Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM

PENINGKATAN KINERJA GURU DI SEKOLAH INKLUSI

Isronia Azizah
Karwanto
Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
Email: isronia.17010714075@mhs.unesa.ac.id

Abstrak
Tujuan penulisan artikel ilmiah ini untuk memahami, mendeskripsikan dan menganalisis
strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam peningkatan kinerja guru di sekolah inklusi.
Metode yang dilakukan dalam penulisan artikel ilmiah ini menggunakan studi kepustakaan.
Data dikumpulkan melalui kajian teks dan hasil-hasil penelitian yang relevan. Analisis data
dilakukan dengan langkah-langkah: Pertama, informasi data yang telah terkumpul
diklasifikasi berdasarkan rumusan masalah yang dikaji. Kedua, informasi data yang dikaji
secara kualitatif dianalisis dengan menggunakan analisis isi. Ketiga, berdasarkan Hasil
analisis dan interpretasi data, dilakukan pengambilan simpulan yang dilengkapi dengan
saran-saran. Hasil kajian artikel ilmiah menunjukkan bahwa strategi kepemimpinan kepala
sekolah sangat berperan penting dalam peningkatan kinerja guru. Strategi ini mencakup: (1)
pendekatan dan komunikasi yang dilakukan kepala sekolah dalam pelaksanaan: pelatihan
bagi guru pembimbing sekolah inklusif, workshop, seminar, supervisi klinis; (2)
memberikan reward serta hukuman dan; (3) pemberian motivasi.
Kata kunci: strategi kepemimpinan kepala sekolah, peningkatan kinerja guru, sekolah
inklusi

Abstract
The purpose of writing this scientific article is to understand, describe and analyze principal
leadership strategies in improving the performance inclusion schools. The method that will
be used in this scientific article is literature study. Data will be collected through text review
and relevant research results. Data analysis is carried out by the following steps: first, the
data information that has been collected is classified based on the formulation of the problem
being studied. Second, the data information studied was qualitatively analyzed using content
analysis. Third, based on the result of the analysis and interpretation of the data, conclusions
are taken principal's leadership strategy play an important role in improving teacher
performance. This strategy includes: (1) approaches and communication carry out by school
principals in implementation: training for teacher of inclusive schools, workshop, seminar,
clinical supervision, (2) provide rewards and punishments and (3) giving motivation

Keywords: principal leadership strategy, teacher performance improvement, school inclusion

PENDAHULUAN mengembangkan potensi dirinya untuk


Pendidikan merupakan langkah awal sangat memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
penting yang harus ditempuh oleh seseorang pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
untuk pembentukan individu menuju kualitas akhlak mulia, serta keterampilan yang
yang lebih baik dan berkualitas. Pendidikan diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
adalah usaha sadar dan terencana untuk negara (UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003).
mewujudkan suasana belajar dan proses Pendidikan tidak hanya berfokus pada tulisan,
pembelajaran agar peserta didik secara aktif membaca, berhitung akan tetapi pendidikan

133
Isronia Azizah & Karwanto. Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Kinerja Guru di
Sekolah Inklusi

merupakan pembentukan jati diri seseorang. memikirkan kepentingan bersama bukan


Pendidikan sendiri disini dimaksudkan sebagai kepentingan individu. maka dalam hal itu
kegiatan yang dilakukan tenaga pendidik untuk seorang pemimpin harus dapat memahami
merencanakan serangkaian kegiatan yang strategi yang baik.
meliputi pengarahan dan pengajaran di sekolah Kepemimpinan atau yang sering disebut
(Wahyudin, 2007:33), yang mana Pendidikan kepala sekolah dalam dunia pendidikan yang
sendiri tidak hanya tentang belajar, mengajar, harus mempunyai kebijakan dalam memotivasi,
mengerjakan tugas, akan tetapi pendidikan ini mengarahkan, menguatkan serta menggiatkan
adalah amanah dalam mengembangkan sumber seluruh warga sekolah yang terlibat dalam
daya manusia yang dilaksanakan secara proses pelaksanaan, peningkatan dan proses
sistematis, praktis dan berjenjang hingga belajar mengajar agar dapat terwujudkan proses
mencetak generasi yang berkualitas. Dalam pendidikan yang efektif dan efisien sehingga
memperoleh generasi yang berkualitas, artinya dapat mencapai tujuan pendidikan dan
dalam memperoleh hal itu maka dibutuhkan pelaksanaan pembelajaran yang telah
sebuah strategi, strategi ini adalah sebuah cara direncanakan. (Wulandari et al., 2009)
yang dapat menggerakkan kemampuan suatu pemimpin merupakan tolok ukur dari
lembaga untuk dapat mencapai tujuan bersama. kesuksesan dan berkembangnya suatu
Dimana strategi ini merupakan hal yang organisasi yang dipimpin. Kepemimpinan
sangat penting yang harus dimiliki institusi sendiri memuat tentang dua hal yang berbeda
untuk mendapatkan peluang-peluang dan yakni berasal dari kata pemimpin sebagai
inovasi baru (Sriwahyuni et al, 2019). Strategi subjek yang harus memiliki kecakapan dan
ini merupakan tantangan baru yang dicoba terus kemampuan tinggi dalam mengarahkan
menerus untuk mendapatkan peluang yang lembaga yang dipimpin, dan yang dipimpin
bagus dalam mencapai tujuan pendidikan. Pada sebagai objek, serta kata pimpin disini
era revolusi industri 4.0 yang mana teknologi menunjukkan kemampuan dalam mengatur,
dan informasi berkembang sangat cepat ini memotivasi, menjalankan segala hal yang ada
memerlukan sebuah strategi yang tepat karena di lingkup pendidikan secara terencana agar
strategi ini berkaitan dengan petunjuk, dapat mempengaruhi mutu lembaga pendidikan
pedoman, kegiatan dan alokasi sumber dalam itu sendiri. Makawimbang dalam Nasution
menjalankan kepemimpinan sehingga tidak (2015) menyatakan pentingnya kepemimpinan
kalah saing dan dapat memperoleh suatu tujuan juga dapat dimaksudkan sebagai sistem yang
dari organisasi tersebut. Dalam mencapai dapat mengendalikan dan memotivasi serta
strategi yang tepat Gardner dalam Suriansyah mengarahkan kegiatan kerja yang berhubungan
dan Aslamiah (2015) mengemukakan lima dengan keberlangsungan suatu aktivitas yang
kemampuan pikir yang diperlukan untuk masa bersangkutan dengan dengan para anggota tim
depan (1) the disciplined mind atau kemampuan atau staf-stafnya. Mudjito, dkk dalam (Sa’idah,
yang harus dimiliki seseorang serta pemahaman 2014) menyatakan pemimpin memiliki
lebih dalam untuk memahami bidang tertentu kekuasaan tertinggi di suatu lembaga yang
yang telah dipelajari untuk memecahkan mana pada kekuasaan ini pemimpin harus
masalah segala hal sehingga menjadi sesuatu memberikan contoh yang dapat ditiru sehingga
yang dominan pada seseorang; (2) the dapat mempengaruhi orang lain dalam
synthesizing mind atau keahlian yang dimiliki bertindak. Di dalam dunia pendidikan
individu yang mampu untuk menyadari sesuatu kepemimpinan di dalamnya disebut dengan
informasi secara rasional, mengumpulkan kepala sekolah yang mana pimpinan sekolah ini
informasi secara terstruktur dan dapat memiliki kewajiban yang besar dalam
mensintesiskan berbagai informasi; (3) the memperoleh suatu keberhasilan sekolah yang
creating mind atau kompetensi yang dimiliki dipimpinnya, serta dapat mencetak budaya
individu dalam mengidentifikasikan informasi pendidikan yang berkualitas yang mampu
yang telah dipahami untuk memecahkan sebuah menciptakan kesuksesan pada tenaga pendidik
permasalahan yang ada; (4) the respectful mind dan kependidikan serta peserta didik yang ada
atau berpikir secara terbuka dan dapat dalam sekolah tersebut.
menerima pendapat orang lain; (5) the ethical Pimpinan Sekolah sebagai manajer sekolah
mind atau kemampuan individu untuk yang memiliki jabatan tertinggi dalam
menggerakkan hati nurani dalam menjunjung mengelola suatu lembaga yang dipimpinnya
tinggi nilai-nilai etika yang ada dengan tersebut memiliki dorongan yang sangat tinggi

