Finkle dan Torp (1995) menyatakan bahwa PBM merupakan pengembangan kurikulum dan sistem
pengajaran yang mengembangkan secara simultan strategi pemecahan masalah dan dasar-dasar
pengetahuan dan keterampilan dengan menempatkan para peserta didik dalam peran aktif sebagai
pemecah permasalahan sehari-hari yang tidak terstruktur dengan baik. Dua definisi di atas mengandung
arti bahwa PBL atau PBM merupakan setiap suasana pembelajaran yang diarahkan oleh suatu
permasalahan sehari-hari.
H.S. Barrows (1982), sebagai pakar PBL menyatakan bahwa definisi PBL adalah sebuah metode
pembelajaran yang didasarkan pada prinsip bahwa masalah (problem) dapat digunakan sebagai titik
awal untuk mendapatkan atau mengintegrasikan ilmu (knowledge) baru
Pendapat Donalds Woods dalam Taufiq Amir (2013c: h 13) mengatakan bahwa Problem Based
Learning (PBL) lebih dari sekedar lingkungan yang efektif untuk mempelajari pengetahuan
Secara lebih luas, Delisle dalam Yunus Abidin (2014: h 159) menyatakan bahwa
model Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang dikembangkan
untuk membantu guru mengembangkan kemampuan berfikir siswa selama mereka mempelajari
materi pembelajaran.
roject based learnin
g
adalah
model pembelajaran yang mengorganisasi
kelas dalam sebuah proyek (Thomas, 2000
, hlm.
1
)
.
Sedangkan
George Lucas
Educational
Foundation
(2005)
mendefinisikan
pendekatan
pembelajaran
yang dinamis di mana siswa secara aktif mengekspl
orasi masalah di
dunia nyata,
memberikan t
antang
an
,
dan memperoleh pengetahuan yang lebih
men
dalam
(hlm. 1)
.
ohnson & Lamb
(
2007
) menyatakan bahwa :
p
roject based
learning
focuses on creating a product or an artifact by using problem
-
based and inquiry
-
based learning depending on the depth of the driving question