Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/342179937

Pengembangan Media Pembelajaran Sistem Reproduksi Manusia Berbasis


Multimedia

Article · May 2015

CITATIONS READS

0 1,871

1 author:

Sugianto Sugianto
Universitas Wiralodra
11 PUBLICATIONS 11 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Sugianto Sugianto on 15 June 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Wacana Didaktika

Pengembangan Media Pembelajaran


Sistem Reproduksi Manusia Berbasis Multimedia
Oleh Sugianto

ABSTRAK diambil menggunakan teknik cluster ran-


dom sample, yang terpilih yaitu kelas XI
IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan ke-
Salah satu faktor yang pengham-
las XI IPA 8 sebagai kelas kontrol. Hasil
bat proses belajar mengajar adalah
menunjukan bahwa media pembelaja-
adanya hambatan psikologis, berupa
ran sistem reproduksi manusia berbasis
kurangnya minat belajar siswa yang
multimedia yang dikembangkan memiliki
menyebabkan menurunnya motivasi
kriteria valid, praktis digunakan dalam
belajar siswa. Media pembelajaran
kegiatan belajar dengan kriteria sa­ngat
dibutuhkan untuk menyalurkan pesan
tinggi. Media pembelajaran tersebut da­
sehingga dapat membantu mengatasi
pat dikatakan efektif, karena minat be-
hambatan tersebut. Penelitian ini ber-
lajar siswa memiliki kriteria sangat baik,
tujuan untuk mengembangkan, menilai
hasil belajar siswa meningkat dan siswa
kepraktisan, mengevaluasi efektifitas
memiliki karakter yang sangat baik, serta
media pembelajaran sistem reproduksi
keaktifan siswa mencapai kriteria tinggi
manusia berbasis multimedia. Jenis
dan sangat tinggi.
penelitian yang digunakan yaitu pene-
litian dan pengembangan. Desain Kata Kunci: Pengembangan Media
penelitian menggunakan metode true Pembelajaran; Sistem
eksperimental design dengan pretes- Reproduksi Manusia;
posttes kontrol group design. Sampel Multimedia.

PENDAHULUAN jar mengajar biologi kurang efektif, seperti


materi pelajaran yang seharusnya cukup
Siswa SMA Negeri 6 Cirebon kelas XI IPA dengan dua pertemuan tetapi harus lebih
beranggapan bahwa belajar biologi itu su- dari itu, terutama pada materi sistem re-
lit karena terlalu banyak materi hafalan- produksi manusia. Materi ini harus diba-
nya, dan banyak istilah nama ilmiah yang has secara menyeluruh dan jelas, karena
susah diingat serta dimengerti, sehingga kalau tidak demikian maka akan menim-
minat belajar mereka menurun. Kurang- bulkan miskonsepsi seperti akan muncul-
nya minat siswa menyebabkan waktu yang nya pemahaman yang tabu.
digunakan oleh guru dalam kegiatan bela-

2 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Vol. III No. 19 - Mei 2015

