Anda di halaman 1dari 4

Pendekatan interaktif dan kolaboratif

Pendekata interaktif ialah suatu komunikasi saling aktif saling berhubungan serta
mempunnyai timbalbalik. kolaboratif yaitu situasi dimana terdapat dua atau lebih orang
belajar meminta informasi satu sama lain, mengevaluasi ide-ide satu sama lain, dalam
pendekatan interaktif dan kolaboratif terdapat enam strategi yaitu pertannyaan guru, diskusi
kelas, pengajaran timbal balik, pembelajaran komperatif, dan pembelajaran koomperatif
berbasis teknologi.

Pertanyaan guru

Pertanyaan guru ini di bagi menjadi dua yaitu yang pertama Pertayaan tingkat rendah
(lower-level question) pernyaan yang menyaratkan siswa mengungkapkan apa yang telah
mereka pelajari dengan cara yang secara esensial sema dengan yang mereka pelajari. Dan
pertanyaan yang kedua Pertanyaan tingkat tinggi (higher-level questions) pertanyaan yang
menyaratkan siswa menggunakan informasi yag telah mereka pelajari sebelumnya untuk
mendorong elaborasi trasfer, pemecaha masalah, dan pemikiran kritis dengan cara yang baru,
dan terlibat dalam proses-proses kognitif tingkat tinggi .

Diskusi kelas

Pertanyaan-pertanyaan guru, khusuya pertanyaan tingkat tinggi ini sering muncul


dalam diskusi kelas yang dapat bermanfaant dalam bidang apapun bidang studi apa pun.

Siswa biasanya melakukan sebagian besar pembicaraan dalam diskusi kelas, namun
guru juga berperan penting dalam diskusi tersebut. parateoritikus menawarkan beberapa
panduan untuk Paduan untuk yang meingkatkan diskusi yang efektif sebagai berikut

 Fokuslah pada topik- topik yang memberi ruang bagi berbagai macam sudut pandang,
penjelasan, atau pendekatan. Topik-sopik semacam itu memiliki beherapa manfaat: siswa
lebih mungkin mengekapresikan pandangan mereka mencari informani baru yang
memecahkan data yang tampak bertentangan, mengevaluasi kembali posisi mereka mengenai
berbagai isu, serta mengembangkan pemahaman yang bermakna dan terintegrasi dengan haik
mengenai pokok bahasan tersebur (Applebee et.al. 2003, E G. Cohen, 1994 K Smith,
Johmson, &Johnson. 1981)
 Pestikan siswa memiliki pengetahan awal yang memadai tentang suatu topik agar
dapat dibahas secara cerdas. pengetahuan ini mungkin berasal dari sesi kelas sebelumnya atau
dari pengalaman siswa (Bening, Schraw,&ronning, 1995). Dalam banyak kasus pengetahuan
berasal dari mempelajari suatu topik tertentu secars mendalam (Onosko, 1996)
 Ciptakan atmosfer kelas yang kondusif bagi perdebatan dan evaluasi yang konstrukrif
tentang berbagai ide. Siswa lebih mungkin membagi ide dan opini merek jika guru bersikap
suportif terhadap berbagai pandangan dan jika ketidaksetujuan dengan teman-teman sekelas
dapat diterima secara sosial (A. M. Clark et. al.. 2003 Coblb &Yackel. 1996 Lampert et. al.
1996) Untuk meningkatkan atmosfer tersebut, kita dapat melakukan hal-hal berikut ini.
 Komunikasikan bahwa memahami suatu topik di akhir diskusi lebih penting
mencerminkan keingintahuan, dibandingkan jawaban yang benar di awal diskusi.
 Komunikasian bahwa mengajukan pertanyaan bahwa perbedaan perspektif tentang
suatu topik kontroversial tidak dapat terhindarkan dan sehat, dan bahwa mengubah
opini sendiri tentang suatu topik adalah pertanda refleksi yang mendalam
 Doronglah siswa menjelaskan penalaran mereka dan berusaha memahami penjelasan
satu sama lain
 Sarankan siswa untuk mengembangkan ide satu sama lainkapan pun itu
dimungkinkan.
 Dorooglah siwa untuk mengungkapkan secara terbuka kesetujuan atau ketidak
setujuan mereka dengan teman-teman sekelas-atinya, setuju atau tidak setuju
 Depersonalisasi tentang tehadapa alur penalaran siswa dengan membingkai
pertanyaan dalam suara orang ketiga-misalnya, Bagaimana jika seseorang merespon
tuduhanmu dengan berkata....?
 Sesekali mintalah siswa mempertahankan posisi yang bertentangan secara langsung
dengan apa yang sebenarnya mereka yakini.
 Mintalah siswa mengembangkan solusi kompromi

 Gunakan diskusi kelompok kecil sebagai cara mendorong semua siswa berpartisipan

 Sediakan suatu struktur kecil untuk memandu diskusi. Agar diskusi lebih produktif
mislanya seperti berikut ini.
 Tetapan tujuan tertentu yang menjadi arah kerja siswa
 Tugaskan peran yang berbeda-beda ke anggota kelas
 Sebelum melakukan percobaan mitalah siswa mempredisksi apa yang akan terjadi dan
setelahnnya.
 Memberi penutup di akhir diskusi.

Pengajaran timbal balik


Dalam melaksanakan kegiatan Diskusi tidak hanya mendorong siswa untuk berpikir
dan memproses materi secara lebih menyeluruh . melain kan diskusi ini dapat meningkatkan
metakognitif siswa. Pengajaran timbal balik (reciprocal teaching) pendekatan dalam
mengajarkan pemahaman bacaan dan mendengarkan di mana siswa saling mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kepada kelompok diskusi tersebut. Ada 4 strategi metakognitif yaitu
merangkum, bertanya, mengklarifikasi, dan memprediksi .

Pembelajaran kooperatif
pembelajaran kooperatif (cooperative learning) Pendekatan terhadap pengajaran di
mana para siswa bekerja kecil untuk mencapai tujuan bersama dan dalam kelompok-
kelompok membantu satu sama lain belajar. kelompok basis (hase groups) Kelompok
pembelajaran kooperatif di mana para siswa bekerja selama satu semester penuh atau selama
satu tahun ajaran untuk memberikan dukungana bagi pembelajaran satu lain. Dalam
pembentukan kelompok kommperatis terdapat banyak mannfaat pada saat mereka berdialog
di kelompok tersebut, di antara pemahaman dan integrasi yang lebih besar terhadap pokok
bahasan, terhadap strategi baru, dan perspective taking yang meningkat. Ada beberapa
strategi agar meningkata efektivitas kelompok kooperatif berikut ini.

 Bentuk kelompok berdasarkan siswa mana yang mungkin bekerja secara efektif
dengan satu siswa lain.
 Memberi anggota kelompok satu atau lebih tujuan bersama yang menjadi sarana
usaha atau kerja mereka.
 Sediakan panduan yang jelas tentang cara berprilaku.
 Strukturlah tugas sedemikian rupa sehingga anggota-anggota kelompok bergantung
satu sama lain demi mencapai kesuksesan.
 Bertindaklah terutama sebagai pemantau dan pembimbing
 Buatlah siswa bertanggung jawab secra individu terhadap prestasi mereka, tetapi juga
berilah penguatan untuk kesuksesan kelompok
 Di akhir aktivitas, mintalah kelompo-kelompok mengevaluasi efektivitas
 Pastikan bahwa tutor menguasaai materi yang mereka ajarkan dan bahwa mereka
menggunakan teknik pengajaran yang masuk akal.
 Sediakan sebuah struktur bagi interaksi siswa.
 Berhati-hatilah agar penggunaan siswa berkemampuan lebih tinggi untuk
membimbing siswa berkemampua lebih rendah tidak berlebiha atau eksploitatif.
 Gunakan “peer tutoring” untuk membentuk para siswa berkebutuhan pendidikan
khusus.
 Pastikan bahwa semua siswa pernah membimbing teman lain pada suatu waktu

Anda mungkin juga menyukai