Anda di halaman 1dari 8

20 Contoh Model Pembelajaran Kooperatif learning Beserta Langkah-

Langkahnya

Model pembelajaran Kooperatif learning menjadi bagian terpenting dari proses belajar
mengajar, pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dari proses
belajar mengajar. Karena itu mengenal model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas
terkadang membuat guru menjadi bingung untuk memilih model yang mana. Di bawah ini
saya akan menjelaskan 20 contoh model pembelajaran beserta langkan-langkahnya,
silahkan dipilih tidak perlu bingung lagi tinggal sesuaikan dengan kondisi kelasnya dan
Kompetensi yang akan dicapai.

Model Numbered Heads Together (NHT)

1. Langkah pertama melakukan persiapan


2. Langkah kedua pembentukan kelompok
3. Langkah ketiga Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan
4. Langkah keempat diskusi masalah
5. Langkah kelima Memanggil Nomor Anggota atau pemberi jawaban
6. Langkah Keenam Memberikan kesimpulan

Dapat membaca selengkap penjelasnya disini 6 Langkah Model Pembelajaran Kooperatif


Tipe Numbered Head Together (NHT).

Model Student Team-Achievement Division (STAD)

1. Langkah pertama membentuk kelompok yang beranggotakan 4 orang secara


heterogen (campuran menurut prestasi, suku, jenis kelamin dan sebagainya)
2. Langkah kedua guru menyajikan pelajaran
3. Langkah ketiga Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh
anggota-anggota kelompok (anggota yang paham menjelaskan kepada anggota
lainnya sama semua anggota kelompok mengerti)
4. Langkah keempat Guru memberikan kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat
menjawab kuis tidak boleh saling membantu
5. Langkah kelima Memberikan evaluasi terhadap hasil pembelajaran
6. Langkah kelima Memberikan kesimpulan

Model Pembelajaran Jigsaw

1. Langkah pertama siswa dikelompokkan kedalam 4 anggota per/tim


2. Langkah kedua tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
3. Langkah ketiga tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
4. Langka keempat Setiap anggota dari tim yang berbeda yang mempelajari bagian/sub
bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan
sub bab mereka
5. Langkah kelima Setalah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang
mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
6. Langkah Keenam Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
7. Langkah ketujuh guru memberikan evaluasi dari proses pembelajaran
8. Langkah kedelapan penutup

Model Pembelajaran Example non Example :

1. Langkah Pertama Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan


pembelajaran
2. Langkah Kedua Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP
3. Langkah Ketiga Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk
memperhatikan/menganalisa gambar
4. Langkah Keempat Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari
analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
5. Langkah Kelima Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
6. Langkah KeenamMulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan
materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
7. Langkah Ketujuh Kesimpulan

Model Pembelajaran Cooperatif Script :

1. Langkah Pertama Guru membagi siswa untuk berpasangan


2. Langkah KeduaGuru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan
membuat ringkasan
3. Langkah Ketiga Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai
pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
4. Langkah Keempat Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan
memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
5. Langkah Kelima Sementara pendengar :
6.  – Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
7.  – Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi
sebelumnya atau dengan materi lainnya
8. Langkah Keenam Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi
pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
9. Langkah Ketujuh Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
10. Langkah Kedelapan Penutup

Model Pembelajaran Mind Mapping :

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai


2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh
siswa/sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
3. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
4. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
5. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru
mencatat di papat dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
6. Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi
bandingan sesuai  konsep yang disediakan guru
Model Pembelajaran Problem Based Introduction :

1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan.


Memotivasi siswa  terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen
untuk mendapatkan  penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data,
hipotesis, pemecahan masalah.
4. Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya
5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mereka da  proses-proses yang mereka gunakan

Model Pembelajaran Artikulasi :

1. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai


2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
3. Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang
4. Suruhlah seorang dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru
dan pasangannya  mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian
berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya
5. Suruh siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan
teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil
wawancaranya
6. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa
7. Kesimpulan/penutup

Model Pembelajaran Berbasis Masalah :

Pendefinisian Masalah (Defining the Problem)


Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan skenario atau permasalahan dan peserta didik
melakukan berbagai kegiatan brainstorming dan semua anggota kelompok mengungkapkan
pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga dimungkinkan muncul
berbagai macam alternatif pendapat
Pembelajaran Mandiri (Self Learning)
Peserta didik mencari berbagai sumber yang dapat memperjelas isu yang sedang
diinvestigasi. Sumber yang dimaksud dapat dalam bentuk artikel tertulis yang tersimpan di
perpustakaan, halaman web, atau bahkan pakar dalam bidang yang relevan.
Tahap investigasi (investigation)
Tahap investigasi memiliki dua tujuan utama, yaitu: (1) agar peserta didik mencari informasi
dan mengembangkan pemahaman yang relevan dengan permasalahan yang telah didiskusikan
di kelas, dan (2) informasi dikumpulkan dengan satu tujuan yaitu dipresentasikan di kelas dan
informasi tersebut haruslah relevan dan dapat dipahami.
Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge)
Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan pendalaman materi dalam langkah
pembelajaran mandiri, selanjutnya pada pertemuan berikutnya peserta didik berdiskusi dalam
kelompoknya untuk mengklarifikasi capaiannya dan merumuskan solusi dari permasalahan
kelompok. Pertukaran pengetahuan ini dapat dilakukan dengan cara peserrta didik berkumpul
sesuai kelompok dan fasilitatornya.
Model Pembelajaran Picture and Picture :

