Makalah
“ SEJARAH STEM ”
Oleh:
ANAK AGUNG AYU DWIJAYANTHI ( 2123071016 )
PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
DENPASAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang
“ Sejarah STEM ” dengan lancar. Penulisan makalah ini merupakan kewajiban
dan sebagai tugas mata kuliah Pembelajaran STEM bagi mahasiswa Pascasarjana
Pendidikan IPA Universitas Pendidikan Ganesha.
Penyusunan makalah ini tidak bisa diselesaikan tanpa adanya bantuan
dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini saya mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. I Wayan Redhana, M.Si. selaku dosen
pengampu mata kuliah Pembelajaran STEM yang telah memberikan bimbingan
dan arahan yang baik dalam mendalami materi dan menyusun makalah, serta
teman-teman yang membantu pengumpulan data hingga terciptanya makalah ini.
Saya menyadari sepenuhnya dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saya terus menunggu saran dan kritik yang sifatnya
membangun dan positif. Semoga hasil makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan pihak yang berkepentingan.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Makalah
1.4 Manfaat Makalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan STEM
2.2 Tujuan dan hasil dari Pendidikan STEM .................................................5
2.3 Pendidikan STEM dan Ketrampilan Abad 21...........................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Gerakan reformasi pendidikan STEM ini didorong oleh laporan dari berbagai
studi yang menunjukkan terjadinya kekurangan kandidat untuk mengisi lapangan
kerja di bidang STEM, tingkat literasi sains, serta posisi capaian siswa sekolah
menengah AS dalamTIMSS dan PISA (Roberts, 2012). Selain itu, AS juga
menyadari pertumbuhan ekonominya berjalan secara datar dan akan tersaingi oleh
China dan India karena perkembangan sains, teknologi, enginering dan matematika
dari kedua negara tersebut yang lebih maju. (Friedman, 2005).
Sebagai komponen dari STEM, sains adalah kajian tentang fenomena alam
yang melibatkan observasi dan pengukuran sebagai wahana untuk menjelaskan
secara obyektif alam yang selalu berubah. Terdapat beberapa domain utama dari
sains pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, yakni fisika, biologi, kimia,
serta ilmu pengetahuan bumi dan antariksa (IPBA). Teknologi merujuk pada
inovasiinovasi manusia yang digunakan untuk memodifikasi alam agar memenuhi
kebutuhan dan keinginan manusia, sehingga membuat kehidupan lebih nyaman dan
lebih aman. Teknologi menjadikan manusia dapat melakukan perjalanan secara
cepat, berkomunikasi langsung dengan orang di tempat yang berjauhan, memperoleh
makanan sehat, dan alat-alat keselamatan. Rekayasa (engineering) merupakan
pengetahuan dan keterampilan untuk memperoleh dan mengaplikasikan pengetahuan
ilmiah, ekonomi, sosial, serta praktis untuk mendesain dan mengkonstruksi mesin,
peralatan, sistem, material, dan proses yang bermanfaat bagi manusia secara
ekonomis dan ramah lingkungan. Selanjutnya, matematika berkenaan dengan pola-
pola dan hubungan-hubungan, dan menyediakan bahasa untuk teknologi, sains, dan
rekayasa.
Sedangkan jika kita lihat tujuan dan hasil dari pendidikan STEM bagi siswa dan
pendidik dapat kita lihat pada tabel di bawah ini
d. Tantangan teknologi
Kemampuan dalam rekayasa merupakan kunci dari lahirnya sebuah
teknologi. Dalam pendidikan STEM, peserta didik ditantang untuk
mengaplikasikan pengetahuan mereka melalui proses desain rekayasa untuk
menciptakan solusi teknologi dari sebuah permasalahan.
Komponen
Pendidikan
STEM
Material
Efficacy
Aspek support atau dukungan berkaitan dengan berbagai kegiatan yang dapat mendukung
pendidik dalam menerapkan pembelajaran STEM seperti keikutsertaan dalam pelatihan
yang relevan, kolaborasi dengan sekolah atau institusi lain seperti universitas atau industri,
serta adanya kesempatan untuk berkolaborasi denga guru-guru lain dalam sekolah yang
sama. Aspek teaching atau pembelajaran menitikberatkan pada persiapan pembelajaran
dan implementasi pembelajaran di kelas. Aspek efficacy terkait dengan kepercayaan diri
pendidik dalam mengimplementasikan pembelajaran STEM yang dapat dipengaruhi oleh
tingkat penguasaan materi pembelajaran serta pedagogik, serta komitmennya dalam
melaksanakan pembelajaran. Aspek materials terkait dengan kesiapan sarana dan
prasarana penunjang pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah di paparkan maka simpulan yang dapat
disampaikan yaitu pembelajaran berbasis STEM memfasilitasi siswa untuk
menggunakan multidisiplin ilmu dalam problem Solving, mengenalkan proses
engineering dan teknologi serta melatihkan pada ketrampilan abad 21. Sekolah
perlu memberikan rekomendasi kepada guru untuk mendapatkan pengetahuan,
mengimplementasikan dan mengembangkan pembelajaran berbasisi STEM di
sekolah,memfasilitasi proses implementasi serta turut mengembangkan
menemukan cara melatihkan ketrampilan abad 21 melalui pembelajaran STEM.
3.2 Saran
Demikian makalah yang dapat saya susun dan saya sangat menyadari makalah
ini jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
dan pengembangan sangat kami harapkan. Dan dengan ini semoga dapat memahami
kembali bagaimana sejarah Pendidikan STEM.
DAFTAR PUSTAKA
Breiner, J., Harkness, S., Johnson, C., & Koehler, C. (2012). What is STEM? A discussion
about conceptions of STEM in education and partnerships. School Science and
Mathematics, 112(1), p. 3-11.
Bybee, R. W., & Landes, N. M. (1988) What research says about new science
curriculums (BSCS) Science and Children, 25, 35-39.
Dugger, W. (2010). Evolution of STEM in the U.S. 6th Biennial International Conference
on Technology Education Research. [Avaliable online: http://citeseerx.ist.psu.edu]
Harry Firman. (2016). Pendidikan STEM sebagai Kerangka Inovasi Pembelajaran Kimia
untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa dalam Era Masyarakat Ekonomi Asean.
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6.
Johnson, D. W., Johnson, R. T., & Smith, K. (1991). Active learning: Cooperation in the
college classroom. Edina, MN: Interaction Book.
Karplus, R., & Their, H. D. (1967). A new look at elementary school science. Chicago, IL:
Rand McNally.
Roberts, A. & Cantu, D. (2012). Applying STEM instructional strategies to design and
technology curriculum. Technology Education in the 21st Century, (73), 111-118.
Resnick, L. B. (1999). Making America smarter. Education Week Century Series. 18 (40),
38-40. Retrieved from http://www.edweek.org/ew/vol-18/40resnick.h18
Wang, H., Moore, T., Roehrig, G., & Park, M. (2011). STEM integration: Teacher
perceptions and practice. Journal of Pre-College Engineering Education Research,
1(2), 1-13.