Rena Dwi Humairoh Ulya1), Syachruddin AR2), Abdul Syukur3), I Wayan Merta4)
1,2,3,4
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram
renadhu26@gmail.com
Abstrak
Keragaman model pembelajaran adalah solusi untuk meningkatkan partisipasi siswa
dalam belajar, dan model pembelajaran kooperatif memiliki keunggulan dalam
membantu siswa aktif dalam proses belajar. Tujuan penelitian ini adalah menilai tingkat
signifikasi model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dengan Tipe Think Pair
Share pada siswa SMPN 18 Mataram. Metode penelitian yang digunakan adalah
eksperimen semu dengan desain pre-test post-test group design tanpa kelas control.
Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Selanjutnya,
analisis data menggunakan analisis statistik diskriptif dan analisis uji-t untuk nilai gain
score siswa hasil belajar siswa pada taraf signifikan 5% terhadap dengan bantuan
dengan bantuan SPSS 25.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
peningkatan hasil belajar siswa pada kelas dengan model make a match sebesar 43,6
dan pada kelas dengan model think pair share diperoleh sebesar 34,7. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat menjadi
alternatif untuk mengaktifkan siswa dalam belajar sain pada umumnya dan biologi pada
khususnya pada siswa SMP, khususnya pada sekolah sebagai lokasi penelitian.
Kata-Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif, Make a Match, Think Pair Share, Siswa SMP
dan Hasil Belajar
Abstract: The cooperative learning model is one of the learning models that can
activate student learning. This study aims to assess the level of significance between the
Make a Match type of cooperative learning model and the Think Pair Share type in the
excretion learning system of students of SMP 18 Mataram. The research method used
was quasi-experimental design with pre-test post-test group design without control
class and the sampling technique used was simple random sampling. Analysis of the
data used is the t-test at a significant level of 5% on the value of the students' gain
scores in learning the excretion system. The results showed that there was an increase
in students' cognitive learning outcomes in the class with the make a match model, the
gain score was 43.6 and in the class with the think pair share model the gain score was
34.7. Data on the average gain score is then analyzed further using t-test at a 95%
confidence level with the help of SPSS 25.0 for Windows. The results of data analysis
show that the calculated p-value = 0,001 less than α = 0,05. So it can be concluded that
the learning results using the cooperative learning model type Make a Match very
significantly different from the learning results using the cooperative learning model
type Think Pair Share in the excretion learning system SMPN 18 Mataram.
Keywords: Cooperative Learning, Make a Match, Think Pair Share, Junior High School student,
learning result.
2
I. PENDAHULUAN
maka sangat signifikan, 2) jika p<0,05 diperoleh nilai rata-rata pre-test sebesar
maka signifikan, 3) jika p<0,15 maka 35,7 dan kelas yang menggunakan model
cukup signifikan, 4) jika p<0,30 maka Think Pair Share diperoleh nilai rata-rata
kurang signifikan, dan 5) jika p>0,30 pre-test 39,6. Hasil belajar siswa setelah
A. Hasil Belajar Kognitif Siswa yang kelas yang menggunakan model Think
Diajar dengan Model Make a Match Pair Share yaitu 74,3. Selain Itu,
dan Model Think Pair Share pada diperoleh persentase ketuntasan belajar
Perbedaan Pre-test dan Post-test pada kelas yang diajar dengan model
hasil belajar siswa dalam pembelajaran Make a Match sebesar 57,14% sedangkan
yang menggunakan model pembelajaran pada kelas yang diajar dengan model
kooperatif tipe Make a Match dan model Think Pair Share sebesar 48,15%.
Share dapat dilihat pada Tabel 1. score, siswa yang diajar dengan
score sebesar 34,7. Berdasarkan data model pembelajaran kooperatif tipe Think
tersebut, diketahui bahwa hasil belajar Pair Share (Berpikir Berpasangan
siswa yang diajarkan dengan Berbagi) dalam pembelajaran Sistem
menggunakan model Make a Match lebih Ekskresi di kelas VIII SMPN 18 Mataram
tinggi dibandingkan dengan model Think Tahun Ajaran 2019/2020.