Berdasarkan data kementrian pendi- Adapun tujuan dari penelitian ini


dikan dan kebudayaan (2012), bahwa daya adalah mengembangkan media pembe-
serap Ujian Nasional tahun 2012 program lajaran, menilai kepraktisan media pem-
studi IPA mata uji biologi di SMA Negeri 6 belajaran, mengevaluasi efektifitas media
Cirebon dengan jumlah siswa 201 memi- pembelajaran sistem reproduksi manusia
liki daya serap yang rendah pada materi berbasis multi media dalam meningkatkan
sistem reproduksi manusiadengan nilai minat belajar, ketuntasan hasil belajar, dan
60,7. keaktifan siswa.
Media pendidikan sebagai salah satu
sumber belajar yang dapat menyalurkan
pesan sehingga membantu mengatasi hal METODE PENELITIAN
tersebut. Perbedaan gaya belajar, minat,
intelegensi, keterbatasan daya indera, ca- Jenis penelitian ini merupakan pene-
cat tubuh atau hambatan jarak geografis, litian dan pengembangan atau Research
jarak waktu dan lain-lain dapat dibantu and Development (R & D) yang dilakukan
diatasi dengan pemanfaatan media pendi- untuk mengembangkan media pembela-
dikan (Sadiman et al., 2010: 14). jaran sistem reproduksi manusia berbasis
multimedia pada siswa kelas XI IPA di SMA
Berdasarkan hasil penelitian Yarden
N 6Cirebon..
(2006), Danton (2007), dan Mayer (2002)
pembelajaran pada materi biologi de­ngan Prosedur penelitian yang diguna­
menggunakan media animasi membantu kan mengacu pada prosedur penelitian
siswa menyimpan informasi dalam ingat­ pengembangan yang dikembangkan oleh
an jangka panjang, dan penggunaan ani- Sugiyono (2010) dengan beberapa modi-
masi interaktif lebih efektif dan disukai fikasi kondisional. Prosedur penelitian
siswa daripada animasi statis dalam mem- tersebut terdiri dari tahap studi penda-
pelajari metode PCR (Polymerase Chain huluan dan tahap studi pengembangan.
Reaction), serta penggunaan prediksi de­ Tahap studi pendahuluan terdiri dari stu-
ngan animasi meningkatkan interaktivitas di literatul, studi lapangan, dan analisis
animasi selama proses pembelajaran. temuan. Tahap studi pengembangan ter-
diri dari pengembangan draf desain me-
Berdasarkan uraian di atas, perlu
dia, penyusunan media, validasi, uji coba
untuk melakukan penelitian dengan me­
terbatas, evaluasi dan perbaikan, uji coba
ngembangkan media pembelajaran sistem
skala luas, evaluasi dan penyempurnaan.
reproduksi manusia berbasis multime-
Desain penelitian menggunakan metode
dia. Dengan diterapkannya media pem-
true eksperimental design dengan pretes-
belajaran ini diharapkan siswa lebih ter-
posttes kontrol group design (Sugiyono,
tarik dalam mempelajari konsep sistem
2010).
reproduksi manusia dan lebih semangat
dalam belajar di kelas, sehingga tujuan Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 6
pembelajaran dapat tercapai. Cirebon. Pelaksanaan penelitian dijadwal-
kan pada semester genap tahun pelajaran

Universitas Wiralodra Indramayu 3


Wacana Didaktika
2012/2013, tepatnya pada bulan Maret dia konvensional, padahal sarana prasa-
sampai dengan April 2013. Subjek peneli- rana multimedia di SMA Negeri 6 Cirebon
tian adalah siswa kelas XI IPA 2 (eksperi- sangat memadai. Solusi untuk mengatasi
men) dan kelas XIIPA 8 (kontrol) sebagai hal tersebut maka perlu dikembangkan
kelas uji coba luas, sedangkan siswa kelas media pembelajaran sistem reproduksi
XI IPA 1 sebagai kelas uji coba terbatas. manusia berbasis multimedia, dengan tu-
Teknik pengambilan sampel mengguna­ juan meningkatkan minat belajar, ketun-
kan cluster random sample. tasan hasil belajar, dan keaktifan siswa.
Instrumen yang digunakan dalam Berdasarkan angket survey kebutuh­
penelitian ini adalah lembar kuesioner, an media yang diperoleh kemudian dite­
lembar observasi, lembar soal tes, dan rap­kan dalam penelitian. Hasil angket
lembar angket respon siswa.Hal terse- ter­ungkap bahwa media yang paling dibu-
but dapat disimpulkan berupa jenis data, tuhkan siswa dari enam peringkat teratas
metode dan instrumen pengumpulan data, yang paling banyak untuk diterapkan ke
serta teknik analisis data sebagaimana ter- dalam penelitian dan pengembangan me-
cantum pada Tabel 1. dia, di antaranya multimedia, animasi, vi­

Tabel 1. Jenis, metode dan instrument Pengumpulan Data, serta Teknik Analisis Data