134
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 09 Nomor 01 Tahun 2021, 133-143

yang dapat menentukan keberhasilan Keberhasilan suatu lembaga sekolah tidak


lembaganya, yang dimana harus memiliki bakat hanya melihat pada siapa yang memimpin, akan
dalam menjalankan administrasi, memiliki tetapi keberhasilan suatu sekolah juga
keterikatan yang tinggi terhadap bawahan serta tergantung pada peningkatan kinerja guru.
memiliki keluwesan dalam menjalankan tugas- Lunenburg dan Ornstein dalam Setiyati (2014),
tugasnya. Uray dalam Hanim et al., (2020). mengatakan dalam memperoleh kinerja guru
Peran leadership yaitu sebagai kekuatan yang yang berkualitas maka peran seorang pemimpin
dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas sangat berpotensi besar sebagai dorongan untuk
dalam mencetak dan menghasilkan sumber meningkatkan kinerja dengan leadership role,
daya manusia yang dapat bersaing serta unggul managerial role, curriculum and instructional
dalam hal akademik maupun non akademik role. Strategi kepemimpinan kepala sekolah
serta memiliki karakter yang baik dalam adalah kegiatan yang memiliki beberapa taktik
meningkatkan mutu kualitas sekolah yang dalam mengatasi segala hal permasalahan,
dipimpinnya, maka dalam hal tersebut kepala tantangan, dan kendala dengan menggunakan
sekolah harus memiliki kompetensi yang sumber daya sekolah, dalam meningkatkan
tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan kompetensi guru untuk mencapai suatu tujuan
Nasional (Permendiknas) Nomor 35 Tahun pada sekolah untuk mencapai tujuan sekolah
2010 tentang petunjuk teknik jabatan fungsional (Fakhrunnisa dalam Aryawan, 2019). Guru
guru dan angka kreditnya bahwa efektivitas memiliki tugas yang cukup berat dalam
kepala sekolah dinilai angka kreditnya dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai seorang
kompetensi: (1) kepribadian dan sosial, (2) pendidik dan bagi kualitas pendidikan karena
kepemimpinan pembelajaran, (3) guru yang bertindak langsung sebagai agen
pengembangan sekolah, (4) manajemen sumber pembelajaran dan berinteraksi langsung dengan
daya, (5) kewirausahaan sekolah, (6) supervisi peserta didik yang secara tidak langsung jika
pembelajaran. Sebagai penanggung jawab di guru memiliki kompetensi yang buruk akan
dalam lembaga pendidikan kepala sekolah berpengaruh besar terhadap peserta didik.
dituntut dalam meningkatkan mutu pendidikan Dalam UU RI No.1 Tahun 2005 pada pasal
didalam sekolah tersebut, dimana pemimpin 10 menjelaskan tentang kompetensi yang harus
harus memahami tentang tugas-tugas yang akan dimiliki guru yaitu meliputi (1) kompetensi
dikerjakan dalam memperoleh kesuksesan pedagogik (2) kompetensi kepribadian (3)
dalam memimpin. Menurut Wahjosumidjo kompetensi sosial (4) kompetensi profesional,
(2003:97) menjelaskan beberapa tugas yang keempat kompetensi tersebut harus dimiliki
harus dipahami pimpinan sekolah ialah (a) oleh guru. sebagai seorang tenaga pendidik
pimpinan sekolah bertindak dengan dan melalui profesional yang tidak sekadar mengajarkan
orang lain, yang dimaksud adalah pimpinan pendidikan formal, akan tetapi juga pendidikan
sekolah tidak hanya berinteraksi atau karakter, pendidikan moral dan pendidikan lain-
berhubungan dengan peserta didik, guru dan lainnya. Peran guru dalam meningkatkan
staf di sekolah yang dipimpin melainkan kepala kualitas dan kuantitas sebagai pendidik,
sekolah sebagai penjamin lembaga sekolah pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih,
yang harus dapat berinteraksi dan bekerja sama penilai dan pengevaluasi dari peserta didik
dengan pihak-pihak lain dan bersosialisasi tercantum dalam UU No. 14 Tahun 2005.
dengan kepala sekolah lain; (b) Kepala sekolah Maka dalam hal tersebut kinerja guru perlu
memiliki kewajiban yang mampu untuk ditingkatkan kembali agar dapat
mempertanggungjawabkan segala tindakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang
aktivitas yang dilakukan oleh bawahannya; (c) sesuai dengan tujuan pendidikan sendiri.
Dalam memimpin suatu lembaga pendidikan Menurut Octavia (2019) kinerja guru sangat
kepala sekolah akan menemukan berbagai penting untuk diperhatikan, dievaluasi dan
macam persoalan yang mana harus mampu ditingkatkan kualitasnya karena guru
menghadapi berbagai macam persoalan tersebut mengemban tugas profesional, peningkatannya
dengan memberikan solusi yang sistematis; (d) perlu dilakukan oleh pemerintah maupun oleh
Kepala sekolah harus berpikir secara analitis guru itu. Perubahan zaman sangat berpengaruh
dan konseptual; (e) Kepala sekolah sebagai besar dalam proses pendidikan terutama pada
leader yaitu sebagai penengah dan jembatan kegiatan pembelajaran, yang dimana guru
untuk seluruh warga sekolah. sebagai seseorang yang berperan langsung
terhadap peserta didik harus selalu siap untuk

135
Isronia Azizah & Karwanto. Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Kinerja Guru di
Sekolah Inklusi

menciptakan inovasi, kreatifitas dan skill yang intelektual, bahasa, termasuk anak-anak
lebih bagus lagi agar peserta didik tidak berkebutuhan khusus atau penyandang cacat,
ketinggalan dalam mengikuti perkembangan anak jalanan serta anak-anak lain yang
pendidikan yang ada. membutuhkan pendidikan. Statement dalam
Dalam meningkatkan kinerja guru adapun Rohayah dan Hanafi, (2015) Pendidikan
faktor yang dapat mempengaruhi menurut Inklusif yaitu suatu paradigma baru yang
Yamin dan Maisah (2010:43) yaitu; (1) Faktor memiliki maksud sebagai kebutuhan
personal atau individual, dalam faktor ini yang pemenuhan hak azazi manusia tanpa adanaya
mempengaruhi peningkatan kinerja guru adalah pembedaan diskirminasi dengan memberikan
memiliki kemahiran atau keahlian khusus, sutau pendidikan yang berkualitas yang dapat
keterampilan khusus, kompetensi, memiliki dirasakan semua anak tanpa pengecualian,
tingkat kepercayaan yang tinggi dalam sehingga semua peserta didik dapat
menunjukkan ke profesionalismenya, memiliki mengembangkan potensi yang dimiliki
dorongan motivasi dan komitmen yang tinggi (Sudarto, 2016). Hal ini sangat menarik dalam
yang dimiliki individu, (2) Faktor dunia pendidikan yang membuat sangat
kepemimpinan dalam hal ini pemimpin sebagai pentingnya kualitas kinerja guru dalam sekolah
pendorong motivasi dan pembimbing tertinggi inklusif ini, yang artinya guru harus memiliki
yang memberikan dorongan semangat, arahan, kemampuan serta kreativitas tinggi dalam
pemberian hadiah dan hukuman serta dukungan menghadapi siswa yang memiliki kebutuhan
kerja kepada guru; (3) Faktor tim, pada faktor khusus dan siswa yang tidak memiliki
ini dukungan teman sejawat, kepercayaan serta kebutuhan khusus untuk digabungkan pada satu
kekompakan pada tim sangat berpengaruh pada pembelajaran.
peningkatan kinerja guru (4) Faktor sistem,
faktor ini meliputi ketersediaan fasilitas METODE
pendukung pekerjaan atau kinerja guru, Metode yang dilakukan dalam penulisan
bagaimana budaya atau kultur organisasi yang artikel ilmiah ini memanfaatkan studi
diterapkan dalam sekolah serta struktur dan kepustakaan. Dengan mengumpulkan data
proses pemecahan masalah dalam organisasi (5) melalui kajian teori. dan Hasil-Hasil penelitian
Faktor kontekstual, meliputi perubahan- yang relevan. Analisis data dilakukan dengan
perubahan yang terjadi pada lingkungan baik di langkah-langkah: Pertama, informasi data yang
dalam (internal) sekolah maupun dari luar sudah terkumpul diklasifikasi mengikuti
(eksternal) sekolah yang dapat menumbuhkan rumusan masalah yang telah dikaji, kemudian
motivasi kerja guru informasi data yang sudah dikaji secara
Pada berkembang nya zaman pada era 4.0 kualitatif dianalisis dengan menggunakan
ini pendidikan terjadi perubahan yang baik, analisis isi, dan yang terakhir berdasarkan hasil
dimana pada perubahan ini beberapa sekolah dari analisis dan interpretasi data dilakukan
menerapkan sekolah inklusi atau yang lebih pengambilan kesimpulan yang telah dilengkapi
dikenal dengan sekolah perpaduan antara dengan saran-saran.
peserta didik reguler dengan peserta didik
disabilitas dalam satu kelas. Kementerian HASIL DAN PEMBAHASAN
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Hasil
mengeluarkan program dalam penyelenggaraan Hasil penelitian Toharudin (2017)
pendidikan inklusif pasal 6 yang berbunyi: 1) menunjukkan bahwa pada kegiatan rekrutmen
Pemerintah Kabupaten/Kota menjamin Guru Pembimbing Khusus ini memiliki
terselenggaranya pendidikan inklusif sesuai prosedur khusus yaitu dengan menggunakan
dengan kebutuhan siswa inklusif didik 2) guru Pembimbing Khusus yang sudah ada
Pemerintah Kabupaten/Kota menjamin dengan mempertimbangkan kompetensi
tersediannya sumber daya pendidikan inklusif gurunya. Rekrutmen ini dilakukan secara
pada satuan pendidikan inklusif 3) Pemerintah terbuka dengan melibatkan keseriusan guru,
dan Pemerintah Provinsi membantu kompetensi standar nasional serta
tersediannya sumber daya pendidikan inklusif. menggunakan ijazah minimal sarjana. Taktis
Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang dalam meningkatkan kualitas GPK yaitu
mengakomodasi seluruh anak yang memiliki dengan menggunakan kegiatan pelatihan,
hak pendidikan tanpa mempedulikan bagaimana pendampingan teman sejawat, meningkatkan
kondisi fisik, emosional, kemampuan sarana prasarana, meningkatkan pengetahuan

136
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 09 Nomor 01 Tahun 2021, 133-143

dan keterampilan yang dimiliki serta dapat berjalan dengan sesuai yang telah
membagikan berbagai macam penghargaan bagi diterapkan kemudian visi tersebut dijadikan
guru yang memiliki berbagai macam prestasi sebagai pedoman dalam mengendalikan dan
dan memberikan sanksi hukuman untuk guru mengatur sekolah yang terakhir yaitu dengan
yang bermalas-malasan. berfokus pada kegiatan proses pemebelajaran di
Hasil penelitian Apriastuti dan Mita (2014) kelas dan kinerja guru.
menunjukkan bahwa pada (1) penyusunan Hasil penelitian Andini et al., (2018)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menunjukkan bahwa adanya dengan adannya
tenaga pendidik khusus pada guru pembimbing pemahaman dalam berfikir untuk memenuhi
khusus membuat RPP beserta silabus dengan kebutuhan peserta didik inklusi, sehingga
metode modifikasi untuk siswa berkebvutuhan pemimpin dapat menyediakan dan membentuk
khusus dan guru pembimbing khusus tidak lingkungan yang bisa menerima semua anak
membuat program pembelajaran individual. (2) sebagai bagian dari warga sekolah kemudian
dalam proses pemeblajaran dikelas guru pemimpin sebagai aktor dalam sekolah tersebut
pembimbing khusus mengutamakan pada RPP memiliki inovasi-inovasi atau strategi dalam
yang telah dimodifikasi dan media di dalam pelaksanaan sekolah inklusif.
kelas, guru pembimbing khusus hanya berperan Hasil penelitian Shela dan Desi (2017)
sebagai pendamping dikelas saja. (3) adanya membuktikan bahwa dalam meningkatkan
pelaksanaan evaluasi sebagai bentuk pelaporan kualitas guru yang berkualitas upaya yang
hasil evaluasi siswa berkebutuhan khusus dilakukan kepala sekolah yaitu dengan
berupa raport. meningkatkan standar pemilihan guru dalam
Hasil penelitian Wafiana et al., (2020) proses rekrutmen dengan berlandas pada guru
menunjukkan bahwa adanya dengan strategi yang memiliki latar belakang pendidikan yang
pemimpin dalam sekolah inklusif maka sekolah beraneka ragam, mengutamakan kebutuhan
cukup sukses dalam pengimplementasian guru, membuat perencanaan program-program
penyelengaraan pendidikan inklusi, akan tetapi yang akan dijalankan untuk meningkatkan
ada beberapa hambatan yang masih terjadi kualitas guru dengan mengadakan berbagai
dalam proses penyelengaraan ini, selanjutnya macam pelatihan workshop, training, sharing,
yaitu dalam peningkatan mutu dan seminar diklat, lomba APE antar guru serta
pengimplementasian sekolah inklusif sekolah memberikan motivasi dan dorongan yang penuh
lebih mengutamakan dan mengoptimalkan guru untuk guru yang berkinerja rendah agar
pembimbing khusus dalam menangani anak memiliki semangat tinggi untuk maju.
berkebutuhan khusus, yang terakhir yaitu Hasil penelitian Tausyadi (2019)
adanya tantangan yang dihadapi sekolah dalam menunjukkan bahwa strategi kepala sekolah
penyelenggaraan sekolah inklusif ini yaitu dalam meningkatkan etos kerja guru (1)
sekolah lebih berpatokan pada penyediaan perencanaan dengan mengatur sesuai visi, misi
program pengembangan potensi anak dan tujuan sekolah (2) pengorganisasian dengan
berkebutuhan khusus saja. membagi tugas guru sesuai dengan bidang ilmu
Hasil penelitian Karweti (2010) menyatakan masing-masing (3) pelaksanaan dengan
bahwa dalam hal ini secara keseluruhan bahwa memberikan bimbingan kepada guru agar
kemampuan manajerial seorang kepala sekolah melakukan pekerjaan sesuai uraian tugas
dan kemampuan manajerial kepala sekolah masing-masing (4) pengawasan dengan
serta motivasi kerja yang diberikan dari mengontrol kegiatan pembelajaran yang sudah
pemimpin kepada guru berpengaruh terhadap berjalan dan absensi guru (5) pengevaluasian
kinerja guru SLB di Kabupaten Subang sebesar dengan menilai hasil kerja guru, bagi guru yang
54.5%, sisanya 45.5% pengaruh dari faktor lain, berprestasi diberikan reward dan guru yang
contoh iklim organisasi sekolah, etos kerja, lemah kinerjanya diberikan pembinaan khusus.
budaya organisasi, kinerja kepala sekolah, Hasil penelitian Rohayah dan Hanafi (2015)
kepuasan, loyalitas, pelayanan, negosiasi, mutu menunjukkan (1) kondisi faktual kebijakan
dan lain-lain. kepala sekolah dengan adanya (a) penerimaan
Hasil penelitian Aisyah dan Badrudin (2019) peserta didik melalui tahapan observasi dan tes
membuktikan bahwa dalam peningkatan mutu IQ oleh psikolog, (b) merekrut guru yang
pendidikan pada sekolah inklusif maka kepala berlatar belakang pendidikan luar biasa, (c)
sekolah memiliki pemikiran yaitu dengan penyesuaian kurikulum bagi peserta didik
kewajiban dengan mengharuskan visi sekolah berkebutuhan khusus, (d) metode mengajar

137
Isronia Azizah & Karwanto. Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Kinerja Guru di
Sekolah Inklusi

disesuaikan dengan karakteristik anak dan Hasil penelitian Irvine et al., (2010) yang
pendanaan sekolah inklusif berjalan secara didapat bahwa strategi yang dilakukan
mandiri dan (e) sarana prasarana adalah pemimpin dalam mendukung sekolAh inklusi
mendirikan beberapa bangnan yang mudah yaitu dengan memberikan kontribusi yang
dijangkau. Kemudian Hasil penelitian ini tinggi antara tenaga pendidik dan peserta didik
menunjukan (2) peran kepala sekolah dalam dalam mengimplemtasikan efektif profesional
pengambilan kebijakan penyelenggaraan pengembangan, yang hasilnya berimplikasi
pendidikan inklusif yaitu (a) sebagai educator, pada persiapan kepemimpinan sekolah
melakukan pembinaan kepada guru tentang Hasil penelitian Finnigan (2012) yang
pendidikan inklusif, (b) sebagai manajer adalah didapat bahwa kepemimpinan kepala sekolah
konsistensi manajemen kepala sekolah dalam sangat penting untuk membalikkan sekolah
pendidikan inklusif (c)sebagai administrator yang berkinerja rendah, implikasinya termasuk
adalah secara mandiri dalam pendanaan mengembangkan kebijakan untuk
pendidikan inklusif, (d) supervisor adalah mempekerjakan kepala sekolah dengan rekam
menilai guru dan pendamping anak jejak yang terbukti dan meningkatkan kapasitas
berkebutuhan khusus, (e) sebagai leader adalah kepala sekolah saat ini untuk memastikan
pemimpin dan pengambil kebijakan dalam bahwa mereka dapat mendukung serta
melaksanakan pendidikan inklusif (f) sebagai memotivasi guru di sekolah berkinerja rendah
inovator memberikan keantusiasan peserta didik Hasil penelitian Garrison-Wade et al.,
dan guru dalam menyukseskan pendidikan (2007) yang didapat yaitu untuk meningkatkan
inklusif. pengajaran bagi semua pelajar sangat penting
Hasil penelitian Pratiwi (2015) untuk merekrut dan mempertahankan guru
menunjukkan bahwa dalam memajukkan model pendidikan khusus, serta program persiapan
sekolah inklusif guru sebagai tenaga penddiik administrator di Universitas Barat merancang
merupakan strategi dalam mengurangi dan melakukan penelitian untuk menentukan
tantangan penyelengaraan sekolah inklusi. seberapa baik kepala sekolah untuk
Peran pemimpin untuk hal ini yaitu meningkatkan pengajaran bagi semua pelajar.
memberikan dorongan kepada guru dalam Hasil Lyons et al., (2016) yang didapat yaitu
bentuk pemberian materi atau pelatihan (1) pembelajaran dan hubungan diidentifikasi
pelatihan tentang anak berkebutuhan khusus. sebagai aspek pengalaman sekolah yang paling
Kemudian komitmen, pengetahuan serta bermakna dan dihargai (2) analisi menunjukkan
pengalaman guru kelas reguler juga sangat komitmen yang kuat terhadap inklusi di semua
penting dalam meningkatkan kesadarannya tingkatan (3) tanggung jawab guru kelas untuk
dalam mengembangkan sekolah inklusi. semua siswa yang efektif (4) semua peserta
Hasil penelitian Schulze dan Boscardin berbicara panjang lebar tentang pentingnya
(2018) menunjukkan bahwa pengalaman pendekatan tim untuk mendukung siswa dan
pendidikan khusus sebelumnya bukanlah sesamanya.
prediktor persepsi kepemimpinan selanjutnya. Hasil penelitian Carter dan Abawi (2018)
Serta kepala sekolah dengan dan latar belakang yang didapat wawasan diyakini oleh kepala
pendidikan khusus mengikuti jalur sekolah dan kepala pendidikan khusus tentang
perkembangan. inklusi, dan para pemimpin ini bekerja dengan
Hasil penelitian Hartiwi et al., (2020) yang staf untuk menanamkan praktik inklusif.
didapat yaitu adanya pengaruh yang signifikan Hasil penelitian Mullen dan Hutinger (2019)
antara guru bersertifikat dan kepemimpinan pendekatan yang digunakan kepala sekolah
kepala sekolah baik secara parsial maupun untuk memfasilitasi guru pembelajaran dan
simultan terhadap kinerja guru sekolah dasar. prestasi siswa dengan strategi pengembangan
Besarnya pengaruh guru bersertifikat terhadap profesional dan pembaruan sekolah.
kinerja guru sebesar 48,2% sisanya 51,8% Hasil penelitian Ainscow dan Kaplan (2004)
dipengaruhi oleh faktor lain. yang didapat yaitu memberikan dukungan yang
Hasil Hoppey dan McLeskey, (2013) yang kuat untuk kemajuan sekolah inklusi dengan
didapat bahwa kepala sekolah memandang strategi pemberian rangsangan agar dapat
peran utamanya sebagai “melumasi mesin meningkatkan standar perkembangannya.
manusia” atau memberikan dukungan kepada
Pembahasan
guru agar mereka dapat melakukan pekerjaan
terbaiknya.

138
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 09 Nomor 01 Tahun 2021, 133-143

Berdasarkan pemaparan penelitian yang memiliki mutu atau kualitas yang dapat
relevan di atas dapat dipahami bahwa strategi bersaing pada era ini dan berikutnya.
kepemimpinan kepala sekolah dalam Menurut Marianita (2019) seorang
meningkatkan kinerja guru di sekolah inklusif leadership harus memiliki berbagai taktik yang
memiliki pengaruh yang besar dalam proses dapat digunakan sebagai cara dalam
peningkatan kualitas kinerja guru. peningkatan meningkatkan kinerja guru terutama pada guru
ini dilakukan oleh leader dengan menggunakan yang masih memiliki kinerja sangat rendah
berbagai macam strategi yang tepat agar dapat yang belum sesuai dengan kompetensi yang
menciptakan guru yang sesuai dengan harus ada pada guru seperti malas dalam
kompetensinya. Pimpinan sekolah sebagai mengajar, kurang kedisiplinan. Sehingga dalam
seorang pemimpin diharuskan untuk selalu memecahkan permasalahan tersebut kepala
berfikir kritis untuk mencapai strategi-strategi sekolah memiliki strategi agar guru yang
dalam mengembangkan sekolah yang bersangkutan dapat merubah kinerjanya yang
berkualitas serta dapat meningkatkan kinerja buruk menjadi kinerja yang berkualitas secara
guru yang berkompeten. optimal. Dengan hal tersebut taktik dalam
Sumarno (2015) mengatakan bahwa untuk meningkatkan kinerja tidak hanya dilakukan
menjalankan strategi kepemimpinan seorang pada kepala sekolah, akan tetapi guru juga
pimpinan sekolah harus dapat menciptakan diharapkan memiliki taktik dalam menghadapi
sinergi serta harmoni sehingga dapat memiliki kinerjanya yang kalah dengan teman
relasi baik interpersonal yaitu dengan memiliki sejawatnya. Kesungguhan dan keseriusan
hubungan yang harmonis antara warga sekolah pemimpin dalam melakukan strategi akan
serta hubungan dengan orang tua berdampak pada kualitas kinerja guru. Artinya
siswa,sehingga dapat meningkatkan mutu pada poin tersebut, guru mencontoh dan meniru
sekolah dan dapat meningkatkan kualitas semua yang ada pada seorang pimpinannya atau
kinerja guru. Dalam mencapai strategi kepala sekolah.
peningkatan kinerja guru tersebut tidak sekadar Keaktifan seorang guru dalam meningkatkan
dilaksanakan oleh pimpinan kepala sekolah kinerja dapat dilihat dari bagaimana kecakapan,
saja, akan tetapi dukungan dari guru sangat dan keberhasilan yang digunakan kepala
penting untuk pengimplementasian startegi, sekolah dalam peningkatan kinerja guru.
karena guru merupakan ujung tombak dari Menurut Susanto (2016) usaha kepala sekolah
keberhasilan suatu pendidikan. dalam memajukan dan meningkatkan mutu
Pada penelitian Mukhtar (2015) pimpinan kualitas guru di sekolah yaitu dengan upaya
sekolah sebagai seorang yang bertanggung menciptakan suasana kerja yang
jawab besar wajib memiliki kepribadian yang menyenangkan, aman dan menantang sehingga
efektif yang mampu memahami berbagai dapat mendorong guru-guru beserta staf sekolah
persoalan dan kondisi tenaga pendidik dan lainnya untuk selalu mengembakan potensinya
tenaga kependidikannya serta memiliki inovasi dalam melaksanakan tugas. Dalam mewujudkan
dalam menciptakan program jangka panjang kinerja guru yang berkualitas, strategi yang
dan jangka pendek untuk menciptakan mutu dimiliki oleh kepala sekolah tidak berupa
pendidikan yang berkualitas serta sanggup tekanan dan ancaman yang membuat guru
dalam mengambil keputusan yang tepat dan enggan untuk melakukan pelatihan-pelatihan
mampu berkomunikasi secara baik dengan dan membuat kinerja semakin rendah. Maka
seluruh warga sekolah baik internal maupun dalam hal itu kepala sekolah selain sebagai
eksternal. pemimpin juga sebagai supervisor yang
Djafri (2017) mengatakan pimpinan sekolah melakukan pendekatan kepada guru agar dapat
memiliki peran sangat besar sebagai memahami karakteristik setiap guru sehingga
pembimbing penentu arah kebijakan menuju mendatangkan suasana yang nyaman dan guru
kesuksesan sekolah dan pendidikan yang luas. dapat memotivasi dirinya agar dapat
Di era revolusi 4.0 yang sudah menggunakan meningkatkan kompetensi yang dimiliki.
kecanggihan teknologi ini menghadapkan Motivasi ini stimulus yang keberadaannya ada
lembaga pendidikan untuk dapat memiliki pada diri seorang yang mana berhubungan
strategi dalam menghadapi tantangan,tantangan dengan perilaku individu maupun pada perilaku
yang dihadapi oleh dunia pendidikan adalah organisasi. Menurut Sumantri dalam Karweti
menghasilkan generasi penerus bangsa yang (2010) menjelaskan bahwa motivasi melibatkan
3 komponen yang dimana kompenonen ialah,

139
Isronia Azizah & Karwanto. Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Kinerja Guru di
Sekolah Inklusi

(1) dorongan daya energi pada perilaku manusia sama maka pimpinan sekolah harus melakukan
(2) dorongan arah energi pada perilaku manusia strategi yang dapat meningkatkan kualitas
dan (3) bagaimanapun perilaku tersebut dpaat pendidikan inklusif yang sudah direncanakan.
dipertahankan. Dalam modifikasi ini guru pembimbing khusus
Pimpinan sekolah perlu mempunyai strategi memiliki peran sebagai konsultan bagi
yang cocok dalam memberikan stimulus pimpinan sekolah, guru kelas atau guru bidang
dorongan pada guru dalam melakukan studi atau orang tua anak berkebutuhan khusus,
kewajiban dan tugasnya sebagai tenaga sebagai konsultan guru pembimbing khusus
pendidik. Strategi yang dapat dilakukan kepala berfungsi menasehati mengenai kurikulum,
sekolah dalam melakukan motivasi dapat maupun permasalahan dalam mengajar anak
berupa memberikan seminar, workshop, berkebutuhan khusus (Toharudin & Munawir,
supervisi klinis, pelatihan-pelatihan, 2020). Dalam hal tersebut sama dengan
memberikan penghargaan dan memberikan pendapat Toharudin (2017) pada sekolah SDN
hukuman. Hal ini sejalan dengan pendapat kalierang 03 mengatakan bahwa strategi kepala
Mulyasa dalam Mukhtar (2015) menyebutkan sekolah dalam meningkatkan kualitas guru
ada beberapa prinsip-prinsip yang dapat yaitu dengan adanya (1) pemberian pelatihan
diterapkan oleh Pimpinan Sekolah dalam pada guru terutama pada guru yang berkinerja
meningkatkan kemampuan profesionalnya (1) rendah dengan memberikan tutor yang harus
tenaga pendidik dan kependidikan akan dapat diikuti oleh setiap guru; (2) kerjasama antar
memotivasi dirinya sendiri jika dalam suasana teman sejawat dalam mendampingi proses
bekerja yang menarik dan nyaman sehingga pembimbingan khusus agar dapat menciptakan
mampu bekerja secara giat (2) rancangan keefektifitasan dalam mengajar dikelas; (3)
kegiatan perlu adanya transparansi kegiatan penunjang dalam sarana prasarana yang
yang jelas dan setelah itu diinformasikan dibutuhkan para tenaga pendidik dan
kepada para tenaga pendidik dan kependidikan kependidikan pembimbing khusus (4)
tentang kegiatan yang akan diadakan sehingga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
para tenaga pendidik dan kependidikan yang telah dimiliki (5) memberikan
mengetahui secara jelas tujuan kegiatan saat ia penghargaan dan sanksi hukuman. Dengan
bekerja. Selain itu dalam proses ini juga wajib adanya pelatihan khusus yang diadakan oleh
melibatkan tenaga pendidik dan kependidikan kepala sekolah untuk guru yang belum
dalam proses penyusunannya (3) proses memiliki kemampuan dalam menghadapi anak
evaluasi juga wajib diterapkan untuk berkebutuhan khusus dapat meningkatkan
memberitahu bagaimana kemajuan hasil dari kualitas kinerja guru pada sekolah tersebut.
setiap pekerjaan yang dilakukan oleh para
tenaga pendidik dan tenaga (4) taktik dalam PENUTUP
memberikan reward (hadiah) lebih sering Kesimpulan
diberikan kepada tenaga pendidik dan Berdasarkan uraian di atas dapat
kependidikan daripada hukuman, akan tetapi disimpulkan. Pertama, strategi kepemimpinan
hukuman juga diperlukan untuk mendorong kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja
dirinya agar lebih maju (5) adanya rapat yang guru di sekolah inklusi sangat berdampak
diselenggarakan pimpinan untuk positif dalam meningkatkan kualitas
mengidentifikasikan apa saja kebutuhan yang pendidikan. Kedua, strategi yang dapat
belum menunjang guru dalam proses meningkatkan kinerja guru, yaitu kemauan dan
peningkatan kinerja guru. menyampaikan rasa keseriusan kepala sekolah dalam menerapkan
tentram serta memberitahukan bahwa pimpinan strategi sehingga berdampak besar dalam
sekolah mengawasi para kondisi tenaga peningkatan kinerja. Hal ini memunculkan rasa
pendidik dengan sedemikian rupa agar tanggung jawab yang tinggi dalam mencapai
mendapatkan kepuasan dalam pekerjaan. profesionalisme guru. Ketiga, kepala sekolah
Peningkatan kualitas kinerja guru merupakan memiliki cara berpikir kritis dalam
hal yang penting dalam mensukseskan tujuan meningkatkan kinerja guru sehingga dapat
pendidikan, khususnya pada sekolah inklusi. mewujudkan guru yang memiliki berbagai
Kualitas kinerja guru dalam sekolah inklusi macam kompetensi dalam upaya meningkatkan
sangat perlu diperhatikan. Artinya, dalam kualitas pendidikan di sekolah inklusi.
modifikasi anak normal dan anak berkebutuhan Saran
khusus di dalam metode pembelajaran yang

140
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 09 Nomor 01 Tahun 2021, 133-143

Saran-saran dalam penulisan artikel ilmiah Kepala Sekolah di Era Revolusi Industri
ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Pertama, 4.0 Berlandaskan Pada Konsep Panca
bagi kepala sekolah, hendaknya lebih berfikir Upaya Sandhi.Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial.
kritis dan memiliki grand desain, roadmap dan
Carter, S., & Abawi, L.-A. (2018). Leadership,
perencanaan baik perencanaan operasional
Inclusion, and Quality Education for All.
maupun perencanaan strategis dalam upaya
Australasian Journal of Special and
meningkatkan kualitas kinerja guru. Karena
Inclusive Education, 42(01), 49–64.
strategi yang tepat, sangat menentukan
https://doi.org/10.1017/jsi.2018.5
keberhasilan suatu sekolah dalam menciptakan
mutu pendidikan yang berkualitas untuk peserta Djafri, N. (2017). Manajemen Kepemimpinan
didik. Kedua, Bagi peneliti selanjutnya pada Kepala Sekolah (T. Arifin (ed.); CV
penelitian-penelitian ke depan, tema-tema yang BUDI UT). Deepublish Publisher All
perlu dibahas untuk peneliti selanjutnya adalah: Right Reserved.
(a) strategi kepemimpinan kepala sekolah https://books.google.co.id/books?id=KUk
dalam peningkatan kinerja tenaga administrasi wDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=
sekolah; (b) strategi kepemimpinan kepala strategi+kepemimpinan+kepala+sekolah&
sekolah dalam peningkatan kinerja tenaga hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj-46Pv1-
perpustakaan; (c) strategi kepemimpinan kepala LtAhUPcCsKHU1dDwEQ6AEwAnoECA
sekolah dalam peningkatan kinerja tenaga UQAg#v=onepage&q=strategi
laboratorium; (d) strategi kepemimpinan kepala kepemimpinan kepala sekolah&f=false
sekolah dalam peningkatan kinerja sekolah; (e) Finnigan, K. S. (2012). Principal Leadership In
strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam Low-Performing Schools: A Closer Look
peningkatan prestasi akademik dan non Through The Eyes Of Teachers.
akademik siswa; (f) strategi kepemimpinan Education and Urban Society, 44(2), 183–
kepala sekolah dalam peningkatan kinerja 202.
penggunaan sarana-prasarana; (g) strategi https://doi.org/10.1177/001312451143157
kepemimpinan kepala sekolah dalam 0
peningkatan kinerja komite sekolah.
Garrison-Wade, D., Sobel, D., & Fulmer, C.
DAFTAR PUSTAKA (2007). Inclusive Leadership: Preparing
Principals for the Role that Awaits Them.
Ainscow, M., & Kaplan, I. (2004). Using
Educational Leadership and
Evidence to Encourage Inclusive School
Administration: Teaching and Program
Development: Possibilities and
Development, 19, 117–132.
Challenges. Educational Annual
Conference. Hanim, Z., Sari, D. S., & Soe, R. (2020). Jurnal
Manajemen Pendidikan Kebijakan
Aisyah, S., & Badrudin, B. (2019). Manajemen
Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam
Kepemimpinan Kepala Sekolah Efektif
Meningkatkan Efektivitas Kinerja Guru
Pada Sekolah Inklusif. Jurnal Isema :
Principal’s Leadership Policy in
Islamic Educational Management, 1(1),
Improving the Effectiveness of Teacher
67–76.
Performance. Jurnal Manajemen
https://doi.org/10.15575/isema.v1i1.4986
Pendidikan, 2(1), 43–60.
Andini, D. W., Rahayu, A., Budiningsih, C. A., https://journal.uny.ac.id/index.php/jmp/art
& Mumpuniarti, M. (2018). Pandangan icle/view/30672/13501
Kepala Sekolah Mengenai Pendidikan
Hartiwi, H., Kozlova, A. Y., & Masitoh, F.
Inklusif dan Anak Berkebutuhan Khusus
(2020). The Effect of Certified Teacher
Di Sekolah Dasar Diy. Taman Cendekia:
and Principal Leadership Toward
Jurnal Pendidikan Ke-SD-An, 2(2), 247.
Teachers’ Performance. International
https://doi.org/10.30738/tc.v2i2.3142
Journal of Educational Review, 2.
Apriastuti & Mita, N. (2014). Manajemen
Hoppey, D., & McLeskey, J. (2013). A Case
Sekolah Inklusi di SD Negeri Babatan V
Study of Principal Leadership in an
Surabaya. Inspirasi Manajemen
Effective Inclusive School. Journal of
Pendidikan, 3(3), 156–167.
Special Education, 46(4), 245–256.
Aryawan, W.I. (2019). Strategi Kepemimpinan https://doi.org/10.1177/002246691039050

