Sementara pendengar :
- Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap;
- Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi
sebelumnya atau dengan materi lainnya
5. MIND MAPPING
Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk
menemukan alternatif jawaban. Langkah-langkah :
Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat
nomor
Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomorkan terhadap
tugas yang berangkaiMisalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat soal.
Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil
pekerjaan dan seterusnya
Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh
keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor
sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang
sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka
Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
Kesimpulan
Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat
nomor
Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota
kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil
melaporkan hasil kerjasama mereka
Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
Kesimpulan
Langkah-langkah :
10. ARTIKULASI
Langkah-langkah :
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam Kurikulum 2013 memiliki tahapan
sebagai berikut:
Orientasi peserta didik terhadap masalah
Pada tahap ini, guru harus menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas yang akan dilakukan
agar peserta didik tahu apa tujuan utama pembelajaran, apa permasalahan yang akan dibahas,
bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini untuk memberi konsep dasar
kepada peserta didik. Guru harus bisa memberikan motivasi peserta didik untuk terlibat aktif
dalam pemecahan masalah yang dipilih
4. Mempersiapkan sebuah situasi nyata yang dapat menstimulasi proses berpikir tingkat
tinggi dengan menciptakan dilemma. kebingungan, tantangan, dan ambiguitas dari
permasalahan yang direncanakan akan dihadapi peserta didik;
5. Menentukan keterampilan yang akan digunakan untuk menghadapai situasi nyata
tersebut;
6. Mempertimbangkan alokasi waktu pembelajaran;
7. Menentukan luaran (output) yang akan dihasilkan; dan
8. Menganalisis situasi, keterampilan, dan luaran dengan sintak model pembelajaran
untuk menentukan model yang relevan.
3. DISCOVERY LEARNING
Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses
pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya,
tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri.
Langkah-langkah Operasional Implementasi dalam Proses Pembelajaran.
Berikut ini langkah-langkah dalam mengaplikasikan model discovery learning di kelas.
2. Identifikasi masalah Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memberikan pendapat atau
No. Fase Kegiatan
Siswa mengolah informasi yang telah didapatkan baik melalui pengumpulan data,
4. Pengolahan data
kemudian menafsirkannya.
Guru menuntun siswa untuk menarik kesimpulan dari temuan, tafsiran, dan
pembuktian yang telah dipresentasikan untuk mendapatkan suatu gambaran
6. Generalisasi
umum atau jawaban atas persoalan yang dihadapi dan disetujui oleh setiap
kelompok.
Guru mengulas kembali materi yang telah dipelajari bersama-sama oleh siswa dan
memberikan koreksi jika diperlukan serta rekomendasi dari proses pembelajaran
7. Penutup
yang telah dilaksanakan.
4. CONTEXTUAL TEACHING LEARNING
Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan proses pembelajaran yang
holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan
mengaitkannya terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi,
sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan/ keterampilan yang
dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya.
Selain itu keberadaan masyarakat belajar menjadi nilai plus dalam pembelajaran
karena siswa tidak belajar sendiri tetapi saling bekerja sama (belajar dengan
kelompok-kelompok) agar pengetahuan dan pemahaman lebih mendalam.
Sehingga menimbulkan kegairahan belajar siswa karena adanya kebersamaan
dalam memecahkan masalah, siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang
lemah.
o Menetapkan tujuan pembelajaran, mulai dari kegiatan, pelajaran, dan
praktek, selanjutnya adalah memastikan bahwa siswa telah memahami
tujuan tersebut.
o Guru akan mengatur dan mengurutkan rangkaian pelajaran, praktek
dan tugas yang akan menjadikan siswa mampu memahami pelajaran
dengan lebih baik sehingga kompetensi dasar dari sebuah materi bisa
tercapai.
o Mengulas instruksi pada sebuah kegiatan atau proses, sehingga siswa
tahu apa yang diharapkan guru dalam kegiatan tersebut.
o Siswa akan diberi deskripsi, penjelasan dan ilustrasi secara jelas
mengenai keterampilan dan pengetahuan yang diajarkan.
o Mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk memastikan bahwa
mereka sudah memahami mengenai apa yang telah diajarkan.
Present
2. information (Menyajikan Mempresentasikan informasi kepada siswa secara verbal
informasi)
Test on the Menguji pengetahuan siswa mengenai berbagai materi pembelajaran atau
5.
materials (Mengevaluasi) kelompok-kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
Provide
recognition (Memberikan Mempersiapkan cara untuk mengakui usaha dan prestasi individu maupun
6.
pengakuan atau kelompok
penghargaan)