Anda di halaman 1dari 10

KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN KEPALA SEKOLAH

DI SDN MODEL BANYUWANGI

Arum Kusuma Dewi


Karwanto
Prodi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Unversitas Negeri Surabaya
arumdewi@mhs.unesa.ac.id

Abstrak
Sekolah merupakan sarana dan prasarana untuk setiap manusia dalam melakukan pendidikan.
Setiap sekolah pasti memiliki seorang pemimpin yang memimpin dengan baik, kreatif, inovatif,
dan bertanggung jawab sehingga mampu menjunjung nama tinggi sekolah. Kepala sekolah
merupakan pemimpin yang berada disekolah dan memiliki peran penting dalam lembaga
pendidikan. Tercapainya prestasi yang mampu di raih oleh peserta didik merupakan salah satu
kepemimpinan pembelajaran kepala sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan
mengetahui peran dan strategi kepemimpinan pembelajaran kepala sekolah di SDN Model
Banyuwangi. Peneliti menggunakan metode pendekatan kualitatif. Teknik untuk pengumpulan data
yaitu melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan
model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Kesimpulan dari
penelitian ini menunjukkan keteladanan kepala sekolah baik dalam tindakan maupun kedisiplinan,
pembinaan profesionalisme guru yang dilakukan kepala sekolah, penerapan supervisi dan
kurikulum 2013, serta prestasi peserta didik.
Kata Kunci : kepala sekolah, kepemimpinan pembelajaran, strategi, peran.

Abstract
School is a facility and infrastructure for every human being in conducting education. Every school
must have a leader who leads well, creatively, innovatively, and responsibly to be able to uphold the
school's high name. The principal is a leader who is in school and has an important role in
educational institutions. Achieving the achievements that are able to be achieved by students is one
of the principal learning leadership. This study aims to analyze and determine the role and
leadership strategies of school principals Elementary school in Banyuwangi Model. Researchers
used a qualitative approach. Techniques for data collection are through interviews, observation and
documentation studies. Data analysis techniques using the Miles and Huberman models, namely
data reduction, data presentation, and data verification. The conclusion of this study shows the role
model of the principal both in action and discipline, teacher professional development conducted
by the principal, the implementation of supervision and curriculum in 2013, and student
achievement.

Keywords: principal, instuctional leadership, strategy, role

Sekolah merupakan suatu sarana prasarana akreditasi terbaik. Pemimpin yang ada
bagi peserta didik mulai dari bermain, disekolah yaitu kepala sekolah, dimana
bertemu teman baru, lingkungan baru, dan kepala sekolah tersebut memiliki peran
tempat untuk pembelajaran. Sekolah dapat penting terutama di dunia pendidikan.
dikelola dengan baik dan mendapatkan daya Kepala sekolah yang aktif akan meninjau
tarik tinggi bagi orang tua siswa siswi dan membimbing guru-guru didalam proses
apabila memiliki pemimpin yang baik, pembelajaran, sehingga dengan pengajaran
kreatif, inovatif, dan bertanggung jawab yang dapat dilakukan secara maksimal dan
sehingga mampu menjunjung nama tinggi akan mendapatkan output (keluaran) yang
sekolah tersebut hingga mendapatkan baik pula.

379
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 08 Nomor 04 Tahun 2020, 379-388

Kemampuan mempengaruhi perilaku fokus terhadap kegiatan sekolah dan


seseorang ke arah tujuan tertentu untuk mencapai tujuan visi dan misi sekolah, dan
mencapai indikator keberhasilan seorang membangun komunitas belajar.
pemimpin. Menurut Robbins Sekolah Dasar Negeri (SDN) Model
(Fahmi,2014:15) mengemukaan bahwa merupakan lembaga pendidikan dan salahsatu
kepemimpinan merupakan suatu cara untuk sekolah dasar favorit dan unggulan yang ada
dapat mempengaruhi beberapa kelompok di Banyuwangi. yang terletak di
dan mencapai tujuan tertentu. Sedangkan Banyuwangi. Lembaga ini sudah
menurut Suharsaputra (2016:19) mendapatkan penghargaan Adiwiyata yang
kepemimpinan yaitu suatu cara untuk terpampang jelas keindahan, keasrian, dan
mampu mempengaruhi seseorang atau tata pengelolaan lingkungan yang ada
melakukan suatu hal maupun tujuan yang didalam sekolah tersebut telah peneliti
sudah ditetapkan. Mempengaruhi seseorang, buktikan saat melakukan studi pendahuluan
dapat dilakukan dengan cara motivasi di lembaga tersebut. Sarana prasarana dan
sehingga mampu menggerakkan untuk fasilitas sekolah sudah terbilang baik dan
melakukan sesuatu sesuai dengan yang lengkap serta kantin sekolah yang berbasis
dilakukan seorang pemimpin. Kemampuan ramah lingkungan dan juga sehat, sehingga
mempengaruhi seseorang mengindikasikan untuk makanan yang tersedia menggunakan
adanya interaksi dan komunikasi antara daun, dan gelas sehingga bebas dari plastik
pemimpin dan yang dipimpin. Interaksi maupun bahan- bahan pewarna dan masih
yang terjadi merupakan suatu bentuk banyak lagi.
kegiatan yang dapat mempengaruhi dan juga Pentingnya kepemimpinan pembelajaran
dipengaruhi, sehingga kepemimpinan di lembaga pendidikan sangat berpengaruh
menjadi suatu hal yang penting terutama terhadap sekolah ataupun lembaga
dalam konteks organisasi, karena kualitas pendidikan, maupun proses pembelajaran
yang terima oleh anggota akan berdampak serta prestasi peserta didik. Apabila tidak
pada kinerja anggota yang nantinya akan ada kepemimpinan dalam pembelajaran
berdampak padai kinerja organisasi.i maka yang terjadi yaitu sekolah tidak akan
Pembelajaran merupakan suatu nilai berjalan dengan baik dan peserta didik yang
maupun proses, yang harus mempunyai tidak terarah.
komitmeni agar dapat terus menerus
memperbaiki diri melalui belajar. Melalui Definisi Kepemimpinan Pembelajaran
proses pembelajaran, organisasi secara Kepala Sekolah
keseluruhan dapat melakukan perbaikan. Menurut Terry (Amirullah, 2015:25)
Apabila dapat berkembang, suatu menyatakan kepemimpinan merupakan suatu
pembelajaran maka akan merasakan aktivitas mempengaruhii orang-orang untuk
hubungan kerjasama yang lebih produktif. mencapai suatu tujuan kelompok secara
Menurut Sumarsono (2016:244) menyatakan sukarela. Kepemimpinan adalah keputusan dan
bahwa pada dasarnya kepemimpinan lebih ke arah hasil dan proses perubahan
pembelajaran melingkupi perilaku kepala karakter atau transformasi dalam diri
sekolah dan mengomunikasian tujuan dari seseorang. Kepemimpinan bukan sebuah
sekolah tersebut dan juga memantau, jabatan atau gelar, melainkan kelahiran dari
mendampingi, membangun iklim akademik, suatu proses panjang perubahan dalam diri
dan memberikan fasilitas. Kepemimpinan seseorang. Seseorang dapat menemukan visi
pembelajaran memang sangat diperlukan dan misi hidupnya, ketika adanya inner peace
sekolah sebab dapat meningkatkan prestasi dan membentuk bangunan karakter yang
pendidikan siswa, memberikan pengarahan kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakan
untuk warga sekolah yang mampu dan dapat mulai memberikan pengaruh kepada
meningkatkan prestasi belajar peserta didik,

380
Arum Kusuma Dewi & Karwanto. Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah di SDN Model Banyuwangi

lingkungannya, dan saat keberadaannya bersama tanpa paksaandalam mencapai suatu


mendorong perubahan dalam organisasinya, tujuan dari sebuah organisasi. Kepemimpinan
pada saat itu pula seseorang lahir menjadi atau leadership menurut Hariri, dkk (2017:6)
pemimpin sejati (Amirullah, 2015:24). dapat didefinisikan bahwa kesiapan dan juga
Menurut Suharsaputra (2016:19) kemampuan yang ada dan dimiliki dalam diri
kepemimpinan merupakan keahlian seseorang seseorang untuk mempengaruhi maupun
dalam mempengaruhi orang lain untuk mengajak orang lain dan juga menggerakkan
melakukan suatu hal maupun tujuan yang telah seseorang jika perlu hingga memaksa untuk
ditetapkan. Mempengaruhi orang, seorang menerima pengaruh yang dilakukan oleh
pemimpin dapat melakukan melalui motivasi pemimpin tersebut.
sehingga dapat menggerakkan untuk Fungsi Kepemimpinan
melakukan sesuatu sesuai dengan yang Menurut Duryat (2016:20) pemimpin formal
dilakukan seorang pemimpin. Kemampuan merupakan seorang pemimpin yang memiliki
mempengaruhi seseorang mengajarkan atau kemampuan meliputi tahapan-tahapan dalam
memberikan ilmu adanya interaksi maupun mempengaruhi seseorang untuk mencapai
komunikasi antara pemimpin dan yang suatu tujuan tertentu. Kepemimpinan formal
dipimpin. Interaksi yang terjadi merupakan pada jabatannya didapat karena suatu usaha
suatu bentuk kegiatan yang dapat dalam suatu pencapaiannya. Hal ini, kepala
mempengaruhi dan juga dipengaruhi, sehingga sekolah mempunyai fungsi-fungsi untuk
kepemimpinan menjadi suatu hal yang penting melaksanakan kepemimpinannya di sekolah.
terutama dalam konteks organisasi, karena Menurut Basri dan Tatang (2015:34)
kualitas yang terima oleh anggota akan menyatakan bahwa kegunaan pemimpin dalam
berdampak pada kinerja anggota yang organisasi merupakan peran penting adanya
nantinya akan berdampak pada kinerja kemajuan organisasi. Ada dua aspek fungsi
organisasi. Berbagai pendapat para ahli yang kepemimpinan yaitu : (1) fungsi administrasi,
mengungkapkan pengertian kepemimpinan. yaitu mengadakan formulasi kebijaksanaan
Fahmi (2014:15) menyatakan kepemimpinan administrasi dan menyediakan fasilitasnya; (2)
merupakan suatu ilmu yang mengkaji secara fungsi sebagai top manajemen, yaitu
komperehensif mengenai bagaimana cara mengadakan planning, organizing, staffing,
untuk memberikan arahan, mengawasi, dan directing, commanding, controling, dan masih
mempengaruhi seseorang agar mengerjakan banyak lagi. Upaya untuk mewujudkan
tugas-tugas sesuai dengan permintaan yang kepemimpinan yang efektif, kepemimpinan
telah direncanakan. Ilmu kepemimpinan saat harus dapat dilakukan sesuai dengan
ini semakin luas dan juga berkembang seiring kebutuhannya. Sedangkan Nawawi (Basri &
dengan berjalannya waktu dan dinamika Tatang, 2015:34) mengatakan bahwa fungsi
perkembangan hidup seseorang. kepemimpinan berhubungan dengan situasi
Menurut Robbins (Fahmi,2014:15) kehidupan kelompok masing-masing, yang
mengatakan bahwa kepemimpinan merupakan bermaksud setiap pemimpin berada didalam,
kemampuan mempengaruhi suatu kelompok bukan di luar. Fungsi kepemimpinan
ke arah tercapainya suatu tujuan. Sedangkan mempunyai dua dimensi, yaitu : (1) adanya
menurut Griffin (Fahmi, 2014:16) kemampuan mengarahkan pada aktivitas
mengatakan, pemimpin merupakan inddividu pemimpin, dan adanya tanggapan dari
yang mampu mempengaruhi perilaku orang seseorang yang dipimpinnya; (2) adanya
lain tanpa harus mengandalkan kekerasan. dukungan ataupun keterlibatan dalam
Sedangkan Tobroni (2015:39) mengatakan pelaksanaan tugas pokok kelompok maupun
kepemimpinan adalah sebuah proses yang organisasi.
dilakukan untuk mempengaruhi seseorang Menurut Hariri, dkk (2017:7) fungsi utama
maupun kelompok untuk bekerja secara seorang pemimpin pendidikan yaitu untuk

