Anda di halaman 1dari 6

METODE-METODE BACA TULIS AL-QUR’AN DI INDONESIA

hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam penggunaan metode pembelajaran aud sebagai
berikut:

1. Mudah dan murahnya mendapatkan pelatihan-pelatihan bagi para pembina.


2. Mudah dikuasai oleh mayoritas Ustadz/ah
3. Mudah dan murah mendapatkan buku panduan
4. Mudah dan sederhana pengelolaan pengajarannya.

Namun Metode apapun yang berkembang, masing-masing mempunyai kelebihan dan


kekurangan. Efektifitas, efisiensi, cepat mudahnya sebuah metode pengajaran berbeda-beda
di tiap daerah. Banyak faktor yang mempengaruhinya. Penggabungan beberapa metode
pengajaran belum tentu membuahkan hasil yang baik.

            Metode-metode pembelajaran baca tulis al-qur’an pada anak usia dini sebagai berikut:

1. METODE LAMMA

Metode ini , adalah metode lancar membaca dan menulis al-qur’an .Metode ini cocok sekali
untuk anak usia dini , dan memiliki pendekatan secara individual dan klasikal.

Pencipta / penemu metode lamma : metode lamma diciptakan/ditemukan oleh tim penulis
Syahirman S.Ag dkk .badan kerjasama TPA/TPSA kota padang

Tahun dipublikasikan :  Padang,7 mei 2004

Latar belakang metode lamma : Pengalaman bertahun-tahun Sdr.Syahirman S.Ag sebagai


guru TPA.pengalaman kemudian dituangkan kedalam tulisan yang diperkenalkan kepada
rekan-rekan sesame guru TPA.

Tujuan :

Membantu guru guru TPA ,dan mengajar baik secara privat atau klasikal dan membantu
santri TPA dalam memperlajari ,membaca,dan menulis al quran .mulai dari tingkat dasar dan
membantu program pemerintah kota padang dalampenuntasan but abaca al quran.

Tujuan hasil pencapaian peserta didik :

Anak bisa membaca dan menulis huruf al-quran dengan baik dan benar.maka tiap-tiap
pembelajaran didalam buku ini dilampiri dengan kertas tipis (drosla)yang tujuannya adalah
agar setelah santri dapat membaca dengan baik dan benar kemudian santri akan berlatih
menulis bacaan tersebut dengan cara menciplak dengan kertas droslah yang telah disediakan.

Target pengguna : Anak usia dini ,anak TPA, umum .

Prinsip-prinsip metode lamma :


 Anak mampu membaca dan menulis al quran dengan baik dan benar Kemampuan
membaca dapat di peroleh dari latihan-latihan ,pada setiap pembelajaran.melalui
pendekatan secara individual .
 Kemampuan menulis dapat diperoleh dari latihan-latihan menulis ayat al quran,dan
menciplak dengan kertas transparan.
 Buku ini terdiri dari 15 kali pertemuan .

Kelebihan metode lama

Guru sebagai fasilitator

 Anak mengenan huruf hijaiyah di awal


 Anak pandai menulis huruf hijaiyah , karena diakhir pembelajaran anak menciplak
huruf hijaiyah dengan menggunakan kertas tipis (Drosla)
 Anak mengenal tajwid , sehingga anak bisa membaca al-qur’an dengan baik dan
benar .

Metode ini menggunakan 15 pembelajaran . untuk tiap-tiap pembelajaran disesuaikan dengan


waktu belajar di Tpa,Paud,Dsb. Metode ini sesuai dengan karakteristik anak dan sesuai
dengan tingkat umur anak .

Dalam metode ini langkah-langkahnya lengkap sehingga mudah di laksanakan guru atau
pendidik .

Metode ini bisa digunakan dengan nyanyian,dan berbagai media .sehinnga menarik bagi anak
,dan anak tidk cepat bosan.

Kelemahan metode lamma :

Metode ini tidak menggunakan kata-kata lembaga,seperti metode al-barqi .

Langkah-langkah menerapkan metode lamma :

 Pengenalan huruf hijaiyah dari alif sampai ya


 Pembelajaran 1 pengenalan tanda baca fathah
 Pembelajaran 2 pengenalan tanda baca kasrah
 Pembelajaran 3 pengenalan tanda baca dhommah
 Pembelajaran 4 pengenalan bacaan berbaris: “a” “I” “u”
 Pembelajaran 5 pengenalan tanda mati atau sukun
 Pembelajaran 6 pengenalan tanda tanda tasdid
 Pembelajaran 7 pengenalan bacaan tanwin
 Pembelajaran 8 pengenalan bacaan panjang baris tegak dan dhommah terbalik
 Pembelajaran 9 pengenalan bacaan bertanda alif saksi
 Pembelajaran 10 pengenalan bacaan panjang ya mati
 Pembelajaran 11 pengenalan bacaan panjang waw mati
 Pembelajaran 12 pengenalan bacaan tidak berdengung
 Pembelajaran 13 pengenalan bacaan berdengung
 Pembelajaran 14 pengenalan bacaan mim bertasdid , dan nunbertasdid
 Pembelajaran 15 pengenalan tanda waqaf
 Latihan-latihan baca’an ayat al-qur’an
B.METODE ALBARQI

Pencipta/penemu metode al-barqi : Penemu “muhadjir sulthon”adalah dosen fakultas adab


IAIN sunan ampel surabaya.

Tahun diterbitkan: tahun 1965

Latar belakang metode al-barqi :

Pengalaman penyusun ,dalam mengajar,karena banyak murid yang mengalami kesulitan 


dalam belajar dan menulis al-quran.

Target pengguna :

 anak-anak ,hingga dewasa

Metode al-barqi (kilat) dinilai sebgaia metode cepat membaca al-quran yang paling
awal.metode ini disebut metode “anti lupa “ karena mempunyai struktur yang apabila siswam
lupa ,anak bisa mengingatnya kembali tanpa bantuan guru .Metode albarqi,menggunakan
metode kata lembaga dengan pendekatan global dan bersifat analitik sintetik

Metode ini menggunakan 4 lembaga :

a-da-ra-ja

ma-ha-ka-ya

ka-ta-wa-na

sa-ma-la-ba

tiap kata lembaga hanya 4 suku kata dan tiap-tiap lembaga mempunyai arti hingga mudah
dipahami dan dihafal ,kemudian dapat digunakan sebagai kunci rujukan pada saat anak-
anak lupa karena metode ini merupakan metode anti lupa.

Metode ini menggunakan empat system :

 Pengamatan sebuah struktur kata/ kalimat


 Pemisahan
 Pemilihan
 Pemanduan

Teknik penyajiannya yang akurat ,seperti :

-konsentrasi menggunakan titian ingatan (mengingat sewaktu lupa )

-mengadakan kelompok bunyi untuk mengenal / pindah dari huruf yang telah dikenal kehuruf
sulit .

-insyarat bunyi
-mengelompokkan bentuk huruf untuk memudahkan belajar menyambung.

Kelebihan metode albarqi :

 Menggunakan system 8 jam


 Praktis untuk segala umur
 Menggunakan metode yang aktual , yakni SAS(Struktur Analitik Sintetik) yang
memudahkan murid dalam belajar al-qur’an .
 Cepat dapat membaca huruf sambung
 Adanya teknik imlak, menulis khat
 Tidak membosankan karena adanya nyanyian
 Sangat cepat dipakai secara klasikal
 Cocok untuk anak usia dini
 Menurut pakar bahasa , dengan menggunakan kata bermakna ,anak lebih mudah
menghafal , dan mudah diingat .
 Metode yang paling akurat ,dalam mengembangkan baca tulis al-quran

Kelemahan metode albarqi

 Anak tidak mengenal huruf hijaiyah dengan lengkap


 Huruf hijaiyah diajarkan pada akhir pembelajaran.
 Anak usia dini ,harus mengembangkan metode dengan permainan-permainan.

Prinsip metode al-barqi :

 Menngunakan titian ingatan untuk mengenalkan bunyi dan bentuk huruf


 Menggunakan kemiripan bentuk ,dan bunyi huruf sebelumnya untuk mengenal huruf
yang tidak tercakup dalam kelompok titian ingatan.
 Langsung dikenalkan pada huruf sambung,selain huruf tunggal
 Langsung dikenalkan fathah ,kasrah,dhommah,panjang,pendek,dan tajwid.

Pendekatan metode al-barqi :

 Pendekatan klasikal
 Pendekatan individual

Hasil modifikasi metode lamma dan metode al-barqi ,

prinsip/langkah-langkah sbg berikut:

 Anak dapat mengenal dan mengetahui huruf hijaiyah lengkap,(alif sampai ya ) pada
awal pembelajaran .
 Anak dapat menyanyikan huruf hijaiyah dengan berbagai tanda baca .
(fathah,kasrah,dhommah ,dsb )
 Anak dapat menyanyikan huruf hijaiyah dengan menggunakan kata lembaga.
 Anak mengetahui cara menulis huruf hijaiyah ,karena menggunakan lampiran kertas
putih untuk menciplak .
 Menggunakan kartu huruf hijaiyah,yang berwarna-warni.
 Anak mengenal huruf sambung(tunggal,awal,tengah,dan akhir) yang diajarkan seperti
metode al-barqi .
 Anak mengenal tajwid yang diajarkan bertahap pada setiap pembelajaran,seperti
metode lamma.(mad,tanwin,dengung,waqaf,dsb)
 Anak dievaluasi pada setiap pertemuan,sehingga anak dan guru tahu , pada bagian
yang mana perlu pernaikan dan pengayaan.
 Pada anak yang mampu menguasai dengan baik ,anak diberi hadiah.
 Anak bisa membaca ayat-ayat pendek dengan tajwid dan irama .
 Anak bisa membaca al-quran dengan baik dan benar

1. METODE IQRO’.

Metode Iqro’ disusun oleh Bapak As’ad Humam dari Kotagede Yogyakarta dan

dikembangkan oleh AMM ( Angkatan Muda Masjid dan Musholla ) Yogyakarta dengan

membuka TK Al-Qur’an dan TP Al-Qur’an. Metode Iqro’ semakin berkembang dan


menyebar

merata di Indonesia setelah munas DPP BKPMI di Surabaya yang menjadikan TK Al-Qur’an
dan

metode Iqro’ sebagai sebagai program utama perjuangannya.

Metode Iqro’ terdiri dari 6 jilid dengan variasi warna cover yang memikat perhatian anak

TK Al-Qur’an. 10 sifat buku Iqro’ adalah :

1. Bacaan langsung.
2. CBSA
3. Privat
4. Modul
5. Asistensi

Bentuk-bentuk pengajaran dengan metode Iqro’ antara lain :

1. TK Al-Qur’an
2. TP Al-Qur’an
3. Digunakan pada pengajian anak-anak di masjid/musholla
4. Menjadi materi dalam kursus baca tulis Al-Qur’an
5. Menjadi program ekstra kurikuler sekolah
6. Digunakan di majelis-majelis taklim

hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam penggunaan metode pembelajaran aud sebagai
berikut:

1. Mudah dan murahnya mendapatkan pelatihan-pelatihan bagi para pembina.


2. Mudah dikuasai oleh mayoritas Ustadz/ah
3. Mudah dan murah mendapatkan buku panduan
4. Mudah dan sederhana pengelolaan pengajarannya.
Namun Metode apapun yang berkembang, masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Efektifitas, efisiensi, cepat mudahnya sebuah metode pengajaran berbeda-beda
di tiap daerah. Banyak faktor yang mempengaruhinya. Penggabungan beberapa metode
pengajaran belum tentu membuahkan hasil yang baik

Anda mungkin juga menyukai