Anda di halaman 1dari 11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kepemimpinan Kepala Sekolah


Konsep kepemimpinan dalam pendidikan tidak bisa dilepaskan dari konsep
kepemimpinan secara umum. Menurut Nursam (2020:28) Kepemimpinan pada
dasarnya ialah kemampuan menggerakkan, memberi motivasi dan mempengaruhi
orangorang agar bersedia melakukan tindakan-tindakan yang terarah pada
pencapaian tujuan melalui keberanian mengambil keputusan tentang kegiatan yang
harus dilakukan. Kepemimpinan dalam pendidikan tidak jauh dari adanya peran
kepala sekolah. Di dalam sebuah lembaga pendidikan khususnya sekolah,
membutuhkan peran seorang kepala sekolah untuk menggerakkan semua komponen
yang ada di sekolah untuk bersama-sama mencapai tujuan pendidikan.

Secara etimologi kepala sekolah adalah guru yang memimpin sekolah. Berarti
secara terminologi kepala sekolah dapat diartikan sebagai tenaga fungsional guru
yang diberikan tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah dimana
diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat di mana terjadi interaksi antara
guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Wahyu Sumidjo
(2002:83) dalam bukunya yang berjudul kepemimpinan kepala sekolah menyatakan
bahwa Kepala sekolah merupakan pimpinan tertinggi di sekolah. Pola
kepemimpinannya akan sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan kemajuan
sekolah. Oleh karena itu dalam pendidikan modern kepemimpinan kepala sekolah
merupakan jabatan strategis dalam mencapai tujuan pendidikan.

Dengan demikian kepala sekolah merupakan puncak kepemimpinan yang


secara umum mempunyai tugas memimpin sebuah lembaga Pendidikan khususnya
sekolah dan mengelola secara keseluruhan kegiatan-kegiatan penyelenggaraan
pendidikan di sekolah baik itu tugas sebagai administrator, sebagai supervisor, dan
bidang-bidang lainnya.

Selain itu kepala sekolah juga memiliki fungsi khusus dalam memimpin
lembaga sekolah. Menurut Alwi (1989:83) fungsi kepemimpinan pendidikan adalah
sebagai berikut:
1. Mengembangkan dan menyalurkan kebebasan berfikir dan mengeluarkan
pendapat, baik secara perorangan maupun kelompok sebagai usaha
mengumpulkan data/bahan dari anggota kelompok dalam menetapkan
keputusan yang mampu memenuhi aspirasi di dalam kelompoknya.

2. Mengembangkan suasana kerjasama yang efektif dengan memberikan


penghargaan dan pengakuan terhadap kemampuan orang-orang yang dipimpin
sehingga timbul kepercayaan pada dirinya dan kesediaan dipimpin orang lain
sesuai dengan kemampuan masing-masing.

3. Mengusahakan dan mendorong terjadinya pertemuan perdapat dengan sikap


harga menghargai sehingga timbul perasaan ikut terlibat dalam kegiatan
kelompok dan tumbuh perasaan tanggung jawab atas terwujudna pekerjaan
masing-masing sebagai bagian dari usaha pencapaian tujuan.

4. Membantu menyelesaikan masalah-masalah, baik yang dihadapi secara


perseorangan maupun kelompok, dengan memberikan petunjuk-petunjuk dalam
mengatasinya sehingga berkembang kesediaan untuk memecahkannya dengan
kemampuan sendiri

Daryanto (2006:82) dalam bukunya yang berjudul Administrasi Pendidikan,


menyebutkan bahwa fungsi kepala sekolah adalah sebagai berikut:

1. Perumusan tujuan kerja dan pembuatan kebijaksanaan (policy)

2. Pengaturan tata kerja (mengorganisasi) sekolah, yang mencakup:

a. Mengatur pembagian tugas dan wewenang

b. Mengatur petugas pelaksana

c. Menyelenggarakan kegiatan (mengkoordinasi)

3. Supervisi kegiatan sekolah, meliputi:

a. Mengawasi kelancaran kegiatan

b. Mengarahkan pelaksanaan kegiatan

c. Mengevaluasi (menilai) pelaksanaan kegiatan


d. Membimbing dan meningkatkan kemampuan pelaksana dan sebagainya

Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh seorang kepala sekolah


untuk mengaplikasikan fungsi manajemen dalam pengelolaan sebuah sekolah
menurut Wirawan (2013:549-550), diantaranya:

1. Menentukan visi, misi, strategi sekolah. Kepala sekolah dengan dibantu oleh
guru dan staf administrasi sekolah menyusun visi, misi, dan rencana
strategik sekolah.

2. Budaya organisasi sekolah. Agar sukses merealisasikan visi dan misi sekolah
maka seluruh sivitas akademik sekolah harus bersikap dan berperilaku
tertentu. Untuk itu kepala sekolah harus mengembangkan budaya organisasi
yang menjadi pedoman dan panduan sikap dan perilaku semua sivitas
akademik sekolah. Budaya organisasi disini merupakan norma, nilai-nilai,
filsafat, kode etika, ritual, kebiasaan dan sebagainya dari sekolah yang harus
diterapkan dalam sikap dan perilaku sivitas akademik, yang diajarkan
kepada anggota baru dan ditegakkan pelaksanaannya secara sistematis.

3. Iklim yang kondusif. Iklim organisasi adalah persepsi positif sivitas


akademik sekolah mengenai apa yang terjadi secara rutin di dalam
lingkungan sekolah. Iklim sekolah terdiri dari iklim akademik dan iklim
sosial. Iklim akademik yaitu persepsi sivitas mengenai aktivitas
pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat serta prestasi akademik
sekolah. Sedangkan untuk iklim sosial lebih ke persepsi interaksi antara
anggota sivitas akademik sekolah.

4. Kurikulum. Kepala sekolah harus memahami kurikulum dan


mengembangkannya terus menerus secara periodik. Kurikulum harus
mencerminkan kebutuhan masyarakat mengenai kompetensi tenaga kerja
yang diperlukan dan perkembangan mutakhir ilmu pengetahuan dan
teknologi.

5. Proses pembelajaran. Sebagai pemimpin kepala sekolah maka harus


mengembangkan proses pembelajran secara terus menerus.

6. Mengembangkan fasilitas pendidikan. Kepala sekolah merencanakan dan


melaksanakan pengembangan fasilitas pendidikan serta mengalokasikan
dana untuk itu.

7. Mengembangkan manajemen sekolah. Kepala sekolah merupakan manajer


puncak dari sekolah. Ia memimpin proses perencanaan, menyusun standar-
standar dan prosedur layanan manajemen, memimpin pelaksanaan aktivitas
manajemen dan mengevaluasi hasilnya.

8. Peran manajerial. Sebagai pemimpin dan manajer puncak sekolah, kepala


sekolah melaksanakan peran manajerial.

9. Mengembangkan sumber daya manusia sekolah, seperti:

a. Mengundang seorang pakar untuk memberikan pelatihan atau lokakarya.

b. Mengirimkan mereka untuk mengikuti pelatihan di luar sekolah.

c. Melakukan studi lapangan di berbagai lembaga bisnis, pemerintahan dan


pengembangan

d. Melakukan studi banding

B. PERILAKU ORGANISASI PENDIDIKAN


Menurut Siagian (1980) yang dikutip oleh Silalahi (2016:124) dalam buku
Teori Ilmu Administrasi mengemukakan bahwa organisasi adalah setiap bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai sesuatu
tujuan bersama dan terikat secara formal dalam suatu ikatan hirarki dimana selalu
terdapat hubungan antara seorang atau sekelompok orang disebut pimpinan dan
seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.
Sedangkan menurut Bernard (1992) yang dikutip oleh Erni dan Priansa
(2018:156) dalam buku Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi mengemukakan
bahwa Organisasi merupakan sistem kerjasama antara dua orang atau lebih yang
sama-sama memiliki visi dan misi sama.
Dari teori para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah
hubungan sosial dimana setiap orang yang melakukan kerjasama dan melakukan
proses interaksi dengan seorang atau sekelompok orang lainnya untuk mencapai suatu
tujuan bersama.
Menurut Amitai Etzioni (1985), yang dikutip oleh (Silalahi, 2016:125) dalam
buku Studi Tentang Ilmu Administrasi berpendapat bahwa pada umumnya organisasi
ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut:
1. Adanya pembagian dalam pekerjaan, kekuasaan dan tanggung jawab
komunikasi yang merupakan bentuk-bentuk pembagian yang tidak dipolakan
begitu saja atau disusun menurut cara-cara tradisional, melaikan sengaja
direncanakan untuk dapat lebih meningkatkan usaha mewujudkan tujuan
tertentu.
2. Ada pengendalian usaha-usaha organisasi serta mengarahkan organisasi
mencapai tujuannya, pusat kekuasaan harus juga secara kontinu mengkaji sejauh
mana hasil yang telah dicapai oleh organisasi, dan apabila memang diperlukan
harus juga menyusun lagi pola-pola baru guna meningkatkan efisiensi.
3. Penggantian tenaga, dalam hal ini tenaga yang dianggap tidak bekerja
sebagimana diharapkan, dapat diganti oleh tenaga lain.demikian juga organisasi
dapat mengkombinasikan lagi anggotanya melalui proses pengalihan maupun
promosi.