Jenis data Metode Instrumen Teknik analisis data


pengumpulan data pengumpulan data

Kebutuhan Kuesioner Lembar kuesioner Deskriptif persentase


pengembangan media
Aktivitas belajar siswa Observasi Lembar observasi Deskriptif persentase
Hasil belajar (kognitif) Tes Lembar soal tes Uji banding dua sampel
Minat belajar siswa Angket chek list Lembar angket Deskriptif persentasi
respon siswa
Kepraktisan media Angket chek list Lembar angket Deskriptif persentasi
respon siswa
Karakter siswa Angket chek list Lembar angket Deskriptif persentasi
(jujur, bertanggung respon siswa
jawab, peduli kesehatan)

HASIL DAN PEMBAHASAN deo, background musik, audio narasi, dan


gambar sebagaimana tercantum dalam
Hasil wawancara kondisi awal pembela­ Gambar 1.
jaran di SMAN 6 kota Cirebon, bahwa Produk hasil pengembangan yaitu
siswa merasa kesulitan dalam memahami multimedia yang dirancang untuk mem-
konsep sistem reproduksi manusia, hal ini fasilitasi media pembelajaran sistem re-
disebabkan guru masih menggunakan me- produksi manusia dalam meningkatkan

4 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Vol. III No. 19 - Mei 2015

memenuhi kebutuhan me-


dia tersebut. Penyusunan
desain media pembelajar­
an tersebut dimulai dari
penyesuaian warna tampil­
an background, teks, gam-
bar, animasi, penyesuaian
intro masuk menu utama,
penyesuaian tombol aktif
dan tidak aktif.
Gambar 1. Kebutuhan Media Hasil desain media
pem­ belajaran sistem re-
minat belajar, ketuntasan hasil belajar, dan produksi manusia berbasis multimedia
keaktifan siswa di kelas XI IPA SMA Negeri memiliki beberapa menu utama yaitu be-
6 Cirebon. randa, SKKD, materi, evaluasi, bantuan, ka-
Berdasarkan identifikasi masalah, mus, dan tampilan pertama Frame diawali
maka disusun draf desain berupa skenario dengan intro masuk. Hasil desain dapat
media pembelajaran sistem reproduksi dilihat pada Gambar 2.
manusia berbasis multimedia yang dapat

Gambar 2. Produk Media Pembelajaran Berbasis Multimedia

Universitas Wiralodra Indramayu 5


Wacana Didaktika
Sebelum digunakan dalam pembela- uji coba skala luas (kelas eksperimen).
jaran nyata,media pembelajaran sistem Hasil uji coba skala terbatas keterbacaan
reproduksi manusia berbasis multimedia media pembelajaran dari 12 siswa menun-
dilakukan validasi oleh pakar, yang terdiri jukkan rata-rata kriteria baik/sangat baik
dari validasi media pembelajaran berba- sebanyak 79,58%. Hasil uji coba skala luas
sis multimedia, validasi materi bahan ajar dapat dilihat dari aspek kepraktisan me-
sistem reproduksi manusia, dan validasi dia, minat belajar siswa, peningkatan hasil
media pembelajaran sistem reproduksi belajar siswa, dan keaktifan siswa.
manusia berbasis multimedia berdasar- Berdasarkan Gambar 3 diperoleh bah­
kan aspek keagamaan. Hasil validasi media wa pada umumnya siswa memberikan
dapat dilihat pada Tabel 2. respon positif terhadap kegiatan pembe-
Uji coba skala terbatas juga bertujuan lajaran dengan menggunakan media pem-
untuk memperoleh media pembelajaran belajaran sistem reproduksi manusia ber-
yang lebih baik sebelum diaplikasikan pada basis multimedia. Hal ini ditunjukkan dari

