Anda di halaman 1dari 4

A.

Definisi Pencemaran Udara


Pencemaran udara didefinisikan sebagai masuknya satu atau lebih kontaminan atau
polutan seperti debu, asap, bau, gas, dan uap ke atmosfer dalam jumlah tertentu dan
karakteristik tertentu serta dalam waktu tertentu pula yang dapat membahayakan kehidupan
manusia, hewan, tumbuhan, dan mengganggu kenyamanan dal am k ehidupan. S elain
polutan- polutan terse but, aktivitas manusia juga berperan besar dalam polusi udara (Peavy,
1985).
B. Sumber Pencemar Udara
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar
primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara.
Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan
hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari
reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia
adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder. atmosfer merupakan sebuah sistem
yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini meningkat keprihatinan akan efek dari
emisi polusi udara dalam konteks global. Demikian juga hubungannya dengan pemanasan
global, perubahan iklim, dan deplesi ozon di stratosfer semakin meningkat.
C. Atmosfer Bumi
1. Peranan Atmosfer bagi Kehidupan
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti kulit burni yang melindungi bumi beserta
isinya dari pengaruh-pengaruh luar. atmosfer menyerap sinar-sinar matahari yang berbahaya
dan sinar kosmis dari angkasa luar yang menimbulkan efek negatif terhadap kehidupan.
Senyawa-senyawa kandungan atmosfer menyerap sinar- sinar yang panjang gelombang
kectl dari 300 nm dan yang besar dari 2500 nm, sedangkan yang berada di antaranya
diteruskan ke permukaan bumi, yaitu yang termasuk sinar ultraviolet visible (sinar tampak)
dan near infrared. Sinarsinar yang diteruskan itu sangat diperlukan bagi kehidupan.
2. Komposisi Udara Bersih
Yang dimaksud dengan udara ( atmosfer ) adalah lapisan dengan ketinggian sekitar 500
km, dan sekitar 95% dari udara terdapat pada ketinggian lebih kurang 20 km karena semakin
ke atas semakin berkurang konsentrasinya. Lapisan udara dapat dibagi atas: trofosfer,
stratosfer, mesosfer dan termosfer; seperti dapat dilihat pada tabel berikut ini.
3. Zat-zat Pencemar Udara
Pada umumnya bahan pencemar udara adalah berupa gas-gas beracun (hampir 90%) dan
partikel-parükel zat padat. Gas-gas beracun ini berasal dari pembakaran bahan bakar
kendaraan, dari industri dan dari rumah tangga. Selain gas-gas beracun, pembakaran bahan
bakar kendaraan juga menghasilkan partikel-partikel karbon dan timah hitam yang
berterbangan mencemari udara.
a. Gas Karbon Monoksida, CO
Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa,
titik didih -192oC, tidak larut dalam air, dan beratnya 96,5% dari berat udara. Reaksi-
reaksi yang menghasilkan gas karbon monoksida, antara Iain:
Pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar atau senyawa senyawa karbon lainnya.
b. Emisi Karbon Monoksida (CO)
Asap kendaraan merupakan sumber utama bagi karbon monoksida di berbagai perkotaan.
Data mengungkapkan bahwa 60% pencemaran udara di Jakarta disebabkan benda
bergerak atau transpor asi umum yang berbahan bakar solar terutama berasal dari
Metromini. Formasi CO merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar
dalam proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin diesel.
Percampuran yang baik antara udara dan bahan bakar terutama yang terjadi pada mesin-
mesin yang menggunakan Turbocharge merupakan salah satu strategi untuk
meminimalkan emisi CO. Karbon monoksida yang meningkat di berbagai perkotaan dapat
mengakibatkan turunnya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi serta
kerusakan otak
c. Karbon Monoksida
CO, dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar yang
mengandung karbon dan oleh pembakaran pada tekanan dan suhu tinggi yang terjadi pada
mesin. Karbon monoksida dapat juga dihasilkan dari reaksi oksidasi gas metana oleh
radikal hidroksi dan dari perombakan/ pembusukan tanaman, meskipun tidak yang
dihasilkan oleh bensin. Pada jam-jam sibuk di daerah perkotaan konsentrasi gas CO dapat
mencapai 50-100 ppm. Tingkat kandungan CO di atmosfer berkorelasi positip dengan
padatnya Ialu lintas, tetapi kecepatan angin.
d. Hidrokarbon CH
Sumber terbesar senyawa hidrokarbon adalah tumbuh- tumbuhan. Gas metana CH4
adalah senyawa hidrokarbon yang banyak dihasilkan dari penguraian senyawa organik
oleh bakteri anaerob yang terjadi dalam air, dalam tanah dan dalam sedimen yang masuk
ke dalam lapisan atmosfer.
D. Reaksi-reaksi Di Atmosfer
1. Reaksi Atmosfer Oksigen
Oksigen terdapat pada semua lapisan atmosfer (trotosfer, stratosfer, mesosfer dan
termosfer) dan juga pada air dan tanah. Oksigen sangat penting bagi kehidupan, baik di
udara, air maupun di tanah, sebagai zat yang melangsungkan pembakaran. Tanpa oksigen
api tidak menyala dan proses pernapasan dalam organisme tidak terjadi.
Oksigen (O2) tidak hanya dalam bentuk bebas, tetapi lebih banyak terdapat sebagai
senyawa-senyawa, baik anorganik (seperti oksida dan garam) maupun organik (seperti
karbohidrat, lemak dan protein). Oleh sebab itu, selalu terjadi interaksi antara oksigen (O2)
atmosfer dengan oksigen dan senyawa oksigen dalam lingkungan, baik lingkungan air,
tanah maupun biotik.
2. Reaksi Atmosfer Nitrogen
Atmosfer mengandung nitrogen (N2) sekitar 78% volume dan merupakan bagian udara
yang tidak terbakar. Perubahan nitrogen menjadi senyawa-senyawa yang larut dalam air
dan tanah ialah melalui bakteri fiksasi nitrogen dan bantuan petir. Disamping itu, beguta
ton senyawa nitrogen ditaburkan ke tanah tiap tahun sebagai pupuk buatan, dan ini
memungkinkan penumpukan nitrogen dalam air, tanah dan laut. Pengembalian nitrogen ke
atmosfer dilakukan oleh bakteri denitrifikasi, dan jika aktifitas nya tidak dapat
mengimbangi pengaliran nitrogen ke air dan tanah akan merupakah masalah bagi
kelestarian lingkungan.
3. Partikel-partikel Padat Atmosfer
Umumnya atmosfer mengandung pertikel-partikel padat yang cukup berarti, terutama
pada trofosfer. Partikel berukuran koloid disebut aerosol dengan ukuran jari-jari kecil dari
0.2 mikron. Partikel dapat berasal dari asap, cipratan air laut, abu dan penguapan oleh
tumbuhan serta juga dapat berupa bakteri atau mikroba Iainnya.

Anda mungkin juga menyukai