Anda di halaman 1dari 15

JIMPS: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah, 8(2), 2023. Hlm.

1202-1216
P-ISSN: 2964-7231, E-ISSN: 2614-3658
DOI: https://doi.org/10.24815/jimps.v8i3.25042

Kepemimpinan Pendidikan Di Sekolah Menengah


Pertama Di Kabupaten Minahasa Tenggara

Jelly Maria Lembong1*, Paulus Robert Tuerah2, Shelty D. M. Sumual3


1,2,3Universitas Negeri Manado, Indonesia

*Corresponding Author: jelilembong@gmail.com*,


paulustuerah@unima.ac.id, sumualshelty7@gmail.com

Article history Abstract: Educational leadership is the ability to influence, coordinate and
Received : 2023-02-28 mobilize other people related to the implementation and development of
Accepted : 2023-04-12 education, so that educational or school goals are achieved effectively and
Published : 2023-06-09 efficiently. In order for school goals to be achieved effectively and efficiently,
school principals need effective leadership. There are seven qualities of effective
school principal leadership: (1) clear vision, (2) high expectations for
Kata Kunci: achievement; (3) programming and providing positive and constructive
Kepemimpinan, feedback, (4) encouraging the effective use of time, (5) using a variety of learning
Pendidikan dan resources, (6) monitoring student progress both individually and in groups, (7)
Sekolah Menengah making continuous and ongoing assessments. Enhancement.
Pertama, Kabupaten
MInahasa Utara
Abstrak: Kepemimpinan pendidikan adalah kemampuan untuk mempengaruhi,
mengkoordinasikan dan menggerakkan orang lain yang berkaitan dengan
pelaksanaan dan pengembangan pendidikan, agar tujuan pendidikan atau
sekolah tercapai secara efektif dan efisien. Agar tujuan sekolah dapat tercapai
secara efektif dan efisien, kepala sekolah memerlukan kepemimpinan yang
efektif. Ada tujuh kualitas kepemimpinan kepala sekolah yang efektif: (1) visi
yang jelas, (2) harapan yang tinggi untuk berprestasi; (3) memprogram dan
memberikan umpan balik yang positif dan konstruktif, (4) mendorong
Available online at penggunaan waktu yang efektif, (5) menggunakan berbagai sumber belajar, (6)
https://jim.usk.ac.id/sejarah memantau kemajuan siswa baik secara individu maupun kelompok, (7)
membuat penilaian dan berkesinambungan. Peningkatan.

PENDAHULUAN proses pembelajaran melalui pembelajaran


Memperkokoh kehidupan bangsa dan praktik. Guru berinteraksi dengan guru
merupakan tujuan ideal yang dicapai melalui lain dan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
sistem pendidikan nasional. Dalam sistem Selain itu, interaksi ini merupakan inti dari
sekolah, terjadi proses interaktif antara aksi kemanusiaan sebagai model
kepala sekolah, guru, staf, pengawas, komite komunikasi untuk mengembangkan potensi
sekolah, dan siswa. Semua proses interaktif peserta didik menjadi dewasa dalam arti
terjadi karena dipengaruhi oleh organisasi, yang lebih luas, sehingga mampu memenuhi
pembagian kerja, komunikasi, motivasi, peran-peran merespon sistem sosial
otoritas, dan panutan. Kepala sekolah (Syafarudin dan Asrul, 2013: 13).
berperan sebagai guru leader, instruktur, Untuk mencapai tujuan pendidikan
coach, supervisor dan motivator dalam yang sesuai dengan peran sosial pendidikan,

1202
peran administrasi pendidikan harus HASIL DAN PEMBAHASAN
berfungsi secara optimal. Manajemen
pendidikan fungsional harus efektif agar Kepemimpinan Pendidikan Di Sekolah
organisasi sekolah dapat maju. Di era Menengah Pertama
Sederhananya, kepemimpinan adalah
informasi saat ini, berhasil tidaknya suatu
kemampuan seseorang untuk
organisasi sekolah sangat ditentukan oleh mempengaruhi orang lain (Makawimbang,
kualitas kepemimpinan yang dipercayakan 2012: 6). Artinya kepemimpinan adalah
untuk memimpin organisasi sekolah kemampuan seseorang untuk
tersebut. Oleh karena itu penyelenggaraan mempengaruhi orang lain agar mengikuti
pendidikan harus diperkuat dengan keinginan pemimpin.
meningkatkan kemampuannya secara Kepemimpinan adalah kemampuan
untuk mempengaruhi perilaku orang lain
operasional agar dapat berjalan sesuai
dalam situasi tertentu agar mau bekerja
dengan tugas, amanat dan tujuannya. sama untuk mencapai tujuan yang telah
Artikel ini membahas tentang ditetapkan. Menurut Overton (2002:3),
kepemimpinan pendidikan di sekolah kepemimpinan adalah kemampuan
menengah pertama yang meliputi: konsep melakukan pekerjaan dengan penuh
kepemimpinan (pengertian kepemimpinan, kepercayaan dan kerja sama. Dalam hal
unsur kepemimpinan dan peran kepemimpinan, pemimpin memiliki gayanya
sendiri. Pandangan Overton menekankan
kepemimpinan) dan kepemimpinan
fokus kepemimpinan pada kemampuan
pendidikan di sekolah (konsep menerima tindakan dari orang lain. Harsey
kepemimpinan instruksional dan dan Blanchard (1996:1000) menyatakan
kepemimpinan kepala sekolah). bahwa “kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi tindakan seseorang atau
METODE kelompok untuk mencapai suatu tujuan
dalam situasi tertentu”. Pendapat Hersey
Metode penelitian artikel ini adalah
dan Blanchard menekankan pentingnya
deskriptif kualitatif artinya mengumpulkan kepemimpinan sebagai proses
dan menjelaskan teori-teori yang berkaitan mempengaruhi orang lain dalam situasi
dengan tema di atas. Data dalam artikel ini untuk mencapai tujuan. Manajemen juga
dikumpulkan dengan tehnik studi bisa terjadi di mana saja.
dokumentasi dengan membaca, Menurut Syafaruddin (2010: 47),
menguraikan, dan mengumpulkan berbagai pemimpin mempercayai pemimpinnya
karena memiliki otoritas dan kemampuan
artikel hasil penelitian dan kajian serta
untuk mempengaruhi anggota untuk
berbgai literatur yang berhubungan dengan melakukan sesuatu. Orang yang melakukan
tema kajian. Analisis data dilakukan melalui proses manajemen disebut manajer.
kegiatan menelaah dan mengkaji berbagai Sedangkan orang yang dibimbing disebut
literatur, artikel hasil penelitian, dan artikel anggota atau pengikut (followers).
hasil kajian, menata, mambagi menjadi Pemimpin mempengaruhi anggota dalam
Satuan-satuan yang dapat dikelola, dan berbagai aktivitasnya, oleh karena itu peran
pemimpin sangat penting dalam
menemukan apa yang bermakna dan apa
menentukan arah dan kualitas kehidupan
yang akan di tulis dan diputuskan untuk seseorang dalam keluarga, masyarakat,
dilaporkan secara sistematis menjadi bangsa dan negara.
sebuah artikel. Kepemimpinan terkadang dipahami
sebagai kekuatan untuk menggerakkan dan
mempengaruhi orang. Kepemimpinan
sebagai alat, sarana atau proses untuk
membuat orang mau melakukan sesuatu
1203
secara sukarela/senang. Ada beberapa situasi (resmi). atau informal, sosial atau
faktor yang dapat menggerakkan manusia kerja, dinamis atau statis, krisis atau rutin,
yaitu ancaman, imbalan, wewenang dan kompleks atau sederhana sesuai dengan
persuasi (Rivai, 2003: 3). hubungan antara pemimpin dan pengikut,
Dalam perkembangan modern, (4) proses adalah tindakan memimpin,
berhasil atau tidaknya suatu organisasi memadukan kepemimpinan, mengikuti,
sangat ditentukan oleh kualitas mengarahkan untuk mencapai tujuan,
kepemimpinan masyarakat atau individu- pertukaran, membangun hubungan, dan (5)
individu yang ditunjuk atau bertanggung hasil adalah yang muncul dari pemimpin,
jawab untuk mengelola organisasi tersebut. pengikut dan hubungan situasi (rasa hormat,
Manajer harus memiliki keterampilan dan kepuasan dan kualitas produk (Syafaruddin
kualitas yang baik yang dibutuhkan oleh dan Asrul, 2013: 57).
seorang manajer organisasi tertentu Menurut Wahab (2008: 83), unsur-
(Syafaruddin, 2010: 49). unsur utama sebagai esensi kepemimpinan
Berdasarkan beberapa pendapat di adalah sebagai berikut:
atas, dapat disimpulkan bahwa a. Unsur pemimpin atau orang yang
kepemimpinan adalah suatu proses dimana mempengaruhi;
individu atau kelompok orang b. Unsur orang yang dipimpin sebagai
mempengaruhi sesuatu secara sukarela
pihak yang dipengaruhi;
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Dengan kata lain, dalam proses manajemen c. Unsur interaksi atau kegiatan atau
diamati bahwa ada fungsi kepemimpinan usaha dan proses mempengaruhi;
yang memberi pengaruh, ada pengikut d. Unsur tujuan yang hendak dicapai
(anggota) yang menerima pengaruh dan dalam proses mempengaruhi;
tindakan berlangsung dan ada situasi di e. Unsur perilaku/kegiatan yang
mana dimana manajemen berlangsung. dilakukan sebagai hasil
mempengaruhi.
Unsur unsur Kepemimpinan
Manajemen berlangsung dalam suatu
Pada dasarnya, kemampuan untuk
organisasi, yang dalam arti statis merupakan mempengaruhi orang atau kelompok untuk
suatu wadah berupa struktur organisasi. Di mencapai tujuan mereka memainkan peran
dalam struktur ini terdapat satuan-satuan besar. Kekuasaan tidak lain adalah
kerja yang dihasilkan dari pengorganisasian kemampuan untuk mempengaruhi orang
kegiatan dengan membagi dan membagi lain agar mau melakukan apa yang
pekerjaan (tugas) yang sejenis atau diinginkan pihak lain. Praktek
berkaitan menjadi satu satuan kerja. Hasil kepemimpinan adalah tentang
pengorganisasian unit kerja dirangking mempengaruhi perilaku dan emosi orang
sesuai dengan beratnya beban kerja dan lain, baik secara individu maupun kelompok,
tanggung jawab. Unit kerja dengan demikian ke arah tertentu, jadi kepemimpinan berarti
diatur secara hierarkis atau vertikal, dengan
proses membantu mengarahkan dan
masing-masing unit dipimpin oleh seorang menggerakkan orang atau ide-ide mereka.
manajer. Walaupun secara keseluruhan Menurut Rivai (2013: 8-9) ada tujuh
dikelola oleh seorang manajer senior yang unsur atau komponen dalam kepemimpinan,
posisinya berada di puncak (Wahab, 2013: yaitu:
83). a. Adanya pemimpin dan orang lain
Proses kepemimpinan meliputi lima
unsur, antara lain: 1) pemimpin adalah yang dipimpin atau pengikutnya;
orang yang memimpin pengikut, b. Adanya upaya atau proses
menghasilkan hasil/tindakan, 2) pengikut mempengaruhi dari pemimpin
adalah orang yang bekerja di bawah kepada orang lain melalui berbagai
pengaruh pemimpin, 3) konteks adalah kekuatan;
1204
c. Adanya tujuan akhir yang ingin Peran Kepemimpinan
dicapai bersama dengan adanya Peran adalah seperangkat perilaku
kepemimpinan itu; yang diharapkan terkait dengan tugas-tugas
dalam posisi unit sosial. Peran juga dapat
d. Kepemimpinan bisa timbul dalam
diartikan sebagai perilaku yang diatur dan
suatu organisasi atau tanpa adanya diharapkan dari orang-orang dalam posisi
organisasi tertentu; tertentu. Pemimpin organisasi memiliki
e. Pemimpin dapat diangkat secara peran, setiap pekerjaan datang dengan
formal atau dipilih oleh pengikutnya; harapan bagaimana orang yang bertanggung
f. Kepemimpinan berada dalam situasi jawab atas peran tersebut akan berperilaku.
tertentu baik situasi pengikut Peran penting dalam perilaku mereka yang
tunduk pada harapan juga ditunjukkan oleh
maupun lingkungan eksternal;
fakta bahwa organisasi mengakui pekerjaan
Unsur-unsur yang ada dalam yang dilakukan dan perilaku peran yang
kepemimpinan adalah pemimpin, pengikut diinginkan berjalan seiring dengan
pekerjaan (Rivai, 2003: 148).
dan situasi dimana proses kepemimpinan
itu berlangsung. Artinya proses Menurut Newell (1978:150), peran
kepemimpinan melibatkan interaksi tiga sama dengan tingkah laku dalam kedudukan
faktor penting, yaitu tindakan pemimpin, tertentu dan meliputi tingkah laku itu
sendiri serta sikap dan nilai-nilai yang
pengikut (anggota) dan situasi sekitar.
Menurut Owens (1995:116), ada dua hal berhubungan dengan tingkah laku itu. Peran
penting dalam kepemimpinan, yaitu: adalah harapan tentang perilaku atau
a. Kepemimpinan adalah suatu kegiatan yang diharapkan dilakukan
seseorang dalam posisi tertentu dan
kelompok fungsi, yang terjadi tidak perilaku aktual yang dilakukan dalam suatu
hanya dalam proses dua orang atau organisasi atau masyarakat. Peran dan
lebih yang berinteraksi; perilaku memiliki hubungan. Peran
b. Pemimpin dimaksudkan berusaha membutuhkan tindakan atau perilaku yang
untuk mempengaruhi perilaku dari konsisten dengan apa yang diharapkan.
orang- orang lain. Pemimpin dalam Intinya setiap posisi memiliki peran yang
diwujudkan melalui perilaku yang berbeda-
organisasi adalah orang yang
beda (Syafaruddin dan Asrul, 2013: 59-60).
diserahi tugas dan tanggung jawab Peran kepemimpinan dapat diartikan
untuk memimpin organisasi. sebagai seperangkat perilaku yang
Pemimpin memiliki kemampuan diharapkan dilakukan oleh seseorang sesuai
merancang strategi dan dengan kedudukannya sebagai pemimpin.
mengkoordinasikan sumber daya Dalam aplikasinya, peran kepemimpinan
dengan bersikap kooperatif untuk yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad
SAW dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
memperlancar pekerjaan dalam
a. Servan (pelayan). Memberikan
mencapai tujuan.
pelayanan pada anak buahnya untuk
Berdasarkan beberapa pendapat mencari kebahagiaan dan
dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang membimbing mereka menuju
termasuk dalam proses manajemen kebaikan;
organisasi adalah ada unsur manajer yang b. Guardian (penjaga). Menjaga
berpengaruh, ada anggota atau kelompok komunitas Islam dari tirani dan
orang yang mencapai pengaruh, ada yang
tekanan. Seperti diungkapkan pada
melakukan kegiatan tertentu dan ada
perlindungan lingkungan. . . situasi yang Sahih Muslim No. 4542, yaitu:
mengelilingi orang untuk melakukan suatu “pemimpin bagi muslim adalah
tindakan. perisai bagi mereka” (Rivai, 2003:
149).
1205
Menurut Nanus sebagaimana dikutip memberdayakan dan menjadi teladan dalam
oleh Syafaruddin dan Asrul (2013:60), ada tim kerja dan bawahannya. Pemimpin yang
empat peran kepemimpinan yang efektif memiliki kompetensi, kejujuran, pandangan
yaitu manajer, agen perubahan, ke depan, pemberi inspirasi, dan berhasil
komunikator dan pelatih. Pertama, faktor- sangan diharapkan oleh bawahan, anggota
faktor yang menentukan arah. Pemimpin dan pengikut.
harus mengembangkan visi dan Menurut Senge sebagaimana dikutip
membaginya dengan semua orang untuk Syafaruddin dan Asrul (2013: 61), proses
mewujudkannya. Kedua, penggerak membagi visi memiliki tiga tujuan yang
perubahan. Untuk bertindak sebagai agen behubungan, yaitu pertama, proses
perubahan, pemimpin harus mampu ditujukan untuk merekam atas masalah
mengantisipasi perkembangan di dunia luar, dengan penuh kepedulian, Kedua, proses
menilai dampak implementasi dan membagi visi harus digerakkan. Orang harus
memotivasi orang untuk berubah. Ketiga, mampu berbicara mendalam sesuai
komunikator, manajer harus mampu harapannya dan keinginannya mengenal
bernegosiasi dengan organisasi lain, anak-anak mereka dan warganya. Di sini
membuat jaringan, menyediakan organisasi ditumbuhkan saling percaya untuk
dengan sumber daya atau informasi. menyampaikan aspirasi setiap orang. Ketiga,
Keempat, pelatih dan manajer harus mewujudkan dalam tindakan. Orang-orang
memberdayakan staf dan karyawan agar harus memiliki kepuasaan dari rasa senang
bersemangat mewujudkan visi. Sebagai terhadap sekolah secara bersama, dengan
coach, pemimpin juga menjadi panutan pendukung lainnya.
dalam mengimplementasikan visi. Peran kepemimpinan dapat pula
Covey membagi peran kepemimpinan dibagi menjadi:
menjadi 3 bagian, yaitu: a. Pemimpin masa depan harus
a. Pathfinding (pencarian alur); peran fleksibel dan mempunyai
untuk menentukan visi dan misi pengalaman yang luas;
yang pasti; b. Menganggap tanggung jawab
b. Aligning (penyelaras); peran untuk “seremonial” atau “spiritual” sebagai
memastikan bahwa struktur, system, kepala organisasi menjadi suatu
dan proses operasional organisasi fungsi yang diperlukan, bukan suatu
memberikan dukungan pada hal yang remeh yang harus dialami
pencapaian visi dan misi; atau didelegasikan kepada orang
c. Empowering (pemberdaya); peran lain;
untuk menggerakkan semangat c. Pembuatan tidak lagi dibuat secara
dalam diri orang-orang dalam efektif terpusat di puncak organisasi
mengungkapkan bakat, kecerdikan, (Rivai, 2003: 150).
dan kreativitas laten untuk mampu
mengerjakan apa pun dan konsistem Agar kepemimpinan tersebut dapat
dengan prinsip-prinsip yang berperan perlu diperhatikan beberapa hal
sebagai berikut.
disepakati (Rivai, 2003: 149).
a. Yang menjadi dasar utama dalam
efektivitas kepemimpinan seseorang
Sejalan dengan pendapat Covey, bukan pengangkatan atau
Frigon, et. Al (1996:3) menjelaskan bahwa, penunjukkannya selaku “kepala”,
kepemimpinan terkait visi, menyusun, akan tetapi penerimaan orang lain
menyampaikan dan melembagakan visi terhadap kepemimpinan yang
sehingga orang lain bekerja mencapai visi.
bersangkutan;
Hal itu dilakukan dengan memberikan
tantangan, semangat, kebolehan,
1206
b. Efektivitas kepemimpinan tercermin kesiswaan, gedung dan halaman (sarana dan
dari kemampuannya untuk tumbuh prasarana), keuangan, serta hubungan
dan berkembang; lembaga pendidikan dan masyarakat, di
samping tugasnya dalam supervisi
c. Efektivitas kepemimpinan menuntut
pendidikan dan pengajaran.
kemahiran untuk membaca situasi; Menurut Dirawat dkk (1983: 33)
d. Perilaku seseorang tidak terbentuk kepemimpinan pendidikan adalah sebagai
begitu saja, melainkan melalui suatu kemampuan dan proses
proses pertumbuhan dan mempengaruhi, mengkoordinir dan
perkembangan; menggerakkan orang-orang lain yang ada
e. Kehidupan organisasi yang dinamis hubungannnya dengan pengembangan ilmu
pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan
dan serasi dapat tercipta bila setiap
pengajaran agar tercapai tujuan secara
anggota mau menyesuaikan cara efektif dan efisien.
berpikir dan bertindaknya untuk Menurut Syafaruddin (2010) bahwa
mencapai tujuan organisasi. kepemimpinan pendidikan yang dijalankan
oleh kepala sekolah atau pempinan lembaga
Kepemimpinan Pendidikan di Sekolah pendidikan lainnya mengandung unsur-
Pengertian Kepemimpinan Pendidikan unsur, yaitu:
Kepemimpinan pendidikan a. Proses mempengaruhi para guru,
merupakan kemampuan untuk pegawai, dan murid-murid serta
menggerakkan pelaksanaan pendidikan,
pihakterkait (komite sekolah dan
sehingga tujuan pendidikan yang telah
orang tua siswa);
ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan
efisien (Makawimbang, 2012: 29). Soetopo b. Pengaruh yang dimaksudkan agar
dan Soemanto (1982) menjelaskan bahwa orang lain melakukan tindakan yang
kepemimpinan pendidikan adalah diinginkan;
kemampuan untuk mempengaruhi dan c. Berlangsung dalam organisasi
menggerakkan orang lain untuk mencapai sekolah untuk mengelola aktivitas
tujuan pendidikan secara bebas dan
pembelajaran;
sukarela.
Morphet dkk (1982: 97), mengatakan d. Kepala sekolah diangkat secara
fenomena kepemimpinan organissasi formal oleh pejabat kependidikan
pendidikan dan administrasi adalah terkait atau yayasan bidang pendidikan;
dengan kepemimpinan yang diterapkan e. Tujuan yang akan dicapai melalui
dalam kegiatan orang dalam kedudukan proses kepemimpinannya yaitu
sebagai pengambil keputusan dalam tercapainya tujuan pendidikan
berbagai jenjang organisasi pendidikan
lulusan berkepribadian baik dan
informal yang berinteraksi dengan
organisasi formal. Adapun orang-orang yang berkualitas;
terlibat dalam masalah itu adalah pengawas f. Aktivitas kepemimpinan lebih
pendidikan, kepala sekolah, direktur banyak orientasi hubungan manusia
akademi, rektor perguruan tinggi, pimpinan daripada mengatur sumber daya
dalam organisasi guru, pimpinan dalam material.
organisasi orang tua dan guru dan pimpinan
organisasi formal. Berdasarkan pendapat-pendapat di
Kepala sekolah merupakan pimpinan atas disimpulkan bahwa kepemimpinan
pendidikan. Dalam kedudukannya sebagai pendidikan adalah kemampuan untuk
pimpinan pendidikan yang resmi, kepala mempengaruhi, mengkoordinir, dan
sekolah diangkat dan ditetapkan secara menggerakkan orang-orang lain yang ada
resmi sehingga dia bertanggung jawab hubungannya dengan pelaksanaan dan
dalam pengelolaan pengajaran, ketenagaan, pengembangan pendidikan agar dapat
1207
dicapai tujuan pendidikan/sekolah secara memperhatikan anggota, staf yang
efektif dan efisien. memerlukan waktu, kecukupan material dan
kondisi kerjasama yang lebih baik bagi
Kepemimpinan Kepala Sekolah kinerja dan fungsi mereka;
Ada beberapa prinsip kerja sekolah Untuk mencapai keunggulan anggota
sebagai organisasi, menurut Roe dan Drake staf harus memberikan kepada mereka
(1980: 76), yaitu: untuk dapat memanfaatkan peluang bagi
a. Sekolah tidak dapat mencapai kontribusi yang signifikan secara lokal,
efektivitas dengan pembatasan institusional, dan penuh tujuan. Kemajuan
pemahaman atas fungsinya. sekolah akan diukur dari kelancaran
pekerjaan, kinerja personil baik sebagai
Rendahnya tingkat kepercyaan dan
individu maupun kerjasama kelompok;
pengertian masyarakat akan Organisasi sekolah harus memiliki
membatasi efektivitas sekolah; fleksibilitas yang cukup dan kemampuan
b. Pentingnya tuntutan pendidikan adaptasi untuk menangani pengembangan
yang membuatnya dilindungi dan keperluan baru struktur sekolah, kebijakan
sanggahan oleh berbagai pihak dan program harus menjadi bahan yang
partisan politik; terus dievaluasi;
Tujuan utama dari sekolah adalah
c. Proses pendidikan yang rumit hanya
membantu mencapai keuntungan budaya
akan dapat dilaksanakan melalui saat ini dan penguasaan pengetahuan yang
sejumlah lembaga, perwakilan dan ada. Sekolah juga betanggung jawab untuk
aktivitas kerjasama, koordinasi dan mengembangkan kepemimpinan dalam
keterpaduan pendiidikan dan semua peningkatan kualitas dari
lembaga sosial adalah aktivitas masyarakat;
penting dari suatu sekolah; Tujuan dan sasaran organisasi sekolah
harus dikembangkan secara bersama oleh
d. Organisasi yang efektif akan
anggota dan organisasi dan pengembangan
menekankan dan menggunakan proses bagi satu periode tertentu untuk
secara tetap dalam keseimbangan ditinjau ulang dan direvisi menjadi
yang lebih baik dan elemen anggota tanggungjawab semua anggota personil
dan aktivitas administratif, yaitu: sekolah;
1) Perencanaan; Organisasi sekolah harus merupakan
jaringan akses yang mudah dalam,
2) Pengorganisasian;
komunikasi dan umpan balik kepada setiap
3) Penempatan staf; bagian dari organisasi secara formal dan
4) Kepemimpinan; kepada pusat administrasi sekolah.
5) Komunikasi/interpretasi; Dalam menjalankan organisasi
6) Evaluasi dan penilaian kinerja. sekolah dibutuhkan kepemimpinan kepala
sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah
Setiap pribadi dipengaruhi oleh dapat diartikan sebagai proses membina
kebijakan, termasuk yang di luar struktur hubungan timbal balik antara pemimpin
organisasi, harus menjadi bagian yang dengan yang dipimpin dengan
mengamankan kebijakan. Tingkatan mengandalkan kemampuan komunikasi
tindakan demokratis pada waktu tertentu interpersonal sehingga terjalin saling
bergantung atas kompetensi dan kesadaran pengertian dan kerjasama antar personil
dari keterlibatan individu; (sesuai tanggung jawab dan tugas yang
Tujuan administrasi sekolah adalah ditetapkan di sekolah).
membantu pembelajaran dan proses Kepemimpinan kepala sekolah adalah
pengajaran. Personil administratif harus cara atau usaha kepala sekolah dalam
memberikan kepemimpinan dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing,
peningkatan mutu pembelajaran dan harus mengarahkan dan menggerakkan guru, staf,
1208
siswa, orang tua siswa dan pihak lain yang Menurut Edmonds dalam Beare, et al
terkait untuk bekerja atau berperanserta (1997: 8), karakteristik sekolah unggul
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut.
(Diknas, 1999). a. Guru-guru memiliki kepemimpinan
Usaha kepemimpinan untuk yang kuat;
mengefektifkan sekolah, harus dilakukan b. Guru-guru memiliki kondisi
dengan mempergunakan strategi yang
pengharapan yang tinggi untuk
paling tinggi jaminan kemampuannya untuk
mencapai tujuan sekolah. Strategi seperti itu prestasi murid;
menuntut kemampuan kepala sekolah c. Atmosphir sekolah yang tidak kaku,
mengimplementasikan fungsifungsi sejuk tanpa tekanan dan proses
kepemimpinan secara efektif dan efisien. pengajaran yang kondusif, iklim
Menurut Siagian (1988: 49-50) fungsi-fungsi yang nyaman;
kepemimpinan itu terdiri dari (1) pimpinan d. Sekolah memiliki pengertian yang
sebagai penentu arah, (2) pimpinan sebagai
luas tentang focus pengajaran;
wakil dan juru bicara organisasi, (3)
pimpinansebagai komunikator yang aktif, e. Sekolah efektif menjamin kemajuan
(4) pimpinan sebagai mediator, dan (5) murid dimonitor secara priodik
sebagai integrator.
Kepala sekolah sebagai pimpinan Untuk meraih mutu sekolah unggul,
lembaga pendidikan, memiliki tugas diperlukan tanggung jawab pimpinan
melaksanakan, dan mengawasi aktivitas pendidikan, seperti berikut:
sekolah dengan menyusun tujuan, a. Memberikan kesempatan kepada
memelihara disiplin dan mengevaluasi anggota untuk berpartisipasi dalam
pembelajaran yang dicapai. Pada saat ini proses perubahan guna
kepala sekolah didorong untuk menjadi merefleksikan praktik dan
pemimpin yang memudahkan personil mengembangkan pemahaman
sekolah dengan membangun kerjasama,
personal tentang sifat dan implikasi
menciptakan jaringan kerja dan mengatur
semua komponen sekolah dengan perubahan terhadap diri mereka;
komunikasi yang baik. b. Mendorong mereka yang terlibat
Di samping itu, kepala sekolah dalam implementasi perbaikan
merupakan agen berbagai komponen. Salah sekolah untuk membentuk
satu dari komponen tersebut adalah Negara. kelompok-kelompok sosial dan
Kepala sekolah memiliki tanggung jawab membangun tradisi saling
untuk melaksanakan kebijakan dan haluan
mendukung selama proses
Negara dalam mengupayakan pendidikan
paling baik bagi anak-anak sekolah. perubahan;
Walaupun begitu, kepala sekolah bukanlah c. Membuka peluang feedback positif
robot yang tidak berpikir, melainkan bagi semua pihak yang terlibat
anggota komunitas pendidik. Komunitas dalam perubahan, dan
tersebut harus berpartisipasi aktif d. Harus sensitive terhadap outcomes
mendiskusikan berbagai kebijakan sebelum
proses pengembangan dan
hal itu ditentukan oleh Negara. Para kepala
sekolah perlu terus menerus mengikuti menciptakan kondisi yang kondusif
perkembangan prakarsa kebijakan yang bagi feedback yang dibutuhkan,
sedang dipertimbangkan oleh pemerintah kemudian menindaklanjutinya
(Starrat, 2011: 15). Kepala sekolah juga agen dengan melibatkan beberapa pihak
komunitas lokal yang melayani orang tua dalam mendiskusikan ide-ide dan
yang mengirim putra- putrinya ke sekolah praktiknya (Syafaruddin dan Asrul,
dan berusaha mewujudkan sekolah yang
2013: 120-121).
unggul.
1209
Sejalan dengan pendapat di atas, Roe sekolah juga harus bermuara kepada
dan Drake (1980:132) mengatakan bahwa efektivitas kepemimpinan dalam
ada lima kewajiban dan tanggung jawab pelaksanaan tugasnya. Kepala sekolah
kepala sekolah, yaitu: mempengaruhi dan memberi peluang bagi
a. Berinisiatif meningkatkan dalam para guru dan staf personil untuk memimpin
teknik dan metode pengajaran; dirinya sendiri merupakan efektivitas
b. Melaksanakan kurikulum secara kepemimpinan kepala sekolah yang paling
optimal (Syafaruddin dan Asrul, 2013: 157).
baik sesuai kebutuhan pelajar;
Menurut Sondang P. Siagian (1985)
c. Mengatur para guru untuk efektivitas kepemimpinan seseorang diukur
memotivasi para pelajar pada dari kecekatan, kemahiran dan
tingkatan optimal; kemampuannya mengambil keputusan yang
d. Memberikan peluang kepada para rasional, logis, berdasarkan daya piker yang
guru untuk mengikuti program kreatif dan inovatif, digabung dengan
pengembangan pribadi guru; pendekatan intuitif dengan memanfaatkan
berbagai pelajaran yang diperoleh dan
e. Mengatur para guru memberikan
pengalaman.
koordinasi dan menempatkan Hersey dan Blanchard (1988)
mereka mengajar mata pelajaran berpendapat bahwa pemimpin yang efektif
tertentu atas setiap tingkatan yang adalah pimpinan yang memberikan
baik. pengaruh cenderung menghasilkan
produktivitas jangka panjang dan
Terwujudnya sekolah yang unggul perkembangan organisasi. Locke (1997:9)
tidak terlepas dari efektivitas mengemukakan bahwa pemimpin efektif
kepemimpinan kepala sekolah. Nawawi dan memiliki ciri-ciri yaitu:
Hadari (1993:5) mengatakan bahwa 1. Penuh inisiatif, energi dan ambisi;
efektivitas kepemimpinan merupakan hasil 2. Tekun, dan proaktif dalam mengejar
bersama antara pemimpin dan orang-orang sasaran-sasaran mereka;
yang dipimpinnya. Hal ini menunjukkan 3. Mempunyai keinginan memimpin.
bahwa tingkat efektivitas kepemimpinan itu
bukan saja ditentukan oleh seorang atau Mereka tidak mengharapkan
beberapa orang pemimpin saja. Pemimpin kekuasaan untuk maksud
tidak akan dapat berbuat tanpa partisipasi mendorninasi orang-orang lain
orang-orang yang dipimpinnya. Sebaliknya melainkan demi meraih sasaran
orang-orang yang dipimpin tidak akan tertinggi;
efektif menjalankan tugas dan kewajibannya 4. Jujur dan punya integritas. Mereka
tanpa pengendalian, pengarahan dan
tidak hanya bisa dipercayai, tapi juga
kerjasama dengan pemimpin.
Efektivitas kepemimpinan kepala bisa mempercayai orang lain;
sekolah merupakan perilaku manajerial di 5. Mempunyai rasa percaya diri tebal,
sebuah sekolah. Karena itu, peranan kepala yang tidak hanya memberi
ekolah sebagai pemimpin adalah proses kesanggupan pada mereka untuk
kepemimpinan pendidikan yang tidak memikul tanggungjawab dan
terlepas dari upaya menjalankan membangkitkan rasa percaya dii
manajemen sekolah secara efektif. Hal itu
orang lain tetapi juga mengatasi
dipengaruhi oleh pendekatan pengambilan
keputusan pendidikan secara efektif. Kepala segala situasi yang menekan dengan
sekolah sebagai pimpinan lembaga hati tenang. Gaya pimpinan yang
pendidikan bertanggung jawab untuk berbeda memerlukan keadaan yang
memotivasi para guru, pegawai, dan siswa berbeda.
melakukan tindakan sesuai visi, misi, dan
tujuan pendidikan. Kepemimpinan kepala
1210
Menurut Overton para pemimpin 1. Menginspirasi dengan semangat dan
memiliki karakteristik yang berbeda (2002: antusiasme tinggi;
6), yaitu: 2. Memiliki stasdar tinggi dalam etika
1. Kecerdasan. Pemimpin cenderung
dan integritas;
memiliki intelegensi tinggi daripada
3. Memiliki tingkat energi tinggi;
angngotanya. Hal ini tidak
4. Memiliki dorongan dan komitmen;
dimaksudkan prestasi akademik;
5. Memiliki tingkatan tinggi dalam
2. Kematangan social. Pemimpin
kreativitas dan tidak konvensional;
cenderung memiliki kematangan
6. Berorientasi tujuan, berpikir
emosional dan memiliki tingkat
realistis;
interes sosial yang tinggi;
7. Memiliki tingkatan tinggi dalam
3. Memiliki motivasi dan orientasi
kemampuan mengelola organisasi;
prestasi. Pemimpin ingin mencapai
8. Dapat membangun prioritas;
sesuatu, bila mereka mencapai suatu
9. Mendorong kerjasama tim dan
tujuan, kemudian mereka mencari
usaha-usaha organisasi;
yang lain. Motivasi mereka tidak
10. Menjaga kepercayaan diri dan
biasanya bergantung atas kekuatan
memiliki keinginan menguasai
luar;
pengetahuan;
4. Percaya diri dan keterampilan
11. Memiliki mental dan fisik yang sehat
komunikasi yang baik. Pemimpin
dan kuat;
mengakui atau mengenali kebutuhan
12. Bersikap adil dan rasa hormat
untuk bekerjasama dengan orang
kepada orang lain;
lain dan hormat kepada pribadi
13. Memiliki nilai kreativitas;
orang. Mereka cenderung
14. Suka menerima resikol;
menggunakan kemampuan
15. Membangun pertumbuhan jangka
keterampilan komunikasi untuk
panjang;
menyuarakan perasaan dan
16. Menerima semua tantangan dan
kerjasama timbal balik serta
permasalahan;
dukungan;
17. Tidak ada rasa takut terhadap
Untuk membawa organisasi dalam tantangan dan persoalan;
kemajuan, kepemimpinan organisasi harus 18. Memberikan dorongan bagi suatu
memiliki visi yang jelas tentang kemana pertumbuhan pengetahauan
organisasi akan dibawa. Karena peran terhadap orang lain;
pemimpin dalam konteks visi yaitu (1) 19. Menumbuhkan dan menerima ide-
pemimpin sebagai ahli visi, (2) pemimpin ide segar dan perspektif baru;
sebagai ahli strategi, dan (3) pemimpin
sebagai ahli perubahan (Nanus dan Dobs, 20. Membolehkan kesalahan dan
1999: 78). adaptasi terhadap perubahan.
Pemimpin yang terbaik adalah tidak
hanya komunikator yang baik, tapi juga Menurut Wahab (2008: 136),
dipercaya memiliki pandangan yang luas. pemimpin pendidikan yang baik dan sukses
Kualitas kepemimpinan efektif harus memiliki persyaratan kepribadian
berdasarkan hasil survey menyarankan sebagai berikut.
bahwa pemimpin masa depan harus a. Rendah hati dan sederhana;
memiliki kualitas sebagaimana b. Suka menolong;
dikemukakan Overton (2002: 20) yaitu: c. Sabar dan memiliki kestabilitan
emosi;

1211
d. Percaya kepada diri sendiri; 13. Membedakan perhatian secara
e. Jujur, adil, dan dapat dipercaya; detail;
f. Keahlian dalam jabatan. 14. Mendayagunakan sumberdaya;
15. Mendengarkan secara hati-hati
Pemimpin yang efektif adalah orang terhadap yang lain;
yang memahami bahwa kepercayaan
didasari atas penilaian terhadap tindakan Nawawi dan Hadari (1993: 4-5),
masa lalu. Di samping itu, pemimpin efektif mengatakan bahwa efektivitas
melihat organisasi mereka sebagai jaringan kepemimpinan dipengaruhi oleh berbagai
kerja yang memerlukan kemampuan faktor, seperti; factor jenis dan sifat
berbicara untuk membangun hubungan. kelompok yang dipimpin (tujuan organisasi
Pemimpin efektif mengajui bahwa untuk dan kelompok), faktor waktu, faktor
mengelola organisasi sebagaimana yang sumber-sumber yang dipergunakan, faktor
seharusnya akan mengalami beban tugas produktivitas yang dicapai, faktor kerjasama
yang berat yang menyibukkan, tekanan- antara pemimpin dan orang yang dipimpin.
tekanan dan tantangan. Lebih dari itu Menurut hasil penelitian ada beberapa cara
pemimpin efektif adalah orang yang mampu untuk menjadi pemimpin yang efektif yaitu:
mengantisipasi atau menciptakan a. Latihan mengenali diri anda dan
perubahan paradigma dalam operasional
menyadari kekuatan dan kelemahan
organisasi. Karena itu, seorang pemimpin
efektif memiliki pegawai yang anda. Untuk mengatasi kegagalan
mempersonifikasikan visidan nilai dengan memanfaatkan peluang
organisasi. Disinilah seorang pemimpin latihan. Latihan dalam bidang
efektif berusaha meningkatkan komitmen berbicara di depan masyarakat,
dan keterpercayaan pegawai dapat pengambilan keputusan, pemecahan
memberdayakan staf organisasi masalah, peningkatan jaminan
(Syafaruddin dan Asrul, 2013: 161).
pribadi dan visi yang kuat;
Pemimpin yang baik menurut Overton
(2002: 22) dalam tindakannya akan: b. Gaya mengenali dan mengontrol
1. Menunjukkan kepedulian terhadap gaya kepemimpinan anda.
orang-orang; Kebanyakan pemimpin cenderung
2. Memberikan peluang dan membantu berorientasi ke arah tugas atau
pengembangan diri; orientasi manusia. Tetapi gaya yang
3. Memberikan suatu atmosphir sangat tepat adalah bergantung atas
dorongan kepuasan diri dan kombinasi dari situasi, tugas, dan
kebanggaan; melibatkan manusia. Pemeliharaan
4. Mendorong usaha tim; sikap fleksibilitas yang
5. Memelihara keadilan secara membolehkan anda untuk memiliki
sempurna, kejujuran dan integritas; gaya yang tepat terhadap situasi di
6. Memeliharan keterbukaan, mana anda memimpin;
konsistensi dan komunikasi teratur; c. Mengenali dan memberi dukungan
7. Mendorong pelayanan masyarakat; kepada bawahan. Para bawahan
8. Mendorong kreativitas; ingin diperlakukan sebagai individu
9. Memiliki komitmen tehadap yang mampu. Ciptakan atmosphir
produktivitas dan kualitas; yang mendukung bawahan
10. Memelihara kreativitas; mencapai tujuan kerja mereka dan
11. Berdedikasi terhadap perbaikan; kebutuhan pribadi mereka;
12. Memelihara segala sesuatu secara d. Sifat dasar pekerjaan perlu
sederhana dan mendasar; diadaptasi. Bagi yang kreativitasnya

1212
tinggi dan tugas kewirausahaan, sifat b. Kemampuan untuk membangkitkan
dasar pekerjaan mungkin saja dan memupuk kepercayaan pada
tertarik untuk menyusun tujuan diri sendiri dan guru-guru dan
yang luas bagi bawahan anda dan anggota staf sekolah lainnya;
kemudian membiarkannya atas c. Kemampuan untuk membina dan
usaha/penilaian mereka untuk memupuk kerjasama dalam
bekerja mencapai tujuan tersebut memajukan serta melaksanakan
(Syafaruddin dan Asrul, 2013: program-program supervisi;
162163). d. Kemampuan untuk mendorong dan
membimbing guru-guru serta
Menurut Dalin (1998), ada beberapa segenap staf sekolah lainnya agar
komponen yang memungkinkan kepala
mereka dengan penuh kerelaan dan
sekolah memberikan pengaruh dalam
kepemimpinannya, yaitu: tanggungjawab berpertisipasi aktif
a. Kewenangan, yaitu hak formal untuk pada setiap usaha-usaha sekolah
membuat keputusan; untuk mencapai tujuan- tujuan
b. Kekuasaan, yaitu kemampuan untuk sekolah sebaik-baiknya.
memberi imbalan atau hukuman;
Sejalan dengan pendapat di atas,
c. Pengaruh, yaitu kemampuan untuk
Wahab (2008: 136-137), berpendapat
memiliki keputusan melaksanakan bahwa ada beberapa keterampilan yang
tanpa berkaitan dengan kewenangan perlu dimiliki oleh seorang pimpinan
dan kekuasaan. pendidikan. Keterampilanketerampilan
tersebut adalah:
Sebagai pemimpin, kepala sekolah a. Keterampilan dalam memimpin:
harus memiliki ciri-ciri: (1) Kepribadian: pemimpin harus menguasai cara-
jujur, percaya diri, bertanggung jawab, cara kepemimpinan, memiliki
berani mengambil resiko dan berjiwa besar,
keterampilan memimpin supaya
(2) memahami kondisi anak buah yang baik,
yaitu kondisi guru, kondisi karyawan, dapat bertindak sebagai seorang
kondisi siswa, (3) memiliki visi dan misi pemimpin yang baik. Untuk itu
sekolah yang dipimpinnya, (4) mampu antara lain ia harus menguasai
mengambil keputusan untuk urusan intern bagaiman caranya: menyusun
dan ekstern sekolah, mampu berkomunikasi rencana bersama, mengajak anggota
secara lisan dan tulisan dengan baik berpartisipasi, memberi batasan
(Depdikbud, 1999).
Menurut Makawimbang (2012: 30), kepada anggota kelompok.
syarat-syarat yang harus dimiliki pemimpin Memupuk “morale” kelompok,
pendidikan (kepala sekolah) antara lain: (1) bersama-sama membuat keputusan,
rendah hati dan sederhana, (2) suka menghindarkan “working on the
menolong, (3) sabar dan stabil emosi, (4) group dan working for the group dan
percaya diri, (5) jujur, adil, dapat dipercaya, mengembangkan working within the
(6) ahli dalam jabatannya. Menurut Dirawat
group, membagi dan menyerahkan
dkk (1983: 88), setiap kepala sekolah
disyaratkan memiliki beberapa tanggung jawab. Untuk memperoleh
keterampilan sebagai berikut. keterampilan di atas perlu
a. Kemampuan mengorganisir dan pengalaman dan karena itu
membantu staf dalam merumuskan pemimpin harus benar-benar
perbaikan pengajaran di sekolah; banyak bergaul, bekerjasama dan
berkomunikasi dengan orang yang
dipimpinnya. Yang penting jangan
1213
hanya tahu, tetapi harus dapat menggunakan keahlia dan
melaksanakan; kesanggupan yang dimiliki oleh
b. Keterampilan dalam hubungan petugas-petugas secaara efektif dan
insani: Hubungan insani adalah efisien. Kegiatan dalam administrasi
hubungan antar manusia. Ada dua personel ialah seleksi,
macam hubungan yang biasa pengangkatan, penempatan,
dihadapi dalam kehidupan sehari- penugasan, orientasi, pengawasan,
hari: 1) hubungan fungsional atau bimbingan dan pengembangan serta
hubungan formal, yaitu hubungan kesejahteraan. Menemukan yang
karena tugas resmi atau pekerjaan paling penting dari kegiatan di atas
resmi dan 2) hubungan pribadi atau ialah kegiatan seleksi dalam memilih
hubungan informal atau hubungan orang yang paling sesuai dengan
personel ialah hubungan yang tidak tugas dan pekerjaannya yang
didasarkan atas tugas resmi atau berpedoman pada “the right man in
pekerjaan, tetapi lebih bersifat the right place”.
kekeluargaan. Seorang pemimpin e. Keterampilan dalam menilai:
harus terampil melaksanakan penilaian ialah suatu usaha untuk
hubunganhubungan tersebut di atas, mengetahui sampai di mana suatu
jangan sampai mencampuradukkan kegiatan sudah dapat dilaksanakan
antara hubungan fungsional dan atau sampai di mana suatu tujuan
hubungan personal. Yang menjadi sudah dicapai. Yang dinilai biasanya
inti dalam hubungan ini adalah ialah hasil kerja, cara kerja dan orang
saling menghargai. Bawahan yang mengerjakannya. Adapun
menghargai atasan dan atasan pun teknik dan prosedur evaluasi ialah
harus menghargai bawahan; menentukan tujuan penilaian,
c. Keterampilan dalam proses menetapkan norma/ukuran yang
kelompok: Setiap anggota kelompok akan dinilai, mengumpulkan data-
mempunyai perbedaan, ada yang data yang dapat diolah kriteria yang
lebih, ada yang kurang, tetapi dalam ditentukan, pengolahan data dan
kelompok mereka harus dapat menyimpulkan hasil penilaian.
bekerjasama. Maksud utama dari Menilai evaluasi, guru dapat dibantu
proses kelompok ialah bagaimana dalam pekerjaannya sendiri,
meningkatkan partisipasi anggota- mengetahui kekurangan dan
anggota kelompok setinggi- kelebihannya. Selain guru, personel
tingginya sehingga potensi yang lainnya perlu dievaluasi seperti
dimiliki para anggota kelompok pegawai tata usaha, petugas
dapat diefektifkan secara maksimal. Bimbingan Konseling untuk
Inti dari proses kelompok adalah mengetahui kemajuan dan
hubungan insani dan tanggungjawab kekurangannya.
bersama. Pemimpin harus jadi
penengah, pendamai, moderator dan Dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya pimpinan lembaga pendidikan
bukan menjadi hakim;
atau kepala sekolah perlu memperhatikan
d. Keterampilan dalam administrasi keputusan yang baik sebagaimana
personel: administrasi personel dikemukakan oleh Siagian (1995), yaitu
mencakup segala usaha untuk yang memenuhi syarat:

1214
a. Keputusan yang dibuat baik yang Karakteristik yang harus dimiliki
bersifat strategis, taktis maupun kepala sekolah tersebut di atas merupakan
operasional harus berkaitan suatu hal yang tidak dapat diabaikan dalam
rangka memudahkan manajemen sekolah
langsung dengan tujuan dan
untuk mencapai tujuan pendidikan secara
berbagai sasaran yang ingin dicapai; efektif dan efisien. Pemimpin tidak akan
b. Keputusan yang diambil harus mampu berbuat banyak tanpa partisipasi
memenuhi persyaratan rasionalitas orang-orang yang dipimpinnya. Sebaliknya
dan logika yang berarti menuntut orang- orang yang ada dalam organisasi atau
pendekatan ilmiah berdasarkan masyarakat tidak akan efektif menjalankan
berbagai teori dan asas yang berhasil tugas dan kewajibannya tanpa pengaruh,
pengarahan, pengawasan, dan kerjasama
dikembangkan para ahli;
dengan pemimpin.
c. Keputusan yang diambil dengan Menurut E. Mulyasa (2011: 19), kepala
menggunakan, pendekatan ilmiah sekolah yang efektif sedikitnya harus
digabung dengan gaya berpikir yang mengetahui tiga hal: (1)mengapa
kreatif, inovatif, intuitif, dan bahkan pendidikan yang berkualitas diperlukan di
emosional; sekolah, (2) apa yang harus dilakukan untuk
d. Keputusan yang diambil harus dapat meningkatkan mutu dan produktivitas
sekolah, dan (3) bagaimana mengelola
dilaksanakan;
sekolah secara efektif untuk mencapai
e. Keputusan yang diambil harus prestasi yang tinggi. Kemampuan menjawab
diterima dan dipahami, baik oleh ketiga pertanyaan tersebut dapat dijadikan
kelompok pimpinan yang tolok ukur sebagai standar kelayakan
bertanggungjawab atas apakah seseorang dapat menjadi kepala
penyelenggaraan berbagai kegiatan sekolah yang efektif atau tidak.
Indikator kepala sekolah efektif secara
dalam melaksanakan keputusan itu
umum dapat diamati dari tiga hal pokok
maupun oleh para pelaksana sebagai berikut. Pertama, komitmen
operasional. terhadap visi sekolah dalam menjalankan
tugas dan fungsinya. Kedua, menjadikan visi
Menurut Amiruddin, dkk (2006: 132), sekolah sebagai pedoman dalam mengelola
kepemimpinan dalam konteks manajemen dan memimpin sekolah. Ketiga, senantiasa
berbasis sekolah, membutuhkan kepala memfokuskan kegiatannya terhadap
sekolah yang memenuhi karakteristik pembelajaran dan kinerja guru di kelas
sebagai berikut: (1) memiliki kemauan yang (Greenfield, 1987).
kuat untuk melakukan perubahan, (2) Dari berbagai pendapat di atas dapat
menyadari bahwa perubahan adalah disimpulkan bahwa indikator
merupakan keharusan, (3) berpandangan kepemimpinan kepala sekolah yang efektif
bahwa sekolah adalah lembaga publik yang antara lain adalah: memiliki visi yang jelas
memiliki akuntabilitas dan transparansi, (4) dan mampu mendorong semua warga
memahami arah kebijakan pendidikan sekolah untuk mewujudkannya, memiliki
secara nasional, (5) memiliki keterampilan harapan tinggi terhadap prestasi,
untuk mengatasi permasalahan proses memprogramkan dan memberikan umpan
pembelajaran, (6) dapat melakukan balik yang positif dan konstruktif untuk
interaksi yang positif dengan dunia usaha memperbaiki pembelajaran, dan mendorong
dalam upaya mencari dana untuk pemanfaatan waktu secara efisien,
kepentingan sekolah dan lain sebagainya, mendayagunakan berbagai sumber belajar,
(7) memiliki visi yang kongkrit tentang memantau kemajuan peserta didik baik
impilikasi pendidikan bagi masyarakat, (8) secara individual maupun kelompok dan
menyadari bahwa masyarakat adalah mitra melakukan evaluasi dan perbaikan secara
dan memberikan akses ke sekolah dan berkesinambungan.
lainnya.
1215
KESIMPULAN Mulyasa, H. E., Manajemen dan
Kepemimpinan merupakan proses Kepemimpinan Kepala Sekolah,
mempengaruhi individu atau kelompok (Jakarta: Bumi Aksara, 2011).
orang untuk melakukan sesuatu dengan
sukarela sehingga tercapai tujuan yang Overton, Rodney, Leadership Made Simple,
diinginkan. (Singapura: Wharton Books, Pte. Ltd.,
Kepemimpinan pendidikan adalah 2002).
kemampuan untuk mempengaruhi, Owens, Robert G. Organizational Behaviour
mengkoordinir, dan menggerakkan orang- in Education, (Boston: Allyn and
orang lain yang ada hubungannya dengan Bacon, 1995).
pelaksanaan dan pengembangan pendidikan Rahman, Taufik, Moralitas Pemimpin dalam
agar dapat dicapai tujuan pendidikan atau Persfektif al-Qur’an, (Bandung:
sekolah secara efektif dan efisien. Pustaka Setia, 1999).
Agar tujuan sekolah dapat dicapai
secara efektif dan efisien dibutuhkan Rivai, Veithzal, Kepemimpinan dan Perilaku
kepemimpinan kepala sekolah yang efektif. Organisasi (Jakarta: Rajawali Press,
Indikator kepemimpinan kepala sekolah 2003).
efektif adalah (1) memiliki visi yang jelas dan
mampu mendorong semua warga sekolah Roe, W.H. T dan Drake, The Principalship,
untuk mewujudkannya; (2) memiliki (New York: Macmilalan Publishing,
harapan tinggi terhadap prestasi peserta 1980).
didik dan kinerja seluruh warga sekolah; (3) Siagian, Sondang P., Filsafat Administrasi,
memprogramkan dan memberikan umpan (Jakarta: Gunung Agung, 1985).
balik yang positif dan konstruktif; (4) Siahaan, Amiruddin, Khairuddin W. Dan
mendorong pemanfaatan waktu secara Irwan Nasution, Manajemen
efisien ; (5) mendayagunakan berbagai Pendidikan Berbasis Sekolah, (Jakarta:
sumber belajar ; (6), memantau kemajuan Quantum Teaching, 2006).
peserta didik baik secara individual maupun
kelompok; dan (7), melakukan evaluasi dan Soetopo, Hendyat dan Soemanto, Pengantar
perbaikan secara berkesinambungan. Operasional administrasi Pendidikan,
(Surabaya: Usaha Nasional, 1982).
DAFTAR PUSTAKA
Dalin, (1995). School Development: Theories Syafaruddin, Kepemimpinan Pendidikan,
and Strategies. London: Redwood (Jakarta: Quantum Teaching, 2010).
Books.
Syafaruddin dan Asrul, Kepemimpinan
Dirawat, dkk. (1986). Pengantar Pendidikan Kontemporer (Bandung:
Kepemimpinan Pendidikan. Surabaya: Citapustaka Media, 2013).
Usaha Nasional.
Wahab, Abdul Aziz, Anatomi Organisasi dan
Marsey, P. Dan Blanchard, K. H., Management Kepemimpinan Pendidikan (Bandung:
of Organizational Behaviour, (New Alfabeta, 2008).
Jersey: Prentice Hall. Englewood Clifts,
1988).

Makawimbang, Jery H., Kepemimpinan


Pendidikan yang Bermutu (Bandung:
Alfa Beta, 2012)

1216

Anda mungkin juga menyukai