Anda di halaman 1dari 12

1

IMPLEMENTASI METODE THINK PAIR SHARE DALAM


PEMBELAJARAN MENULIS BAHASA INGGRIS UNTUK SISWA
KELAS VII DI SMPN 2 TAMPAKSIRING TAHUN AJARAN 2022/2023

BIDANG KEGIATAN :

PKM-Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH)

Diusulkan oleh :

I Kadek Candra Dwipayana

NIM : 2215152007

POLITEKNIK NEGERI BALI

JIMBARAN

2022/2023
2

DAFTAR ISI

Daftar isi………………………………………………………………....……..1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang………………………………………………………....…..…..…..…2
1.2 Perumusan
Masalah…………………………………………………………........…..….….3
1.3 Tujuan…………………………………………………………....…….…...3
1.4 Luaran............................................................................................................3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Writing………………………………………..….........................................4
2.2 Think Fair Share..........................................……………………………..…4
2.2.1. Tahapan Dalam Metode................................................................4
2.2.2. Kelebihan dan Kekurangan TPS (Think Pair Share).....................5
2.3 Empirical Review..........................................................................................6

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Sasaran Penelitian....................................................…………………….…7
3.2 Teknik Pengumpulan Data..........................................................……….…7
3.3 Teknik Analisis Data..............................…………………………………..7
3.4 Sampel Penelitian..............................…………………………………..….8
3.5 Lokasi Penelitian………………………………………………….....…….8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................9
Lampiran ketua..................................................................................................10
Lampiran I.........................................................................................................11
3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa internasional yang digunakan


untuk berkomunikasi. Di era globalisasi ini dan teknologi semakin berkembang,
Bahasa Inggris menjadi bahasa utama untuk mempermudah berkomunikasi
dengan orang asing dan juga dalam menggunakan beberapa teknologi juga
menggunakan Bahasa Inggris seperti misalnya smart phone. Begitu pentingnya,
banyak orang bahkan siswa sekolah yang menganggap Bahasa Inggris merupakan
salah satu mata pelajaran yang membosankan dan sulit untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Karena sudah tertanam dari kecil bahwa mata pelajaran
Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran yang sangat sulit, maka sulitnya untuk
menumbuhkan minat belajar serta mengembangkan kemampuan siswa dalam
berBahasa Inggris. Kebanyakan dari mereka terlalu sulit untuk mengingat begitu
banyak rumus atau tatanan Bahasa Inggris (Grammar) serta mereka juga
kurangnya mengingat kosa kata yang akan digunakan. Maka dari itu, perlunya
strategi dan metode yang pas dalam meningkatkan serta mengembangkan kualitas
belajar mereka dalam mata perlajaran Bahasa Inggris tentunya.

Bahasa Inggris juga digunakan dalam berbagai bidang, salah satunya di dunia
pendidikan. Meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar Bahasa Inggris
merupakan salah satu tujuan dari pembelajaran Bahasa Inggris khususnya untuk
tingkat Sekolah Menengah Pertama. Dalam hal ini, kami telah mengobservasi
salah satu sekolah SMPN Negeri 1 Tampaksiring yang ada di kabupaten Gianyar,
Bali. Siswa kelas VII C tahun akademik 2015/2016 masih kurang dalam
mengembangkan kemampuan menulisnya. Guru berkaitan mengatakan bahwa, ia
menggunakan metode pair work, dalam pengaplikasiannya masih cukup kurang.
Siswa masih kurang dalam menyusun kalimat menjadi paragraf dan masih kurang
dalam grammar. Maka dari itu, perlu adanya penggantian metode yang digunakan
dalam proses pembelajaran.
4

Meningkatkan kemampuan siswa tentunya menjadi kewajiban seorang guru


dan juga harus menggunakan strategi serta metode yang kuat yang mampu
mendorong peningkatan kamampuan belajar siswa dalam suatu proses
pembelajaran. Hal yang paling penting yang harus dilakukan oleh seorang guru
Bahasa Inggris adalah bagaimana meningkatkan kemampuan belajar siswa yang
pada umumnya mengalami hambatan. Seorang guru harus memilih metode dan
strategi yang pas dalam mengajarkan writing. Metode yang menurut kami sesuai
dengan permasalahan siswa dalam menulis adalah dengan menggunakan metode
“think pair share”.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari latar belakang diatas adalah:
A. Bagaimanakan cara meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam
belajar Bahasa Inggris?
B. Metode dan strategi apakah yang sesuai untuk menumbuhkan minat
belajar siswa?

1.3. Tujuan

Adanya peningkatan kemampuan menulis siswa setelah menggunakan metode


“Think Pair Share”

1.4. Luaran

Adapun luaran yang diharapkan adalah Penelitian ini nantinya akan


menghasilkan siswa yang mampu menguasai penulisan dalam Bahasa Inggris dan
memiliki keandalan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris.
5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Writing

Kemampuan menulis atau Writing Skill merupakan salah satu kemampuan


produktif yang ada dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Menulis artinya suatu
proses komunikasi dalam menyampaikan ide-ide kepada pembaca dalam bentuk
tulisan. Dalam hal ini, membuat suatu tulisan atau mengembangkan kemampuan
menulis menjadi sangat sulit jika siswa tidak mampu menguasai kosa kata,
pengejaan yang benar dan penguasaan tata bahasa dalam Bahasa Inggris. Menulis
juga merupakan apa yang penulis pikirkan dan rasakan serta itu akan dituangkan
dalam bentuk tulisan. Kemampuan menulis menuntut penulisnya untuk kreatif
dalam menuangkan ide-ide baru yang didapatkan oleh penulisnya sendiri. Yang
artinya dalam menulis dibutuhkan sebuah keinginan untuk meningkatkan
kemampuan untuk berfikir kreatif dan imaginative.

2.2. Think Pair Share


Think-Pair-Share (TPS) adalah metode pembelajaran sederhana dimana ketika
guru menyampaikan pelajaran di dalam kelas, para murid duduk berpasangan
antara tim mereka. Guru memberikan pertanyaan di dalam kelas. Murid diarahkan
berfikir menuju sebuah jawaban pada pasangan mereka, kemudian teman mereka
mencapai kesepakatan pada sebuah jawaban. Akhirnya, guru menanyakan untuk
berbagi jawaban mereka pada saat istirahat.
2.2.1. Tahapan dalam metode Think-Pair-Share :
1. Tahap pertama: Think (Berpikir)
Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan
dengan pelajaran, kemudian siswa diminta untuk memikirkan
pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri untuk beberapa
saat.
2. Tahap kedua: Pair (Berpasangan)
6

Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa yang lain


untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkan pada tahap
pertama. Pada tahap ini diharapkan siswa dapat berbagi ide
dengan teman pasangannya jika telah diberikan suatu
pertanyaan. Biasanya guru memberikan waktu 4-5 menit
untuk berpasangan.
3. Tahap ketiga: Share (Berbagi)
Guru meminta pada salah satu pasangan untuk berbagi
dengan seluruh siswa di kelas tentang apa yang mereka
diskusikan. Ini efektif jika dilakukan secara bergiliran
sehingga semua pasangan mendapat kesempatan untuk
melaporkan.
2.2.2. Kelebihan dan Kekurangan TPS (Think Pair Share)
Model pembelajaran kooperatif dengan metode Think-Pair-
Share juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya
antara lain:
1. Meningkatkan daya pikir siswa.
2. Memberikan lebih banyak waktu pada siswa untuk berfikir.
3. Mempermudah siswa dalam memahami konsep-konsep sulit
karena siswa saling membantu dalam menyelesaikan
masalah.
4. Pengawasan guru terhadap anggota kelompok lebih mudah
karena hanya terdiri dari 2 orang.
Selain beberapa kelebihan di atas, metode Think-Pair-Share juga
memiliki kelemahan antara lain:
1. Jika jumlah kelas sangat besar, maka guru akan mengalami
kesulitan dalam membimbing siswa yang membutuhkan
perhatian lebih.
2. Pemahaman tentang konsep dalam setiap pasangan akan
berbeda sehingga akan dibutuhkan waktu tambahan untuk
pelurusan konsep oleh guru dengan menunjukkan jawaban
yang benar.
7

3. Lebih banyak waktu yang diperlukan untuk


mempresentasikan hasil diskusi karena jumlah pasangan yang
sangat besar.
2.3. Empirical Review

Empirical review merupakan tinjauan kembali dari beberapaa teori yang telah
digunakan dengan metode yang sama dengan teori yang akan digunakan dalam
penelitian ini. Dalam penjelasan ini akan lebih memfokuskan pada dua penelitian
dari Aryadi dan Laini.

Penelitian pertama yaitu dari Aryadi (2014) yang berjudulkan “Improving


Writing Skill through Thnink Pair Share of the Seventh Grade Students of SMPN
2 Kuta Utara”. Dari penelitiannya, proses pembelajaran berjalan dengan baik. Ia
membuat rencana proses pembelajaran yang bagus. Namun, kriteria dari generic
structure yang digunakan dalam Descriptive Paragraph kurang jelas.

Penelitian kedua yaitu dari Laini (2014) dengan judul “The Application of
Think Pair Share in Improving Writing Skill of Eight Grade of SMPN 9 Denpasar
in Academic Year 2013/2014”. Hasil dari penelitiannya sukses khususnya dalam
descriptive text. Namun, teori think Pair Share yang digunakan dalam
penelitiannya tidak digunakan secara jelas. Sumber yang digunakan dalam metode
itu seharusnya dijelaskan lebih spesifik.
8

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Sasaran Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 2 Tampaksiring tahun ajaran
2019/2020. Siswa yang akan menjadi sample dari penelitian ini adalah siswa dari
kelas VII A yang terdiri dari 25 siswa dengan 7 siswi dan 18 siswa. Pemilihan
sample ini berdasarkan atas observasi kami ke sekolah dan wawancara dengan
guru Bahasa Inggris.

3.2. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam penggunaanya menggunakan pre-
test, post-test, dan juga kuisioner yang dilakukan diakhir proses pembelajaran.
Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu proses yang bertujuan untuk
mengatasi permasalahan dalam proses pembelajaran. Disamping itu, penelitian
tindakan kelas fokus dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas VII A
SMPN 2 Tampaksiring.

3.3. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan selama peneliti berada
di lapangan dan setelah pencarian data di lapangan. Analisis yang dilakukan oleh
peneliti di lapangan adalah sebagai berikut:
1. Setelah dilakukan pengumpulan data, disusun dalam catatan lapangan,
semua catatan lapangan dibaca, dipahami, kemudian dibuat
ringkasannya.
2. Semua catatan lapangan yang dibuat selama pengumpulan data
dianalasis lebih lanjut secara intensif.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam menganalisis
data setelah peneliti mengadakan pencarian data di lapangan adalah sebagai
berikut:
a. Mengecek kelengkapan nama-nama siswa
9

b. Mengecek kelengkapan data


c. Penyimpulan data
3.4. Sampel Penelitian
Sampel penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMPN 2
Tampaksiring.
3.5. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMPN 2 Tampaksiring yang berlokasi di Desa
Pejeng Kangin, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali.
10

Daftar pustaka
Alif Risky Nurmawan (2013, 13 April). Metode Think-Pair-Share (TPS).
Diperoleh 17 Februari 2016, dari http://alif-
rizzzky.blogspot.com/2013/04/metode-think-pair-share-tps-13.html
11

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota


A. Identitas Diri
Ketua Pelaksana

1. Nama Lengkap I Kadek Candra Dwipayana


2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi D2 Fondasi, Beton dan Pengaspalan
Jalan
4. NIM 2215152007
5. Tempat dan Tanggal Sanding, 08 April 2004
Lahir
6. E-mail Kadekcandradwipayana169@gmail.com
7. No.Telepon/Hp 083119691817

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri 2 SMPN 2 SMKN 1
Sanding Tampaksiring Denpasar
Jurusan - - Bkp
Tahun Masuk- 2010-2016 2016-2019 2019-2022
Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan,
saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Riset Sosial
Humaniora.

Bukit Jimbaran, 18 September 2022


Pengusul,

(I Kadek Candra Dwipayana)


12

Anda mungkin juga menyukai