Anda di halaman 1dari 12

STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas “Manajemen Lembaga Pendidikan Agama Islam”

Dosen Pengampu:

Lilik Maftuhatin, M.PdI

Disusun Oleh :

Firda Halimatuz Zahro 1121070

Annisa' Fitri Ramadhani 1121085

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG

2023

1
A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Organisasi dapat diartikan sebagai pemberian struktur atau susunan, yang dihubungkan
dengan garis kekuasaan dan tanggung jawabnya di dalam keseluruhan organisasi. susunan dan
garis-garis kekuasaan serta tanggung jawab itu menentukan bentuk dan sifat organisasi itu secara
keseluruhan. Struktur organisasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran di tiap suatu wilayah
berbeda-beda. Hal ini bergantung pada struktur organisasi dan administrasi pemerintahan suatu
wilayah masing-masing. Struktur organisasi pendidikannya cenderung kearah sentralisasi. Segala
sesuatu yang menyangkut bidang pendidikan ditentukan dan diselenggarakan oleh pusat secara
sentral.

Peranan sekolah sebagai lembaga pendidikan adalah mengembangkan potensi manusiawi


yang dimiliki anak-anak agar mampu menjalankan tugas-tugas kehidupan sebagai manusia, baik
secara individual maupun anggota masyarakat. Kegiatan untuk mengembangkan potensi harus
dilakukan secara berencana, terarah dan sistematik untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam
struktur organisasi terlihat hubungan dan mekanisme kerja antara kepala sekolah, guru, murid
dan pegawai tata usaha sekolah serta pihak lain diluar sekolah.

Kepala sekolah sebagai pengelola sekolah mempunyai peran yang sangat penting dalam
upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Kepala sekolah diharapkan mampu
meningkatkan suasana sekolah yang kondusif bagi terlaksanakannya proses belajar mengajar
yang efektif, dan mengaktualisasikan sumber daya yang ada di sekolah seoptimal mungkin
dalam menunjang proses belajar guru. Oleh karena itu, setiap kepala sekolah harus menguasai
kemampuan organisasi pendidikan yang efektif.

2. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian dari organisasi sekolah?

b. Seberapa pentingkah struktur organisasi sekolah itu?

c. Faktor-Faktor apa saja yang mempengaruhi struktur organisasi sekolah?

d. Bagaimana contoh struktur organisasi sekolah?

1
3. Tujuan

a. Agar mengetahui apa pengertian dan maksud dari organisasi sekolah

b. Agar kita mengetahui apa saja pentingnya struktur organisasi sekolah

c. Agar kita mengerti faktor-faktor yang mempengaruhi dalam struktur organisasi

d. Agar kita mengetahui beberapa contoh struktur organisasi

2
B. PEMBAHASAN

1. Pengertian struktur organisasi sekolah

Organisasi secara umum dapat diartikan memberi struktur atau susunan yakni dalam
penyusunan penempatan orang-orang dalam suatu kelompok kerja sama, dengan maksud
menempatkan hubungan antara orang-orang dalam kewajiban-kewajiban, hak-hak, dan tanggung
jawab masing-masing. Dalam suatu susunan atau struktur organisasi dapat dilihat bidang, tugas,
dan fungsi masing-masing kesatuan. Organisasi sekolah adalah sistem yang bergerak dan
berperan dalam merumuskan tujuan pendewasaan manusia sebagai makhluk sosial agar mampu
berinteraksi dengan lingkungan. Dengan begitu disana kita bisa belajar bagaimana cara
menyikapi diri kita ketika berhadapan dengan suatu masalah sehingga kita bisa
menyelesaikannya. Dengan pendewasaan maka kita dapat menyikapi masalah kita dengan baik
dan kita juga mampu berinteraksi sebagai mana peran kita didalam suatu lingkungan.

Organisasi dalam pendidikan merupakan faktor yang terpenting dalam


menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran disekolah yang keberhasilannya diukur oleh
prestasi tamatan (output), oleh karena itu dalam menjalankan kepemimpinan kita harus berpikir
sistem yang artinya dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, komponen-komponen terkait
seperti guru-guru, staff-TU, orang tua sisa atau masyarakat, pemerintah, anak didik, dan
sebagainya. Harus berfungsi optimal yang dipengaruhi oleh kebijakan dan kinerja pimpinan,
tantangan ini akan dapat teratasi apabila pengaruh kepemimpinan sekolah terkonsentrasi pada
pencapaian sasaran yang dimaksud. Berikan bimbingan dan pembinaan kearah yang menuju
kepada pencapaian tujuan adalah kontrol terhadap semua kegiatan yang penyimpangan sekecil
apapun dapat ditemukan sehingga teratasi.

Pada dasarnya, fungsi pengorganisasian berkenaan dengan upaya mengembangkan mata


rantai hubungan-hubungan kerja (formal) dan pembagian didalam organisasi atau lembaga.
Untuk mencapai maksud ini pengorganisasian melibatkan usaha identifikasi tugas-tugas
sehingga menjadi satuan-satuan, dan menetapkan wewenang yang diperlukan. Secara umum
dapat dikatakan, melalui pengorganisasian dicoba mempertemukan pekerja tertentu dengan
pekerjaan dan fasilitas kerja yang spesifik. Dilingkungan sekolah, umpamannya setiap guru
1
mendapatkan tugas yang jelas serta wewenang yang sepadan. Dia harus mengetahui fasilitas
1
TLUTUH SAWO: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Humaniora
Vol. 5, No. 4, April 2021

3
belajar mengajar yang bagaimana dan seperti yang perlu dan dapat digunakan dalam proses
pengajaran.

Menurut Biau, setiap organisasi formal mengandung ciri-ciri pembagian kerja yang jelas,
hierarki wewenang, dan tanggung jawab, sistem aturan dan kebijakan, interaksi yang bersifat
nonpribadi, penugasan yang didasarkan pada kualifikasi teknis, dan efisien secara teknis. Namun
demikian di lingkungan lembaga pendidikan pengembangan hubungan-hubungan antara pribadi
khususnya dengan siswa mutlak sangat diperlukan. Kita ketahui bahwa dengan hubungan formal
saja interaksi akan sangat terbatas dan berlangsung kaku, dan jarak sosial terlalu besar.

Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu
sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau
adah dimana orang-orang berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terecana,
terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya
(uang,material,mesin,metode,lingkungan,sarana dan prasarana, data, dan lain sebagainnya). yang
digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Orang-orang yang ada di
dalam suatu organisasi mempunyai sesuatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini,
bukan berarti keanggotaan seumur hidup, akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi
perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi
anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.

2. Pentingnya organisasi Sekolah

Organisasi sekolah yang baik menghendaki agar tugas-tugas dan tanggung jawab dalam
menjalankan penyelenggaraan sekolah untuk mencapai tujuan dibagi secara merata dengan baik
sesuai dengan kemampuan dan wewenang yang telah ditentukan. Sekolah sebagai lembaga
pendidikan sesudah semestinya mempunyai organisasi yang baik agar tujuan pendidikan formal
ini tercapai sepenuhnya. Kita mengetahui unsur personal di dalam lingkungan sekolah adalah
kepala sekolah, guru, karyaan, dan murid. Di samping itu sekolah sebagai lembaga pendidikan
yang formal ada di bawah instansi atasan baik itu kantor dinas atau kantor wilayah departemen
yang bersangkutan.2

Di negara kita, kepala sekolah adalah jabatan tertinggi di sekolah sehingga ia berperan
sebagai pemimpin sekolah dan dalam struktur organisasi sekolah ia didudukkan pada tempat
paling atas. Melalui struktur organisasi yang ada tersebut orang akan mengetahui apa tugas dan

2
Pentingnya Organisasi Sekolah Bagi Pembangunan Pendidikan
(Retno Suryaningsih)
4
wewenang kepala sekolah, apa tugas guru, apa tugas karyawan sekolah (yang biasa dikenal
sebagai pegawai tata usaha). demikian juga terlihat apakah disuatu sekolah dibentuk satuan tugas
(unit kerja) tertentu seperti bagian UKS(Usaha Kesehatan Sekolah), bagian perpustakaan, bagian
kepramukaan, dan lain-lainnya sehingga keadaan ini tentunya akan memperlancar jalannya
(roda) pendidikan di sekolah tersebut.

Dengan organisasi yang baik dapat dihindari tindakan kepala sekolah yang menunjukkan
kekuasaan yang berlebihan (otoriter). Suasana kerja dapat lebih berjiwa demokratis karena
timbulnya partisipasi aktif dari semua pihak yang bertanggung jawab. Partisipasi aktif yang
mendidik (pedagogis) dapat digiatkan melalui kegirahan murid sendiri yang bergerak dengan
adah OSIS(Organisasi Intra Sekolah). oleh karena itu, didalam memikirkan pembentukan
organisasi dalam pendidikan sangat dibutuhkan sekali untuk membangun dunia pendidikan yang
lebih maju dan berkualitas. Selain itu juga untuk meningkatkan kinerja dan propesionalisme
dikalangan pendidik untuk meningkatkan kualitas peserta didik. Organisasi dalam pedidikan
sangat mutlak sekali diperlukan untuk meningkatkannya sistem manajemen pendidikan yang
lebih maju sesuai dengan perkembangan IPTEK. Bahwa tujuannya antara lain adalah
menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik
atau profesional yang dapat menerapkan,mengembangkan,serta mengupayakan penggunaanya
untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.3

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi struktur organisasi Sekolah

Struktur organisasi merupakan sebuah garis yang sangat penting dalam manajemen
pendidikan, dengan organisasi yang baik dapat dihindari dari tindakan kepala sekolah yang
menunjukkan kekuasaan yang berlebihan, suasana kerja yang dapat lebih berjiwa demokratis
karena timbulnya partisipasi aktif dari semua pihak yang bertanggung jawab.4

Untuk menyusun organisasi sekolah yang baik sangat sulit untuk ditentukan , karena
banyak perbedaan sekolah yang satu dengan yang lainnya. Tetapi sangat mungkin juga sekolah
yang sejenis mempunyai organisasi yang sama atau seragam dalam hal struktur atau susunannya.

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi struktur organisasi sekolah yaitu sebagai
berikut :

3
Aditya media. Nawawi,Hadari. 1989. organisasi Kelas sebagai Lembaga Pendidikan. Jakarta: Haji Masagung. 25
April 2011
4
Marlina. 2010. struktur organisasi Sekolah, 25 April 2011.
5
a) Besar kecilnya sekolah

Sekolah yang besar tentu memiliki jumlah murid, jumlah kelas, jumlah tenaga guru, dan
karyawan serta fasilitas yang memadai. Sekolah yang kecil adalah sekolah yang cukup
memenuhi syarat minimal dari ketentuan yang berlaku.

b) Tingkat sekolah

Berdasarkan tingkatnya, sekolah yang ada di indonesia dapat berbeda atas beberapa
tingkatannya, ada Sekolah Dasar(SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama(SLTP), Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas(SLTA), dan perguruan tinggi.

c) Jenis sekolah

Sekolah kejuruhan berbeda dengan sekolah umum, sekolah dasar tidak sama dengan
SLTP/SLTA, dan berbeda pula dengan perguruan tinggi, tujuan khusus tiap sekolah yang tidak
sejenis itu tidak sama. Sekolah umum adalah sekolah-sekolah yang program pendidikannya
bersifat umum dan bertujuan utama untuk memberikan bekal pengetahuan dan kecakapan untuk
melanjutkan studi ketingkat yang lebih tinggi lagi. Sedangkan sekolah kejuruhan adalah sekolah
yang program pendidikannya mengarah kepada pemberian bekal kecakapan atau keterampilan
khusus agar setelah menyelesaikan studinya, anak didik dapat langsung memasuki dunia kerja
dalam masyarakat.