Ciri-ciri di atas menyatakan bahwa dalam organisasi sangat berhubungan dengan


manajemen. Organisasi merupakan suatu wadah yang disusun dalam satu kelompok
untuk bekerjsama mencapai tujuan dan tanggung jawab dalam menjalankan suatu fungsi
tertentu, sementara manajemen yang mengatur dan mngelola segala hal yang ada di
organisasi.

C. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menurut Susanto (2017:16) adalah


pendidikan yang diberikan bagi anak usia (0-6 tahun) yang dilakukan dengan
memberikan rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan baik
jasmani maupun rohani agar memiliki kesiapan untuk memasuki jenjang pendidikan
berikutnya. Melalui PAUD diharapkan anak dapat mengembangkan seluruh potensi
yang dimilikinya yang meliputi perkembangan moral dan nilai-nilai agama, fisik,
social emosional, kognitif, bahasa dan seni, serta memiliki motivasi dan sikap
belajar untuk berkreasi.
Mereka memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang khusus sesuai
dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya. Pada masa ini merupakan masa
emas atau golden age, karena anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan
yang sangat pesat dan tidak tergantikan pada masa mendatang. Sesuai dengan
Undang-undang Sisdiknas tahun 2003 pasal 1 ayat 14, upaya pembinaan yang
ditujukan bagi anak usia 0-6 tahun tersebut dilakukan melalui Pendidikan anak usia
dini (PAUD).
Pendidikan anak usia dini dapat dilaksanakan melalui pendidikan formal
berbentuk taman kanak-kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA) , dan nonformal dan
informal berbentuk kelompok bermain (KB), taman penitipan anak (TPA),
sedangkan PAUD pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga
atau pendidikan bina keluarga balita dan posyandu yang kita kenal dengan satuan
PAUD sejenis (SPS).
Kegiatan pengembangan menurut Nugraha (2005:5) merupakan serangkaian
aktivitas yang disediakan untuk menfasilitasi perkembangan dan belajar anak di
Taman Kanak Kanak (TK), yang secara umum kegiatan yang dapat dilakukan di
antaranya menyediakan lingkungan kondusif bagi perkembangan dan belajar anak,
mengarahkan perilaku anak dengan kegiatan mendidik, mengajar, serta membantu
memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi anak dengan bimbingan yang
tepat.
Program Pendidikan Anak Usia Dini memberikan program layanan
pendidikan dan pengembangan anak usia dini secara holistic dan terintegrasi.
Holistik artinya simulasi/rangsangan yang diberikan pada anak usia dini tidak hanya
aspek pendidikan, melainkan juga terhadap aspek gizi dan aspek kesehatan.
Terintegrasi artinya layanan pendidikan dilaksanakan secara terpadu dengan
berbagai layanan anak usia dini yang ada di masyarakat, seperti posyandu, bina
keluarga, balita dan berbagai layanan anak usia dini lainnya.
Pendidikan anak usia dini dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses
perawatan, pengasuhan dan pendidikan pada anak dengan menciptakan suasana dan
lingkungan yang konsundusif, artinya anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang
diberikan kepadanya untuk mengetahui dan memahami pengalaman belajar yang
diperolehnya dari lingkungan. Anak dapat mengeksplorasi pengalaman melalui cara
mengamati, meniru dan bereksperimen secara berulang-ulang, dengan melibatkan
seluruh potensi dan kecerdasan anak.
Pendidikan anak usia dini memegang peranan penting dan menentukan bagi
sejarah perkembangan anak selanjutnya, karena pendidikan anak usia dini
merupakan pondasi bagi kepribadian anak. Anak yang mendapatkan pembinaan
sejak dini akan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan fisik, serta
mentalnya yang akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar, semangat kerja
serta produktifitas. Sehingga anak akan lebih mampu untuk mandiri dan
mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
Adapun tujuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menurut Sujiono
(2009:42-43) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang
menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik
(koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan
emosi, kecerdasan spiritual), sosial emosional (sikap dan perilaku serta agama)
bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahaptahap perkembangan yang
dilalui oleh anak usia dini.
Secara umum tujuan Pendidikan anak usia dini adalah mengembangkan
berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Secara khusus tujuan Pendidikan anak
usia dini adalah :
a. Agar anak percaya akan adanya Tuhan dan mampu beribadah serta mencintai
sesamanya.
b. Agar anak mampu mengelola keterampilan tubuhnya termasuk gerakan motorik
kasar dan motorik halus, serta mampu menerima rangsangan sensorik
c. Anak mampu menggunakan Bahasa untuk pemahaman Bahasa pasif dan dapat
berkomunikasi secara efektif sehingga dapat bermanfaat untuk berfikir dan
belajar.
d. Anak mampu berfikir logis, kritis, memberi alasan, memecahkan masalah dan
menemukan hubungan sebab akibat.
e. Anak mampu mengenal lingkungan alam, lingkungan social, peranan
masyarakat dan menghargai keragaman social dan budaya serta mampu
mengembangkan diri yang positif dan control diri.
f. Anak memiliki kepekaan terhadap irama, nada, berbagai bunyi, serta
menghargai karya kreatif.

