Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“ KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN ABAD 21 DALAM


PEMBELAJARAN IPA DI SD”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Karakteristik Pembelajaran Abad 21


dalam Pembelajaran IPA di SD”

Dosen Pengampu :

Imas Srinana Wardani, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 4 :

1. Wima Hayu Wisesa ( 208000025)

2. Cindy Dwi Anggraeni ( 208000027) 3.

Wanda Meisya Azizah Santi ( 208000028)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS PEDAGOGI DAN PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ADI BUANA SURABAYA

TAHUN PEMBELAJARAN 2020/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas nikmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Karakteristik Pembelajaran
Abad 21 dalam Pembelajaran IPA di SD” dengan sebaik mungkin. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pembelajaran IPA” Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi pembaca dan juga penulis.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Imas Srinana
Wardani, S.Pd.,M.Pd selaku dosen pengampuh mata kuliah Pembelajaran IPA.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermafaat bagi pembaca serta dapat mengerti dan memahami
ilmu pengetahuan yang ada.

Surabaya, 23 Maret 2022

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I.................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.............................................................................................................4

A. Latar Belakang.........................................................................................................4

B. Rumusan Masalah....................................................................................................4

BAB II...............................................................................................................................6

PEMBAHASAN...............................................................................................................6

Pengertian Karakteristik Abad 21 dalam Pembelajaran IPA di SD.........................6

Deskripsi Mata Kuliah..................................................................................................6

A. Mengapa Pembelajaran harus Berbasis Abad 21.............................................6

B. PPK dalam Pembelajaran...................................................................................6

C. Pengintegrasian GLS dalam Pembelajaran IPA...............................................7

D. Pengintegrasian Berpikir Kreatif dalam Pembelajaran IPA...........................9

E. Pengintegrasian Berpikir Kreatif dalam Pembelajaran IPA.........................11

F. Pengintegrasian Berpikir Kecakapan Kolaborasi dalam Pembelajaran IPA...

H. Indikator dan Aktivitas Karakter HOTS dalam Pembelajaran....................16

13

BAB
III ..........................................................................................................................................
18

KESIMPULAN ....................................................................................................................
....... 18

DAFTAR

PUSTAKA ................................................................................................................. 19
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja atau tidak


sengaja oleh setiapindividu, sehingga terjadi perubahan dari yang tidak tahu
menjadi tahu, dari yang tidak bisa berjalan menjadi bisa berjalan, tidak bisa
membaca menjadi bisa membaca dan sebagainya, sedangkan pembelajaran berarti
kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik dan pendidik. Belajar
dimaksudkan agar terjadinya perubahan dalam pikiran dan karakter diri peserta
didik. Tantangan pendidik tidak hanya membekali keterampilan peserta didik saat
ini, tetapi memastikan bahwa anak didiknya sukses kelak di masa depan. Sukses
artinya anak didik setelah belajar di sekolah dapat terjun hidup di masyarakat.
Untuk itu, pendidik harus membekali keterampilan kepada anak didiknya sesuai
dengan kebutuhan yang dapat mereka manfaatkandalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran di abad 21 ini memiliki perbedaan dengan pembelajaran di


masa yang lalu. Dahulu, pembelajaran dilakukan tanpa memperhatikan standar,
sedangkan kini memerlukanstandar sebagai acuan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Melalui standar yang telah ditetapkan, pendidik mempunyai
pedoman yang pasti tentang apa yang diajarkan dan yang hendak dicapai.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah merubah gaya hidup
manusia, baik dalam bekerja, bersosialisasi, bermain maupun belajar. Memasuki
abad 21 kemajuan teknologi tersebut telah memasuki berbagai sendi kehidupan,
tidak terkecuali di bidang pendidikan. Dosen dan mahasiswa, pendidik dan peserta
didik dituntut memiliki kemampuan belajar mengajar di abad 21 ini. Sejumlah
tantangan dan peluang harus dihadapi peserta didik dan pendidik agar dapat
bertahan dalam abad pengetahuan di era informasi ini (Yana, 2013)
Pendidikan Nasional abad 21 bertujuan untuk mewujudkan cita-cita
bangsa, yaitu masyarakat bangsa Indonesia yang sejahtera dan bahagia, dengan
kedudukan yang terhormat dan setara dengan bangsa lain dalam dunia global,
melalui pembentukan masyarakat yang terdiri dari sumber daya manusia yang
berkualitas, yaitu pribadi yang mandiri, berkemauan dan berkemampuan untuk
mewujudkan cita-cita bangsanya (BSNP, 2010).

