Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : SOPYAN HERIANTO

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044972902

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4217/Organisasi dan Manajemen

Kode/Nama UPBJJ : 15 (Pangkal Pinang)

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Sekolah merupakan organisasi formal yang bergerak di bidang edukatif. Sekolah
memiliki struktur yang mempunyai kedudukan tertentu, saling berinteraksi dan menjalankan
peranan seperti yang diharapkan sesuai dengan kedudukannya. Struktur organisasi sekolah
mendasari keputusan para pembina atau pendiri sekolah untuk proses perencanaan sekolah
yang strategis. Sebuah sekolah harus diorganisasi sebagai lembaga pendidikan untuk mencapai
tujauan institusional yang difokuskan untuk membantu perkembangan potensi yang dimiliki
anak-anak secara maksimal, agar berguna bagi dirinya sendiri dan masyarakatnya. Organisasi
sekolah adalah sistem yang bergerak dan berperan dalam merumuskan tujuan pendewasaan
manusia sebagai mahluk sosial agar mampu berinteraksi dengan lingkungan. Struktur sosial
sekolah yaitu kepala sekolah, guru, pegawai administrasi, petugas kebersihan dan keamanan,
murid laki-laki maupun murid perempuan yang masing-masing memiliki kedudukan dan
peranan yang berbeda, dan saling berinteraksi satu sama lain.

1.Sekolah merupakan salah satu tempat belajar para siswa yang memiliki kaitan
dengan lingkungannya. Sebagai suatu sistem, sekolah merupakan organisasi terbuka
yang tidak boleh mengisolasi diri dari lingkungannya, melainkan harus selalu
mengadakan hubungan kontak dengan lingkungannya dan bekerja sama. Sekolah
sebagai suatu sistem diorganisasikan untuk memudahkan pencapaian tujuan belajar dan
mengajar yang berkualitas dalam melayani peserta didik secara efektif dan efisien.
Organisasi dapat diartikan sebagai pemberian struktur/susunan, terutama dalam
penempatan personal, yang dihubungkan dengan garis kekuasaan dan tanggung
jawabnya didalam keseluruhan organisasi.

2.Untuk mewujudkan organisasi yang kokoh yaitu kesesuaian konsep dan pelaksanaan
dalam organisasi, soliditas tim, ketepatan mengukur dan mengetahui kekuatan dan
tantangan, konsep kesungguhan dalam bekerja dan berjuang, serta memiliki kader yang
solid. Secara teoritis, organisasi sekolah dalam menyelenggarakan programnya terlebih
dahulu penyusunan tujuan dengan baik yang implementasinya dilakukan secara efisien
dan efektif dalam proses belajar mengajar. Di dalam organisasi juga diperlukan adanya
semangat organisasi dan organisasi ditentukan oleh sistem yang ada dalam organisasi
dan kualitas sang pemimpin. Keefektifan organisasi sekolah tergantung pada desain
organisasi dan pelaksanaan fungsi komponen organisasi yang mencakup proses
pengelolaan informasi, partisifasi, perencanaan, pengawasan, dan pembuatan kebijakan
dalam pelaksanaan tugas pokok. Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh dengan
bagian-bagiannya yang tersusun secara sistematis yang mempunyai relasi satu dengan
yang lainnya sesuai dengan konteksnya. Berkaitan dengan hal ini, maka sebuah desain
organisasi sekolah di dalamnya tim administrasi sekolah yang terdiri dari sekelompok
orang yang bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Tim administrasi
ini bukan pegawai tata usaha, tetapi pihak-pihak yang dapat mengambil kebijakan
berkaitan dengan manajemen sekolah. Tujuan utama tim administrasi ini adalah untuk
mengembangkan prosedur kebijakan sekolah, memecahkan masalahmasalah umum
mengenai sekolah dengan memanfaatkan semua potensi individu yang tergabung
dalam tim. Semua anggota tim sekolah harus dapat melakukan kerja sama dalam
rangka mensukseskan program sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa dalam stuktur
organisasi sekolah, kepala sekolah bersama para guru merupakan orang yang paling
bertanggung jawab melaksanakan program dan kegiatan sekolah. Pemberdayaan
sekolah merupakan pilihan yang paling tepat untuk mewujudkan sekolah yang mandiri
dan memiliki keunggulan tinggi.

2. Teori manajemen berfungsi untuk menyediakan kerangka kerja organisasi dalam


membangun tim kerja. Dengan teori manajemen maka para pemimpin mampu menggunakan
secara efektif proses sistemik dan aspek motivasi dari struktur dan organisasi kerja. Missalnya,
ketika para pemimpin organisasi mulai melakukan koordinasi dan pengawasan, maka pada
saat itulah teori manajemen mulai bekerja.

1.Teori organisasi dan manajemen adalah bagian penting dari ilmu sosial karena
membahas bagaimana manusia bekerja bersama dalam suatu organisasi dan bagaimana
mereka mengelola sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu. Teori-teori ini
membantu kita memahami hubungan sosial dan dinamika di tempat kerja dan
membantu kita mengembangkan strategi dan teknik untuk meningkatkan efektivitas
organisasi.

2. Teori organisasi adalah teori yang dipakai dalam mempelajari proses kerja sama
antarindividu, hakikat kelompok di dalam organisasi dalam mencapai tujuan hingga
berbagai cara yang dipakai dengan menggunakan teori untuk bisa menjelaskan bentuk
tingkah laku. Layaknya motivasi, seorang individu dalam melakukan proses kerja sama
dalam sebuah organisasi.
Teori organisasi menurut para ahli, Lubis dan Huseini, disebutkan sebagai sekumpulan ilmu
pengetahuan yang membicarakan mekanisme kerja sama antara dua orang atau lebih.
Kemudian dilaksanakan secara sistematis, guna mencapai tujuan bersama yang sebelumnya
sudah ditentukan lebih dulu. Stephen P Robbins mengemukakan pengertian teori tersebut.
Sebagai disiplin ilmu yang mempelajari terkait struktur hingga desain organisasi, teori ini
merujuk pada berbagai aspek deskriptif hingga perspektif dari ilmu pengetahuan tersebut.
Teori ini juga merupakan alat penjelas terkait bagaimana organisasi sebenarnya dibuat hingga
mendapatkan struktur untuk menawarkan bagaimana organisasi bisa dikonstruksi agar efektif.
Dapat disimpulkan bahwa teori tersebut memiliki fungsi dalam menjelaskan kegiatan serta
dinamika kerja sama dalam sebuah organisasi guna memberi tuntutan maupun pedoman dalam
proses pengambilan keputusan yang didasarkan pada prediksi serta akibat dari pengambilan
keputusan seiring berjalannya waktu.

3. Dalam suatu negara, birokrasi diperlukan sebagai sarana administrasi yang dapat
meningkatkan kinerja masyarakat. Pengadaan birokrasi diharapkan dapat membantu
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup serta mendapat kemudahan dalam hal
pelayanan pemerintah. Menurut Muhammad Sawir dalam buku Birokrasi Pelayanan Publik:
Konsep, Teori, dan Aplikasi (2020), secara etimologi, birokrasi diambil dari kata “bureau”
dalam Bahasa Prancis dan “kratos” dalam Bahasa Yunani. “Bureau” berarti meja tulis.
Sedangkan “kratos” artinya pemerintahan. Maka dapat disimpulkan jika birokrasi merupakan
sekumpulan orang yang bekerja di balik meja tulis, baik di perkantoran ataupun bidang
pemerintahan. Apabila dilihat dalam bidang politik atau pemerintahan, birokrasi diartikan
sebagai perwujudan aparat pemerintahan negara dalam melakukan dan mengimplementasikan
berbagai kebijakan lewat serangkaian tahapan yang telah ditentukan.
Definisi birokrasi menurut para ahli Beberapa para ahli terkemuka menyampaikan definisi
birokrasi menurutnya. Berikut penjelasannya:
Max Weber
Dalam jurnal Manajemen Strategik Birokrasi dalam Era “Disruption” (2018) karya Wawan
Risnawan, dituliskan jika Max Weber mendefinisikan birokrasi sebagai bentuk organisasi yang
penerapannya sesuai atau berhubungan dengan tujuan bersama yang ingin dicapai. Artinya
birokrasi digunakan untuk mengorganisasikan pekerjaan secara teratur.

Fritz Morstein Marx


Definisi birokrasi menurut Fritz Morstein Marx, adalah tipe organisasi yang biasa digunakan
pemerintahan modern untuk melaksanakan tugas yang sifatnya spesialis, dilakukan oleh
aparatur pemerintah dalam suatu sistem administrasi.
Blau dan Page
Dikutip dari buku Birokrasi (Kajian Konsep, Teori menuju Good Governance) (2018) karya
Muhammad, Blau dan Page menjelaskan birokrasi sebagai tipe organisasi yang digunakan
untuk menjalankan tugas administratif yang besar, dengan cara mengoordinasikan pekerjaan
banyak orang secara sistematis atau teratur.
Dwijowijoto
Definisi birokrasi menurut Dwijowijoto, ialah lembaga yang sifatnya sangat kuat dengan
kemampuan peningkatan kapasitas potensial terhadap hal baik serta buruk, yang
keberadaannya sebagai instrumen administrasi rasional yang netral.

Karakteristik birokrasi Salah satu karakteristik utama dari birokrasi ialah biasanya digunakan
oleh organisasi besar, seperti pemerintahan, dan sifatnya formal. Selain karakteristik tersebut,
birokrasi memiliki sejumlah karakteristik lainnya, yaitu: Pekerjaannya sangat ketat dan
berorientasi pada peraturan. Tugasnya bersifat spesialisasi atau khusus atau spesifik. Biasanya
bersifat kaku dan sederhana. Penyelenggaraannya dilakukan secara resmi atau formal. Bersifat
sentral atau terpusat. Biasanya tidak melanggar ketentuan yang telah disepakati. Bentuknya
terstruktur. Artinya memiliki susunan organisasi yang jelas. Taat dan patuh terhadap peraturan
atau ketentuan yang ada. Adanya kewenangan hierarki secara vertikal. Terkadang prosedur
pelayanannya berbelit-belit sehingga menyulitkan proses pengambilan keputusan. Baca juga:
Kabinet Pemerintahan Indonesia dari Masa ke Masa Jenis birokrasi Birokrasi dibagi menjadi
tiga jenis, yaitu: Birokrasi pemerintahan umum Adalah rangkaian organisasi pemerintahan
yang menjalankan tugas pemerintahan yang sifatnya umum. Tugas ini bentuknya lebih
mengarah ke regulative function atau sifatnya mengatur. Contohnya bidang ketertiban dan
keamanan. Birokrasi pembangunan Adalah rangkaian organisasi pemerintahan yang tugasnya
lebih spesifik atau khusus. Tujuan tugas ini ialah untuk mencapai tujuan pembangunan
masyarakat. Contohnya bidang pertanian, kesehatan, pendidikan, industri. Birokrasi pelayanan
Adalah rangkaian organisasi pemerintahan yang berhubungan dengan masyarakat. Fungsi
utamanya ialah untuk memberi pelayanan kepada masyarakat. Contohnya bidang pelayanan
publik (pembuatan KTP), pengurusan paspor, dan lain sebagainya. Contoh birokrasi Contoh
birokrasi bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya Pemerintah Daerah, yang
merupakan bentuk birokrasi di bidang pemerintahan umum. Contoh lainnya ialah rumah sakit
dan sekolah, sebagai bentuk birokrasi di bidang pembangunan. Atau seperti Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil, yang merupakan bentuk birokrasi di bidang pelayanan. Baca
juga: Pembagian Urusan Pemerintahan Pusat dan Daerah Dapatkan update berita pilihan dan
breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com
News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus
install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

4. Prinsip Pendelegasian Wewenang

Menurut Koontz et al. (1998:379) ada beberapa prinsip dalam pendelegasian wewenang, yaitu:
a. Prinsip pendelegasian berdasarkan hasil-hasil yang di harapkan
Wewenang dimaksudkan untuk memberikan kepada manajer sarana mengelola begitu rupa,
sehingga mendekatkan kontribusi kepada tujuan-tujuan perusahaan, maka wewenang yang
didelegasiakn kepada seorang manajer harus sepadan untuk menjamin kemampuan mencapai
hasil-hasil yang diharapkan.
b. Prinsip defenisi fungsional
Posisi atau departemen, aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan, wewenang organisasi yang
didelegasikan dan hubungan-hubungan wewenang serta informasi dengan posisi lain yang
dipahami, maka semakin sepadanlah tanggung jawab individual dapat memberi sumbangannya
kepada pencapaian tujuan organisasi.
c. Prinsip skalar
Prinsip skalar mengacu pada rantai hubungan wewenang langsung dari atasan kepada bawahan
di seluruh organisasi. Wewenang organisasi yang pokok harus terletak di suatu tempat.
Semakin jelas garis wewenang dari manajer atas dalam sebuah perusahaan kepada setiap
kedudukan bawahan, semakin efektiflah tanggung jawab pembuat keputusan dan komunikasi
dalam organisasi.
d. Prinsip tingkat wewenang
Defenisi fungsional ditambah dengan prinsip skalar akan menimbulkan prinsip tingkat
wewenang. Prinsip tingkat wewenang akan menjadi pemeliharaan terhadap pendelegasian
yang disengaja menuntut bahwa keputusan-keputusan di dalam kompetensi wewenang
perorangan harus mereka ambil dan tidak boleh diteruskan ke atas dalam struktur organisasi.
Dengan kata lain, para manajer pada setiap tingkatan harus mengambil keputusan manapun
yang dapat mereka lakukan dipandang dari sudut wewenang yang didelegasikan kepada
mereka dan hanya masalah-masalah yang tidak mereka putuskan karena batas-batas wewenang
yang harus diteruskan kepada atasan.
e. Prinsip kesatuan komando
Dalam instruksi-instruksi dan semakin besar rasa tanggung jawab pribadi terhadap hasil-hasil.
f. Prinsip kemutlakan tanggung jawab
Prinsip kemutlakan tanggung jawab menyatakan bahwa tanggung jawab atasan terhadap
pelaksanaan aktivitas bawahannya dan tanggung jawab bawahan kepada atasannya mengenai
pelaksanaan tugas yang dilimpahkan kepadanya adalah mutlak. Hal ini dikarenakan tanggung
jawab yang merupakan kewajiban terhadap seseorang tidak dapat didelegasikan.
g. Prinsip keseimbangan wewenang dan tanggung jawab
Prinsip ini menyatakan bahwa karena wewenang adalah hak yang boleh dipergunakan menurut
kebijakan sendiri untuk menjalankan tugas-tugas dan karena tanggung jawab adalah kewajiban
untuk menyelesaikan maka secara logis wewenang harus seimbang dengan tanggung jawab.

Referensi
Modul ADPU4217/Organisasi dan Manajemen
www.kompas.com
https://text-id.123dok.com/document/6qmjo1p9q-prinsip-pendelegasian-berdasarkan-hasil-
hasil-yang-di-harapkan-prinsip-defenisi-fungsional-prinsip-skalar-prinsip-tingkat-
wewenang.html

Anda mungkin juga menyukai