Tabel 2 HasilValidasi Media

No Validator Aspek yang divalidasi Hasil validasi Rata-rata Kriteria

1. Validator 1 Media pembelajaran 48 4,00 Valid


sistem reproduksi
manusia berbasis
multimedia
2. Validator 2 Media pembelajaran 41 3,42 Valid
sistem reproduksi
manusia berbasis
multimedia
3. Validator 3 Media pembelajaran 52 4,33 Sangat valid
sistem reproduksi
manusia berbasis
multimedia
4. Validator 4 Isi materi bahan ajar 37 4,60 Sangat valid
sistem reproduksi
manusia pada
multimedia
5. Validator 5 Isi materi dan media 27 3,37 Cukup valid
pembelajaran sistem
reproduksi manusia
berdasarkan norma
keagamaan

6 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Vol. III No. 19 - Mei 2015

Gambar. 3. Kepraktisan Media Pembelajaran

data jumlah siswa yang menyatakan sa­ responden mencapai lebih dari 700, se-
ngat setuju pada tiap item sebesar 58,87%, dangkan total skor tertinggi 821, yang arti-
setuju sebesar 38,10%, kurang setuju nya data tersebut memiliki kriteria sangat
sebesar 2,60%, dan tidak setuju 0,43%. tinggi, maka diperoleh kesimpulan bahwa
Menurut Trianto (2010), media pembela- media pembelajaran sistem reproduksi
jaran dapat dikatakan praktis digunakan manusia berbasis multimedia praktis di-
dalam kegiatan pembelajaran, jika skor gunakan dalam pembelajaran.

Gambar. 4. Minat Belajar Siswa

Universitas Wiralodra Indramayu 7


Wacana Didaktika
Berdasarkan Gambar 4 diperoleh bah­ Berdasarkan Gambar 5 diperoleh ba­
wa pada umumnya siswa memberikan nyaknya siswa kelas eksperimen yang
respon positif terhadap kegiatan pembe- mencapai ketuntasan belajar minimal 77
lajaran dengan menggunakan media pem- (KKM) adalah 75,76%. Dengan demikian,
belajaran sistem reproduksi manusia ber- berarti siswa mampu memahami materi
basis multimedia. Hal ini ditunjukkan dari sistem reproduksi manusia dengan meng-
data jumlah siswa yang menyatakan sa­ gunakan multimedia.
ngat setuju pada tiap item sebesar 56,71%, Berdasarkan Gambar 6 diperoleh se­
setuju sebesar 40,26%, dan kurang setuju mua siswa kelas kontrol yang tidak menca-
sebesar 3,03%,. Total skor dari seluruh pai ketuntasan belajar minimal 77 (KKM)
item respon sebesar 924, sedangkan total adalah 100%.Pada kegiatan belajar kelas
skor tertinggi 817, yang artinya data terse- kontrol tidak menggunakan media pem-
but memiliki kriteria sangat baik. Hasil belajaran berbasis multimedia, melain-
tersebut menunjukan bahwa minat belajar kan menggunakan media konvensional.
siswa menjadi lebih baik setelah belajar Dengan demikian, berarti siswa kelas kon-
menggunakan media pembelajaran sistem trol kurang memahami materi sistem re-
reproduksi manusia berbasis multimedia, produksi manusia.
sebagaimana diungkapkan oleh Yarden
Hasil uji banding dua sampel diketa-
(2006) bahwa penggunaan animasi inter-
hui bahwa rerata kelas eksperimen dan
aktif lebih efektif dan disukai siswa dari-
kelas kontrol tidak sama dengan tingkat
pada animasi statis.
kesalahan kurang dari 5%, yaitu 0% dan

Gambar. 5. Ketuntasan Hasil Belajar Kelas Eksperimen

8 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Vol. III No. 19 - Mei 2015

Gambar 6. Ketuntasan Hasil Belajar Kelas Kontrol

diketahui rerata N-gain kelas eksperimen 6 Cirebon. Hal ini sesuai dengan pene-
0,65 lebih tinggi dari pada kelas kontrol litian yang dilakukan Danton (2007) yang
0,28. Dari analisis uji banding dua sampel mendapatkan fakta, bahwa Pembelajaran
menunjukan media pembelajaran hasil pada materi biologi dengan menggunakan
pengembangan lebih baik dalam mening- media animasi membantu siswa menyim-
katkan hasil belajar siswa dari media pem- pan informasi dalam ingatan jangka pan-
belajaran lama yang digunakan di SMAN jang.

Gambar 7. Persentase Karakter Siswa

Universitas Wiralodra Indramayu 9


Wacana Didaktika
Berdasarkan Gambar 7 diperoleh sebesar 72,73%, sedangkan indikator ke-
bahwa pada umumnya siswa memberikan berhasilan minimum dalam penelitian ini
respon positif terhadap kegiatan pem- adalah sebesar 70% mencapai kriteria
belajaran dengan menggunakan media tinggi atau sangat tinggi. Hal ini menun-
pembelajaran sistem reproduksi manusia jukkan bahwa indikator keberhasilan telah
berbasis multimedia. Hal ini ditunjukkan tercapai, sebagaimana hasil penelitian
dari data jumlah siswa yang menyatakan Mayer (2002), bahwa penggunaan predik-
sangat setuju pada tiap item sebesar si dengan animasi meningkatkan interakti-
52,73%, setuju sebesar 28,79%, kurang vitas selama proses pembelajaran.
setuju sebesar 11,82%, dan tidak setuju
6,67%. Total skor dari seluruh item respon
sebesar 1320. Total skor tertinggi 1081, SIMPULAN
yang artinya data tersebut memiliki krite-
ria sangat baik, maka diperoleh kesimpu- Simpulan yang diperoleh menunjukka
lan bahwa sebagian besar siswa memiliki bahwa media pembelajaran sistem repro­
karakter yang sangat baik setelah belajar duksi manusia berbasis multimedia yang
dengan menggunakan media pembelaja- dikembangkan memiliki kriteria valid,
ran sistem reproduksi manusia berbasis dan pengembangan media tersebut sangat
multimedia

Gambar 8. Persentase Keaktifan Siswa

Berdasarkan hasil yang diperoleh dibutuhkan siswa dalam proses pembela-


pada Gambar 8 menunjukkan bahwa skor jaran. Penggunaan media pembelajaran
total keaktifan siswa yang belajar dengan sistem reproduksi manusia berbasis mul-
menggunakan media pembelajaran sistem timedia memiliki kriteria nilai kepraktisan
reproduksi manusia berbasis multimedia yang sangat tinggi. Media pembelajaran
mencapai kriteria tinggi dan sangat tinggi sistem reproduksi manusia berbasis multi­

10 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Vol. III No. 19 - Mei 2015

media dapat dikatakan efektif, karena mi- Kemendikbud. 2012. Serapan Hasil Ujian
nat belajar siswa memiliki kriteria sangat Nasional Tahun 2012. http://litbang.
baik, dapat meningkatkan hasil belajar kemdikbud.go.id (di unduh 10 Novem-
siswa dengan karakter siswa yang sangat ber 2012).
baik, serta keaktifan siswa memiliki krite-
Mayer, Richard E. 2002. Animation as an
ria tinggi dan sangat tinggi.
Aid to Multimedia Learning (Versi Ele-
ktronik). Educational Psychology Re­
view. Vol. 14.
DAFTAR PUSTAKA
Sadiman et al. 2010. Media Pendidikan
Danton, 2006. Animated Cell Biology: A Pengertian, Pengembangan, dan Pe­
Quick and Easy Method for Making Ef- manfaatan. Jakarta: PT Raja Grapindo
fective, High-Quality Teaching Anima- Persada.
tions (Versi Elektronik). Life Sciences Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendi­
Education. 5: 255–263. dik­an. Bandung: Alfabeta.
Danton, 2007.The Value of Animations in Yarden, A., 2006. “Supporting Learning
Biology Teaching: A Study of Long- Biotechnological Methods using Inter-
Term Memory Retention (Versi Elek- active and Task Included Animations”.
tronik). Life Sciences Education. 6: Hal Department of Science Teaching, Weiz­
217–223. mann Institute of Science. Hal. 131-
134.

Universitas Wiralodra Indramayu 11

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai