumus:
Populasi dalam penelitian ini adalah ∑ ∑
siswa kelas VII SMPN 12 Semarang.
Sampel dalam penelitian tersebut diambil 1) Menghitung F dengan rumus (Sugiyono
dalam teknik purposive sampling. Hal , 2013 :250) :
tersebut dilakukan berdasarkan
pertimbangan hasil wawancara dengan
guru IPA kelas VII A dan VII B terkait
hasil belajar siswa aspek afektif. Pada penelitian ini analisis data akhir
Pengambilan sampel dilakukan ketika (posttest) ialah menghitung presentase
peserta didik bersifat homogen yang penskoran angket sikap ilmiah dan angket
dibuktikan dengan uji normalitas dan uji respon menggunakan rumus:
homogenitas.
Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini yaitu metode dokumentasi
dan angket. Instrumen penelitian ini terdiri Berdasarkan perhitungan tersebut,
dari angket penilaian sikap ilmiah dan kriteria angket sikap siswa dikategorikan
angket respon sikap siswa. yang tersaji dalam Tabel 1.
Dalam penelitian ini uji validitas
angket menggunakan uji validitas Tabel 1 Kriteria Angket
konstruk. Untuk menguji validitas
konstruk, maka dapat digunakan pendapat Persentase (%) Kategori
dari ahli (judgment experts). 85-100 Sangat Tinggi
Uji reliabilitas angket dilakukan 70-84 Tinggi
dengan uji Alpha Cronbach. Rumus 55-69 Sedang
Alpha Cronbach sebagai berikut: 40-54 Rendah

25-39 Sangat Rendah
=( )( )
Keterangan:
: Reliabilitas angket HASIL DAN PEMBAHASAN
: Jumlah item pernyataan Pada penelitian ini peningkatan sikap
angket ilmiah pada siswa dapat diketahui dengan
∑ : Jumlah varians skor tiap-tiap cara membandingkan hasil pretest dan
item angke posttest . Hasilnya menunjukkan bahwa
: Varians total kedua kelas baik kelas kontrol maupun
kelas eksperimen mengalami peningkatan
6
sikap ilmiah. Pada kelas eksperimen, (Wahyudi & Khanafiyah. S 2009). Pada
mengalami peningkatan yang signifikan kelas kontrol juga mengalami peningkatan
dibanding dengan kelas kontrol. Hal ini tetapi peningkatnnya tidak sebanding
disebabkan karena siswa kelas eksperimen dengan kelas eksperimen. Hal ini
mendapatkan perlakuan pembelajaran dikarenakan kelas kontrol tidak
multimodel kooperatif dengan media pohon mendapatkan perlakuan pembelajaran
pintar yang menuntut siswa aktif dalam dengan multimodel kooperatif melainkan
pembelajaran dan melakukan praktikum. mendapatkan perlakuan pembelajaran
Kebiasaan melakukan kegiatan praktikum dengan metode diskusi dan demonstrasi.
melatih siswa untuk bereksperimen, Berikut rincian peningkatan sikap ilmiah
menganalisis hasilnya, akan membentuk pada kelas eksperimen dan kontrol pada
sikap seperti jujur, objektif, teliti. Maka tabel 2.
pemanfaatan kit dalam pembelajaran akan
dapat membentuk sikap ilmiah siswa

Tabel 2 Peningkatan Sikap Ilmiah


Kriteria Kelas eksperimen Kelas Kontrol
Pretest Posttest Pretest Posttest
Nilai Terendah 80 % 92% 77,50% 92%
Nilai Tertinggi 52,5% 77% 52,50% 53%
Nilai Rata-rata 67,5% 86,4% 65% 76,1%
N-gain 0,58 0,58 0,3 0,3
Kategori Sedang Rendah

Dari Tabel 2 diperoleh informasi efek rumah kaca dan diskusi kelompok
bahwa kelas eksperimen dalam kegiatan dengan multimodel kooperatif berbantuan
belajar mengajar dengan multimodel pohon pintar. Siswa dapat menemukan
kooperatif berbantuan pohon pintar hubungan antara kenaikan suhu dengan
mengalami peningkatan sebesar 0,58 keadaan bumi dan memahami
dengan kategori sedang. Hal tersebut perumpamaan pemanasan global yang
mengindikasikan bahwa pembelajaran terjadi pada bumi. Tidak hanya itu saja
multimodel kooperatif berbantuan pohon dengan praktikum, siswa memiliki sikap
pintar merupakan faktor yang mendukung berpikiran terbuka dan bekerjasama, sikap
peningkatan sikap ilmiah pada kelas penemuan dan kreativitas, serta sikap peka
eksperimen. Pada kelas kontrol dalam terhadap lingkungan juga dapat
kegiatan belajar mengajar dengan model menumbuhkan sikap ingin tahu, respek
diskusi dan demonstrasi juga mengalami terhadap data, berpikir kritis, serta sikap
peningkatan, namun hanya sebesar 0,3 yang ketekunan (Atika, S.D dkk 2016). Keaktifan
merupakan dalam kategori rendah. Hal ini dan keterlibatan siswa, juga teramati dalam
lebih memperkuat bukti bahwa multimodel diskusi kelompok. Siswa mampu
kooperatif berbantuan pohon pintar lebih mengemukakan ide atau gagasannya dalam
meningkatkan sikap ilmiah siswa. kelompok serta mempresentasikan hasil
Peningkatan sikap ilmiah siswa diskusi kelompok di depan kelas.
terindikasi dari keaktifan dan keterlibatan Pengujian hipotesis hasil peningkatan
siswa selama proses pembelajaran sikap ilmiah digunakan uji t satu pihak.
berlangsung. Keaktifan dan keterlibatan Hipotesis nol menyatakan bahwa
siswa dalam penelitian ini dapat dilihat peningkatan sikap ilmiah siswa yang
ketika siswa melakukan praktikum tentang menggunakan multimodel kooperatif
berbantuan media pohon pintar lebih rendah
7
atau sama dengan peningkatan sikap ilmiah SIMPULAN DAN SARAN
siswa yang menggunakan model
Simpulan
pembelajaran diskusi dan demonstrasi.
Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 3 Berdasarkan hasil penelitian yang
berikut. telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
penerapan pembelajaran multimodel
Tabel 3 Uji Perhitungan Uji t Satu Pihak kooperatif dengan media pohon pintar dapat
menstimulasi peningkatkan sikap ilmiah
Variasi Nilai siswa. Besar peningkatan sikap ilmiah
Sikap siswa ditunjukkan dengan nilai N-gain
̅̅̅ : rata-rata kelas eksperimen 75,53 sebesar 0,58 dalam kategori sedang. Sikap
̅̅̅ : rata-rata kelas kontrol 66,60 ilmiah tersebut yaitu pada aspek rasa ingin
: jumlah sampel kelas 36 tahu, jujur, komunikatif, kerjasama dan
eksperimen tanggung jawab. Respon siswa dalam
: jumlah sampel kelas kontrol 35 pembelajaran tergolong dalam kategori baik
: varians kelas eksperimen 11,22 dengan angka rata-rata persentase 79%.
: varians kelas kontrol 76,74
Saran
5,6
2 Berdasarkan simpulan di atas, maka
saran yang dapat diberikan yaitu:
Berdasarkan Tabel 3 diperoleh Penerapan pembelajaran multimodel
informasi bahwa perhitungan uji t satu kooperatif dengan pohon pintar dalam
pihak dengan taraf 5% dan derajat pelakasanaanya memerlukan waktu yang
kebebasan 69 bahwa nilai sebesar lama. Maka dari itu diharapkan dapat
5,6 sedangkan untuk sebesar 2. Hal memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam
ini menunjukkan bahwa lebih besar pembelajaran dengan metode multimodel
kooperatif dengan pohon pintar. Penerapan
dari pada maka ditolak. Dengan
pembelajaran ini akan lebih sempurna
demikian dapat disimpulkan bahwa
apabila dilaksanakan dalam jangka waktu
peningkatan sikap ilmiah siswa kelas
yang lebih lama dan diterapkan pada semua
eksperimen yang menggunakan multimodel
materi pembelajaran IPA di sekolah.
kooperatif berbantuan media pohon pintar
lebih tinggi dibandingkan siswa kelas
kontrol yang menggunakan model DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran diskusi dan demonstrasi.
Peningkatan sikap ilmiah pada
penelitian ini memiliki lima indikator sikap Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur
ilmiah antara lain sikap rasa ingin tahu, Penelitian Pendekatan Suatu Praktek.
jujur, komunikatif, kerjasama dan tanggung Jakarta: PT Rineka Cipta
jawab. Arikunto, Suharsini. 2007. Dasar-Dasar
Pada penelitian ini respon siswa kelas Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi
eksperimen terhadap media pohon pintar Aksara
tergolong baik dengan angka rata-rata
persentase 79%. Hal ini dikarenakan siswa Arikunto. S. 2010.Metodologi Penelitian.
merasa terbantu dengan media pohon pintar Jakarta: Rineka Cipta
tersebut, selain itu siswa merasa tertarik Atika, S.D. 2016. Pengaruh Model Inkuiri
terhadap tampilan pohon pintar yang telah Metode Praktikum Terhadap Sikap
mereka kreasikan sendiri. Ilmiah Dan Hasil Belajar Kimia Di
Sma . Skripsi Jurusan Pendidikan
Kimia FKIP Untan. Tidak

