Di Susun Oleh: Kelompok 11 Nama Anggota : 1.Nani Anggraini 2.Ayu Winarti 3.Siti Suraiyah 3.Efriza Ramadhani (06121014045) (06121014040) ( 06121014042) (061210140 )
aktif membina pengetahuan berasaskan pengalaman yang sudah ada. Dalam konteks pembelajaran, pelajar seharusnya membina sendiri pengetahuan mereka. Pentingnya membina pengetahuan secara aktif oleh pelajar sendiri melalui proses saling mempengaruhi antara pembelajaran terdahulu dengan pembelajaran terbaru.
LANJUTAN
Unsur terpenting dalam teori ini ialah seseorang membina pengetahuan dirinya secara aktif dengan cara membandingkan informasi baru dengan pemahamannya yang sudah ada. Ketidakseimbangan merupakan faktor motivasi pembelajaran yang utama. Faktor ini berlaku apabila seorang pelajar menyadari gagasan-gagasannya tidak konsisten atau sesuai dengan pengetahuan ilmiah. Bahan pengajaran yang disediakan perlu mempunyai perkaitan dengan pengalaman pelajar untuk menarik minat pelajar.
pengetahuan tidak dapat diperoleh secara pasif, tetapi secara aktif oleh struktur kognitif siswa. Kedua, fungsi kognisi bersifat adaptif dan membantu pengorganisasian melalui pengalaman nyata yang dimiliki anak
Jean
Piaget seorang psikolog kelahiran Swiss (1896-1980), percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik Hal yang paling mendasar dari penemuan Piaget ini adalah belajar pada siswa tidak harus terjadi hanya karena seorang guru mengajarkan sesuatu padanya, Piaget percaya bahwa belajar terjadi karena siswa memang mengkonstruksi pengetahuan secara aktif darinya
Lanjutan Asimilasi adalah pemaduan data baru dengan struktur kognitif yang ada (Asimilasi adalah salah satu proses individu dalam mengadaptasikan dan mengorganisasikan diri dengan lingkungan baru) Akomodasi adalah penyesuaian struktur kognitif terhadap situasi baru
Secara
umum, pendekatan konstruktivisme sosial menekankan pada konteks sosial dari pembelajaran dan bahwa pengetahuan itu dibangun dan dikontruksi secara bersama Konstruktivisme Vygotsky menekankan bahwa murid mengkonstruksi pengetahuan melalui interaksi sosial dengan orang lain
VYGOTSKY
Zone of Proximal Development (ZPD) merupakan jarak antara kemampuan pemecahan masalah secara mandiri dan tingkat perkembangan potensial sebagai kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau teman sejawat yang lebih mampu. Scaffolding merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa untuk belajar dan memecahkan masalah. Bantuan tersebut dapat berupa petunjuk, dorongan, peringatan, menguraikan masalah ke dalam langkah-langkah pemecahan, memberikan contoh, dan tindakan-tindakan lain yang memungkinkan siswa itu belajar mandiri.
Salah
satu prinsip yang diturunkan teori Konstruktivisme sosial adalah penekanan pada hakikat sosial dari pembelajaran. Vygotsky mengemukakan bahwa siswa belajar melalui interaksi dengan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu. Berdasarkan teori ini dikembangkanlah pembelajaran kooperatif
Inti
teori Vygotsky adalah menekankan interaksi antara aspek internal dan eksternal dari pembelajaran dan penekanannya pada lingkungan sosial pembelajaran. Menurut teori Vygotsky, fungsi kognitif manusia berasal dari interaksi sosial masing-masing individu dalam konteks budaya
Menekankan pada proses belajar, bukan proses mengajar Mendorong terjadinya kemandirian dan inisiatif belajara pada siswa Memandang siswa sebagai pencipta kemauan dan tujuan yang ingin dicapai Berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses, bukan menekan pada hasil Mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan Mengharagai peranan pengalaman kritis dalam belajar Mendorong berkembangnya rasa ingin tahu secara alami pada siswa Penilaian belajar lebih menekankan pada kinerja dan pemahaman siswa
LANJUTAN
Berdasarkan proses belajarnya pada prinsip-prinsip teori kognitif Banyak menggunakan terminologi kognitif untuk menjelaskan proses pembelajaran, seperti prediksi, inferensi, kreasi, dan analisis Menekankan bagaimana siswa belajar Mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam dialog atau diskusi dengan siswa lain dan guru Sangat mendukung terjadinya belajar kooperatif Melibatkan siswa dalam situasi dunia nyata Menekankan pentingnya konteks siswa dalam belajar Memperhatikan keyakinan dan sikap siswa dalam belajar Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun pengetahuan dan pemahaman baru yang didasarkan pada pengalaman nyata
PRINSIP-PRINSIP KONSTRUKTIVISME
Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid, kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar Murid aktif mengkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah Guru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses kontruksi berjalan lancar. Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa Struktur pembelajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah pertanyaan Mencari dan menilai pendapat siswa Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa.
1. Berfikir dalam proses membina pengetahuan baru, murid berfikir untuk menyelesaikan masalah. 2. Faham :Karena murid terlibat secara langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih faham dan boleh mengapliksikannya dalam semua situasi. 3. Ingat :Karena murid terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep. 4. Kemahiran sosial :Kemahiran sosial diperolehi apabila berinteraksi dengan rekan dan guru dalam membina pengetahuan baru. 5. Menyenangkan :Karenana mereka terlibat secara terus, mereka faham, ingat, yakin dan berinteraksi dengan baik, maka mereka akan merasa senang belajar dalam membina pengetahuan baru.
Dalam
bahasan kekurangan atau kelemahan ini mungkin bisa kita lihat dalam proses belajarnya dimana peran guru sebagai pendidik itu sepertinya kurang begitu mendukung