Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas “Manajemen Lembaga Pendidikan Agama Islam”
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
2023
I
A. PENDAHULUAN
Organisasi dapat diartikan sebagai pemberian struktur atau susunan, yang dihubungkan
dengan garis kekuasaan dan tanggung jawabnya di dalam keseluruhan organisasi. susunan dan
garis-garis kekuasaan serta tanggung jawab itu menentukan bentuk dan sifat organisasi itu secara
keseluruhan. Struktur organisasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran di tiap suatu wilayah
berbeda-beda. Hal ini bergantung pada struktur organisasi dan administrasi pemerintahan suatu
wilayah masing-masing. Struktur organisasi pendidikannya cenderung kearah sentralisasi. Segala
sesuatu yang menyangkut bidang pendidikan ditentukan dan diselenggarakan oleh pusat secara
sentral.
Kepala sekolah sebagai pengelola sekolah mempunyai peran yang sangat penting dalam
upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Kepala sekolah diharapkan mampu
meningkatkan suasana sekolah yang kondusif bagi terlaksanakannya proses belajar mengajar
yang efektif, dan mengaktualisasikan sumber daya yang ada di sekolah seoptimal mungkin
dalam menunjang proses belajar guru. Oleh karena itu, setiap kepala sekolah harus menguasai
kemampuan organisasi pendidikan yang efektif.
II
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
III
B. PEMBAHASAN
Organisasi secara umum dapat diartikan memberi struktur atau susunan yakni dalam
penyusunan penempatan orang-orang dalam suatu kelompok kerja sama, dengan maksud
menempatkan hubungan antara orang-orang dalam kewajiban-kewajiban, hak-hak, dan tanggung
jawab masing-masing. Dalam suatu susunan atau struktur organisasi dapat dilihat bidang, tugas,
dan fungsi masing-masing kesatuan. Organisasi sekolah adalah sistem yang bergerak dan
berperan dalam merumuskan tujuan pendewasaan manusia sebagai makhluk sosial agar mampu
berinteraksi dengan lingkungan. Dengan begitu disana kita bisa belajar bagaimana cara
menyikapi diri kita ketika berhadapan dengan suatu masalah sehingga kita bisa
menyelesaikannya. Dengan pendewasaan maka kita dapat menyikapi masalah kita dengan baik
dan kita juga mampu berinteraksi sebagai mana peran kita didalam suatu lingkungan.
1
TLUTUH SAWO: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Humaniora
Vol. 5, No. 4, April 2021
1
belajar mengajar yang bagaimana dan seperti yang perlu dan dapat digunakan dalam proses
pengajaran.
Menurut Biau, setiap organisasi formal mengandung ciri-ciri pembagian kerja yang jelas,
hierarki wewenang, dan tanggung jawab, sistem aturan dan kebijakan, interaksi yang bersifat
nonpribadi, penugasan yang didasarkan pada kualifikasi teknis, dan efisien secara teknis. Namun
demikian di lingkungan lembaga pendidikan pengembangan hubungan-hubungan antara pribadi
khususnya dengan siswa mutlak sangat diperlukan. Kita ketahui bahwa dengan hubungan formal
saja interaksi akan sangat terbatas dan berlangsung kaku, dan jarak sosial terlalu besar.
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu
sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau
adah dimana orang-orang berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terecana,
terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya
(uang,material,mesin,metode,lingkungan,sarana dan prasarana, data, dan lain sebagainnya). yang
digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Orang-orang yang ada di
dalam suatu organisasi mempunyai sesuatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini,
bukan berarti keanggotaan seumur hidup, akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi
perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi
anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
Organisasi sekolah yang baik menghendaki agar tugas-tugas dan tanggung jawab dalam
menjalankan penyelenggaraan sekolah untuk mencapai tujuan dibagi secara merata dengan baik
sesuai dengan kemampuan dan wewenang yang telah ditentukan. Sekolah sebagai lembaga
pendidikan sesudah semestinya mempunyai organisasi yang baik agar tujuan pendidikan formal
ini tercapai sepenuhnya. Kita mengetahui unsur personal di dalam lingkungan sekolah adalah
kepala sekolah, guru, karyaan, dan murid. Di samping itu sekolah sebagai lembaga pendidikan
yang formal ada di bawah instansi atasan baik itu kantor dinas atau kantor wilayah departemen
yang bersangkutan.2
Di negara kita, kepala sekolah adalah jabatan tertinggi di sekolah sehingga ia berperan
sebagai pemimpin sekolah dan dalam struktur organisasi sekolah ia didudukkan pada tempat
2
Pentingnya Organisasi Sekolah Bagi Pembangunan Pendidikan
(Retno Suryaningsih)
2
paling atas. Melalui struktur organisasi yang ada tersebut orang akan mengetahui apa tugas dan
wewenang kepala sekolah, apa tugas guru, apa tugas karyawan sekolah (yang biasa dikenal
sebagai pegawai tata usaha). demikian juga terlihat apakah disuatu sekolah dibentuk satuan tugas
(unit kerja) tertentu seperti bagian UKS(Usaha Kesehatan Sekolah), bagian perpustakaan, bagian
kepramukaan, dan lain-lainnya sehingga keadaan ini tentunya akan memperlancar jalannya
(roda) pendidikan di sekolah tersebut.
