ARTIKEL JURNAL
Oleh
Oetari Wahyu Wardhani
NIM 11102241035
LEMBAR PERSETUJUAN
Oetari Wahyu Wardhani NIM 11102241035 ini telah disetujui oleh pembimbing
untuk diujikan.
Abstrak
Abstract
This study aims to describe the: 1) interactions that occur within the family
broken home, 2) issues of interaction that occurs in families broken home, 3) efforts to
address the problems that happen in families broken home in the village of Banyuroto.
This research uses descriptive qualitative approach, and filmed in the village of
Banyuroto, Nanggulan, Kulon Progo Yogyakarta. Subjects in this research are the
parents of a family home in the village of broken Banyuroto. data collection using the
method of observation, interviews, and documentation. The main instrument is a
researcher in the research, who assisted with observation guidelines, documentation, and
interviews. The techniques used in performing data analysis is the reduction of data, data
presentation, and conclusion. The validity of the data being done to explain the data by
using the triangulation of sources.
2 Problematika Interaksi Anak .... (Oetari Wahyu Wardhani)
The results showed that: 1) interactions that occur among the elderly father or
mother with children's families broken home life now takes place as follows. The elderly
father or mother gives a good example of community, not all of the father or mother to
have the time together with your child, father or mother not all open at each other
children, proximity to father or mother not all close to the children, the lack of rules
mutually agreed, each parent father or mother have differences in the behavior of the
control. 2) problem that occurs in the home of broken families are economic problems
that caused parents father or mother's lack of communication, the quantity to meet with
children is still lacking, a lack of child restraint in her everyday activities. 3) efforts to
address the issue of interaction that is communicating via sms or phone calls, increase
the quantity to meet with the children and take the time for a child.
lebih mendalam. Pada saat melakukan membuang yang tidak perlu (Sugiyono,
wawancara peneliti menggali sebanyak 2010: 247). Reduksi data merupakan
mungkin data yang berhubungan dengan proses pemilihan, pemusatan perhatian
pelaksanaan kegiatan dengan peran pada penyederhaan, pengabstrakan,
bekerja sosial itu sendiri. Dalam transformasi data kasar yang muncul
penelitian ini akan dilakukan wawancara dari catatan-catatan lapangan.
dengan pihak pekerja sosial itu sendiri 2. Display Data
untuk memperoleh data tentang kegiatan Penyajian data merupakan hasil
apa saja yang pekerja sosial lakukan reduksi data yang disajikan dalam
dalam upaya memberdayakan kesenian laporan secara sistematik yang mudah
lokal melalui program kampung ramah dibaca atau dipahami. Analisis dapat
anak dan mengetahui faktor pendukung merancang deretan dan kolom sebuah
dan penghambat dalam kegiatan tersebut matriks untuk data kualitatif dan
serta hasilnya. menentukan jenis serta bentuk data yang
Pencatatan data selama dimasukkan ke dalam kotak-kotak
wawancara penting sekali karena data matriks.
yang akan dianalisis didasarkan atas 3. Verifikasi atau penarikan
kutipan hasil wawancara. Oleh karena kesimpulan
itu, pencatatan data itu penting Penarikan kesimpulan atau
dilakukan dengan cara yang sebaik dan verifikasi merupakan tahapan dimana
setepat mungkin. peneliti harus memaknai data yang
3. Dokumentasi terkumpul kemudian dibuat dalam
bentuk pernyataan singkat dan mudah
Dokumentasi ini merupakan dipahami dengan mengacu pada masalah
metode pengumpulan data dalam yang diteliti.
memperoleh data yang dibutuhkan
dalam penelitian.Hasil dokumentasi oleh
peneliti dengan menggunakan dokumen
foto-foto kegiatan, catatan kegiatan, HASIL PENELITIAN DAN
buku atau modul, profil, dsb.Hal ini PEMBAHASAN
sangat bermanfaat untuk menambah
wawasan yang dimanfaatkan untuk Hasil penelitian dan
pendukung dan penunjang hasil pembahasan mengenai interaksi anak
penelitian.. keluarga broken home di Desa
Peneliti menggunakan teknik Banyuroto, Nanggulan, Kulon Progo
pengumpulan data dengan dokumentasi yaitu:
dikarenakan dokumentasi berguna
sebagai bukti untuk memperluas Hasil Penelitian
pengetahuan terhadap suatu yang 1. Interaksi yang terjadi didalam
diselidiki dan sebagai penguat dari hasil keluarga broken home di Desa
observasi dan wawancara. Banyuroto, Nanggulan, Kulon
Progo
Teknik Analisis Data Interaksi yang berlangsung
Menurut Miles dan Huberman didalam keluarga antara orang
dalam Sugiyono (2010: 247-253) tua ayah atau ibu dalam
analisis terbagi menjadi 3 tahapan, yaitu: kesehariaanya berjalan dengan
1. Reduksi Data
baik walaupun tidak semua
Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang orang tua ayah atau ibu memiliki
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang interaksi dengan dengan anak.