1. Langkah Pertama Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai


2. Langkah Kedua Menyajikan materi sebagai pengantar
3. Langkah Ketiga Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan
berkaitan dengan materi
4. Langkah Keempat Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian
memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
5. Langkah Kelima Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
6. Langkah Keenam Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan
konsep/materi sesuai dengan kompetensi  yang ingin dicapai
7. Langkah KetujuhKesimpulan/rangkuman

Model Pembelajaran Kepala Bernomor Struktur :

1. Langkah Pertama Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok
mendapat nomor
2. Langkah Kedua Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomorkan
terhadap tugas yang berangkaiMisalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat soal.
Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan
dan seterusnya
3. Langkah Ketiga Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa
disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor
sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa
saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka
4. Langkah Keempat Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
5. Langkah Kelima Kesimpulan

Model Pembelajaran Berbasis Proyek :

1. Penentuan pertanyaan mendasar (Start With the Essential Question). Pembelajaran


dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan
peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan
realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Pengajar
berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk para peserta didik.
2. Mendesain perencanaan proyek (Design a Plan for the Project. Perencanaan dilakukan
secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Dengan  emikian peserta didik
diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang
aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan
esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta
mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
3. Menyusun jadwal (Create a Schedule) Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif
menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini
antara lain: (1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline
penyelesaian proyek, (3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,
(4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan
dengan proyek, dan (5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan)
tentang pemilihan suatu cara.
4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the
Progress of the Project) Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor
terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan
dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap roses. Dengan kata lain pengajar
berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses
monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang
penting.
5. Menguji hasil (Assess the Outcome) Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar
dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan
masing- masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang
sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi
pembelajaran berikutnya.
6. Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience) Pada akhir proses pembelajaran,
pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek
yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun
kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan
pengalamanya selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik
mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses
pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry)
untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share :

1. Langkah Pertama Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.


2. Langkah kedua Guru memberikan appersepsi mengenai materi yang disampaikan
3. Langkah ketiga Guru menyampaikan isi materi
4. Langkah Keempat Guru memberikan pertanyaan kepada siswa kemudian siswa
diberikan waktu untuk berpikir.
5. Langkah Kelima Siswa berpikir untuk memperoleh jawaban (waktu kurang lebih 3
menit)
6. Langkah keenam Siswa diminta untuk berpasangan dengan temannya
7. Langkah Ketujuh Siswa berdiskusi dengan pasangannya untuk memecahkan
pertanyaan guru.
8. Langkah kedelapan Siswa menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas
9. Langkah kesembilan Guru memberikan kesimpulan dan meluruskan jawaban siswa
dan menambah jawaban siswa.

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Group Team :

1. Langkah Pertama Guru menyiapkan: kartu soal, lembar kerja siswa, dan alat/bahan.
2. Langkah Kedua Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya
lima/enam siswa).
3. Langkah Ketiga Guru mengarahkan aturan permainannya.
4. Langkah keempat siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang
yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suka.
5. Langkah Kelima Guru menyiapkan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja di dalam
tim mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran
tersebut.
6. Langkah keenam Akhirnya, seluruh siswa dikenai kuis, pada waktu kuis ini mereka
tidak dapat saling membantu.

Model Pembelajaran ROLE PLAY (Bermain Peran)


Langkah-langkah Penerapan :

1. Menetapkan topik : (Konflik interpersonal, Konflik antar golongan, Perbedaan


pendapat/perspektif, dll.
2. Tunjuk dua orang siswa/peserta didik maju ke depan untuk memerankan karakter
tertentu: 10 -15 menit.
3. Mintalah keduanya untuk bertukar peran.
4. Hentikan role play apabila telah mencapai puncak tinggi/dirasa sudah cukup.
5. Pada saat kedua siswa/peserta didik memerankan karakter tertentu di muka kelas,
siswa/peserta didik lainya diminta untuk mengamati dan menuliskan tanggapan
mereka.
6. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.

Model Pembelajaran INDEX CARD MATCH (Mencari jodoh/pasangan kartu)


Langkah-langkah Penerapan :

1. Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah peserta dalam kelas dan kertas tersebut
dibagi menjadi dua kelompok.
2. Tulis pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya pada potongan
kertas yang telah dipersiapkan. Setiap kertas satu pertanyaan.
3. Pada potongan kertas yang lain, tulislah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang
telah dibuat.
4. Kocoklah semua kertas tersebut sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban.
5. Bagikan setiap peserta satu kertas. Jelaskan bahwa ini aktivitas yang dilakukan
berpasangan. Sebagian peserta akan mendapatkan soal dan sebagian yang lain akan
mendapatkan jawaban.
6. Mintalah peserta untuk mencari pasangannya. Jika sudah ada yang menemukan
pasangannya, mintalah mereka untuk duduk berdekatan. Jelaskan juga agar mereka
tidak memberikan materi yang mereka dapatkan kepada teman yang lain.
7. Setelah semua peserta menemukan pasangan dan duduk berdekatan, mintalah setiap
pasangan secara bergantian membacakan soal yang diperoleh dengan suara keras
kepada teman-teman lainnya. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangannya.
Demikian seterusnya.
8. Akhiri proses ini dengan klarifikasi dan kesimpulan serta tindak lanjut.

Model Pembelajaran Debat Aktif :

1. Kembangkan suatu pertanyaan yang berkaitan dengan sebuah kasus atau isu
kontroversial dalam suatu topik yang relevan dengan Kompetensi
Dasar/Indikator/Tujuan pembelajaran.
2. Bagi kelas menjadi dua kelompok; tugaskan mereka pada posisi “pro” satu kelompok,
dan posisi “kontra” pada kelompok lainnya.
3. Minta setiap kelompok untuk menunjuk wakil mereka, dua atau tiga orang sebagai
juru bicara dengan posisi duduk saling berhadapan.
4. Awali “debat” ini dengan meminta masing-masing juru bicara untuk mengemukakan
pandangannya secara bergantian.
5. Setelah itu, juru bicara ini akan kembali ke kelompok mereka untuk minta pendapat
guna mengatur strategi untuk membuat bantahan pada kelompok lainnya.
6. Apabila dirasa cukup, maka hentikan debat ini (pada saat puncak perdebatan) dengan
tetap menyisakan waktu sebagai follow up dari kasus yang diperdebatkan.
7. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.

Model Pembelajaran Reading Guide :

1. Langkah Pertama Tentukan bacaan yang akan dipelajari.


2. Langkah Kedua Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh peserta atau
kisi-kisi dan boleh juga bagan atau skema yang dapat diisi oleh mereka dari bahan
bacaan yang telah dipilih tadi.
3. Langkah Ketiga Bagikan bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisinya kepada
peserta.
4. Langkah KeempatTugas peserta adalah mempelajari bahan bacaan tersebut dengan
menggunakan pertanyaan atau kisi-kisi yang ada. Batasi aktivitas ini sehingga tidak
memakan waktu yang berlebihan.
5. Langkah Kelima Bahas pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan menanyakan
jawaban kepada peserta.
6. Langkah Keenam Pada akhir pembelajaran, berilah ulasan atau penjelasan
secukupnya.
7. Langkah Ketujuh Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut

Model Pembelajaran Point Counter Point :

1. Langkah Pertama Pilih satu topik yang mempunyai dua perspektif (pandangan) atau
lebih.
2. Langkah Kedua Bagi kelas menjadi beberapa kelompok sesuai dengan perspektif
(pandangan yang ada).
3. Langkah Ketiga Pastikan bahwa masing-masing kelompok duduk pada tempat yang
terpisah.
4. Langkah Keempat Mintalah masing-masing kelompok untuk menyiapkan argumen
sesuai dengan perspektif kelompoknya.
5. Langkah Kelima Pertemukan kembali masing-masing kelompok dan beri kesempatan
salah satu kelompok tertentu untuk memulai berdebat dengan menyampaikan
argumen yang disepakati dalam kelompok.
6. Langkah Keenam Undang anggota kelompok lain untuk menyampaikan pandangan
yang berbeda. Demikian seterusnya.
7. Langkah Ketujuh Beri klarifikasi atau kesimpulan dengan membandingkan isu-isu
yang anda amati.

Model Pembelajaran Information Search :

1. Tersedia referensi terkait topik pembelajaran tertentu sesuai Kompetensi


Dasar/Indikator/Tujuan pembelajaran. (misalnya: hakikat manusia dalam Islam).
2. Guru menyusun kompetensi dari topik tersebut.
3. Mampu mengidentifikasi karakter manusia Muslim kaffah.
4. Guru membuat pertanyaan untuk memperoleh kompetensi tersebut.
5. Carilah ayat dan Hadis terkait.
6. Bagi kelas dalam kelompok kecil (maksimal 3 orang).
7. Peserta ditugasi mencari bahan di perpustakaan/warnet yang sudah diketahui oleh
guru bahwa bahan tersebut benar-benar ada.
8. Setelah peserta mencari dan kembali ke kelas, guru membantu dengan cara membagi
referensi kepada mereka.
9. Peserta diminta mencari jawaban dalam referensi tersebut yang dibatasi oleh waktu
(mis 10 menit) oleh guru.
10. Hasilnya didiskusikan bersama seluruh kelas.
11. Guru menjelaskan materi pelajaran terkait dengan topik tersebut.
12. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.

Demikian artikel tentang 20 Model Pembelajaran Beserta Langkah-Langkahnya semoga


bisa bermanfaat.

Sumber :

http://campus-tutorial.com/20-contoh-model-pembelajaran-beserta/

Anda mungkin juga menyukai