Anda di halaman 1dari 15

Keterampilan Mengaplikasikan

Model-Model Pembelajaran Aktif


Dalam Pembelajaran

Anastasya Gayatri Marwan (4183331028)


Ayu Inggrias Tuty (4183131051)
Elmirawanti Sihite (4183331015)
Defenisi Model Pembelajaran Aktif  
Model pembelajaran aktif (active learning model) merupakan model
pembelajaran yang mengutamakan aktivitas belajar siswa berperan secara
 aktif dalam proses pembelajaran melalui interaksi antar diskusi kelompok,
diskusi kelas, eksperimen dan demonstrasi dalam menemukan konsep baru.
Menurut Bonwell (1995), pembelajaran aktif memiliki karakteristik-karakteristik
sebagai berikut:
1) Penekanan  proses  pembelajaran  bukan  pada  penyampaian  informasi oleh pengajar
melainkan pada pengembangan ketrampilan pemikiran analitis  dan kritis terhadap topik
atau permasalahan yang dibahas,

2) Siswa tidak  hanya belajar  secara  pasif  tetapi  mengerjakansesuatu yang berkaitan


dengan materi pelajaran,

3) Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi


pelajaran,

4) Siswa  lebih  banyak  dituntut  untuk  berpikir  kritis,  menganalisa  dan melakukan
evaluasi,

5) Umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.


Aplikasi Active Learning (Belajar Aktif) Dalam
Pembelajaran
 L. Dee Fink (1999) mengemukakan aplikasi model active learning (belajar aktif) sebagai berikut:
1) Dialog dengan diri sendiri adalah proses di mana anak didik mulai berpikir secara reflektif
mengenai topik yang dipelajari. Mereka menanyakan pada diri mereka sendiri mengenai apa
yang mereka pikir atau yang harus mereka pikirkan, apa yang mereka rasakan mengenai topik
yang dipelajari.
2) Dialog dengan orang lain adalah proses dialog yang lebih aktif dan ketika guru membuat diskusi
kelompok kecil tentang topik yang dipelajari.
3) Observasi terjadi ketika siswa memperhatikan atau mendengar seseorang yang sedang
melakukan sesuatu hal yang berhubungan dengan apa yang mereka pelajari, apakah itu guru atau
teman mereka sendiri
4) Doing atau berbuat merupakan aktivitas belajar di mana siswa berbuat sesuatu, seperti membuat
suatu eksperimen, mengkritik sebuah argumen atau sebuah tulisan dan lain sebagainya.
Model- Model Pembelajaran Aktif
1. TRUE OR FALSE

Model ini merupakan aktifitas kolaboratif yang dapat mengajak siswa untuk terlibat dengan
materi pembelajaran segera. Hal ini dapat menumbuhkan kerjasama tim, berbagi pengetahuan dan
belajar secara lansung.

Langkah-langkah :

1) Buatlah list pertanyaan yang berhubungan dengan materi pelajaran yang separoh benar dan
separohnya lagi salah.
2) Beri setiap siswa satu kertas kemudian minta kepada mereka untuk mengidentifikasi mana
pernyataan yang benar dan yang salah.
3) Jika proses ini selesai, bacalah masing-masing pernyataan dan mintalah jawaban dari kelas
apakah pernyataan tersebut benar atau salah.
4) Beri masukan setiap jawaban tersebut.
2. JIGSAW LEARNING

Model pembelajaran ini merupakan strategi yang menarik untuk digunakan jika materi
yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak
mengharuskan urutan penyampaian. Kelebihan strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh
siswa dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain.

Langkah-langkah:
1) Pilihlah materi pelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa bagian (segmen)
2) Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen yang ada.
Jika jumlah siswa adalah 50 sementara jumlah segmen ada 5, maka masing-masing
kelompok terdiri dari 10 orang. Jika jumlah ini dianggap terlalu besar, bagi lagi
menjadi dua sehingga setiap kelompok terdiri dari 5 orang, kemudian setelah proses
telah selesai gabungkan kedua kelompok pecahan tersebut.
3) Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami materi pelajaran yang
berbeda-beda.
4) Setiap kelompok mengirimkan anggota-anggotanya ke kelompok lain untuk
menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompok.
5) Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan sekiranya ada persoalan
yang tidak terpecahkan dalam kelompok.
6) Sampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengecek pemahaman mereka
terhadap materi.
3. SNOW BALLING

Model ini digunakan untuk mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari diskusi siswa secara bertingkat.
Strategi ini akan berjalan dengan baik apabila materi yang dipelajari menuntut pemikiran yang mendalam.

Langkah-langkah :

1) Sampaikan topik materi yang akan disampaikan, minta siswa untuk menjawab secara berpasangan.
2) Setelah pasangan tersebut mendapat jawaban, gabungkan pasangan itu dengan pasangan di sampingnya.
Dengan ini terbentuk kelompok empat orang.
3) Kelompok berempat ini mengerjakan tugas yang sama dengan membandingkan jawaban masing-masing
pasangan dengan pasangan lain dan mengambil sebuah kesimpulan baru.
4) Kemudian kelompok emat orang digabung dengan kelompok empat orang di sampingnya. Kelompok
menjadi delapan orang.
5) Begitu seterusnya sesuai dengan jumlah siswa dan jumlah waktu yang digunakan.
6) Masing-masing kelompok diminta menyampaikan hasilnya.
4. Giving Question and Getting Answers (memberi pertanyaan dan menerima
jawaban)

Strategi ini sangat baik digunakan untuk melibatkan siswa dalam mengulang materi
pelajaran yang telah disampaikan. Strategi ini tepat digunakan di akhir pertemuan.

Langkah-langkah :

1) Buat potongan-potongan kertas sebanyak dua kali jumlah siswa.


2) Setiap siswa di minta untuk melengkapi pertanyaan.
3) Bagi siswa ke dalam kelompok kecil, 4 atau 5 orang.
4) Masing-masing kelompok memilh pertanyaan-pertanyaan yang ada, dan juga topik-
topik yang dapat mereka jelaskan.
5) Minta setiap kelompok untuk membacakan pertanyaan-pertanyaan yang telah mereka
seleksi. Jika di antara siswa ada yang menjawab, beri kesempatan untuk menjawab.
Jika tidak ada yang bisa menjawab, guru harus menjawab.
6) Setiap kelompok di minta untuk menyampaikan apa yang dapat mereka jelaskan.
Selanjutnya minta mereka untuk menyampaikannya ke kawankawannya.
7) Lanjutkan proses ini sesuai dengan waktu dan kondisi yang ada.
8) Akhiri pembelajaran dengan menyampaikan rangkuman dan klarifikasi dari jawaban-
jawaban dan penjelasan siswa.
5. COOPERATIVE SCRIPT

Script kooperatif adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan secara
lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang di pelajari.

Langkah-langkah:

1) Guru membagi siswa untuk berpasangan.


2) Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
3) Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa
yang berperan sebagai pendengar.
4) Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-
ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar menyimak/mengoreksi.
5) Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya.
6) Kesimpulan guru
6. NUMBERED HEADS TOGETHER

Numbered heads together adalah suatu metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor
kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari
siswa.

Langkah-lamgkah:

1) Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor.
2) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
3) Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota
klelompok dapat mengerjakannya.
4) Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan
hasil kerja sama mereka.
5) Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nor yang lain.
7. TWO STAY TWO STRAY

Model pembelajaran Two Stay Two Stray / Dua Tinggal Dua Tamu merupakan model
pembelajaran yang memberi  kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan
informasi dengan kelompok lainnya. Hal ini dilakukan dengan cara saling
mengunjungi/bertamu antar kelompok untuk berbagi informasi.

Langkah-langkah :
1) Siswa bekerja sama dalam kelompok yang berjumlah 4 (empat) orang.
2) Setelah selesai, dua orang dari masing-masing menjadi tamu kedua kelompok yang lain.
3) Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi
ke tamu mereka.
4) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan
mereka dari kelompok lain.
5) Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka.
6) Kesimpulan
8. PICTURE AND PICTURE

Picture and picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan
dipasangkan / diurutkan menjadi pasangan logis.

Langkah-langkah :

1) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai


2) Menyajikan materi sebagai pengantar.
3) Guru memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi
4) Guru menunjuk siswa secara bergantian mengurtkan gambar-gambar menjadi urutan
yang logis.
5) Guru menanyakan alasan dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
6) Dari alasan tersebut guru mulai menanamkan materi sesuai dengan kompetensi yang
ingin dicapai.
TERIMAKAS
IH

Anda mungkin juga menyukai