Anda di halaman 1dari 21

Metode-Metode

Pembelajaran Mambaca
Al-Qur'an
Kelompok 2 PGSD 4A
Anggota Kelompok

1 2
Cantika Nurfaidah Muhammad Daffa Fikriyal
H.2010331 H.2010831

3 4
Rizma Sukmawati Siti Sukmayanti
H.2010117 H.2010380
Definisi Al-Qur’an
Sejarah Singkat Al-Qur’an
 Al-Qur’an sebagai wahyu
Al-Qur’an Merupakan pesan ilahi yang pertamakali dituliskan di suatu tempat yang bernama
lauhil mahfuzh, sebelum diturunkannya kembali ke langit dunia hal ini dijelaskan dalam firman-
Nya surat Al-Buruj ayat 21- 22. Turunnya al-Qur’an merupakan sebuah peristiwa yang sangat
besar, sekaligus menyatakan kedudukannya bagi penghuni langit dan penghuni bumi. Umat ini
telah dimuliakan oleh Allah SWT dengan risalah baru agar menjadi umat paling baik yang
dikeluarkan bagi manusia.

 Al-Qur’an sebagai pemberi syafaat bagi yang membacanya


Keutamaan al-Qur’an yang sangat terbesar ialah al-Qur’an sebagai penolong atau pemberi syafaat
kelak diakhir Zaman kepada mereka yang membacanya. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi yang
berbunyi : «Rasulullah SAW bersabda: bacalah al-Qur’an, sesungguhnya ia akan memberika
syafa’at bagi orang yang selalu membacanya pada hari kiamat
Metode Pembelajaran
Membaca Al-Qur’an
Terkait dengan mempelajari al-Qur’an tentunya tidak terlepas dengan adanya
sebuah metode atau teknik dalam mempelajarinya sebagai pencapai dari
tujuan pembelajaran membaca al-Qur’an tersebut. Metode dalam
mengajarkan al-Qur’an tidaklah sedikit, dengan kata lain banyak metode-
metode yang digunakan oleh para pengajar al-Qur’an. Adapun metode dalam
pembelajaran membaca al-Qur’an yang mengawali pembelajarannya dengan
menggunakan bunyi huruf-huruf hijaiyah terbagi kedalam empat metode,
yaitu:
1
Metode Al-Baghdadiyah
2
Metode Iqro
3 4
Metode Al-Barqy Metode Nahdliyah
Adapun cara pembelajaran dari metode ini ialah:

 Hafalan
Peserta didik atau santri terlebih dahulu harus menghafalkan huruf-huruf hijaiyah
yang berjumlah 28 huruf dari mulai huruf ‘alif, sampai huruf ‘ya.

 Eja
Peserta didik Sebelum membaca Al-Qur’an terlebih dahulu membaca huruf secara
eja, semisal : “alif fathah A,”, “ba fathah Ba” dan seterusnya

 Modul
Siswa yang lebih dahulu menguasai materi, dapat melanjutkan atau meneruskan
ke halaman berikutnya tanpa harus menunggu temannya yang berikutnya
 Tidak variatif
Menggunakan satu buku saja, tidak menggunakan beberapa buku
sebagai bahan ajarnya

 Pemberian contoh yang absolute


Pada metode ini, seorang ustad dalam memberikan sebuah
bimbingannya terlebih dahulu memberikan contoh terhadap peserta
didiknya, sehingga peserta didik tidak dituntut harus aktif.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Al-Baghdadiyah

Kelebihan : Kekurangan :

1. Akan mudah bagi siswa 1. Dibutuhkan waktu yang


untuk belajar karena lama karena harus
sebelum bahan yang menyimpan kemajuan pesan
tersedia, siswa telah hafal hijaiyah.
hijaiyah. 2. Siswa kurang aktif karena
2. Siswa yang akan cepat mereka Atbat- ustadznya
berjalan dengan lancar di ulama dalam membaca.
materi berikutnya karena 3. Kurang fleksibel karena
tidak menunggu orang lain. hanya menggunakan satu
folder.
2 Metode Iqra
Metode Iqro’ adalah cara mengajarkan al-
Qur’an yang mengacu pada pola
pendidikan "Child Centered", yaitu
memberikan kesempatan yang seluas-
luasnya kepada setiap siswa atau santri
untuk berkembang secara optimal sesuai
kemampuan
Metode Iqro’ tersusun dalam bentuk buku yang terdiri dari 6 jilid, dan
buku iqro’ memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

Bacaan
Langsung
Yaitu tanpa dieja; tidak diperkenalkan terlebih dahulu nama-nama huruf hijaiyah, tanda
baca atau harakat, tetapi langsung diajarkan bunyi A, Ba, Ta dan seterusnya.

CBSA (Cara Belajar Santri Aktif)


Yang belajar adalah santri, sehingga santri harus didorong untuk aktif dan guru
hanya membimbing saja.

Privat
Santri dalam belajar membaca Al – Qur’an harus berhadapan langsung dengan
gurunya, sehingga santri tahu bagaimana mengucapkan huruf-huruf sesuai
dengan kaidah makhroj.
Modul
Santri dalam menyelesaikan materi Iqro’ tergantung kemampuan dan
usahanya sendiri, tidak berdasarkan kemampuan kelas atau rekannya, mereka
yang cerdas dan rajin akan cepat selesai, sehingga cepat dan lambatnya
menamatkan Iqro’ tergantung keadaan masing-masing santri, sehingga
meskipun mulai bersama-sama, namun kapan selesainya sangat bervariasi,
dalam hal ini adanya kartu prestasi Iqro’ setiap santri sangat berguna untuk
memantau dan mengendalikan kemajuan santri.

Asistensi
Jika terpaksa kekurangan tenaga guru, maka bisa menunjuk santri –
santri terpilih yang sudah sampai jilid 4, 5 dan 6, untuk menjadi
asisten penyimak bagi santri yang masih jilid 1, 2 dan 3.

Praktis
Santri bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, maka buku Iqro’ disusun
sebagai dan diajarkan secara praktis, langsung menekankan praktek, tanpa
mengenalkan istilahistilah ilmu tajwid, jadi langsung diajarkan bagaimana
pengucapannya.
Sistematis
Disusun secara lengkap dan sempurna serta terencana dengan komposisi
huruf yang seimbang.

Variatif
Peserta didik dalam menyelesaikan materi Iqro’ tergantung kemampuan dan
usahanya sendiri, tidak berdasarkan kemampuan kelas atau rekannya,
mereka yang cerdas dan rajin akan cepat selesai,.

Komunikatif
Ungkapan kata rambu-rambu petunjuk, akrab dengan pembaca sehingga
menyenangkan bagi yang mempelajarinya, juga diselingi ungkapan kata dalam
bahasa Indonesia yang berkesan

Fleksibel
Buku Iqro’ dipelajari oleh anak untuk usia TK sampai mahasiswa
serta orang-orang tua (manula), disamping itu, siapa saja yang sudah
dapat membaca Al-Qur’an pasti bisa mengajarkannya, bahkan yang
baru tamat jilid 2 pun bisa mengajarkan kepada yang baru belajar
jilid 1, sehingga bisa menumbuhkan suasana asyik saling mengajar.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Iqra

Kelebihan Kekurangan
● Materi disusun dari yang mudah ● Membutuhkan waktu yang
menuju yang sulit
relatif lama
● Cara pembelajaran Iqra yaitu ● Banyaknya penggunaan istilah
LCTB (Lancar, Cepat, Tepat dan
dengan bahasa arab dalam
Benar)
mengenalkan tanda baca,
● Sistem pembelajran yang tidak
sehingga sulit dipahami bagi
membosankan
orang yang sama sekali belum
● Media yang digunakan sangat
mengerti arab
sederhana tetapi tidak
menghambat pembelajaran
Metode Al-Barqy 3
Metode ini lebih menekankan pada
pendekatan global atau gestald psycology
yang bersifat structural analitik
sintetik, yaitu penggunaan struktural kata
atau kalimat yang tidak mengikuti bunyi
mati seperti kata jalasa dan kataba.
Langkah-Langkah dan Cara Menggunakan Metode Al-Barqy
Fase analitik, guru mengucapkan Fase sintetik, yaitu satu hurf
kata Lembaga yaitu ‫( ج ر ا‬tidak 1 2 (suku) digabung dengan yang
boleh dieja), murid menirukan lain, hingga berupa suatu bacaan.
sampai hafal

Fase penulisan, yaitu peserta didik Fase pengenalan mad (bacaan Panjang),
menebali tulisan yang berupa titik- 3 4 yaitu mengenalkan peserta didik pada
titik dengan pensil dan Fase bacaan-bacaan Panjang.
pengenalan a-i-u (fathah, kasroh dan
dhommah)

Fase pengenalan bacaan yang Fase pengenalan tanda sukun, yaitu


5 6 mengenalkan peserta didik pada
masykil, yaitu mengenalkan
peserta didik pada huruf yang bacaan-bacaan yang bersukun dan
biasa dijumpai di Al Qur’an. Fase pengenalan tanda syaddah,
yaitu mengenalkan peserta didik
pada bacaan-bacaan yang
bersyaddah (berbunyi dobel).
Kelebihan dan Kekurangan Al-Barqy

Kelebihan : Kekurangan :
• Menggunakan sistem 8 jam, artinya
hanya waktu 8 jam murid dapat • Meskipun disebut metode 8 jam, namun bagi
membaca dan menulis huruf Al- anak-anak sebaiknya tidak mengguanakan
qur‟an. patokan waktu dalam belajar, sesuaikan saja
• Praktis untuk segala umur dengan daya tahan mereka.
• Menggunakan metode yang aktual, • Anak tidak mengenal huruf hijaiyah dengan
yaitu SAS (struktur analitik sintetik) lengkap.
yang memudahkan anak belajar • Huruf hijaiyah diajarkan pada akhir
membaca Al-qur‟an. pembelajaran.
• Memperhatikan pendekatan • Anak usia harus mengembangkankan metode
sistematika dan teknik dalam dengan permainan-permainan.
pembelajaran.
• Cepat dapat membaca huruf sambung.
Metode Nahdliyah 4
Metode An-Nahdhiyah ini merupakan
salah satu metode hasil
pengembangan dari metode Al-
baghdady, maka di dalam
memberikan pembelajarannya pun
tidak jauh berbeda dengan metode
Qiroati dan Iqro. Perlu diketahui
bahwa pembelajaran Alquran
mengunakan metode ini lebih
ditekankan pada kesesuaian dan
keteraturan bacaan dengan ketukan.
Tahapan-tahapan pelaksanaan
metode An-Nahdliyah

 Materi pembelajaran disusun secara bertahap yakni dalam buku


paket jilid,

 pengenalan huruf dengandiawali latihan dan pemantaaban


makhorijul huruf,

 Penerapan kaidah tajwid yangd dilaksanakan secara praktis dan


dipandu dengan titian murotal,

 proses pembelajaran dilaksanakan secaara bersama-sama,

 Evaluasi dilaksanakan secara kontinyu dan berkelanjutan.


Kelebihan dan Kekurangan Metode Nahdliyah

Kelebihan : Kekurangan :
1. Metode ini mengacu pada pendekatan totalitas, 1. Peseta didik mempunyai
hal ini dapat kita lihat dari sifat pengajarannya ketergantungan terhadap titian
yang sangat praktis yitu memasukkan bacaan murottal.
tajwid dalam pengajaran Al-Qur‟an sebelum
2. Pendekatan sistem privat dapat
tajwid itu nanti dipelajari setelah santri
menyelesaikan paket An-Nahdliyah
menyebabkan persaingan yang kurang
2. Peserta didik dapat berhasil dalam menghafal sehat antar santri.
Al-Qur‟an dengan tartil.
3. Dalam teknik pelaksanaan, belajar dengan
sistem klasikal tetapi lebih ditekankan pada
cara belajar privat, sehingga santri dapat
kesempatan yang lebih luas.
4. Metode ini dipandu dengan titian murottal.
Kesimpulan

Mempelajari al-Qur’an tentunya tidak terlepas dengan adanya sebuah metode


atau teknik dalam mempelajarinya sebagai pencapai dari tujuan pembelajaran
membaca al-Qur’an tersebut. Metode dalam mengajarkan al-Qur’an tidaklah
sedikit, dengan kata lain banyak metode-metode yang digunakan oleh para
pengajar al-Qur’an. Adapun metode dalam pembelajaran membaca al-Qur’an
yang mengawali pembelajarannya dengan menggunakan bunyi huruf-huruf
hijaiyah terbagi kedalam empat metode, yaitu Metode Al-Baghdadiyah,
Metode Iqra, Metode Al-Barqy, dan Metode Nahdliyah
Syukron..

Anda mungkin juga menyukai