penting, dicari pola dan temanya dan Ada orang tua ayah atau ibu
Problematika Interaksi Anak .... (Oetari Wahyu Wardhani) 7
sms ataupun telepon sehingga orang ayah atau ibunya anak dekat
tua dapat memantau aktivitas dan saudaranya kakak, adik, paman atau
kegiatan anak kesehariannya. bibinya. Sehingga anak bisa dipantau
Prinsip-prinsip dalam perilakunya dalam kesehariannya
interaksi itu dipakai oleh tua untuk dengan anggota keluaraga yang lain.
mengembangkan disiplin bagi anak Dilihat dari keteladanan
sehingga dalam keluarga tersebut orang tua masing-masing orang tua
terdapat praktek mengenai pola asuh mengajarkan dan menerapkan nilai-
orang tua yang dapat membatu dalam nilai yang baik seperti: menghormati
proses interaksi (Shocib 1998: 124) dengan yang lebih tua, berbicara
Didalam keluarga yang sopan, menjaga perilaku, dsb.
pecah di Desa Banyuroto ini Masing-masing orang tua walaupun
orang tua masing-masing ada yang memiliki waktu kurang
memiliki kesibukan masing- dengan anak tetapi mereka masih
masing ada yang sibuk bekerja menyempatkan waktu untuk
berinteraksi dengan anak dengan
ada juga yang ada waktu dengan memberikan aturan-aturan yang
anak yang menjadikan anak mana aturan tersebut digunakan dan
kurang memiliki waktu untuk anak harus mematuhi aturan yang
berinteraksi dan berkomunikasi telah dibuat. Jika anak melanggar
dengan orang tua. Dalam interaksi aturan yang sudah disepakati dari
dengan anak orang tua di Desa masing-masing orang tua di Desa
Banyuroto yaitu dalam Banyuroto anak akan mendapat
kebersamaan dengan anak, sanksi yang berupa nasehat ataupun
masing-masing orang tua sulit hukuman. Dengan cara tersebut maka
untuk menciptakan kebersamaan orang tua dengan interaksi yang tidak
banyak dapat mengkontrol perilaku
dengan anak karena orang tua
anak yang kurang baik. Orang tua
kebanyakan waktu kesita untuk dapat memantau kegaitan anak
bekerja.
kesehariannya tanpa memiliki rasa
Tetapi walaupun orang tua
kuatir.
jarang dirumah tetapi anak dirumah
bisa bersama-sama dengan kakak,
2. Masalah-masalah yang terjadi
adik, atau paman dan bibinya. Dalam
keterbukaan dengan anak hal ini Masalah-masalah yang timbul
orang tua kadang sulit terbuka karena kurangnya interaksi atau putus
dengan anak tetapi anak cenderung komunikasi antara orang tua ayah atau
terbuka dengan saudaranya sehingga ibu dengan anak di Desa Banyuroto hal
tidak adanya kebersamaan antara itu dikarenakan ayah atau ibu terlalu
orang tua dan anak untuk bersama- sibuk dengan urusan pekerjaan sehingga
sama dengan anak menjadi suatu hal kurangnya waktu bersama dengan
yang sulit, tetapi dengan anggota anak.Anak lebih cenderung memilih
keluarga yang lain anak bisa terbuka. bersama dengan teman-temannya
Kedekatan yang terjadi menjadikan daripada dengan orang tua
orang tua di Desa Banyuroto sulit mereka.Pernyataan tersebut juga
berinteraksi dengan anak.Orang tua disampaikan beberapa keluarga yang
yang sibuk dan jarang dirumah juga memang mereka sibuk dan
sulit terciptanya kedekatan dengan menghabiskan waktu dengan pekerjaan
anak.Tetapi anak selama orang tua daripada dirumah dengan anak.Mereka
sibuk dengan pekerjaannya yang seperti itu karena harus memenuhi
membuat anak kurang dekat dengan
Problematika Interaksi Anak .... (Oetari Wahyu Wardhani) 9
Willis, S. Sofyan.2008.Konseling
Keluarga.Jakarta: Alfa Beta