8
Bundu, Patta. 2006 .Penilaian Bandung
Keterampilan Proses dan Sikap .http://repository.upi.edu/26012/1/S_
Ilmiah Dalam Pembelajaran Sains di BIO_1203094.
SD. Jakarta: Erlangga. Sugiyono, 2009. Metode Penelitian
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Undang-undang Nomor 20 Tahun Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
2003, Tentang Sistem Pendidikan Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Nasional. Jakarta: Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Depdiknas.diterbitkan.
Suprayekti. 2004. Interkasi Belajar
Hunaepi. 2016. Kajian Literatur Tentang Mengajar. Jakarta: Dikdasmen.
Pentingnya Sikap Ilmiah: Assesment
of Higer Order Thingking Trianto. 2012. Mendesain Model
Skills.Prosding Seminar Nasional Pembelajaran Inovatif-Progresif.
Pusat Kajian Pendidikan Sains dan Jakarta: Kencana.
Matematika. Mataram,12 Maret 2016. Wahyudi & Khanafiyah, S. 2009.
Indarti, 2014. Media Pohon Ilmu Sebagai Pemanfaatan Kit Optik sebagai
Sarana Pembelajaran Sejarah di Wahana dalam Peningkatan Sikap
SMA Negeri 1 Widodaren Tahun Ilmiah Siswa. Jurnal Pendidikan
Pelajaran 2013-2014. JIPE Vol. 1 Fisika Indonesia, 5(1): 113-118.
No. 1 Edisi Maret 2016 :1-15 Widodo, S., Edi, S.S, & Putra, N. M.D.
Iswara, B.M. 2017. Perbandingan Hasil 2011. Penerapan Pembelajaran
Belajar Ekonomi Menggunakan Kooperatif Model Numbered Head
Model Pembelajaran TGT & TSTS Together Untuk Meningkatkan Hasil
Pada Siswa Kelas X SMA N 1 Seputih Belajar Siswa Kelas Vii Smp Pada
Mataram. Skripsi Jurusan Pendidikan Pokok Bahasan Besaran Dan
Ekonomi FKIP Universitas Lampung Pengukuran. Jurnal Pendidikan Fisika
Tidak diterbitkan. Indonesia 7 : 42-46.
Majid, A. 2013.Strategi Pembelajaran.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Nurnawati, E., Yulianti, D., & Susanto,H.
Peningkatan Kerjasama Siswa Smp
Melalui Penerapan Pembelajaran
Kooperatif Pendekatan Think Pair
Share. UPEJ 1 (1) (2012).
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.ph
p/upej
Rosfiani, O. 2012. Pengembangan Model
Pembelajaran Multi Metode Dalam
Peningkatan Hasil Belajar Siswa.
Jurnal Pendidikan Dasar,3(5):1-10
Sari, K.L 2016. Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Proyek
Terhadap Kemampuan Literasi Sains
SMP Pada Topik Interaksi Makhluk
Hidup dengan Lingkungan. Skripsi.
Universitas Pendidikan Indonesia,

Anda mungkin juga menyukai