381
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 08 Nomor 04 Tahun 2020, 379-388

belajar mengambil keputusan dan bekerja centered leadership” (kepemimpinan berpusat


antara lain : (1) Adanya fasilitas yang diberikan pembelajaran). Kepemimpinan pada
pemimpin demi tercapainya suasana pembelajaran mempunyai kemampuan yang
persaudaraan, kerja sama dengan rasa bebas; (2) besar guna mempengaruhi out come di
Pemimpin memberikan fasilitas kepada anggota sekolah maupun peserta didik. Kepemimpinan
kelompoknya untuk memberikan rangsangan pembelajaran menjamin kualitas pengajaran,
dan bantuan terhadap kelompok anggota dalam disisi lain kepemimpinan pembelajaran
menjelaskan suatu tujuan; (3) Pemimpin menghubungkan antara spektrum yang lebih
memberikan fasilitas untuk penetapan prosedur luas untuk mendukung pembelajaran.
kerja, yaitu membantu anggota kelompok Sedangkan menurut Daryanto (2011:69) juga
menganalisis situasi kemudian menetapkan mengatakan bahwa kepemimpinan
langkah selanjutnya yang lebih baik dan pembelajaran dapat disebut juga dengan
efesien; (4) seorang pemimpin yang kepemimpinan intruksional yaitu
bertanggung jawab akan mengambil suatu kepemimpinan yang fokus terhadap
keputusan bersama dengan anggotanya, tidak pembelajaran yang didalamnya berupa
secara individu; (5) seorang pemimpin harus kurikulum, proses belajar mengajar,penilaian
mampu dan bertanggung jawab dalam menjaga hasil belajar, layanan prima, dan mampu
dan mempertahankan eksistensi organisasi yang membangun komunitas belajar di sekolah.
sedang sedang dijalaninya. Pengertian lain juga disampaikan oleh Brown
Tujuan Kepemimpinan & Chai (Wibowo, 2016: 196) yang
Muflihin (Duryat, 2016:8) menyatakan menjelaskan bahwa : The term instructional,
bahwa adanya suatu kepemimpinan sangat or learningfocussed leadership, embraces a
dibutuhkan, salah satunya pada organisasi number of leadership practices, including
sehingga dapat memotivasi anggotanya untuk setting and communicating clear instructional
mencapai suatu tujuan. Fred Fiedler & Martin goals and expectations; strategic resourcing
menyatakan bahwa “hal yang menentukan of priority goals; overseeing and evaluating
sukses atau gagalnya suatu organisasi teaching and teachers; promoting and
pemerintahan atau lainnya adalah kepribadian participating in teacher learning and
dan kualitas kepemimpinan.” Duryat (2016:8) development and creating an orderly
menyatakan bahwa tujuan dari kepemimpinan environment that is safe for and supportive of
yaitu untuk menyalurkan adanya organisasi both staff and students.
mengenai tujuan yang telah disepakati Pendapat diatas mengartikan suatu
bersama dengan pimpinannya, sehingga pembelajaran didalam kepemimpinan
apabila dihubungan dengan pendidikan yaitu memfokuskan terhadap pembelajaran yang
mampu menggerakkan adanya pendidikan berhubungan dengan praktek kepemimpinan,
sehingga adanya tujuan yang ada pada sekolah rancangan, dan juga komunikasi berbagai
mampu dicapai secara efesien dan praktis. macam pembelajaran dan hasil yang jelas,
Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan strategi alokasi sumber daya dengan tujuan
dari kepemimpinan yaitu mampu mengajak menjadi prioritas, mengawasi dan
memotivasi, dan menggerakkan anggotanya pengevaluasi pembelajaran dan menciptakan
untuk mencapai suatu tujuan yang telah lingkungan yang tertib.
disepakati sehingga menjadi lebih efektif. Tujuan Kepemimpinan Pembelajaran
Pengertian Kepemimpinan Pembelajaran Daryanto (2011:70), menyatakan bahwa
Menurut Bush (Wibowo, 2016:196) suatu kepemimpinan pembelajaran yaitu
menyatakan bahwa peningkatan pengelolaan kepala sekolah yang harus mampu
pembelajaran telah mengarah kepada memberikan layanan prima terhadap terhadap
“instructional leadership” (kepemimpinan peserta didik supaya siswa dapat
pembelajaran) atau disebut juga “learning mengembangkan bakat yang ada di dalam

382
Arum Kusuma Dewi & Karwanto. Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah di SDN Model Banyuwangi

diri dan mampu menghadapi suatu tantangan berinteraksi dengan baik guna
di masa yang akan datang nantinya. mengembangkan keprofesian guru, dan
Sedangkan menurut Wardani, dkk (2015:686) memantau pembelajaran di kelas. Menurut
tujuan kepemimpinan pembelajaran Kunandar (Wardani, dkk, 2015:689-690)
merupakan fasilitas pembelajaran supaya strategi yang dapat dilakukan oleh kepala
adanya peningkatan prestasi belajar, sekolah yaitu : Mendengar (Listening), yaitu
kepuasan belajar, motivasi belajar, bagaimana cara kepala sekolah menjadi
pengetahuannya, kreativitas dan inovasi. pendengar yang baik untuk guru seperti
Perlunya penerapan kepemimpinan kelemahan, kesulitan, masalahan, dan
pembelajaran disekolah karena : (1) masalah apa saja yang dialami oleh guru.
meningkatnya prestasi pesera didik; (2) Mengklarifikasi (clarifying), yaitu kepala
memberikan dorongan agar warga sekolah sekolah memahami dan memperjelas apa
dapat dan mampu meningkatkan prestasi yang sedang dipermasalahkan oleh guru.
peserta didik; (3) pencapaian visi, misi, dan Sehingga kepala sekolah dapat memperjelas
tujuan sekolah dijalankan dengan fokus; (4) apa yang di inginkan oleh guru dengan cara
membangun komunitas belajar warga dan menanyakannya. Mendorong (Encouraging),
menjadikan learning school. yaitu mengemukakan kembali permasalahan
Prinsip-prinsip Kepemimpinan yang dihadapi apabila kurang jelas sehingga
Ada tiga unsur yang mana mewakili tidak terjadi kesalah pahaman dalam
komunikasi. Mempresentasikan (presenting),
prinsipprinsip kepemimpinan Meyer dan
Slechta (Tambunan, 2018:28-29) menyatakan kepala sekolah menjelaskan kembali atau
: (1) integritas, yaitu menuntut pemimpin mempresentasikan lagi mengenai
menjadi individu yang layak mendapatkan permasalahan guru tersebut sudah samakah
kesetiaan dan respect yang tulus dari atau belum dalam pemahamannya.
Memecahkan masalah (problem solving),
anggotanya. Pemimpin menjalani kehidupan
sebagai kepala sekolah dapat mengambil
untuk memberikan kesempatan terhadap
anggotanya agar dapat melakukan seperti tindakan untuk berdiskusi dengan guru yang
yang di lakukan oleh pemimpin; (2) hati lain untuk memecahkan permasalahan yang
sedang dialami. Negosiasi (negotiating),
seorang hamba, yaitu seorang pemimpin
mampu membimbing, mempengaruhi dan yaitu dilakukan dengan cara berunding.
Kepala sekolah dan guru yang lainnya yang
memberdayakan anggotanya. Selain itu
seorang pemimpin memperlihatkan perilaku ikut berperan membuat kesepakatan untuk
yang benar, peduli dengan orang lain, jujur, tugas yang dilakukan secara individu maupun
bekerja sama, menyukai apa yang dikerjakan, bersama.
percaya apa yang dikerjakannya, menghargai Mendemonstrasikan (demonstrating),
setiap kinerja dan potensi anggota, dan kepala sekolah melakukan pemaparan agar
berorientasi terhadap produktivitas; (3) dapat dilihat oleh guru-guru dan pengupayaan
menjadi pengurus, seorang pemimpin yang agar guru dapat melakukan hal tersebut.
mempunyai kepedulian, tanggung jawab dan Mengarahkan (directing), hal ini bertujuan
perhatian terhadap seluruh anggotanya. agar kepala sekolah dapat memberikan
pengarahan, sehingga guru dapat melakukan
hal tertentu. Menstandarkan
Strategi Kepemimpinan (standardization), melakukan penyesuaian
Willison (Wardani, dkk, 2015:688-689) dengan menstandarkannya bersama dengan
menyatakan ada tiga strategi untuk guru yang lainnya. Memberikan penguat
menjalankan suatu kepemimpinan (Reinforcing), supaya guru tertarik dengan
pembelajaran yang efektif yaitu (1) talk ke upaya yang paparkan oleh kepala sekolah
talk; (2) walk the walk; (3) be the caddy. tersebut, kepala sekolah memperkuat dengan
Sebagai kepala sekolah harus mampu kondisi yang menguntungkan untuk guru.

383
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 08 Nomor 04 Tahun 2020, 379-388

Model Kepemimpinan organisasi mampu diraih dengan baik,


Wahyusumidjo (Duryat, 2016:51) sehingga kinerja tersebut juga baik pula
menyatakan bahwa ada empat macam (Suhardiman, 2012: 26). Sementara itu
kepemimpinan yang dapat dikelompokkan dengan adanya uraian di atas menurut
yaitu : (1) pendekatan pengaruh kewibawaan; Armstrong dan Baron (Suhardiman, 2012:26)
(2) pendekatan sifat; (3) pendekatan perilaku; mengemukakan bahwa kinerja ataupun
(4) pendekatan situasional. Untuk prsetasi merupakan pengertian dari
memperjelas kepemimpinan yang telah performace. Kinerja merupakan pekerjaan
dikelompokkan tersebut, berik ut merupakai yang dirai dari pekerjaan tersebut. Kinerja
uraiannya:(1) Pendekatan Pengaruh merupakan apa dan bagaimana cara
Kewibawaan, kewibaan akan didapatkan oleh mengerjakannya. Kinerja adalah hasil yang
seseorang yang sudah beranjak semakin memiliki hubungan dengan tujuan, kepuasan,
dewasa. Kedewasaan akan terbentuk apabila dan kontribusi. Menurut Hasibuan
seseorang mempunyai cita-cita dan arah (Suhardiman, 2012:26) mengatakan bahwa
kehidupan yang sudah direncanakan untuk “Kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil
kedepannya dan berusaha menjalankan apa kerja yang dicapai seseorang dalam
yang sudah diharapkan dan dinginkan. melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
Kewibawaan merupakan suatu proses kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
untuk bisa mempengaruhi anggotanya pengalaman dan kesungguhan serta waktu”.
sehingga, pimpinan tersebut dapat di segani Menurut Robertson (Suhardiman, 2012:
dan dipatuhi. (2) Pendekatan Sifat, cinderung 29) ada tiga model manajemen kinerja antara
terhadap kualitas pemimpin. Seperti yang lain: (1) sebagai sistem dalam pengelolaan
diketahui bahwa suatu keberhasilan dapat organisasi; (2) sebagai sistem pengelolaan
dilihat pengaruhnya dari segi dan cara kinerja oleh karyawan; (3) untuk
pemimpin dalam memimpin dan menyikapi menggabungkan antara pengelolaan
anggotanya. Tetapi hanya mengandalkan organisasi dan kinerja karyawan. Menurut
pendekatan sifat saja masih kurang dalam Suhardiman (2012: 31- 33), kepala sekolah
menyelesaikan masalah kepemimpinan. (3) adalah pemimpin pendidikan yang
Pendekatan perilaku, pendekatan ini lebih melaksanakan fungsi manajemen mulai dari
menekankan keberhasilan maupun kegagalan perencanaan, pengorganisasian, pengerahan,
yang dialami oleh pemimpin dan sangat dan pengontrolan. Pernyataan diatas dapat
ditentukan melalui sikap dan gaya disimpulkan bahwa kinerja kepala sekolah
kepemimpinan yang dapat dilihat dari mampu merubah maupun mempengaruhi
perilaku dan kegiatan yang dilakukan dalam kualitas pendidikan. Sehingga kebehasilan
sehari-hari, serta cara berkomunikasi yang sekolah dalam pencapaian bergantung dengan
baik dan benar. (4) Pendekatan situasional, bagaimana cara kepala sekolah atau leader
merupakan pendekatan yang apabila ada mampu melakukan kepemimpinan dengan
suatu keberhasilan atau kegagalan baik dan juga terarah melalui visi, misi, dan
sepenuhnya tidak hanya bergantung terhadap tujuan sekolah tersebut. Peran yang sangat
pemimpinnya saja melainkan juga dengan penting dan berpengaruh terhadap suatu
seluruh anggotanya. keberhasilan pendidikan. Adanya kepala
Kinerja, Peran, dan Faktor yang sekolah merupakan pemimpin dalam bidang
Mempengaruhi Kepala Sekolah pendidikan harus mampu dan memahami apa
Kinerja berhubungan baik dengan saja tugas dan apa saja yang harus dilakukan.
prestasi yang diraih oleh seseorang ataupun Ada beberapa persn kepala sekolah menurut
lembaga-lembaga dalam melakukan Aedi (2016:45-54). Dapat disimpulkan
tugasnya. Sehingga terdapat hubungan bahawa peran kepala sekolah dapat
dengan organisasi. Apabila pencapaian dalam mempengaruhi kualitas maupun keberhasilan
suatu sekolah dan keaktifan kepala sekolah

384
Arum Kusuma Dewi & Karwanto. Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah di SDN Model Banyuwangi

dalam menciptakan sekolahnya agar lebih pemimpin dalam organisasi merupakan peran
menarik dan mampu mendukung program penting bagi keberadaan dan kemajuan
sekolah. organisasi. Ada dua aspek fungsi
Menurut Umar (Suhardiman, 2012: 34) kepemimpinan yaitu : (1) fungsi administrasi,
menyatakan bahwa faktor-faktor tidak yaitu mengadakan formulasi kebijaksanaan
langsung berhubungan dengan pekerjaan administrasi dan menyediakan fasilitasnya;
tetapi apabila dimiliki oleh beberapa pegawai fungsi sebagai top manajemen, yaitu
maka dapat mempengaruhi peningkatan mengadakan planning, organizing, staffing,
kinerja. Beberapa variabel yang berhubungan directing, commanding, controling, dan
dengan kinerja antara lain inisiatif kehadiran, sebagainya. Upaya mewujudkan
adanya kejujuran, perilaku, kerja sama, kepemimpinan yang efektif, kepemimpinan
tanggung jawab, pengetahuan, dan mampu harus dapat dijalankan sesuai dengan
memanfaatkan waktu sebaik mungkin. fungsinya.
Suhardiman (2012: 35) mengatakan ada Kepala sekolah memberikan dukungan
tiga faktor yang dapat mempengaruhi kinerja kepada peserta didik dalam mengembangkan
yang pertama, faktor kemampuan dimana prestasinya sesuai dengan kebutuhan masing
yang dimiliki oleh pegawai yang terlibat – masing. Peserta didik juga mendapat
didalam kegiatannya. Sehingga kemampuan fasilitas dimana siswa siswi tidak hanya
yang dimiliki harus dapat mendukung dengan melakukan pembelajaran teori di kelas saja
pekerjaannya dan menjadikan tanggung namun juga dapat turun langsung ke lapangan
jawab. Kedua, faktor upaya yaitu adanya sesuai dengan mata pelajaran yang sedang
upaya dari semua organisasi yang terlibat, dipelajari supaya peserta didik dapat
mulai dari pemimpin hingga staf, untuk menerima dan menerapkan pembelajaran
peningkatan dalam kinerja. Ketiga, faktor secara langsung. Peserta didik yang
peluang dimana adanya kesempatan sekecil berprestasi dikelas akan dipantau dan diambil
apapun itu untuk meningkatkan kinerja harus sebanyak lima orang dari setiap kelas dan
dimanfaatkan sebaik mungkin. dikumpulkan menjadi satu dimana akan
HASIL PENELITIAN DAN menjadi sebuah kelompok siswa siswi yang
PEMBAHASAN akan menghadapi olimpiade dengan
Peran Kepemimpinan Pembelajaran dukungan berupa pembelajaran tambahan
SDN Model Banyuwangi merupakan rutin dan terjadwal serta menyuplai buku
lembaga pendidikan yang menjadi salah satu diluar buku bos untuk memenuhi sumber –
sekolah dasar percontohan di Banyuwangi. sumber pembelajaran peserta didik.
Dalam membentuk lembaga pendidikan Hal ini sesuai dengan pendapat yang
tersebut maka disusunlah sebuah visi misi dikemukakan oleh Hariri, dkk (2017:7)
yang baik untuk mencapai tujuan bersama fungsi utama seorang pemimpin pendidikan
yaitu “Unggul dalam berprestasi, teguh dalam yaitu untuk belajar mengambil keputusan dan
beriman, semakin peduli dan berbudaya bekerja antara lain : (1) Adanya fasilitas yang
lingkungan, serta berwawasan global”. Upaya diberikan pemimpin demi tercapainya
kepala sekolah dalam memantau atau suasana persaudaraan, kerja sama dengan rasa
melaksanakan kegiatan sesuai dengan visi bebas; (2) Pemimpin memberikan fasilitas
misi yaitu lembaga pendidikan ini kepada anggota kelompoknya untuk
mempunyai program dimana pada awalnya memberikan rangsangan dan bantuan
melakukan planning hingga evaluasi untuk terhadap kelompok anggota dalam
mengetahui kasus atau keberhasilan yang menjelaskan suatu tujuan; (3) Pemimpin
didapat. Hal ini sesuai dengan yang memberikan fasilitas untuk penetapan
dikemukakan oleh Basri dan Tatang prosedur kerja, yaitu membantu anggota
(2015:34) yang menyatakan bahwa fungsi kelompok menganalisis situasi kemudian

