BANDUNG
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kebijakan dan Inovasi Pendidikan
Dosen Pengampu: Dr. Eka Prihatin, M. Pd.
KELOMPOK
Sekolah inklusi adalah Sekolah reguler yang disesuaikan dengan kebutuhan anak yang
memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa pada satu kesatuan
yang sistematik. (Ilahi, 2013:15)
a) Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua peserta didik yang memiliki
kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial, atau memiliki potensi kecerdasan dan/atau
bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuannya;
b) Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai keanekaragaman, dan tidak
diskriminatif bagi semua peserta didik. Setiap peserta didik yang memiliki kelainan fisik,
emosional, mental, sosial, atau memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa
berhak mengikuti pendidikan secara inklusif pada satuan pendidikan tertentu sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuannya.
UUD 1945 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan. Pasal ini mengamanatkan bahwa semua warga negara, termasuk
anak-anak yang memiliki keterbatasan atau yang berada dalam kondisi kurang beruntung,
berhak mendapatkan pendidikan, terutama pendidikan Sekolah Dasar. Selain itu, dalam
Permendiknas 70 tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif Mengartikan bahwa Pendidikan
inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada
semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat
istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara
bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Pendidikan Inklusif memiliki dasar
hukum dan pelaksanaan yaitu Permendiknas 70 tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi
Peserta Didik yang memiliki Kelainan dan memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat
Istimewa.
TINGKATAN JUMLAH
1 1
2 1
3 2
4 1
5 2
6 2
D. Kesimpulan
Seorang pencetus sekolah se-Indonesia yang Bernama Alm. Untuk konsep sekolah
alam sendiri di maksudkan agar peserta didik tahu konsep hidup, karena alam merupakan
sumber belajar yang amat sangat kaya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sekolah inklusif ini
merupakan sekola yang terbuka bagi seluruh anak yang ingin mendapatkan Pendidikan, baik
mereka yang normal, atau pun mereka yang memiliki keistimewaan. Dalam mengelola
kurikulum yang akan diberikan, atau diberlakukan untuk anak berkebutuhan khusus, pihak
dari sekolah alam melakukan treatment, yang sebelumnya di lakukan observas, trail class
selama 3 hari, kemudian, melakukan wawancara psikologi, dan pedagog.
Setelah diketahui apa yang menjadi kebutuhan siswa, lalu pihak sekolah membuat
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan, dan kemampuan anak. Namun,Kebanyakan orang
tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah alam sudah paham bahwa sekolah alam
merupakan sekolah inklusif, hal ini menjadi stigma-stigma negatif yang di berikan kepada
anak berkebutuhan khusus tidak berlaku lagi, sehingga anak bisa menerima segalanya
kelebihan dan kekurangan temannya. Untuk anak berkebutuhan khusus di Sekolah Alam
Bandung sendiri, ada ADHD, ADHP, Down syndrome, namun untuk anak tunadaksa sendiri
sampai saat ini belum ada, di karenakan medan yang kurang mendukung.