2. Langkah pembelajaran
a. Bagi Guru
Menurut Ibrahim dalam Marlena, 2015 langkah-langkah Think
Pair Share (TPS) seperti berikut ini:
1. Tahap 1: Berfikir (Thinking)
Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan
dengan pelajaran, kemudian siswa diminta memikirkan
pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri untuk beberapa
saat.
2. Tahap 2: Berpasangan (Pairing)
Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa yang lain untuk
mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap
pertama. Interaksi pada tahap ini dapat berbagi jawaban jika
telah diajukan suatu pertanyaan atau berbagi ide jika suatu
persoalan khusus telah diidentifikasi. Biasanya guru memberi
waktu 4-5 menit untuk berpasangan.
3. Tahap 3: Berbagi (Sharing)
Pada tahap akhir guru meminta pada pasangan untuk berbagi
dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan.
Ini efektif dilakukan dengan cara bergiliran pasangan demi
pasangan dan dilanjutkan sampai sekitar seperempat pasangan
telah mendapat kesempatan untuk melaporkan.
b. Bagi siswa
Menurut widarti (2007) langkah-langkah Think Pair Share (TPS)
seperti berikut ini:
1. Tahap Pendahuluan
Awal pembelajaran dimulai dengan penggalian apersepsi
sekaligus memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas
pembelajaran. Pada tahap ini siswa mendengarkan penjelasan
dari guru mengenai aturan main serta menginformasikan
batasan waktu untuk setiap tahap kegiatan
2. Tahap Think (berpikir secara individual)
Proses think pair share dimulai pada saat guru melakukan
demonstrasi untuk menggali konsepsi awal siswa. Pada tahap
ini, siswa diberi batasan waktu (think time) oleh guru untuk
memikirkan jawabannya secara individual terhadap pertanyaan
yang diberikan. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan
berdasarkan pengetahuan dasar mereka.
3. Tahap Pairs (berpasangan dengan teman sebangku)
Pada tahap ini, siswa membentuk kelompok berpasangan
dengan teman sebangku. Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak
pindah mendekati siswa lain yang pintar dan meninggalkan
teman sebangkunya. Kemudian, siswa mulai bekerja dengan
pasangannya untuk mendiskusikan mengenai jawaban atas
permasalahan yang telah diberikan oleh guru. Setiap siswa
memiliki kesempatan untuk mendiskusikan berbagai
kemungkinan jawaban secara bersama.
4. Tahap Share (berbagi jawaban dengan pasangan lain atau
seluruh kelas)
Pada tahap ini, siswa mempresentasikan jawaban secara
perseorangan atau secara kooperatif kepada kelas sebagai
keseluruhan kelompok. Setiap anggota dari kelompok dapat
memperoleh nilai dari hasil pemikiran mereka.
5. Tahap Penghargaan
Siswa mendapat penghargaan berupa nilai baik secara individu
maupun kelompok. Nilai individu berdasarkan hasil jawaban
pada tahap think, sedangkan nilai kelompok berdasarkan
jawaban pada tahap pair dan share, terutama pada saat
presentasi memberikan penjelasan terhadap seluruh kelas.
4. Skema
(Marlena, 2015)
b. Kekurangan
Menurut Hariyono (2013) Kekurangan dari teknik Think Pair Share
ini antara lain: pertama, pesertadidik yang tidak tampil saat
proses sharing, dimana salah satu perwakilan anggota maju ke
depan dan mempresentasikan hasil kerjanya, kemungkinan
terdapat beberapa peserta didik yang menjadi pasif dan tidak
memperhatikan atau mencari kesibukan lain. Ini adalah tugas
seorang guru untuk dapat mengontrol kelas dengan baik agar
peserta didik tetap dapat memperhatikan dan mengikuti proses
pembelajaran.
Kekurangan kedua bahwa setiap kerja kelompok dengan jumlah
yang berbeda-beda memiliki kekurangan dan kelebihan masing-
masing, salah satu contohnya adalah kerja kelompok yang hanya
melibatkan 2 orang saat proses pairing memiliki kekurangan
diantaranya, terlalu sedikit ide yang muncul karena hanya 2
orang,
Daftar Pustaka
Marlena, Novi. 2015. Penerapan Pembelajaran Think Pair Share
(TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Respon
Mahasiswa pada Materi Konsep Diri Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian. Surabaya : Universitas Negeri
Surabaya
Parlina, Riri. 2010. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model
Think-Pairs-Share (TPS) untuk Meningkatkan Aktivitas dan
Penguasaan Materi Akuntansi Siswa Kelas X Jurusan
Akuntansi SMK Muhammadiyah Cawas Kabupaten Klaten.
Surakarta : Universitas Sebelas Maret
Hariyono. 2013. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Think
Pair Share untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar IPA
Melalui Media Flash Movie Siswa Kelas IV SD Negeri 5
Karangrejo Tahun Pelajaran 2012 / 2013. Surakarta :
Unviversitas Muhammadiyah Surakarta.
Widarti, Atik. 2007. Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Think Pair Share terhadap Hasil Belajar
Pokok Bahasan Segi Empat pada Siswa Kelas VII Senester
2. Semarang : Universitas Negeri Semarang