Pair Share dengan selisih rata-rata gain C. Keterlaksanaan RPP
score sebesar 8,9. Keterlaksanaan RPP diukur
B. Uji Hipotesis (Uji-t) Gain score menggunakan lembar observasi
Uji hipotesis dianalisis dengan keterlaksanaan RPP yang di amati oleh
menggunakan uji statistik parametrik observer. Tujuan dilakukannya adalah
yaitu uji-t jenis independent sample t-test. untuk mengetahui persentase
Berdasarkan hasil analisis data hasil terlaksananya proses pembelajaran
penelitian diketahui bahwa data berdasarkan kegiatan yang tercantum di
terdistribusi normal dan varians data RPP. Keterlaksanaan pembelajaran
homogen, maka uji-t yang digunakan tersebut juga dinilai untuk mengetahui
yaitu pooled variances dengan bantuan apakah pelaksanaan pembelajaran
SPSS 25.0 for Windows pada taraf termasuk kategori sangat baik, baik,
signifikan 5%. Data yang dianalisis kurang, atau kurang sekali. Berdasarkan
dengan menggunakan uji-t adalah nilai data pada lembar observasi dapat
rata-rata post-test dikurangi nilai rata-rata diketahui bahwa persentase terlaksananya
pre-test (nilai rata-rata gain score). pembelajaran di atas 85%. Ini
Hasil analisis uji-t gain score menunjukkan bahwa keterlaksanaan
menunjukkan bahwa nilai nilai p-value = pembelajaran sangat baik dan sesuai
0,001 lebih kecil dari α = 0,05. Sesuai dengan kegiatan yang tercantum di RPP.
dengan kriteria pengujian hipotesis, dapat 2. Pembahasan
disimpulkan bahwa dari hasil perhitungan A. Hasil Belajar Kognitif Siswa dengan
uji-t ini, H0 ditolak dan Ha diterima. Hal Menggunakan Model Make a Match
meningkatkan aktivitas belajar siswa, siswa yang ada pada lembar kerja siswa,
baik secara kognitif maupun secara fisik, diinstruksikan supaya berpikir (think)
menyenangkan, efektif sebagai sarana dalam mencari jawaban atas pertanyaan
melatih keberanian siswa untuk tersebut. Hal ini penting untuk
presentasi. merangsang daya pikir siswa sebelum
B. Hasil Belajar Kognitif Siswa dengan sampai pada tahap berpasangan (pair).
Menggunakan Model Think Pair Tahapan pair yaitu proses bertukar
Share dalam Pembelajaran Sistem jawaban/opini kepada masing-masing
Ekskresi pasangan sebagai output dari proses
Analisis data hasil penelitian juga berpikir pada tahapan sebelumnya.
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan Selama berdiskusi untuk menyamakan
hasil belajar siswa yang mengikuti jawaban mereka, setiap pasangan
pembelajaran dengan model Think Pair dianjurkan untuk menulis jawabannya di
Share. Hal ini dibuktikan dengan adanya lembar kerja siswa yang telah disediakan.
peningkatan hasil belajar siswa dilihat Sedangkan tahap terakhir yaitu share
dari perolehan nilai rata-rata gain score dimana pasangan yang dipilih secara acak
yakni sebesar 34,7 dengan ketuntasan bertugas untuk mengemukakan hasil
belajar siswa mencapai 48,15%. Hasil diskusinya kepada teman-teman kelasnya
penelitian ini sejalan dengan penelitian sebagai kesempurnaan dari seluruh
yang dilakukan sebelumnya oleh Marlina prosedur pembelajaran yang telah
[16], Nurhaeda [17], dan Hermawati [18] dilaksanakan. Hal ini sesuai dengan
bahwa penerapan pembelajaran pernyataan Ibrahim [19] bahwa think pair
kooperatif Think Pair Share dapat share memiliki prosedur yang ditetapkan
meningkatkan hasil belajar siswa. Selain secara eksplisit untuk memberi siswa
itu, persentase keterlaksanaan langkah- waktu lebih banyak untuk berpikir,
langkah pembelajaran dengan model menjawab, dan saling membantu satu
Think Pair Share dalam penelitian ini sama lain.
juga tergolong sangat baik. C. Perbandingan Hasil Belajar Kognitif
Prosedur yang dijalankan dalam Siswa dengan Menggunakan Model
model pembelajaran kooperatif tipe Think Make a Match dengan Think Pair
Pair Share diawali dengan pemberian Share dalam Pembelajaran Sistem
pertanyaan oleh guru kepada seluruh Ekskresi
9
Model pembelajaran kooperatif tipe tidak sejalan dengan hasil penelitian dari
make a match (membuat pasangan) dan Permatasari dkk [20] yang menyatakan
tipe think pair share (berpikir bahwa tidak terdapat perbedaan model
berpasangan berbagi) memiliki beberapa pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
persamaan. Kedua model tersebut Share dan Make a Match terhadap hasil
termasuk model pembelajaran kooperatif belajar siswa.
yang bekerja secara berpasangan. Selain Terjadinya perbedaan hasil belajar
itu, keduanya terbukti dapat siswa ini disebabkan beberapa hal.
meningkatkan hasil belajar siswa pada Selama proses pembelajaran dengan
materi Sistem Ekskresi. Namun model Think Pair Share berlangsung,
berdasarkan analisis data hasil penelitian, banyak siswa yang terlihat kurang begitu
setelah dilakukan uji beda (uji-t) nilai antusias dalam mengikuti pembelajaran.
gain score pada kedua kelas dengan Hal tersebut dikarenakan proses
bantuan SPSS 25.0 diperoleh hasil bahwa pembelajaran menggunakan model
p-value = 0,001 lebih kecil dari α = 0,05 pembelajaran Think Pair Share dinilai
pada taraf kepercayaan 95%. Sehingga kurang menarik oleh siswa, sehingga
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa cenderung menyepelekan dan
siswa yang menggunakan model kurang aktif dalam mengikuti
pembelajaran kooperatif tipe Make a pembelajaran di kelas. Siswa terlihat
Match (Membuat Pasangan) berbeda kurang tertarik untuk mengerjakan LKS,
sangat signifikan dengan hasil belajar siswa terlihat tidak memperhatikan
siswa yang menggunakan model pembelajaran karena siswa lebih tertarik
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair untuk mengobrol dengan teman-
Share (Berpikir Berpasangan Berbagi) temannya, hanya beberapa siswa saja
dalam pembelajaran Sistem Ekskresi di yang menyelesaikan tugas dengan baik.
kelas VIII SMPN 18 Mataram Tahun Selain itu, beberapa pasangan hanya
Ajaran 2019/2020, yaitu hasil belajar mengandalkan pasangannya dalam
siswa yang diajarkan dengan menyelesaikan tugas, akibatnya banyak
menggunakan model Make a Match lebih siswa yang tidak menjawab pertanyaan
tinggi dibandingkan dengan model Think secara lengkap pada LKS masing-masing.
Pair Share dengan selisih rata-rata gain Berbeda dengan siswa yang mengikuti
score sebesar 8,9. Hasil penelitian ini pembelajaran dengan menggunakan
10
model Make a Match dimana siswa menggunakan model Make a Match lebih
telihat lebih aktif dan antusias sehingga tinggi dibandingkan dengan hasil belajar
kegiatan belajar menjadi lebih siswa yang menggunakan model Think
menyenangkan dan materi yang dipelajari Pair Share dalam pembelajaran tentang
lebih melekat dalam memori siswa. sistem ekskresi di kelas VIII SMPN 18
Siswa terlihat sangat antusias dan Mataram Tahun Ajaran 2019/2020.
semangat dengan adanya permainan kartu
make a match sehingga pembelajaran DAFTAR PUSTAKA