Dengan organisasi yang baik dapat dihindari tindakan kepala sekolah yang menunjukkan
kekuasaan yang berlebihan (otoriter). Suasana kerja dapat lebih berjiwa demokratis karena
timbulnya partisipasi aktif dari semua pihak yang bertanggung jawab. Partisipasi aktif yang
mendidik (pedagogis) dapat digiatkan melalui kegirahan murid sendiri yang bergerak dengan
adah OSIS(Organisasi Intra Sekolah). oleh karena itu, didalam memikirkan pembentukan
organisasi dalam pendidikan sangat dibutuhkan sekali untuk membangun dunia pendidikan yang
lebih maju dan berkualitas. Selain itu juga untuk meningkatkan kinerja dan propesionalisme
dikalangan pendidik untuk meningkatkan kualitas peserta didik. Organisasi dalam pedidikan
sangat mutlak sekali diperlukan untuk meningkatkannya sistem manajemen pendidikan yang
lebih maju sesuai dengan perkembangan IPTEK. Bahwa tujuannya antara lain adalah
menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik
atau profesional yang dapat menerapkan,mengembangkan,serta mengupayakan penggunaanya
untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.3
Struktur organisasi merupakan sebuah garis yang sangat penting dalam manajemen
pendidikan, dengan organisasi yang baik dapat dihindari dari tindakan kepala sekolah yang
menunjukkan kekuasaan yang berlebihan, suasana kerja yang dapat lebih berjiwa demokratis
karena timbulnya partisipasi aktif dari semua pihak yang bertanggung jawab.4
Untuk menyusun organisasi sekolah yang baik sangat sulit untuk ditentukan , karena
banyak perbedaan sekolah yang satu dengan yang lainnya. Tetapi sangat mungkin juga sekolah
yang sejenis mempunyai organisasi yang sama atau seragam dalam hal struktur atau susunannya.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi struktur organisasi sekolah yaitu sebagai
berikut :
b) Tingkat sekolah
Berdasarkan tingkatnya, sekolah yang ada di indonesia dapat berbeda atas beberapa
tingkatannya, ada Sekolah Dasar(SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama(SLTP), Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas(SLTA), dan perguruan tinggi.
c) Jenis sekolah
Sekolah kejuruhan berbeda dengan sekolah umum, sekolah dasar tidak sama dengan
SLTP/SLTA, dan berbeda pula dengan perguruan tinggi, tujuan khusus tiap sekolah yang tidak
sejenis itu tidak sama. Sekolah umum adalah sekolah-sekolah yang program pendidikannya
bersifat umum dan bertujuan utama untuk memberikan bekal pengetahuan dan kecakapan untuk
melanjutkan studi ketingkat yang lebih tinggi lagi. Sedangkan sekolah kejuruhan adalah sekolah
yang program pendidikannya mengarah kepada pemberian bekal kecakapan atau keterampilan
khusus agar setelah menyelesaikan studinya, anak didik dapat langsung memasuki dunia kerja
dalam masyarakat.
5
http://marlinafis.blogspot.com/2010/04/sistem-dan-struktur-organisasi-sekolah.html
4
Keadaan fisik dan perkembangan jiwanya jelas berbeda antara tingkat yang satu dengan
tingkat berikutnya. Pada perguruan tinggi yang kita melompati banyak bidang dan tugas yang
ditangani secara khusus lebih banyak daripada tugas-tugas dari sekolah lanjutan. Jika di dalam
suatu lembaga pendidikan diperlukan dalam tiap urusan dapat di bentuk seksi-seksi sesuai
dengan kebutuhan sekolah masing-masing.
Struktur organisasi sekolah merupakan suatu bentuk yang berupa urutan atau daftar yang
berfungsi sebagai suatu upaya dalam menjelaskan tugas dan fungsi dari setiap komponen
penyelenggara pendidikan yang bersangkutan dengan sekolah tersebut. Didalam sekolah juga
memiliki organisasi,struktur dan wewenang dan tanggung jawab di dalam sekolah tersebut.
Struktur sekolah diantara nya kepala sekolah,komite TU, kordinator TU, wakasek
sarana/prasarana,wakasek kesiswaan, wakasek kurikulum, wakasek humas, kordinator BK, wali
kelas dan organisasi siswa(osis). Struktur organisasi sekolah adalah struktur yang mendasari
keputusan para pembina atau pendiri sekolah untuk mengawali sesuatu proses perencanaan
sekolah yang strategis. Organisasi sekolah juga dapat dikatakan sebagai seperangkat hukum
yang mengatur formasi dan administrasi atau tata laksana organisasi- organisasi di sekolah
indonesia.6
a) Kepala sekolah
Wakil kepala sekolah adalah orang kedua di sekolah yang sama-sama bertanggung jawab
dengan kepala sekolah dalam rangka menciptakan sekolah yang baik dan berkualitas. Wakil
6
Akmali,Ridh. 2010. Tugas Pokok dan fungsi Pengelola Sekolah.
5
kepala sekolah harus mempunyai kemampuan yang baik terutama dalam bidang pendidikan dan
material. Itu akan menjadi modal utama agar dapat membantu kepala sekolah dengan baik.
Bertanggung jawab untuk memastikan jadwal kegiatan selama satu tahun terlaksana,
mempunyai wewenang untuk mengatur jadwal pembagian tugas guru mata pelajaran dan jadwal
pembelajaran dikelas, bisa dikatakan dengan manajer bagian planning kegiatan sekolah.
Menyusun evaluasi di masing-masing kelas apabila dinilai hal tersebut dibutuhkan untuk
kebijakan siswa.
Membuat program kerja bagian tata usaha untuk sekolah, memberikan pengawasan,
pembinaan, pada staff tata usaha yang ada di bawahnya, dan membuat laporan terkait keluar
masuknya keuangan sekolah.
Mencatat semua alat atau barang yang masuk, mencatat alat laboratorium yang telah
masuk dan mencatat alat-alat peraga olahraga.
Interaksi, hubungan dan kerja sama dengan masyarakat, dimana humas sendiri juga
memiliki fungsi untuk mempertahankan reputasi atau nama baik sekolah dengan cara menjalin
komunikasi yang baik.
Bertanggung jawab untuk membuat peserta didik paham materi yang diajarkan, sebagai
pendidik (guru) bertugas mengarahkan peserta didik pada tingkat kedewasaan yang
berkepribadian yang sempurna.
6
i) Wali kelas
k) Siswa
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan
non formal pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.
7
C. PENUTUP
Kesimpulan
Organisasi sekolah adalah sistem yang bergerak dan mendukung dalam merumuskan
tujuan pendewasaan manusia sebagai makhluk sosial agar mampu berinteraksi dengan
lingkungan. Struktur organisasi sekolah adalah struktur yang mendasari keputusan para pembina
atau pendiri sekolah untuk mengawali suatu proses perencanaan sekolah yang strategis. Struktur
organisasi juga tidak lepas dengan wewenang dan tanggung jawab. Organisasi sekolah harus
difokuskan pada usaha mengarahkan semua kemampuan, untuk membantu perkemangan potensi
yang dimiliki peserta didik. Secara maksimal, agar berguna bagi dirinya dan masyarakat
sekitarnya.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://marlinafis.blogspot.com/2010/04/sistem-dan-struktur-organisasi-sekolah.html
Aditya media. Nawawi,Hadari. 1989. organisasi Kelas sebagai Lembaga Pendidikan. Jakarta:
Haji Masagung. 25 April 2011
Chartes W, Boorman, dkk, 1953. Democratic Supervicion ini Secondary Schools. Honton
Mifflin Company, New York.