d) Letak dan lingkungan sekolah

Berdasarkan letak dan lingkungannya, sekolah-sekolah di indonesia menunjukkan


perbedaan pada situasi, kondisi, dan sifat-sifat lingkungannya. Sekolah yang berada di kota besar
berlainan dengan sekolah yang ada di kota kecil, dikota kecamatan, pegunungan, dan
sebagainnya. Ataupun dari keadaan segi lingkungan masyarakat sekitar sekolah mungkin ada di
dalam lingkungan masyarakat petani, nelayan, buruh, pegawai negeri, tentunya sekelompok
masyarakat tertentu memiliki perhatian yang berbeda, oleh karena itu dalam penyusunan struktur
organisasi sekolah hal-hal tersebut harus diperhatikan.5 Letak sekolah atau lingkungan sekolah
penentu tokoh-tokoh masyarakat siapakah yang perlu di ikut sertakan di dalam membangun
memajukan sekolah itu.

Keadaan fisik dan perkembangan jiwanya jelas berbeda antara tingkat yang satu dengan
tingkat berikutnya. Pada perguruan tinggi yang kita melompati banyak bidang dan tugas yang
ditangani secara khusus lebih banyak daripada tugas-tugas dari sekolah lanjutan. Jika di dalam
5
http://marlinafis.blogspot.com/2010/04/sistem-dan-struktur-organisasi-sekolah.html
6
suatu lembaga pendidikan diperlukan dalam tiap urusan dapat di bentuk seksi-seksi sesuai
dengan kebutuhan sekolah masing-masing.

4. Contoh struktur organisasi Sekolah

Struktur organisasi sekolah merupakan suatu bentuk yang berupa urutan atau daftar yang
berfungsi sebagai suatu upaya dalam menjelaskan tugas dan fungsi dari setiap komponen
penyelenggara pendidikan yang bersangkutan dengan sekolah tersebut. Didalam sekolah juga
memiliki organisasi,struktur dan wewenang dan tanggung jawab di dalam sekolah tersebut.
Struktur sekolah diantara nya kepala sekolah,komite TU, kordinator TU, wakasek
sarana/prasarana,wakasek kesiswaan, wakasek kurikulum, wakasek humas, kordinator BK, wali
kelas dan organisasi siswa(osis). Struktur organisasi sekolah adalah struktur yang mendasari
keputusan para pembina atau pendiri sekolah untuk mengawali sesuatu proses perencanaan
sekolah yang strategis. Organisasi sekolah juga dapat dikatakan sebagai seperangkat hukum
yang mengatur formasi dan administrasi atau tata laksana organisasi- organisasi di sekolah
indonesia.6

Adapun beberapa contoh struktur organisasi sekolah yaitu ;

a) Kepala sekolah

Berperan sebagai Edukator, Manajer, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator, dan


Motivator. Kepala sekolah bertanggung jawab untuk menetapkan dan memastikan kebijakan
mutu sekolah dilaksanakan dengan baik, dan mengelola keuangan. Mempunyai wewenang untuk
mengesahkan perubahan dokumentasi sekolah dan mengangkat atau memberhentikan unit kerja
yang ada disekolah

b) Wakil kepala sekolah

Wakil kepala sekolah adalah orang kedua di sekolah yang sama-sama bertanggung jawab
dengan kepala sekolah dalam rangka menciptakan sekolah yang baik dan berkualitas. Wakil
kepala sekolah harus mempunyai kemampuan yang baik terutama dalam bidang pendidikan dan
material. Itu akan menjadi modal utama agar dapat membantu kepala sekolah dengan baik.

c) Wakil bidang kurikulim

6
Akmali,Ridh. 2010. Tugas Pokok dan fungsi Pengelola Sekolah.

7
Bertanggung jawab untuk memastikan jadwal kegiatan selama satu tahun terlaksana,
mempunyai wewenang untuk mengatur jadwal pembagian tugas guru mata pelajaran dan jadwal
pembelajaran dikelas, bisa dikatakan dengan manajer bagian planning kegiatan sekolah.
Menyusun evaluasi di masing-masing kelas apabila dinilai hal tersebut dibutuhkan untuk
kebijakan siswa.

d) Wakil kepala tata usaha

Membuat program kerja bagian tata usaha untuk sekolah, memberikan pengawasan,
pembinaan, pada staff tata usaha yang ada di bawahnya, dan membuat laporan terkait keluar
masuknya keuangan sekolah.

e) Wakil bidang kesiswaan

Mempunyai tanggung jawab untuk menyusun program pembinaan kesiswaan seperti


osis,kepramukaan, atau organisasi sekolah lainnya. Mengatur dan mendisplinkan peserta didik
dalam kegiatan kesiswaan, dan menegakkan aturan sekolah. Sebagai manajer bagian
coordinating guru BK dan wali kelas.

f) Wakil sarana prasarana

Mencatat semua alat atau barang yang masuk, mencatat alat laboratorium yang telah
masuk dan mencatat alat-alat peraga olahraga.

g) Wakil hubungan masyarakat

Interaksi, hubungan dan kerja sama dengan masyarakat, dimana humas sendiri juga
memiliki fungsi untuk mempertahankan reputasi atau nama baik sekolah dengan cara menjalin
komunikasi yang baik.

h) Guru mata pelajaran

Bertanggung jawab untuk membuat peserta didik paham materi yang diajarkan, sebagai
pendidik (guru) bertugas mengarahkan peserta didik pada tingkat kedewasaan yang
berkepribadian yang sempurna.

i) Wali kelas

8
Mendisiplinkan peserta didik dan menyelesaikan masalah pembelajaran peserta didik
kelasnya. Untuk membimbing peserta didik yang ada dikelas.

j) Guru bimbingan konseling

Berperan untuk memberikan pelayanan kepada siswa agar dapat memahami,


memecahkan masalah, dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab serta menjadi
manusia yang mandiri.

k) Siswa

Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan
non formal pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.

9
C. PENUTUP

Kesimpulan

Organisasi sekolah adalah sistem yang bergerak dan mendukung dalam merumuskan
tujuan pendewasaan manusia sebagai makhluk sosial agar mampu berinteraksi dengan
lingkungan. Struktur organisasi sekolah adalah struktur yang mendasari keputusan para pembina
atau pendiri sekolah untuk mengawali suatu proses perencanaan sekolah yang strategis. Struktur
organisasi juga tidak lepas dengan wewenang dan tanggung jawab. Organisasi sekolah harus
difokuskan pada usaha mengarahkan semua kemampuan, untuk membantu perkemangan potensi
yang dimiliki peserta didik. Secara maksimal, agar berguna bagi dirinya dan masyarakat
sekitarnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Akmali,Ridh. 2010. Tugas Pokok dan fungsi Pengelola Sekolah.

http://marlinafis.blogspot.com/2010/04/sistem-dan-struktur-organisasi-sekolah.html

Aditya media. Nawawi,Hadari. 1989. organisasi Kelas sebagai Lembaga Pendidikan. Jakarta:
Haji Masagung. 25 April 2011

Marlina. 2010. struktur organisasi Sekolah, 25 April 2011.

TLUTUH SAWO: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Humaniora

Ari H. Gunawan, 1981, Administrasi Sekolah, Depdikbud, Jakarta. FKIP, Bandung.

Chartes W, Boorman, dkk, 1953. Democratic Supervicion ini Secondary Schools. Honton
Mifflin Company, New York.

Depdikbud, 1985, Pedoman Umum Penyelenggaraan Administrasi Sekolah Menengah,jakarta.


……………., 1985, Menteri dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V, Buku IId,
Pengetahuan Kedinasan, jakarta

……………., 1980, Managemen, Jakarta.


Hadari Nawawi, 1981, Administrasi Pendidikan, Gunung Agung, Jakarta. Hendyat Sutopo dan
Wasti Sumanto, 1987, Administrasi Sekolah Erlangga, Surabaya

Muljani. A. N, 1983, Administrasi Pendidikan di Sekolah, IKIP, Yogya.

Nasution, S. 1989, Adminitrasi Pendidikan, Jemmars, Bandung .

Ngalim Purwanto. M, 1975, Administrasi Pendidikan, Mutiara, Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai