Anda di halaman 1dari 12

Proposal

Penelitian Tindakan Kelas

Penerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share (TPS) dalam


Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran PPKn Siswa Kelas 3 Di
SD Surabaya Cambridge School

Oleh :
Rizka Mustika Dila,S.Pd

SD Surabaya Cambridge School


2022
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


PPKn adalah mata pelajaran yang mempelajari tentang Pancasila, UUD 1945,
Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Banyak siswa yang
memandang bahwa pelajaran PPKn ini membosankan dan tidak penting. Padahal PPKn ini
adalah mata pelajaran yang menerapkan dan menanamkan sikap-sikap yang sesuai dengan
nilai-nilai kehidupan di negara Indosesia.
Dalam elemen UUD 1945 terdapat materi mempraktikkan hak dan kewajibannya.
Sesuai dengan elemen UUD 1945 dan capaian pembelajaran pada mata pelajaraan PPKn
di kelas 3 SD Surabaya Cambridge School maka pada materi kewajiban di sekolah agar
tidak membosankan dan membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan memahami
materi pelajaran dengan mudah oleh karena itu diperlukan model pembelajaran yang
berbeda dari pembelajaran sebelumnya.
Berdasarkan pengamatan atau observasi yang dilakukan peneliti di dalam kelas ketika
pelajaran PPPKn tentang Kewajiban dan Hak di lingkungan rumah dan sekolah, peneliti
menemukan beberapa hal yang sangat penting untuk diperbaiki.Hal tersebut antara lain:
1. Keaktifan dan kejenuhan peserta didik sehingga dapat mengganggu kegiatan belajar
mengajar didalam kelas.
2. Peserta didik kurang fokus dengan kegiatan belajar karena aktif dengan teman sekelas
Berdasarkan temuan masalah tersebut di atas dan hasil observasi guru,peneliti merasa
perlu melakukan sebuah perbaikan. Hal ini perlu dilakukan agar kegiatan yang
dilakukan berhasil seperti yang direncanakan. Oleh karena itu peneliti memilih model
pembelajaran Think Pair and Share (TPS).
Think Pair And Share adalah salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan
untuk proses pembelajaran di kelas agar siswa aktif dalam pembelajan di kelas karena
melatih siswa untuk berfikir kritis, saling bertukar ide dengan teman secara berkelompok.
Menurut Trianto (2015) Think Pair Share adalah jenis pembelajaran kooperatif yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Think Pair Share baik digunakan
dalam melatih kerangka berfikir siswa secara baik, untuk itu pembelajaran model ini
menekankan pada peningkatan daya nalar, daya kritis siswa, daya imajinasi siswa, dan
daya analisis terhadap suatu masalah ungkap Trianto (2015).
Berdasarkan uraian diatas, maka saya tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Pernerapan Model Pembelajaran Think Pair And Share (TPS) dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran PPKnSiswa Kelas 3 Di SD Surabaya
Cambridge School”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, agar lebih praktis maka dalam penelitian
dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan Think Pair And Share pada pelajaran PPKn di sekolah oleh
siswa kelas 3 SD Surabaya Cambridge School?
2. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa pada pelajaran PPKn oleh siswa kelas 3 SD
Surabaya Cambridge School?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini mendiskripsikan langkah-langkah model pembelajaran Think Pair
And Share. Menurut Al-Tabany (2015), langkah-langkah model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS) dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut:
Langkah 1 - Berpikir (Think)
Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran,
meminta siswa memikirkan jawaban dari permasalahan yang diajukan secara mandiri.
Pada tahap Think, siswa diminta untuk berpikir secara mandiri mengenai pertanyaan atau
masalah yang diajukan. Pada tahap ini, siswa sebaiknya menuliskan jawaban mereka, hal
ini karena guru tidak dapat memantau semua jawaban siswa satu per satu sehingga dengan
catatan siswa tersebut, guru dapat memantau semua jawaban dan selanjutnya akan dapat
dilakukan perbaikan atau pelurusan atas konsep-konsep maupun pemikiran yang masih
salah. Dengan adanya tahap ini, maka guru dapat mengurangi masalah dari adanya siswa
yang mengobrol karena pada tahap Think ini mereka akan bekerja sendiri untuk dapat
menyelesaikan masalah.
Langkah 2 - Berpasangan (Pairing)
Guru mengarahkan siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah
dipikirkan dengan teman sebangku. Pada tahap ini guru meminta kepada siswa untuk
berpasangan dengan teman di sampingnya, misalnya teman sebangkunya. Ini dilakukan
agar siswa yang bersangkutan dapat bertukar informasi satu sama lain dan saling
melengkapi ide-ide jawaban yang belum terpikirkan pada tahap Think. Pada tahap ini
bahwa ada dua orang siswa untuk setiap pasangan. Langkah ini dapat berkembang dengan
menerima pasangan lain untuk membentuk kelompok berempat dengan tujuan
memperkaya pemikiran mereka sebelum berbagi dengan kelompok lain yang lebih besar,
misalnya kelas. Namun dengan pertimbangan tertentu, terkadang kelompok yang besar
akan bersifat kurang efektif karena akan mengurangi ruang dan kesempatan bagi tiap
individu untuk berpikir dan mengungkapkan idenya.
Langkah 3 - Berbagi (Sharing)
Guru meminta kepada siswa untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang
mereka bicarakan. Pada tahap ini setiap pasangan atau kelompok kemudian berbagi hasil
pemikiran, ide, dan jawaban mereka dengan pasangan atau kelompok lain atau bisa ke
kelompok yang lebih besar yaitu kelas. Langkah ini merupakan penyempurnaan langkah-
langkah sebelumnya, dalam artian bahwa langkah ini menolong agar semua kelompok
berakhir titik yang sama yaitu jawaban yang paling benar. Pasangan atau kelompok yang
pemikirannya masih kurang sempurna atau yang belum menyelesaikan permasalahannya
diharapkan menjadi lebih memahami pemecahan masalah yang diberikan berdasarkan
penjelasan kelompok lain yang berkesempatan untuk mengungkapkan pemikirannya. Atau
jika waktu memungkinkan, dapat juga memberi kesempatan pada semua kelompok untuk
maju dan menyampaikan hasil diskusinya bersama pasangannya.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman tentang cara
menerapkan model pembelajaran Think Pair And Share pada penerapan pembelajaran
di kelas.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber pengetahuan bagi guru lain dalam
memilih model pembelajaran di kelas.
b. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber pertimbangan dalam memilih model
pembelajaran yang sekiranya tepat untuk proses belajar mengajar di kelas.
c. Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh penelitian PTK selanjutnya sebagai
sumber informasi dan pertimbangan dalam melakukan PTK dengan model
pembelajaran Think Pair And Share.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Pengertian Model Pembelajaran
Menurut Trianto (2015: 51) model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau
suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di
kelas atau pembelajaran dalam tutorial.
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
sistematis dalam mengorganisasikan sistem belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para
pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran (Saefuddin &
Berdiati, 2014: 48).
Model pembelajaran merupakan suatu rancangan (desain) yang menggambarkan
proses rinci penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan terjadinya interaksi
pembelajaran agar terjadi perubahan atau perkembangan diri peserta didik
(Sukmadinata & Syaodih, 2012: 151).
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah
rancangan dan proses dalam interaksi belajar mengajar antara siswa dan guru di dalam
kelas agar terjadi perubahan hasil belajar pada siswa sesuai yang ingin dicapai oleh
guru.

2. Pengertian Think Pair And Share (TPS)


Menurut Huda (2015) Think Pair Share adalah model pembelajaran yang memberi
waktu bagi siswa untuk dapat berpikir secara individu maupun berpasangan. Menurut
Trianto (2012) Think Pair Share adalah jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang
untuk mempengaruhi pola interaksi siswa.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Think Pair And Share adalah
salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran di
kelas agar siswa aktif dalam pembelajan di kelas karena melatih siswa untuk berfikir
kritis, saling bertukar ide dengan teman secara berkelompok.

3. Manfaat Think Pair and Share (TPS)


Menurut Huda (2015), manfaat Think Pair Share (TPS), antara lain yaitu sebagai
berikut:
a. Memungkinkan siswa untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain.
b. Mengoptimalkan partisipasi siswa.
c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan partisipasi mereka
kepada orang lain
4. Prinsip Think Pair and Share (TPS)

4. Prinsip Think Pair and Share (TPS)


Menurut Rusman (2011), model pembelajaran Think Pair Share (TPS) merupakan salah
satu bentuk pembelajaran kooperatif yang memiliki beberapa prinsip, yaitu:
a. Prinsip ketergantungan positif (positive interdependence). Dalam pembelajaran
kooperatif, keberhasilan dalam penyelesaian tugas tergantung pada usaha yang
dilakukan oleh kelompok tersebut. Keberhasilan kerja kelompok ditentukan oleh
kinerja masing-masing anggota kelompok. Oleh karena itu, semua anggota dalam
kelompok akan merasakan saling ketergantungan.
b. Tanggung jawab perseorangan (individual accountability). Keberhasilan
kelompok sangat tergantung dari masing-masing anggota kelompoknya, oleh
karena itu setiap anggota kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab yang
harus dikerjakan dalam kelompok tersebut.
c. Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction). Memberikan
kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka untuk
melakukan interaksi dan diskusi untuk saling memberi dan menerima informasi
dari anggota kelompok lain.
d. Partisipasi dan komunikasi (participation communication). Melatih siswa
untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran.
e. Evaluasi proses kelompok. Menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk
mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya
bisa bekerja sama dengan lebih efektif.

5. Langkah-langkah Think Pair and Share (TPS)


Menurut Al-Tabany (2015), langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair Share (TPS) dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut:
a. Langkah 1 - Berpikir (Think)
Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran,
meminta siswa memikirkan jawaban dari permasalahan yang diajukan secara mandiri.
Pada tahap Think, siswa diminta untuk berpikir secara mandiri mengenai pertanyaan
atau masalah yang diajukan. Pada tahap ini, siswa sebaiknya menuliskan jawaban
mereka, hal ini karena guru tidak dapat memantau semua jawaban siswa satu per satu
sehingga dengan catatan siswa tersebut, guru dapat memantau semua jawaban dan
selanjutnya akan dapat dilakukan perbaikan atau pelurusan atas konsep-konsep maupun
pemikiran yang masih salah. Dengan adanya tahap ini, maka guru dapat mengurangi
masalah dari adanya siswa yang mengobrol karena pada tahap Think ini mereka akan
bekerja sendiri untuk dapat menyelesaikan masalah
b. Langkah 2 - Berpasangan (Pairing)
Guru mengarahkan siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah
dipikirkan dengan teman sebangku. Pada tahap ini guru meminta kepada siswa untuk
berpasangan dengan teman di sampingnya, misalnya teman sebangkunya. Ini dilakukan
agar siswa yang bersangkutan dapat bertukar informasi satu sama lain dan saling
melengkapi ide-ide jawaban yang belum terpikirkan pada tahap Think. Pada tahap ini
bahwa ada dua orang siswa untuk setiap pasangan. Langkah ini dapat berkembang
dengan menerima pasangan lain untuk membentuk kelompok berempat dengan tujuan
memperkaya pemikiran mereka sebelum berbagi dengan kelompok lain yang lebih
besar, misalnya kelas. Namun dengan pertimbangan tertentu, terkadang kelompok yang
besar akan bersifat kurang efektif karena akan mengurangi ruang dan kesempatan bagi
tiap individu untuk berpikir dan mengungkapkan idenya.
c. Langkah 3 - Berbagi (Sharing)
Guru meminta kepada siswa untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang
mereka bicarakan. Pada tahap ini setiap pasangan atau kelompok kemudian berbagi
hasil pemikiran, ide, dan jawaban mereka dengan pasangan atau kelompok lain atau
bisa ke kelompok yang lebih besar yaitu kelas. Langkah ini merupakan penyempurnaan
langkah-langkah sebelumnya, dalam artian bahwa langkah ini menolong agar semua
kelompok berakhir titik yang sama yaitu jawaban yang paling benar. Pasangan atau
kelompok yang pemikirannya masih kurang sempurna atau yang belum menyelesaikan
permasalahannya diharapkan menjadi lebih memahami pemecahan masalah yang
diberikan berdasarkan penjelasan kelompok lain yang berkesempatan untuk
mengungkapkan pemikirannya. Atau jika waktu memungkinkan, dapat juga memberi
kesempatan pada semua kelompok untuk maju dan menyampaikan hasil diskusinya
bersama pasangannya.
BAB III

METODE / RANCANGAN PENELITIAN


A. Prosedur Penelitian
Pada penelitian Tindakan kelas ini ada 2 (dua) siklus tindakan,yaitu siklus I dan siklus
II .Sebelum siklus I dan II dilaksanakan terlebih dahulu diadakan pra siklus. Masing -
masing siklus dengan tahapan perencanaan pelaksanaan tindakan,observasi,refleksi.
Diagram alur dalam tahapan ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Perencanaan

Refleksi Siklus
B. I Tindakan

C.
Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Tindakan

Pengamatan

Siklus Tindakan Ke-1


1. Perencanaan- dituangkan dalam bentuk RPP dan buat instrument
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut:
a. Menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, metode dan media pembelajaran,Langkah-
langkah pembelajaran, sumber belajar dan penilaian.
b. Pelaksanaan Tindakan- menerapkan/praktik mengajar
c. Observasi dan Test (mengerjakan tugas di buku tulis)
d. Analisis dan refleksi
Siklus Tindakan Ke-2
1. Perencanaan – Menggunakan model pembelajaran Think Pair and Share (TPS)
2. Pelaksanaan Tindakan - bisa jadi ada perubahan sesuai hasil refleksi siklus 1
3. Observasi dan test (lembar kerja siswa)
4. Analisis dan Refleksi-sama, bagaimana keberhasilan siklus 2?

B. Indikator Capaian
Dalam presentasi siswa secara berpasangan dapat menyebutkan minimal 5 kewajiban di
sekolah. Dan hasil lembar kerja siswa hampir semua siswa mendapatkan nilai di atas
KKM.

C. Instrumen yang digunakan


1. Penilaian Pengetahuan dilihat dari hasil nilai lembar kerja siswa
2. Pedoman Observasi Keterampilan Diskusi
Nilai Keterampilan Diskusi
Kewajiban di Sekolah
No. Nama Aspek Perilaku yang Dinilai Jumla Kode
Siswa Mendengarkan Komunikasi Partisipasi h Skor Nilai
1. Aaron
2. Abigail
3. Adrian
4. Athaline
5. Axell
6. Darren
7. Jean
8. Jefferson
9. Joffrey
10. Karaniya
11. Kaylin
12. Kaythlyn
13. Kenneth
14. Kimberlly
15. Nathan
16. Nicholas
17. Joshua
18. Shanley
19. Shannon
20. Vernon
3. Pedoman Observasi Keterampilan Presentasi
Nilai Keterampilan Presentasi
Kewajiban di Sekolah
No. Nama Siswa Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Kode
Isi Suara Gaya Skor Nilai
Presentasi Presentasi
1. Aaron - Kimberlly
2. Abigail - Shannon
3. Adrian - Jean
4. Athaline - Joffrey
5. Axell - Vernon
6. Darren - Shanley
7. Jefferson - Kaylin
8. Karaniya - Kenneth
9. Kaythlyn - Nicholas
10. Nathan - Joshua

E. Jadwal Penelitian
No Kegiatan Oktober
Minggu
1 2 3 4
1. Pengajuan PTK
3. Proposal PTK
4. Instrumen
8. Pengambilan data PTK
9. Identifikasi data PTK

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Trianto (2015). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.


Saefuddin, A. & Berdiati, I. (2014). Pembelajaran Efektif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sukmadinata, N.S. & Syaodih, E. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi.
Bandung: PT Refika Aditama.
Huda, Miftahul. 2015. Cooperative Learning - Metode, Teknik, Struktur dan Model
Penerapan. Yogyakarta: Pusta Pelajar.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. 2014. Mendesain Model Pembelajaran. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Istarani. 2014. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Anda mungkin juga menyukai