385
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 08 Nomor 04 Tahun 2020, 379-388

menetapkan langkah selanjutnya yang lebih pengelolaan ketenagaan; (4) pengelolaan


baik dan efesien; (4) seorang pemimpin yang sarpras; (5) pengelolaan keuangan; (6)
bertanggung jawab akan mengambil suatu pengelolaan lingkungan; dan (7) pengelolaan
keputusan bersama dengan anggotanya, tidak hubungan sekolah dengan masyarakat.
secara individu; (5) seorang pemimpin harus Strategi Kepemimpinan Pembelajaran
mampu dan bertanggung jawab dalam Perilaku kepala sekolah dalam
menjaga dan mempertahankan eksistensi medisiplinkan stakeholder salah satunya yaitu
organisasi yang sedang sedang dijalaninya. menjadi tauladan yang baik dimulai dari hal
Peran kepala sekolah sebagai penataan kecil dalam menjaga kebersihan sekolah
pembelajaran peserta didik saat ini hingga memberikan pembinaan mengenai
menerapkan kurikulum 13 dimana kepala sikap dan spiritualnya dalam sebuah rapat.
sekolah dapat memahami apa saja tugas dan Sikap yang tegas dari kepala sekolah juga
apa saja yang harus dilakukan. Banyaknya merupakan salah satu yang dapat menjadi
metode pembelajaran yang diterapkan yaitu acuan para guru dalam melakukan pengajaran
inquiry maka peserta didik dituntut untuk dan menjalankan program. Hal ini sesuai
dapat memecahkan sebuah masalah dan dengan pendapat Robbins (Fahmi, 2014:15)
menemukan sebuah jawaban secara mandiri yang menjelaskan bahwa kepemimpinan
sehingga sesuai dengan kurikulum yang merupakan kemampuan mempengaruhi suatu
digunakan maka dalam pembelajaran guru kelompok ke arah tercapainya suatu tujuan.
hanya memfasilitasi saja sehingga siswa yang Pendapat yang serupa juga dikemukakan oleh
aktif karena terdapat empat penilaian yaitu Tobroni (2015:39) yang menjelaskan bahwa
sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan kepemimpinan adalah proses yang dilakukan
keterampilan. Dalam hal ini kinerja kepala untuk mempengaruhi seseorang maupun
sekolah dapat mempengaruhi kualitas kelompok untuk bekerja secara bersama tanpa
sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat paksaan dalam mencapai suatu tujuan dari
Suhardiman (2012: 31-33) dimana kepala sebuah organisasi. Lembaga pendidikan yang
sekolah merupakan pemimpin yang ada di baik tentunya juga terdapat berbagai masalah
bidang pendidikan yang melaksanakan fungsi yang harus dilewati dan dipecahkan dengan
manajemen mulai dari perencanaan, salah satu cara yaitu melakukan pemantauan
pengorganisasian, pengerahan, dan kinerja para guru saat pembelajaran di kelas.
pengontrolan. Kepala sekolah merupakan Pemantauan pembelajaran dapat dilihat dari
leader sebab mampu dan berusaha dalam penyesuaian RPP dan silabus dimana para
menggerakkan maupun mempengaruhi guru selalu mengembangkakan sikap
semua warga yang ada di sekolah. Kepala kerjasama dalam memecahkan sebuah silabus
sekolah harus bisa memberikani motivasi dan dengan baik. Dalam menangani sebuah
dorongan untuk guru maupun staf supaya masalah tentunya diperlukan supervisi
lebih giat lagi dalam melaksakan tugas- pembelajaran untuk para guru yang sedang
tugasnya, sehingga mampu mencapai suatu bermasalah. Teknik supervisi pada lembaga
tujuan. Meningkatkan mutu pendidikan ini terdapat dua cara yaitu teknik supervisi
sekolah juga merupakan peran seorang langsung dan teknik supervisi tidak langsung
kepala sekolah. Sehingga kinerja kepala dengan memlalui komunikasi dan
sekolah dapat dilihat melalui visi, misi, dan berkonsultasi dengan baik terkait sebuah
tujuan sekolah yang sebelumnya sudah permasalahan. Namun, pada lembaga ini dalam
tercapai, maka dapat dipastikan kepala mengantisipasi adanya permasalahan
sekolah tersebut mempunyai kinerja yang dilakukan sebuah tes yang harus dipenuhi para
baik. Ukuran keberhasilan sekolah oleh guru sehingga kurangnya ditemukan
kepala sekolah yaitu: (1) keberhasilan dalam permasalahan para guru di lembaga
mengelola sekolah; (2) keberhasilan pada pembelajaran ini. Pembahasan ini sesuai
pengelolaan kegiatan pembelajaran; (3)

386
Arum Kusuma Dewi & Karwanto. Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah di SDN Model Banyuwangi

dengan pendapat Hariri, dkk (2017:7) yaitu Saran


fungsi utama seorang pemimpin pendidikan Setelah melakukan penelitiani ini terdapati
yaitu untuk belajar mengambil keputusan dan beberapai saran dari peneliti yang di tunjukkan
bekerja antara lain : (1) Adanya fasilitas yang kepada :
diberikan pemimpin demi tercapainya suasana 1. Selain dilakukannya rapat bersama warga
persaudaraan, kerja sama dengan rasa bebas; sekolah dalam melakukan penetapan serta
(2) Pemimpin memberikan fasilitas kepada penyusunan visi misi sekolah, sebaiknya
anggota kelompoknya untuk memberikan pihak sekolah membuat perencanaan
rangsangan dan bantuan terhadap kelompok tentang visi dan misi sekolah terlebih
anggota dalam menjelaskan suatu tujuan; (3) dahulu sehingga dapt disampaikan saat
Pemimpin memberikan fasilitas untuk rapat.
penetapan prosedur kerja, yaitu membantu 2. Adanya sarana prasarana dan fasilitas yang
anggota kelompok menganalisis situasi mampu menambah pengetahuan, sebaiknya
kemudian menetapkan langkah selanjutnya dalam penggunaan srana dan prasarana
yang lebih baik dan efesien; (4) seorang didukung dengan adanya metode
pemimpin yang bertanggung jawab akan pembelajaran.
mengambil suatu keputusan bersama dengan 3. Mengunjungi kelas secara terus menerus
anggotanya, tidak secara individu; (5) seorang menurut peneliti kurang efektif, karena
pemimpin harus mampu dan bertanggung guru-guru nantinya kurang mandiri dalam
jawab dalam menjaga dan mempertahankan proses pembelajaran berlangsung.
eksistensi organisasi yang sedang sedang Sebaiknya pemantauan dilakukan minimal
dijalaninya. dua mingu sekali dan keaktifan guru dapat
dilihat dari hasil proses pembelajaran
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang dipaparkan berlangsung.
pada bab sebelumnyai, sehingga ditarik
DAFTAR RUJUKAN
kesimpulan sebagaii berikut: Dalam
membentuk lembaga pendidikan perlu adanya Aedi, N. 2016. Manajemen Pendidikan dan
visi dan juga misi untuk mencapai tujuan Tenaga Kependidikan. Yogyakarta:
bersama. Adanya fasilitas yang diberikan Gosyen Publishing
kepala sekolah dalam proses pembelajaran
mampu menghasilkan peserta didik yang Amirullah. 2015. Kepemimpinan dan
berprestasi. Peran kepala sekolah dalam Kerjasama Tim. Jakarta : Mitra Wacana
penerapan pembelajaran K13 salah satunya Media
menggunakan metode inquiry. Dalam hal ini Basri, H & Tatang. 2015. Kepemimpinan
kinerja kepala sekolah dapat mempengaruhi Pendidikan. Bandung: Cv Pustaka Setia
kualitas sekolah.
Daryanto. 2011. Kepala Sekolah Sebagai
Adanya perilaku kepala sekolah dijadikan
Pemimpin Pembelajaran. Yogyakarta:
sebagai tauladan baik dalam menjaga
Gava Media.
lingkungan sekolah, pembinaan, dan
spritualnya. Kepala sekolah juga melakukan Duryat, M. 2016. Kepemimpinan Pendidikan.
supervisi sehingga guru tetap terpantau dalam Bandung: Alfabeta
proses pembelajaran. Kepala sekolah
Fahmi, I. 2014. Manajemen Kepemimpinan :
memberikan kebijakan kepada setiap tim Teori dan Aplikasi. Bandung : Alfabeta.
panitia sesuai dengan bidangnya masing
masing, dan upaya meringankan biaya murid Hariri, R, & Karwan, D. 2017. Evolusi
atau peserta didik. Pendekatan Teori Kepemimpinan Menuju
Kepemimpinan Efektif. Yogyakarta :
Expert Herdiansyah, Haris. 2015.

387
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 08 Nomor 04 Tahun 2020, 379-388

Wawancara, Observasi, dan Focus Mintasih%20Indriayu.pdf diakses 27


Groups Sebagai Instrumen Penggalian November 2018.
Data Kualitatif. Depok: PT. Rajafindo
Persada.
Suhardiman, B. 2012. Studi Pengembangan
Kepala Sekolah : Konsep dan Aplikasi.
Jakarta: PT Rineka Cipta
Suharsaputra, U. 2016. Kepemimpinan
Inovasi Pendidikan (Mengembangkan
Spirit Entrepreneurship Menuju Leaning
School). Bandung : PT Refika Aditama.
Sumarsono, R. B. 2016. Upaya
Peningkatan Mutu Sekolah Melalui
Penguatan Peran Kepemimpinan
Pembelajaran Oleh Kepala Sekolah.
(Online),
http://ap.fip.um.ac.id/wpcontent/uploads
/2016/03/41-Raden-
BambangSumarsono.pdf diakses 27
November 2018.
Tambunan, T. S. 2018.
Kepemimpinan Berbasis
Kecerdasan. Yogyakarta : Expert
Tobroni. 2015. "Spiritual Leadership:
A Solution of the Leadership
Crisis in Islamic Education in
Indonesia." British Journal of
Education, 3(11), pp.40-53.
27 November 2018.
Wardani, Kusuma, D., & Indriayu, M. 2015.
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala
Sekolah Untuk Meningkatkan
Profesionalisme Guru Menghadapi
Masyarakat Ekonomi Asean,
(Online),
https://eprints.uny.ac.id/21973/1/61%20D
ewi%20Kusuma%20Wardani%20%26%20
Mintasih%20Indriayu.pdf diakses 26
November 2018.
Wibowo. 2016. Kepemimpinan (Untuk)
Pembelajaran: Jembatan Untuk
Memperkuat Pembentukan Karakter.
Vol.4, No.2. (Online),
https://eprints.uny.ac.id/21973/1/61%20D
ewi%20Kusuma%20Wardani%20&%20
388

Anda mungkin juga menyukai