B. Rumusan Masalah

1. Mengapa Pembelajaran harus Berbasis Abad 21


2. Apa PPK dalam Pembelajaran
3. Pengintegrasian GLS dalam Pembelajaran IPA
4. Pengintegrasian Berpikir Kritis dalam Pembelajaran IPA
5. Pengintegrasian Berpikir Kreatif dalam Pembelajaran IPA
6. Pengintegrasian Karakter Kecakapan Kolaborasi dalam Pembelajaran IPA
7. Pengintegrasian Karakter Kecakapan Komunikasi dalam Pembelajaran IPA
8. Indikator dan Aktivitas Karakter HOTS dalam Pembelajaran
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Karakteristik Abad 21 dalam Pembelajaran IPA di SD


Karakteristik Pendidikan Abad 21 Pola pemikiran abad 21 menekankan
siswa agar lebih berfikir kritis, mampu mengintegrasikan segala ilmu dengan
kehidupan nyata, memahami teknologi, dan informasi serta cakap dalam
berkomunikasi dan berkolaborasi.

Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini untuk mahasiswa PGSD semester 4 dengan bobot mata
kuliah 3 sks, dengan pemaparan secara detail mengenai cara membelajarkan Ilmu
pengetahuan alam pada siswa SD. Mata kuliah pembelajaran IPA di SD ini
membahas tentang : Hakikat IPA di SD, hakikat pembelajaran IPA di SD teori
belajar yang mendasari pembelajaran IPA karakteristik pembelajaran abad 21
dalam pembelajaran IPA di SD. Analisis karakteristik materi dan kompetensi pada
muatan pembelajaran IPA SD kelas awal. Analisis karakteristik materi dan
kompetensi pada muatan pembelajaran IPA SD kelas lanjut. Keterampilan proses
dalam pembelajaran IPA di SD 1 sampai 3. Dengan belajar mata kuliah ini
diharapkan mahasiswa mampu merencanakan pembelajaran IPA serta dapat
mengaplikasikan dan pembelajaran di sekolah dasar.

A. Mengapa Pembelajaran harus Berbasis Abad 21

Pendidikan merupakan investasi strategis dalam mempersiapkan generasi


bangsa sebagai modal pembangunan untuk mencapai cita-cita bangsa yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan Makmur.Proses pembelajaran merupakan
inti aktivitas pendidikan kondisi tersebut diharapkan menjadi hadiah bagi bangsa
dan negara Indonesia pada saat 100 tahun merdeka ( 2045) abad 21 dimulai dari
tahun 2001 sampai tahun 2100 sehingga tahun 2045 menjadi tergolong dalam
abad 21. Era abad 21 ini ditandai dengan mulainya era industri 4.0 yang bercirikan
serta otomatis dan kompetensi dengan menggunakan teknologi informasi yang
canggih.

Hal ini menurut kesediaan sumber daya manusia yang memadai sesuai dengan
ciriciri karakter abad 21 yaitu mampu berpikir kritis, kreatif, komunikatif,
kolaboratif dan produksi serta memiliki jiwa dan mental yang tangguh. Oleh
karena itu, pembelajaran abad 21 tidak hanya peserta didik yang dituntut untuk
menjadi manusia pembelajar, namun guru juga harus bersama-sama menjadi
manusia pembelajar, sebab kehidupan abad 21 bergerak sangat cepat, sehingga
memungkinkan guru dan peserta didik bersaing dalam penguasan informasi.

B. PPK dalam Pembelajaran

Menurut UU No 20 tahun 2003 pengertian pendidikan adalah usaha sadar


untuk membantu peserta didik menemukan mengembangkan dan
mengaktualisasikan potensi diri sehingga sukses mencapai tujuan hidup pribadi
masing-masing dan tujuan bersama sebagai bangsa Indonesia.Oleh karena itu,
guru harus mampu mengintegrasikan karakter abad 21 ke dalam pembelajaran
sehingga peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang menumbuhkan
kecakapan sesuai dengan karakter abad 21. Diantaranya memiliki karakter yang
kuat dan hal religius, mandiri, integritas, dan nasionalisme gemar dan sikap secara
umum adalah perasaan pikiran dan kecenderungan seseorang dalam mengenal
aspek-aspek tertentu di lingkungannya.

Tujuan pengintegrasian PPK ke dalam pembelajaran untuk memberikan


penguatan pendidikan karakter peserta didik sehingga peserta didik tidak hanya
cukup menguasai materi dan keterampilan tetapi memiliki karakter yang kuat
sebagai pondasi dalam manfaat ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah
dimiliki sehingga peserta didik menjadi insan insan yang berkarakter mulia dalam
menjalani hidup dan kehidupan.

Fungsi mengintegrasian PPK dalam pembelajaran memberikan


pengalaman belajar peserta didik yang berkait dengan manfaat nilai-nilai karakter
positif serta pendidikan karakter diharapkan membawa peserta didik ke
pengenalan nilai kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke
pengalaman nilai secara nyata.

Ada 5 jenis nilai utama pendidikan karakter yang perlu dikembangkan


secara terintegrasi dalam pembelajaran di sekolah diantaranya adalah karakter
religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas

Langkah-Langkah Pengintegrasian PPK dalam Pembelajaran ada 5 yaitu

1. Analisis materi pembelajaran.


2. Memilih konsep materi yang sekitarnya mengandung muatan karakter atau
(memilih jenis karakter yang memungkinkan untuk di integrasi dalam
materi pembelajaran hasil analisis).
3. Memilih pola pengintegrasi tambah tempel sisip yang memungkinkan atau
sesuai dengan karakter dan materi yang akan diintegrasikan.
4. Mengintegrasi dan menetapkan materi pendidikan karakter yang dibutuhkan
untuk diintegrasikan memilih sistem implementasi PPK (tersurat, tersirat,
dan tersorot) .
5. Merencanakan bentuk kegiatan pendidikan karakter yang ditambahkan
dalam pembelajaran dan atau dijadikan sebagai sarana penempelan muatan
pendidikan karakter.

C. Pengintegrasian GLS dalam Pembelajaran IPA

Membaca merupakan aktivitas peserta didik dalam proses belajar dengan


tujuan agar peserta didik memiliki kecakapan dalam mencari tahu atau informasi
sehingga mampu mengolah dan mengomunikasikan dengan bahasa lisan maupun
tulisan. Komponen literasi menurut Ferguson menjabarkan terdiri atas literasi dini,
literasi dasar, literasi perpustakaan, literasi media, literasi teknologi dan literasi
visual. Komponen literasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
A. Literasi dini adalah kemampuan untuk menyimak memahami bahasa lisan
dan berkomunikasi memulai gambar dan lisan memulai pengalaman dalam
lingkungan sosialnya di rumah.
B. Literasi dasar adalah kemampuan untuk mendengarkan, berbicara,
membaca, menulis dan menghitung berkaitan dengan kemampuan analisis
untuk menghitungkan, mempersiapkan informasi, mengomunikasikan serta
menggambar informasi berdasarkan pemahaman.
C. Literasi perpustakaan adalah memberikan pemahaman bagaimana cara
membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi referensi dan
periodikal, memahami penggunaan katalog. Literasi media adalah
kemampuan dalam mengetahui berbagai bentuk media yang berbeda seperti
media cetak dan media elektronik.
D. Literasi teknologi adalah kemampuan memahami kelengkapan yang
mengikuti perkembangan teknologi seperti perangkat keras perangkat lunak.
E. Literasi visual adalah pemahaman tingkat lanjut antara literasi media dan
literasi teknologi.

Gerakan Literasi sekolah dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang


bersifat partisipasi dengan melibatkan warga sekolah (peserta didik, pendidik
kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, komite sekolah, orang
tua atau wali murid peserta didik).
Tahapan awal pembiasaan di dalam kegiatan literasi di sekolah ini
memiliki tujuan :
1. Meningkatkan rasa cinta baca di luar jam pembelajaran di sekolah.
2. Meningkatkan kemampuan memahami bacaan.
3. Meningkatkan rasa percaya diri sebagai pembaca yang baik.
4. Menumbuhkembangkan penggunaan berbagai sumber buku bacaan.
Tahapan pengembangan kegiatan literasi di sekolah ini memiliki tujuan
sebagai berikut:
1. Mengasah kemampuan peserta didik untuk dalam menanggapi buku
pengayaan secara lisan maupun tulisan.
2. Membangun interaksi antar peserta didik dengan guru tentang buku yang
dibaca.
3. Mengasah kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis, analitis, kreatif
dan inovatif.
4. Mendorong peserta didik untuk selalu mencari keterkaitan antar buku yang
dibaca dengan diri sendiri dan lingkungan sekitarnya.

Tahapan pembelajaran kegiatan literasi di sekolah memiliki tujuan sebagai


berikut:

1. Mengembangkan kemampuan memahami teks dan mengaitkannya dengan


pengalaman pribadi sehingga terbentuk pribadi pembelajaran sepanjang
hayat.

2. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis mengolah dan mengelola


kemampuan komunikasi secara kreatif (verbal, tulisan, virtual) .

Oleh karena itu, gerakan literasi sekolah merupakan bagian dari program
pemerintah memulai berbagai upaya kegiatan yang terencana dan
berkeseimbangan sehingga menjadikan sekolah sebagai wahana bagi seluruh
warga sekolah untuk selalu berkreatif membaca dan oleh karena itu, guru wajib
mengintegrasikan program, aktivitas, tugas-tugas, pengalaman belajar yang
berkaitan dengan kegiatan literasi dalam perencanaan dan pembangunan
pembelajaran di kelas.

Tujuan pengintegrasian aktivitas gls (gerakan literasi sekolah) dalam


pembelajaran untuk menumbuhkembangkan potensi peserta didik yang tidak
hanya bisa membaca namun mampu memahami isi dan makna apa yang
terkandung dalam bacaan yang dibaca

Fungsi pengintegrasian program GLS dalam pembelajaran adalah


meningkatkan motivasi peserta didik dalam gemar membaca terampil melakukan
literasi fungsi lebih khusus dengan melakukan literasi peserta didik mampu
meningkatkan kemampuan analisis, menambah wawasan informasi, ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga diharapkan memberikan dampak
meningkatnya keterampilan dan kecakapan belajar peserta didik
D. Pengintegrasian Berpikir Kreatif dalam Pembelajaran IPA

1. HAKIKAT BERFIKIR KRITIS

Secara etimologis, berpikir kritis berasal dari yunani kuno Kriticos yaitu
menelusuri keputusan dan Kriterion standar adalah proses pengembangan
penelusuran ketetapan berdasarkan standar tertentu (Pinter dan Soden, 2001).
Cara yang paling efektif untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis
adalah dengan memasukkannya menjadi bagian dari setiap pelajaran. Mengajar
berpikir kritis adalah proses yang berkelanjutan dalam artian tidak bisa terbatas
pada sesi kelas saja, tapi harus dimasukkan melalui berbagai pertanyaan,
pelajaran, dan kegiatan yang berfokus pada tingkat kemampuan berpikir yang
lebih tinggi (Reddington, 2012).

2. BERFIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN IPA

Dalam pembelajaran IPA adalah perlunya mempersiapkan siswa agar


menjadi pemecah masalah yang tangguh, pembuat keputusan yang matang, dan
orang yang tak pernah berhenti belajar. Penting bagi siswa untuk menjadi seorang
pemikir mandiri, sejalan dengan meningkatnya jenis pekerjaan di masa yang akan
datang, yang membutuhkan para pekerja handal yang memiliki kemampuan
berpikir kritis

3. TINJAUAN BERPIKIR KRITIS DALAM LITERASI SAINS


Ditinjau dari pengetahuan dalam taksonomi Bloom literasi sains ini lebih
dominan dengan domain pengetahuan C3, C4, dan C5 dalam kehidupan sehari-
hari. Jika dikembangkan lebih lanjut domain pengetahuan applying, analysing,
dan evaluating dalam kehidupan sehari-hari, akan menciptakan kemampuan dalam
menciptakan sesuatu (creating). Aplikasi dan mengkreasikan sesuatu telah masuk
pada tahapan berpikir tingkat tinggi yang di dalamnya terdapat berpikir kritis, jadi
peningkatan literasi sains seseorang secara langsung dapat meningkatkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi seseorang.

4. KOMPONEN LITERASI SAINS


a) Mampu membedakan mana konteks sains dan mana yang bukan
konteks sains.
b) Mengerti bagian-bagian dari sains dan memiliki pemahaman secara
umum aplikasi sains.

c) Memiliki kemampuan untuk menerapkan pengetahuan sains dalam


pemecahan masalah.
d) Mengerti karakteristik dari sains dan mengerti kaitannya dengan
budaya.
e) Mengetahui manfaat dan resiko yang ditimbulkan oleh sains.

5. KARAKTERISTIK DAN INDIKATOR BERPIKIR KRITIS


a) Mengidentifikasi unsur-unsur beserta ciri-cirinya dalam suatu masalah.
b) Menemukan kelemahan atau kelebihan dalam kasus serta menjelaskan
keterkaitan antar unsur variabel dalam permasalahan.
c) Menemukan solusi terhadap permasalahan.
d) Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari masing-masing solusi.
e) Memilih alternative penyelesaian untuk memberikan solusi yang
terbaik.
Indikator terdiri dari :
a) Memahami masalah.
b) Mengidentifikasi akar masalah.
c) Memecahkan masalah.
d) Menetapkan solusi masalah.

6.LANGKAH-LANGKAH ANALISIS DAN MENGIMPLEMENTASIKAN


DALAM PENGINTEGRASIAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
DALAM PEMBELAJARAN

1). Lakukan analisis kompetensi dan isi materi pembelajaran pada


indikator ranah pengetahuan yang terkait dalam pembelajaran.
2). Membuat bahan materi yang akan dijadikan sarana berpikir kritis untuk
menemukan solusi terbaik dari masalah tersebut.
3). Urutkan tugas yang dibutuhkan dalam berpikir kritis dalam bentuk
pertanyaan atau jawaban terkait penyelesaian masalah

CONTOH IMPLEMENTASI :
1). Dengan cara menulis yang sudah diketahui maupun yang ditanyakan
pada soal dengan tepat.
2). Dengan membuat model pembelajaran IPA dengan tepat, dan memberi
penjelasan dengan tepat.
3). Melalukan hal yang teliti dalam soal sampai didapatkan satu jawaban
yang benar.
4). Membuat kesimpulan yang tepat pada jawaban akhir.

E. Pengintegrasian Berpikir Kreatif Dalam Pembelajaran IPA


1. HAKIKAT BERFIKIR KREATIF

Diambil dari bahasa Latin yaitu “Creo”, yang berarti ” to create” dalam
bahasa Inggris. Kata kuncinya adalah “buat”. Dan menurut Cece Wijaya (2010)
juga mengungkapkan gagasannya mengenai kemampuan berpikir kritis, yaitu
kegiatan menganalisis ide atau gagasan ke arah yang lebih spesifik,
membedakannya secara tajam, memilih, mengidentifikasi, mengkaji dan
mengembangkannya ke arah yang lebih sempurna. Tujuan dari pengintegrasian
berpikir kreatif yaitu Memberikan latihan untuk menggunakan, memanfaatkan,
dan mengembangkan kemampuan berpikir dan bernalar di luar kebiasaan yang
berupaya memecahkan masalah. Fungsi berpikir kreatif itu sendiri yaitu
menjadikan seseorang mampu menyelesaikan masalah secara sederhana tetapi
tetap dapat memberikan pemecahan masalahnya

2. BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA

Berpikir kreatif perlu dikembangkan dalam pembelajaran IPA agar siswa


bisa berlatih untuk mencari alternatif-alternatif pemecahan masalah selama belajar
IPA. Sebab dalam berpikir kreatif, seseorang dituntut untuk berpikir divergen
yaitu berpikir dengan arah yang berbeda atau mencari jawaban-jawaban untuk
sebuah pertanyaan yang mungkin memiliki jawaban-jawaban benar (Filsaime,
2008). Kebalikan dari berpikir divergen adalah berpikir konvergen yaitu berpikir
untuk menghasilkan jawaban benar atau salah atas pertanyaan yang memiliki

jawaban yang benar (Filsaime, 2008). Menurut Cheng (2010), berpikir


divergen (menemukan banyak ide) harus diikuti dengan berpikir konvergen
(menganalisis ide dan membuat pilihan).

3.PERBEDAAN GAYA BERFIKIR KREATIF (INOVATOR DAN ADAPTOR )


A. ADAPTOR :

-Disiplin dalam memecahkan masalah dengan risiko minimal.

- Memiliki sifat kepribadian yang teliti.

- Mencari solusi masalah dengan cara yang dicoba dan dijangkau.

B. INOVATOR
- Dalam memecahkan masalah, berusaha untuk mengeksplorasi area
yang belum teruji yang mungkin berisiko dan membahayakan situasi
- Memiliki sifat kepribadian yang ekstrovert.
- Cenderung mempertanyakan asumsi masalah yang menyertainya;
memanipulasi masalah.

4. KARAKTERISTIK DAN INDIKATOR BERPIKIR KREATIF

1). Mampu memanfaatkan dan menghadirkan media baik benda maupun


manusia atau lingkungan dan prasarana ke dalam alam pikir sebagai alat
bantu mendukung pemecahan masalah.

2). Berani berpikir beda diluar kebiasaan dengan pemecahan masalah.

3). Tidak memiliki rasa takut Dalam menemukan dan mengumpulkan suatu
ide.
INDIKATOR TERDIRI DARI :
1). Mempunyai rasa ingin tahu.
2). Mencari masalah.
3). Menikmati tantangan.
4). Selalu optimis.
5). Mampu membedakan penilaian.
6). Melihat masalah Sebagai peluang.
7). Tidak mudah menyerah dan selalu berusaha keras.

5.LANGKAH- LANGKAH MENGANALISIS DAN MODEL


PEMBELAJARAN KREATIF DALAM PENGINTEGRASIAN BERPIKIR
KREATIF DALAM PEMBELAJARAN

1.Lakukan analisis kompetensi dan isi materi terhadap salah satu indikator
pembelajaran terutama dalam ranah pengetahuan yang terjalin dalam PB yang
terkait akan dijadikan fokus pengintegrasian berpikir kreatif.

2.Buatlah masalah atau bahan materi yang akan dijadikan sarana berpikir
kreatif untuk dipecahkan dan dicari solusi yang terbaik.

3.Tentukan urutan tugas yang dibutuhkan dalam berpikir kreatif dalam bentuk
beberapa pertanyaan kemudian dapat dikaitkan dengan indikator (dalam tipe
berpikir kreatif dari adaptor maupun tipe inovator).

MODEL PEMBELAJARAN KREATIF :


1.Role playing
2.Tebak kata
3.Media pengajaran menggunakan alat peraga dalam pengajaran

C. Pengintegrasian Berpikir Kecakapan Kolaborasi Dalam Pembelajaran


IPA

1. HAKIKAT KOLABORASI
Terambil dari bahasa Inggris Collaboration yang beranti bekerja sama
sedangkat menurut, Abdulsyani (1994) Roucek dan Warren
mengatakan bahwa kolaborasi berarti bekerja sama secara bersama-
sama untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan khusus pengintegrasian
kecakapan kolaborasi dalam pembelajaran adalah meningkatkan
efektivitas dan efisiensi capaian kualitas hasil belajar serta dapat
mengalihkan tanggung jawab individu menjadi tanggung jawab
kelompok kolaborasi.
2. RANAH KECAKAPAN KOLABORASI
a) Kolaborasi sebagai kompetensi
b) Kolaborasi sebagai kompetensi
c) Kolaborasu sebagai model pembelajaran
3. KARAKTERISTIK DAN INDIKATOR KECAKAPAN BERKOLABORASI

DALAM PEMBELAJARAN

1. Mampu bekerja sama dalam mencapai tujuan.


2. Mampu memanfaatkan sarana media informasi, tenaga fisik,
maupun pikiran secara bersama untuk mencapai tujuan.
3. Mampu memberi bantuan tenaga, pikiran, informasi tanpa
merugikan kedua belah pihak.
4. Kemudian peserta didik bertanggung jawab terhadap tugas yang
telah disepakati.

4. LANGKAH MENGANALISIS PENGINTEGRASIAN DAN TAHAP


PENERAPAN SESEORANG KECAKAPAN BERKOLABORASI DALAM
PEMBELAJARAN IPA
1.Lakukan analisis kompetensi dan isi materi pembelajaran terhadap salah
satu indikator pembelajaran yang terjalin dalam PB terkait yang akan
dijadikan fokus kecakapan kolaborasi.
2.Tentukan materi yang akan dijadikan fokus pemecahan dan dicari solusi
yang terbaik secara berkolaborasi.
3.Tentukan jenis kolaborasi yang direncanakan secara individu maupun
kelompok.
4.Tentukan strategi kolaborasi dibutuhkan dalam berkolarasi,
5.Tentukan urutan tugas yang dibutuhkan dalam berkolaborasi untuk
pemecahan masalah.
6.Lakukan analisis kompetensi dan isi materi pembelajaran terhadap salah
satu indikator pembelajaran yang terjalin dalam PB terkait yang akan
dijadikan fokus kecakapan kolaborasi.
7.Tentukan materi yang akan dijadikan fokus pemecahan dan dicari solusi
yang terbaik secara berkolaborasi.
8.Tentukan jenis kolaborasi yang direncanakan secara individu maupun
kelompok.
9.Tentukan strategi kolaborasi dibutuhkan dalam berkolarasi,
10.Tentukan urutan tugas yang dibutuhkan dalam berkolaborasi untuk
pemecahan masalah

G. Pengintegrasian karakter kecakapan komunikasi Dalam pembelajaran


IPA

Evert M. Roggers mendefinisikan komunikasi sebagai proses yang


didalamnya terdapat suatu gagasan yang dikirimkan dari sumber kepada
penerima dengan tujuan untuk mengubah perilakunya. Hal ini sesuai dalam
pendapat wilbur schrmamm namun lebih detail berpendapat bahwa komunikasi
merupakan tindakan melaksanakan kontak antara pengirim dan penerima
dengan bantuan pesan pengirim dan penerima memiliki pengalaman bersama
yang memberi arti pada pesan dari simbol yang dikirim oleh pengirim dan
diterima serta ditafsirkan oleh penerima .

Dari pengertian tersebut ada beberapa unsur yang terdapat dalam


keberhasilan dalam komunikasi diantaranya adalah kemampuan komunikator
atau penyampai pesan ,komunikan atau penerima pesan, isi pesan dan media.
Komunikasi dinyatakan efektif atau berhasil jika isi pesan yang disampaikan
oleh komunikator sama dengan yang diterima komunikan secara tepat cepat
dan jelas .
Kecakapan merupakan kebutuhan mendasar yang harus dimiliki setiap
manusia dalam menjalani proses kehidupan bersosialisasi oleh karena itu
peserta didik melalui proses pembelajaran harus dipersiapkan memiliki
kecakapan tersebut dalam era abad 21 yang penuh dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi . Keterampilan bertahan hidup yang
diperlukan oleh siswa dalam menghadapi kehidupan dunia kerja dan
kewarganegaraan di abad 21 ditekankan pada tujuh keterampilan sebagai
berikut

A. Kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah

B. Kolaborasi dan kepemimpinan

C. Ketangkasan dan kemampuan beradaptasi

D. Inisiatif dan berjiwa entrepreneur

E. Mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis

F. Mampu mengakses dan menganalisis informasi

G. Memiliki rasa ingin tahu dan imajinasi

Tujuan pengintegrasian kecakapan komunikasi dalam pembelajaran adalah


memberikan pengalaman dan latihan peserta didik secara nyata dalam
melakukan komunikasi antar peserta didik secara individu secara kelompok
peserta didik dengan narasumber di luar kelas atau sekolah (orang tua,
keluarga ,masyarakat, tokoh masyarakat dan narasumber ahli ) sedangkan
fungsi pengintegrasian kecakapan komunikasi peserta didik yaitu mengenal
etika berkomunikasi ,tata cara berkomunikasi dan terampil menggali
informasi secara mandiri maupun kelompok serta menumbuhkembangkan
mental dan keberanian untuk lebih percaya diri.

Langkah-langkah dalam pengintegrasian kecakapan pembelajaran dapat


dilakukan sebagai berikut

1. Lakukan analisis kompetensi dan isi materi pembelajaran terhadap salah


satu indikator pembelajaran yang terjaring dalam pembelajaran
2. Tentukan anne-marie yang akan dijadikan fokus untuk dipecahkan dan
dicari solusi terbaik dari masalah tersebut untuk dijadikan bahan
komunikasi

3. Tentukan jenis komunikasi yang dirancang antara individu dan kelompok


atau antar kelompok

4. Tentukan strategi komunikasi yang dibutuhkan dalam berkomunikasi

5. Tentukan urutan tugas dan aktivitas yang dibutuhkan dalam berkomunikasi

H. Indikator dan aktivitas karakter hots dalam pembelajaran


Indikator karakteristik suatu masalah atau soal dikategorikan hots atau bukan
dapat diukur dengan
1. Tingkat taksonomi bloom C-4 analisis

2. Tingkat variasi jumlah jawaban masalah atau kasus

3. Penggunaan kata awal dalam pertanyaan yang digunakan dalam


permasalahan atau kasus

Langkah-langkah pengintegrasian karakter hots dalam pembelajaran

1. Lakukan analisis kompetensi dan isi materi pembelajaran terhadap salah


satu indikator pembelajaran yang terjaring dalam pembelajaran PB terkait
yang akan dijadikan fokus pengintegrasian karakter hots

2. Tentukan materi yang akan dijadikan fokus untuk dipecahkan dan dicari
solusi terbaik dari masalah tersebut untuk dijadikan sarana berlatih HOTS

3. Tentukan urutan tugas aktivitas yang dibutuhkan dalam berlatih hal ini
dapat dinyatakan dalam bentuk daftar pertanyaan atau tugas menjawab terkait
isi materi dan permasalahan yang akan dipecahkan
BAB III

KESIMPULAN

Mata kuliah pembelajaran IPA di SD ini membahas tentang mampu


mengintegrasikan segala ilmu dengan kehidupan nyata, memahami teknologi, dan
informasi serta cakap dalam berkomunikasi. Pengertian pendidikan adalah usaha
sadar untuk membantu peserta didik menemukan mengembangkan dan
mengaktualisasikan potensi diri. Mampu mengintegrasikan karakter abad 21 ke
dalam pembelajaran.

Belajar dimaksudkan agar terjadinya perubahan dalam pikiran dan


karakter diri peserta didik. Sukses artinya anak didik setelah belajar di sekolah
dapat terjun hidup di masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Aktivitas Pembelajaran Ipa Sd [Book Section] / book auth. Drs. Achmad Fanani ST.,

M.Pd..Karakteristik Abad 21 Dalam Pembelajaran IPA > [Book Section] //

Aktivitas Pembelajaran IPA SD / book auth. Drs. Achmad Fanani ST., M.Pd :

Drs. Triman Juniarso. M.Pd. : Imas Srinana Wardani. Spd M.Pd.: Bramianoto

Setiawan. Spd., M.Si. - Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Jl. Dukuh
Menanggal XII, Dukuh Menanggal, Kec. Gayugan, Kota SBY, Jawa Timur

60234 : Penerbit Pagan Press : Dusun Tanjungwetan, RT/RW 001/001 No 35 :

Desa Menungrejo,Kec Ngimbang, Lamongan , 2021.

Anda mungkin juga menyukai