PEMBAHASAN
1. Pengertian Manajemen Kelas Komprehensif
Manajemen itu sediri dapat diartikan pengelolaan. Dan dalam pengertian
luas merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Sedangkan komprehensif dapat diartikan menyeluruh atau terperinci. Jadi
manajemen kelas yang komprehensif merupakan pengelolaan kelas secara
menyeluruh atau terperinci. Brophy menyarankan empat ranah pengetahuan dan
keahlian dalam manajemen kelas yang komprehensif yaitu:
a) Manajemen kelas harus berdasarkan pada pemahaman yang kuat atas
penelitian dan teori mutkhir dalam manajemen kelas dan kebutuhan
personal dan kebutuhan psikologi siswa. Ketika pengelolaan kelas harus
melihat dan memahami kebutuhan siswa maupun psikologinya. Psikologi
dapat diartikan tingkah laku, maka dalam mengelola kelas harus melihat
pola maupun tingkah laku siswa tersebut. Karena didalam pembelajaran
yang ingin kita raih adalah perubahan tingkah laku siswa tersebut.
b) Manajemen kelas tergantung pada penciptaan iklim kelas yang positif
dan komunikasi yang mendukung, dengan menjalin hubungan positif
guru-siswa dan kawan, adanya keterlibatan positif dengan orangtua dan
wali siswa. Dan menggunakan metode organisasi dan manajemen
kelompok yang melibatkan siswa dalam pengembangan dan komitmen
terhadap standar prilaku yang memfasilitasi tugas siswa.
c) Manajemen kelas komprehensif yang menggunakan metode intruksional
yang memfasilitasi pembelajaran yang optimal dengan merespons
kebutuhan akademik siswa individu dan kelompok kelas.
d) Manajemen kelas melibatkan kemampuan untuk menggunakan berbagai
macam metode konsling dan prilaku yang melibatkan siswa dalam
meneliti dan mengoreksi prilaku prilaku yang tidak tepat.
2. Manajemen Ruang Kelas Dalam Perspektif
Manajemen kelas merupakan ranah yang mendukung untuk menghindari
bullying atau pelecehan antar siswa. Selama tahun 1980-an dan 1990-an,
mayoritas guru menanggapi perilaku siswa yang menyimpang yaitu dengan
menyuruh siswa berdiri di sebelah papan tulis dan melanjutkannya dengan
rangkaian pemeriksaaan jika siswa tetap meneruskan perilaku yang tidak
bertanggungjawab. Menurut penelitian (Emmer & Aussiker, 1990; Nelson,
Martella & Galand, 1998) menunjukkan bahwa respons semacam ini sering
membuat situasi menjadi buruk. Sebaiknya pendekatan ini jangan diteruskan.
Dibawah ini prosedur untuk perubahan perspektif manajemen kelas:
sendiri
e) Menerima instruksi yang responsife terhadap gaya belajar dan kekuatan
f)
mereka
Melihat belajar yang dimodelkan oleh orang dewasa sebagai proses yang
menarik
g) Pengalaman berhasil (merasakan keberhasilan)
h) Mempunyai waktu untuk mengintegrasikan pembelajaran
i) Menerima umpan balik yang realistis dan langsung yang meningkatkan
j)
(prestasi)
k) Merasakan lingkungan belajar yang aman dan terorganisasi dengan baik.
8. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Guru dalam Manajemen
Ruang Kelas
a. Latar belakang budaya guru dan sejarah individual
Pendekatan guru untuk manajemen kelas jelas dipengaruhi oleh
pengalaman hidupnya sendiri. Johns dan Espinoza (1996)
mengemukakan bahwa, apa yang guru anggap sebagai masalah disiplin
akan ditentukan oleh budaya mereka, disaring melalui nilai personal dan