141
Isronia Azizah & Karwanto. Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Kinerja Guru di
Sekolah Inklusi

7 Pendidikan Jurnal Bereputasi,”


November, 237–242.
Irvine, A., Lupart, J., Loreman, T., & McGhie-
Richmond, D. (2010). Educational Rohayah, E. & Hanafi, S. (2015). Evaluasi
Leadership to Create Authentic Inclusive Kebijakan dan Kepemimpinan Kepala
Schools: The Experiences of Principals in Sekolah Dalam Melaksanakan Pendidikan
a Canadian Rural School District. Inklusif di Sekolah Dasar Mutiara Bunda
Exceptionality Education International, Cilegon. Jurnal Teknologi Pendidikan
20(2), 70–88. Dan Pembelajaran.
https://doi.org/10.5206/eei.v20i2.7664
Sa’idah,M. (2014). Hubungan Antara
Karweti, E. (2010). Pengaruh Kemampuan Kecerdasan Emosi dan Pengetahuan
Manajerial Kepala Sekolah dan Faktor Tentang ABK Dengan Kompetensi Guru
Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja di Sekolah Inklusif.
Terhadap Kinerja Guru SLB di Kabupaten
Schulze, R., & Boscardin, M. L. (2018).
Subang. Penelitian Pendidikan, 11.
Leadership Perceptions of Principals with
Kementerian Pendidikan Nasional Republik and without Special Education
Indonesia. Pasal 6.Tentang Program Backgrounds. Journal of School
Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Leadership, 28(1), 4–30.
Inklusif. https://doi.org/10.1177/105268461802800
101
Lyons, W. E., Thompson, S. A., & Timmons,
V. (2016). We Are Inclusive. We Are A Setiyati, S. (2014). Strategi Kepala Sekolah
Team. Lets Just Do It’: Commitment, Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di
Collective Efficacy, and Agency In Four SMA Yaniic (Yayasan Nurwulan Iqra
Inclusive Schools. International Journal Islamic Center ) Jakarta Utara.
of Inclusive Education, 20(8), 889–907.
Shela, E., & Desi, N. (2017). Upaya Kepala
https://doi.org/10.1080/13603116.2015.11
Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas
22841
Guru Di PAUD Inklusi Pelangiku
Marianita, Y. A. (2019). Strategi Kepala Jombang.
Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja
Sriwahyuni, E., Kristiawan, M., & Wachidi, W.
Guru. Journal of Administration and
(2019). Strategi Kepala Sekolah Dalam
Educational Management, 2.
Mengimplementasikan Standar Nassional
Mukhtar. (2015). Kinerja Guru Pada SMP Pendidikan (SNP) Pada SMK Negeri 2
Negeri di Kecamatan. Jurnal Magister Bukittinggi. Jurnal
Administrasi Pendidikan, 3, 103–117. Manajemen,Kepemimpimpinan Dan
Supervisi Pendidikan, 4(1), 21–33.
Mullen, C. A., & Hutinger, L. J. (2019). The
Principal’s Role in Fostering Sudarto, Z. (2016). Implementasi Kebijakan
Collaborative Learning Communities Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif.
Through Faculty Study Group Jurnal pendidikan,1(1).
Development. Routledge Taylor &
Sumarno. (2015). Pengaruh Kepemimpinan
Farncis Group, 47.
Instruksional Kepala Sekolah dan Iklim
Nasution, W. N. (2015). Kepemimpinan Sekolah Terhadap Sekolah Efektif.Jurnal
Pendidikan di Indonesia. Jurnal Tarbiyah, Administrasi Pendidikan UPI,22(1).
22 No.1. 10.17509/jap.v22i1.5929
Octavia S. A. (2019). Sikap dan Kinerja Guru Suriansyah, A., & Aslamiah. (2015). Strategi
Profesional. (N. Dwi (ed.); pertama). Kepemimpinan Kepala Sekolah, Guru,
Grup Penerbit CV Budi Utama. Orang Tua, dan Masyarakat Dalam
Membentuk Karakter Siswa. Jurnal
Pratiwi, J. C. (2015). Sekolah Inklusi Untuk
Cakrawala Pendidikan, 2(2), 234–247.
Anak Berkebutuhan Khusus : Tanggapan
https://doi.org/10.21831/cp.v2i2.4828
Terhadap Tantangan Kedepannya.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Susanto, A. (2016). Konsep Strategi dan
“Meretas Sukses Publikasi Ilmiah Bidang Implementasi Manajemen Peningkatan

142
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 09 Nomor 01 Tahun 2021, 133-143

Kinerja Guru. Prenada Media, 2016. kinerja guru. Jakarta, Persada Press
https://books.google.co.id/books?id=Gh2e
DwAAQBAJ&pg=PA92&dq=strategi+ke
pemimpinan+kepala+sekolah&hl=id&sa=
X&ved=2ahUKEwj-46Pv1-
LtAhUPcCsKHU1dDwEQ6AEwBXoEC
AYQAg#v=onepage&q=strategi
kepemimpinan kepala sekolah&f=false
Tausyadi, M. (2019). Strategi Kepala Sekolah
Dalam Peningkatan Etos Kerja Guru di
Smpn 36 Pendidikan Khusus Layanan
Khusus Kabupaten Kaur. An-Nizom, 4.
Toharudin, M. (2017). Strategi Peningkatan
Kualitas Guru Pembimbing Khusus Pada
Sekolah Inklusi (Studi Kasus di SDN
Kalierang 03 Bumiayu Brebes). 7
(MARET).
Toharudin, M., & Munawir, Y. (2020).
Manajemen Pelatihan Guru Sekolah
Dasar Inklusif Berbasis Kebutuhan (M. P.
Drikben Eka Putra Nggadas, S.Pd (ed.)).
Lakeisha, 2020.
https://books.google.co.id/books?id=XuX
4DwAAQBAJ&dq=strategi+kepala+sekol
ah+dalam+sekolah+inklusi&hl=id&source
=gbs_navlinks_s
Undang-Undang Dasar No.14 Tahun 2003
Tentang Guru dan Dosen
Undang-Undang Dasar No.20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Wafiana, Mufita, F., & Nurul. (2020). Strategi
Sekolah Dalam Mengimplementasikan
Sekolah Inklusif bagi Anak Berkebutuhan
Khusus di SMP Negeri 5 Semarang.
Solidarity: Journal of Education, Society
and Culture, 9(1), 921–932.
Wahjosumidjo. (2003). Kepemimpinan Kepala
Sekolah Tinjauan Teoritik dan
Permasalahannya. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Wahyudin, D. (2007). Pengantar Pendidikan
(19th Ed.). Jakarta: Universitas Terbuka.
Wulandari, F., Febriansyah, D, Salwa,
Sulaiman, R. M. (2009). Kepemimpinan
Kepala Sekolah di Era Revolusi 4.0 dalam
Meningkatkan Akreditasi Sekolah.
Prosiding Seminar Nasional Pendiidkan
Program Pascasarjana Universitas PGRI
Palembang, 308–312.
Yamin, M., & Maisah. (2010). Standarisasi

143

Anda mungkin juga menyukai