Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ketika menjadi seorang guru harus mempelajari berbagai model
pembelajaran salah satunya Think Pair Share ( TPS ). Model pembelajaran
yang satu ini membahas bagaimana siswa berdiskusi dan lebih berfikir, guru
hanya menjadi pleno kecil dan menjelaskan materi yang belum diketahui. Dan
pada makalah ini akan dijelaskan secara perinci tentang model pembelajaran
Think Pair Share ( TPS ).
1.2 Rumusan Masalah
a. apa saja konsep TPS ?
b. Apa saja ciri-cirinya TPS ?
c. Apa saja langkah – langkah TPS ?
d. Apa kekurangan dan kelebihan TPS ?
1.3 Tujuan Masalah
a. Mengetahui konsep TPS
b. Mengetahui ciri-cirinya TPS
c. Mengetahui langkah – langkah TPS
d. Mengetahui kekurangan dan kelebihan TPS

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Think Pair Share 

Model think pair share ini berkembang dari penelitian belajar kooperatif


dan waktu tunggu. Pertama kali dikembangkan oleh Frang Lyman dan
Koleganya di universitas Maryland, menyatakan bahwa think pair share
merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola
diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua resitasi atau diskusi membutuhkan
pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang
digunakan dalam think pair share dapat memberi siswa lebih banyak waktu
berpikir, untuk merespon dan saling membantu. Guru memperkirakan hanya
melengkapi penyajian singkat atau siswa membaca tugas, atau situasi yang
menjadi tanda tanya . Sekarang guru menginginkan siswa mempertimbangkan
lebih banyak apa yang telah dijelaskan dan dialami. Guru memilih
menggunakan think-pair-share untuk membandingkan tanya jawab kelompok
keseluruhan.

2.2 Ciri-ciri Think Pair Share 

Ciri utama pada model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share adalah


tiga langkah utamanya yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran, yaitu
langkah Think (berpikir secara individual), Pair (berpasangan dengan teman
sebangku), dan Share (berbagi jawaban dengan pasangan lain atau seluruh kelas).

1. Think (berfikir secara individual)

Pada tahap Think, guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah


yang dikaitkan dengan pelajaran, dan siswa diminta untuk berpikir secara
mandiri mengenai pertanyaan atau masalah yang diajukan. Pada tahapan
ini, siswa sebaiknya menuliskan jawaban mereka, hal ini karena guru tidak
dapat memantau semua jawaban siswa sehingga melalui catatan tersebut
guru dapat mengetahui jawaban yang harus diperbaiki atau diluruskan di
akhir pembelajaran.Dalam menentukan batasan waktu untuk tahap ini,

2
guru harus mempertimbangkan pengetahuan dasar siswa untuk menjawab
pertanyaan yang diberikan, jenis dan bentuk pertanyaan yang diberikan,
serta jadwal pembelajaran untuk setiap kali pertemuan.

2. Pair (berpasangan dengan teman sebangku)

Langkah kedua adalah guru meminta para siswa untuk berpasangan


dan mendiskusikan mengenai apa yang telah dipikirkan. Interaksi selama
periode ini dapat menghasilkan jawaban bersama jika suatu pertanyaan
telah diajukan atau penyampaian ide bersama jika suatu isu khusus telah
diidentifikasi.Biasanya guru mengizinkan tidak lebih dari 4 atau 5 menit
untuk berpasangan.

3. Share (berbagi jawaban dengan pasangan lain atau seluruh kelas)

Pada langkah akhir ini, guru meminta pasangan-pasangan tersebut


untuk berbagi atau bekerjasama dengan kelas secara keseluruhan
mengenai apa yang telah mereka bicarakan. Langkah ini akan menjadi
efektif jika guru berkeliling kelas dari pasangan satu ke pasangan yang
lain, sehingga seperempat atau separo dari pasangan-pasangan tersebut
memperoleh kesempatan untuk melapor. Langkah ini merupakan
penyempurnaan dari langkah-langkah sebelumnya, dalam arti bahwa
langkah ini menolong agar semua kelompok menjadi lebih memahami
mengenai pemecahan masalah yang diberikan berdasarkan penjelasan
kelompok yang lain. Hal ini juga agar siswa benar-benar mengerti ketika
guru memberikan koreksi maupun penguatan di akhir pembelajaran.

2.3 Langkah – langkah Think Pair Share 

a. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai.


b. Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang
disampaikan guru.
c. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang)
dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing.

3
d. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil
diskusinya.
e. Berawal dari kegiatan tersebut, Guru mengarahkan pembicaraan pada
pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para
siswa.

2.4 Kekurangan dan Kelebihan Think Pair Share 

Kelebihan Think Pair and Share

1. Memberi siswa waktu lebih banyak untuk berfikir, menjawab, dan saling
membantu satu sama lain.
2. Meningkatkan partisipasi akan cocok untuk tugas sederhana.
3. Lebih banyak kesempatan untuk konstribusi masing-masing anggota
kelompok.
4. Interaksi lebih mudah.
5. Lebih mudah dan cepat membentuk kelompoknya.
6. Seorang siswa juga dapat belajar dari siswa lain serta saling
menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan di depan
kelas.
7. Dapat memperbaiki rasa percaya diri dan semua siswa diberi kesempatan
untuk berpartisipasi dalam kelas.
8. Siswa dapat mengembangkan keterampilan berfikir dan menjawab dalam
komunikasi antara satu dengan yang lain, serta bekerja saling membantu
dalam kelompok kecil.

Kekurangan Think Pair and Sharing

1. Membutuhkan koordinasi secara bersamaan dari berbagai aktivitas.


2. Membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaan ruangan kelas.
3. Peralihan dari seluruh kelas ke kelompok kecil dapat menyita waktu
pengajaran yang berharga. Untuk itu guru harus dapat membuat
perencanaan yang seksama sehingga dapat meminimalkan jumlah waktu
yang terbuang.

4
4. Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor.
5. Lebih sedikit ide yang muncul.
6. Jika ada perselisihan,tidak ada penengah.
7. Menggantungkan pada pasangan.
8. Jumlah siswa yang ganjil berdampak pada saat pembentukan kelompok,
karena ada satu siswa tidak mempunyai pasangan.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Konsep think pair share merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat
variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua resitasi atau
diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara
keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam think pair share dapat
memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling
membantu. Guru memperkirakan hanya melengkapi penyajian singkat atau
siswa membaca tugas, atau situasi yang menjadi tanda tanya . Sekarang guru
menginginkan siswa mempertimbangkan lebih banyak apa yang telah
dijelaskan dan dialami. Guru memilih menggunakan think-pair-share untuk
membandingkan tanya jawab kelompok keseluruhan. Ciri – cirinya Think
( berfikir secara individual ), pair ( berpasangan dengan teman sebangku ) dan
Share ( berbagi jawaban dengan pasangan lain atau seluruh kelas). Langkah-
langkahnya Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin
dicapai, Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang
disampaikan guru, Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya
(kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing, Guru
memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil
diskusinya, dan Berawal dari kegiatan tersebut, Guru mengarahkan
pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum
diungkapkan para siswa. Kelebihannya Memberi siswa waktu lebih banyak
untuk berfikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain,
Meningkatkan partisipasi akan cocok untuk tugas sederhana, Lebih banyak
kesempatan untuk konstribusi masing-masing anggota kelompok, dan
Interaksi lebih mudah. Kekurangannya Banyak kelompok yang melapor dan
perlu dimonitor, Lebih sedikit ide yang muncul, Jika ada perselisihan,tidak
ada penengah, Menggantungkan pada pasangan.

6
3.2 Saran

Demikianlah makalah ini, saya harap adanya makalah ini menjadikan kita
sebagai calon guru yang bisa dalam menyampaikan materi secara benar dan
mudah dipahami siswa.

Demikianlah makalah ini kritik dan saran sangat saya harapkan dari para
pembaca. Apabila ada kekurangan atau kesalahan dalam penyusunan makalah
ini kami mohon maaf sebesar-besarnya

7
DAFTAR PUSTAKA

https://idtesis.com/pembelajaran-think-pair-and-share/

Suprihatiningrum, Jamil. 2014. STRATEGI PEMBELAJARAN TEORI dan


APLIKASI. Jogjakarta : Ar-ruzz Media.

Anda mungkin juga menyukai