D. PROFIL TK SALSABIL
Taman Kanak-kanak SALSABIIL berdiri pada tahun 2016 untuk angkatan
awal atas dorongan permintaan warga belajar jenjang Kelompok Bermain (3-4
Tahun) yang telah lama berdiri. Taman Kanak-kanak SALSABIIL dibawahi
Yayasan Salsabil Raudhah serta dinaungi oleh DKM Nurul Hidayah komplek
Arcamanik. Sebelum berdirinya TK SALSABIIL, DKM Nurul Hidayah telah
menaungi kelompok bermain SALSABIIL (3-4 tahun/berbayar) dan TK kelas B Ar-
Raudhah (untuk anak tidak mampu) untuk hamper 20 tahun. Dibawah koordinasi
divisi pendidikan DKM Nurul Hidayah dan Yayasan Salsabila Raudha
alhamdulillah untuk kelompok usia 4-6 Tahun di tahun 2019 mendapatkan izin
operasional untuk kelegalitasan layanan pendidikan formal.

Layanan pendidikan di area DKM Nurul Hidayah memiliki karakter khusus


yaitu penanaman perilaku muslim dalam diri anak-anak. Sehingga Visi TK
SALSABIIL yaitu “Melahirkan Insan Awal yang Islami, Berani dan Cerdas
melalui pribadi yang ceria, aktif dan kreatif ”. Visi dan tujuan didirikannya layanan
pendidikan formal TK SALSABIIL yaitu:
a. Memupuk jiwa dan perilaku Islami berdasarkan AL-Quran dan Sunnah Rasul.
b. Menanamkan kecintaan terhadap Al-Quran, pembiasaan melakukan
ibadah dan berakhlakul karimah terhadap anak.
c. Menyelenggarakan layanan pengembangan holistik integratif.
d. Memfasilitasi kegiatan belajar yang aktif dan menyenangkan sesuai
dengan tahapan perkembangan, minat, dan potensi anak.
e. Membangun pembiasaan perilaku hidup bersih, sehat dan berakhlak
mulia secara mandiri.
f. Membangun kerjasama dengan orang tua, masyarakat, dan lingkup
terkait dalam rangka pengelolaan PAUD yang profesional, akuntabel,
dan berdaya saing nasional.

Nama Sekolah : TK SALSABIIL


NPSN : 69990095
Jenjang Pendidikan : Taman Kanak-Kanak
Status Sekolah : Swasta
Alamat Sekolah : Jl. Paralayang No 2A Rt. 01/ Rw. 02
Kode POS : 40293
Kelurahan : Cisaranten Endah
Kecamatan : Arcamanik
Kabupaten / Kota : Kota Bandung
Provinsi : Jawa Barat
Negara : Indonesia
SK Pendirian Sekolah : 0016/PAUD/XI/2018/DPMPTSP
Tanggal SK Pendirian : 2018-11-13
Status kepemilikan : Swasta
SK Ijin Operasional : 0016/PAUD/XI/2018/DPMPTSP
Email : taman salsabiil@gmail.com
Web Sites :http://https://sites.google.com/view/tk
salsabiil/halaman-muka

Peserta Didik Taman Kanak-Kanak SALSABIIL menerima peserta didik


yang berada di sekitar komplek Arcamanik dan juga luar komplek Arcamanik.
Pada tahun ajaran 2020-2021 Taman Kanak-Kanak SALSABIIL memiliki
peserta didik Sejumlah 46 Siswa dengan 3 layanan kelompok belajar yaitu TK A
( 4-5 tahun), TK B1 dan B2 (5-6 tahun).

No Kelompok Belajar Jumlah Siswa Jumlah Guru


L P
1 TK A 7 3 1 Guru Wali
2 TK B1 9 11 1 Guru Wali
3 TK B2 9 8 1 Guru Wali

Struktur Kepengurusan TK SALSABIIL:


1. Ketua Yayasan Salsabiil Nurul Hidayah bertanggung jawab dalam:
a. Pengembangan pendidikan di TK SALSABIIL
b. Bekerjasama dengan berbagai pemangku kebijakan dalam rangka
optimalisasi sumber belajar dan sumber dana
2. Kepala TK SALSABIIL, bertanggung jawab dalam:
a. Pengembangan program Taman kanak-Kanak
b. Mengkoordinasikan guru-guru Taman kanak-kanak
c. Mengelola administratif Taman kanak-Kanak
d. Melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap kinerja guru Taman Kanak-Kanak
e. Melakukan evaluasi terhadap program pembelajaran di Taman Kanak-Kanak
3. Guru bertanggung jawab dalam:
a. Menyusun rencana pembelajaran
b. Mengelola pembelajaran sesuai dengan kelompoknya
c. Mencatat perkembangan anak
d. Menyusun laporan perkembangan anak
e. Melakukan kerjasama dengan orang tua dalam program parenting.
4. Tenaga Administrasi, bertanggung jawab dalam:
a. Memberikan pelayanan administratif kepada guru, orangtua dan peserta didik
b. Memperlancar administrasi penerimaan peserta didik
c. Mengelola sarana dan prasarana Taman Kanak-Kanak
d. Mengelola keuangan
5. Operator Sekolah, bertanggungjawab dalam:
a. mengelola aplikasi terkait Pendidikan Anak Usia Dini
b. menginput data peserta didik
c. menginput data pendidik dan tenaga pendidik
d. mengelola aplikasi sekolah

Adapun Struktur organigram di TK SALSABIIL adalah sebagai berikut.

Nama Jenis Status Jenjang


TTL Jabatan
Lengkap Kelamin Kepegawaian Pendidikan
Hapsoh M Sumedang, 24/02/1973 P GTY/PTY Kepala Sekolah S1
Evi Fathiyah Kuningan, 12/07/1969 P GTY/PTY Guru Kelas B2 S1
Nur Indah J Bandung, 22/06/1986 P GTY/PTY Guru Kelas B1 S1
Renni Lestia J Bandung, 7/12/1963 P GTY/PTY Guru Kelas A S1
Triningsih B. Lampung, 25/06/1989 P GTY/PTY Guru Kelas B S1
Nopi Siti K Bandung, 28/11/1999 P GTY/PTY Guru Kelas PG S1
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hadari. (1989). Administrasi Pendidikan. Jakarta: Haji Masagung


Daryanto. (2006). Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Nugraha, Ali. (2005). Kurikulum dan Bahan Belajar Anak TK. Jakarta: UT
Nursam. (2020). Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Kinerja
Pendidik. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume 5 No. 1
Sujiono, YN. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT. Indeks
Susanto, Ahmad. (2017). Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta :PT Bumi Aksara
Sumidio, Wahyu. (2002). Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Grafindo Persada
Wirawan. (2013). Kepemimpinan Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi, Aplikasi dan
Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai