Anda di halaman 1dari 4

Name : Ardilla Salsabella Arifa

NIM : 19203241039

Klasse : B

Model Cooperative Learning tipe Think Pair Share (TPS)

1.) Pengertian Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

Think Pair Share (TPS) atau berpikir berpasangan berbagi merupakan jenis pembelajaran
kooperatif yang di rancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Strategi TPS ini
berkembang dari penelitian kooperatif dan waktu tunggu. Pertama kali dikembangkan oleh Frang
Lyman dan koleganya di Universitas Maryland yang menyatakan bahwa TPS merupakan cara
yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Model pembelajaran TPS
merupakan salah satu model pembelajaran yang memberi waktu bagi siswa untuk dapat berpikir
secara individu maupun berpasangan.

2.) Karakteristik Pembelajaran Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

Terdapat tiga tahapan atau karakteristik dalam pembelajaran think pair share, seperti
namanya yang terdiri tiga kata yakni think (berpikir secara mandiri), pair (berpasangan)
dan share (berbagi dalam segala hal termasuk pengetahuan ke satu individu atau grup belajar).

3.) Manfaat Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

Berikut merupakan beberapa manfaat dari pembelajaran ini berdasarkan pada Kagan dalam


(Atik Widarti: 2007):

 Siswa bisa memanfaatkan waktu untuk membuat tugas yang telah diberikan dan juga bisa
saling berinteraksi lebih lama dalam berdiskusi. Sehingga secara tidak langsung akan
memberikan penguatan terhadap materi dan kualitas pembelajaran bisa meningkat.
 Guru juga bisa memanfaatkan waktu lebih lama untuk merencanakan hal lain saat
memakai think pair share. Guru bisa lebih fokus untuk memperhatikan setiap siswa dan
bisa memberikan pertanyaan yang berkualitas.

Dan kali ini merupakan kegunaan dalam rangka meningkatkan belajar saat memakai think
pair share, pendapat ini dikemukakan oleh Fogarty dan Robin (1996):

 Pembelajaran ini bisa diandalkan pada kelas yang besar atau jumlah siswa yang banyak.
 Siswa bisa mempunyai kesempatan waktu yang panjang untuk membahas dan mengulang
materi.
 Siswa bisa terbiasa untuk mengutarakan opini kepada orang lain baik
itu individu dan grup.

Berdasarkan apa yang telah diutarakan oleh Fogarty dan Robin, dengan menggunakan think


pair share siswa bisa terbiasa dalam berinteraksi dan berpikir secara bersama baik dengan antar
personal maupun grup. Hal tersebut bisa menguatkan kekuatan kognitif dan afektif siswa ke
dalam level yang lebih tinggi dalam memproses pembelajaran sehingga mereka bisa membuat
jawaban dan pertanyaan yang berkualitas saat berdiskusi.

4.) Langkah – Langkah Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

1. Langkah Pendahuluan
Pada langkah pertama pada saat awal pembelajaran, guru harus bisa mendorong siswa agar
kegiatan pembelajaran bisa berjalan. Pada langkah ini guru mempresentasikan materi dan aturan
dari think pair share serta memberikan arahan waktu pada setiap sesi aktivitas model
pembelajaran think pair share.

2. Langkah Think (Berpikir mandiri)
Tanda aktivitas pembelajaran think pair share sudah dilaksanakan adalah ketika guru
mempresentasikan materi atau pertanyaan kepada siswa. Pada langkah ini, siswa akan diberi
kesempatan waktu untuk berpikir (“think time”). Di mana waktu tersebut dimanfaatkan untuk
menjawab segala pertanyaan yang diberikan secara mandiri. Pada tahap ini guru juga harus
memahami kemampuan siswa sebelum memberikan pertanyaan atau materi.
3. Langkah Pair (Berpasangan)
Pada langkah ini, guru akan membuat grup belajar berpasangan. Guru memberikan arahan bahwa
pembuatan grup belajar bisa teman sebangku atau teman lainnya. Ini agar pembelajaran bisa
lebih efisien dan efektif. Selanjutnya siswa akan melakukan diskusi tentang materi, persoalan
dan mendapatkan jawaban setelah apa yang telah diutarakan oleh guru.

4. Langkah Share (Berbagai)
Pada tahap ini siswa akan mengutarakan jawabanya di depan kelas, ini bisa dilakukan secara
individu atau dengan grup. Setiap siswa akan mendapatkan nilai sesuai dengan hasil pemikiran
yang telah mereka utarakan.

5. Langkah Penghargaan
Pada langkah ini siswa akan memperoleh apresiasi bisa berbentuk nilai. Ini harus berdasarkan
pada apa yang telah mereka utarakan dari hasil diskusi. Penilaian juga bisa bersandar dari
aktivitas individu dan grup. Lebih utama lagi saat guru bisa menilai dari cara siswa
menyampaikan presentasi di depan kelas.

5.) Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)


a. Kelebihan :
1) Meningkatkan daya pikir siswa.

2) Menyediakan waktu berpikir untuk meningkatkan kualitas respons siswa.

3) Siswa menjadi lebih aktif dalam berpikir mengenai konsep dalam mata pelajaran.

4) Siswa lebih memahami tentang konsep topik pelajaran selama diskusi.

5) Siswa dapat belajar dari siswa lain.

6) Setiap siswa dalam kelompoknya mempunyai kesempatan untuk berbagi atau menyampaikan
idenya.

b. Kekurangan :

1) Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor.

2) Lebih sedikit ide yang muncul.


3) Jika jumlah siswa sangat besar maka guru akan mengalami kesulitan dalam membimbing
siswa yang membutuhkan perhatian lebih.

4) Lebih banyak waktu yang di perlukan untuk presentasikaren kelompok yang banyak.

5) Jika ada perselisihan, tidak ada penengah.

Sumber Pustaka

Lee, S., Hahn, C., Rhee, M., Oh, J. E., Song, J., Chen, Y., Lu, G., Perdana, & Fallis, A. . (2012).
Landasan Teori Think Pair Share. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–
1699. http://dx.doi.org/10.1016/j.tws.2012.02.007

Harisah Anis. 2020. Think Pair Share dalam https://www.tripven.com/think-pair-share/ diakses


pada Sabtu, 16 Oktober 2021 jam 10.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai