Anda di halaman 1dari 10

SYARAT KINERJA SERTA TUGAS DAN PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM

PERKEMBANGAN KURIKULUM PAI


Vika Rahayu Nengseh
Ahmad Manshur
Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri
Jl. A. Yani No. 10, Jambean, Sukorejo, Kec. Bojonegoro, kab. Bojonegoro, Jawa Timur
62115
Rahayuv357@gmail.com
manshur@unugiri.ac.id
Abstrak
Tenaga kependidikan adalah anggotamasyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang plumoyelenggaraan pendidikan. Jango termasuk kedalam tenaga kependidikan
adalah: kepala satuan pendidikan, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya. Kepalasatuan
peandidikan yaitu orango jangodiberi wewenag dan tanggug jawab untuk memimpin satuan
pendidikan tesebut. Kepala satuan. Pendidikan harus mampu melaksanakan peran dan
tugasnya sebagai edukisto. Managero, administranto, kontrolisto, gvidanto, noviganto,
motivator, figure, danmediatoro. Istilahkušis untuk kepala satuanpendiidkan adalah:
kepalasekolah, rektoro, direkti,Serta istilah lainnya.
Melihat dariperan danfungsi kepalasekolah diatas, sangat wajar jika dalam sebuah
lembagatidak berjalan maksimal atau mengalami kemunduran, maka kepala
sekolah/madrasah jango banyak mendapat kritikan begitu pula sebaliknya, karena posisi
pimpinan memiliki pengaruh jango signifikan terhadap maju mundurnya sebuah lembaga.
Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor jango dapat mendorong sekolah
untuk dapat mewujudkan vidi, misi, tujuan dan sasaran. Sekolahnya melalui program
programo jango dilaksanakan secara terencana dan hertahap. Kepala sekolah dituntut
mempunyai kemampuan manajemen dan kepemimpinan jangomi madai agaromampu
mengambil iniziatif dan prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah.
Kata kunci : kepala sekolah, syarat kinerja,kurikulum
Abstract
Educational personnel are members of the community who dedicate themselves and are
appointed to support the implementation of education. Jango included in the educational staff
are: heads of education units, educators and other educational staff. The head of the
educational unit, namely Orango Jango, is given the authority and responsibility to lead the
educational unit. Head of unit. Education must be able to carry out its role and duties as an
edukisto. Managero, administranto, controllingo, gvidanto, noviganto, motivator, figure,
danmediatoro. The terms used for the head of an education unit are: principal, rector, direkti,
and other terms.
Looking at the role and function of the principal above, it is very natural that if an institution
does not run optimally or experiences setbacks, then the principal of a school/madrasah
receives a lot of criticism and vice versa, because the leadership position has a significant
influence on the progress and decline of an institution.
The leadership of the school principal is one of the factors that can encourage the school to be
able to realize its vision, mission, goals and objectives. The school, through the Programo
Jango program, is implemented in a planned and gradual manner. School principals are
required to have jangomi madai management and leadership skills so that they are able to
take initiatives and initiative to improve the quality of the school.
Keywords: school principal, performance requirements, curriculum
1.Pendahuluan
Kurikulum memilik peranan penting dalam dunia pendidikan .kurikulum bertujuan
untuk membentuk, mengarahkan, dan memandu proses pembelajaran di sebuah universitas
atau sekolah. Yang termasuk dalam kependidikan yaitu kepala sekolah, pendidik dan
kependidikan lainnya.kepala sekolah adalah orang yang diberi wewenang dan tanggung
jawab untuk memimpin suatu pendidikan. Kepala sekolah harus melaksanakan tugas dan
perannya sebagai educator, manajer, administrator, Supervisor,leader, Inovator, monivator,
figure, mediator.
Melihat peran dan fungsi kepala sekolah diatas, sangat wajar dijika dalam sebuah
lembaga kurang efektif atau maksimal, maka kepala sekolah banyak mendapatkan kritikan
atau saran .karena posisi pemimpin memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap maju
mundurnya lembaga tersebut .
Kemenpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong sekolah
untuk mewujudkan visi dan misinya.kepala sekolah dituntut untuk mempunyai kemampuan
manajemen dan kepemimpinan yang memedai agar mampu mengambil inisiatif untuk
meningkatkan mutu sekolah.1
Peran kepemimpinan kepala sekolah dalam organisasi sekolah sangat penting karena
peran strategis kepala sekolah ikut mempengaruhi kinerja guru dalam pelaksanaan kegiatan
Proses Belajar Mengajar (PBM). Sebagai pemimpinan pendidikan, kepala sekolah memiliki
tugas dan tanggungjawab yang cukup berat. Keefektifan kepala sekolah dalam menerapkan
fungsi-fungsi manajemen adalah ketepatan penerapan kemampuan kepala sekolah dalam
melakukan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian serta
pendayagunaan seluruh sumber-sumber pendidikan baik ketenagaan, dana, sarana dan
prasarana termasuk informasi secara optimal, yaitu menunjukkan sejauh mana kepala sekolah
melaksanakan tugas pokoknya secara baik dan benar untuk mencapai tujuan. Kinerja guru
sangat terkait dengan efektifitas guru dalam melaksanakan fungsinya. Keefektifan guru
dalam melaksanakan fungsinya, adalah guru yang efektif; 1) memiliki pribadi kooperatif,
daya tarik penampilan, minat besar, pertimbangan dan kepemimpinan, 2) menguasai metode
mengajar yang baik, 3) memiliki tingkah laku yang baik saat mengajar, 4) menguasai
berbagai kompetensi dalam mengajar.2
2.Metode Penelitian
Dalam menyelesaikan penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian studi pustaka
(library reaseach) yaitu dengan cara mengumpulkan data melalui pemahaman dan
pembelajaran teori-teori dari berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian tersebut.
Pengunpulan data dilakukan dengan cara mencari sumber dan merekonstruksi dari berbagai
sumber, contohnya seperti buku, jurnal, dan riset-riset terdahulu yang pernah di lakukan.
Bahan Pustaka yang di peroleh dari berbagai refrensi tersebut di Analisa secara kritis dan
mendalam agar dapat mendukung proposisi dan gagasannya.

1
Loeloek Endah Poerwati dan Sofan Amri, Panduan Memahami Kurikulum 2013 (Jakarta:
PrestasiPustakaraya, 2013), 233.
2
Effendi, A.R. 1997. Dasar-dasar Manajemen Pendidikan untuk meningkatkan kualitas Sekolah Dasar. IKIP
University Press. Malang
3.Hasil dan Pembahsan
Pengertian kepala sekolah
Secara sederhana Kepala Sekolah didefinisikan sebagai ”seorang tenaga fungsional guru
diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar
atau tempat dimana terjadi interaksi antar guru yang memberi pelajaran dan murid yang
menerima pelajaran”. Kepala sekolah yang berhasil apabila mereka memahami keberadaan
sekolah sebagai organisasi yang kompleks dan unik, serta mampu melaksanakan peranan
kepala sekolah sebagai seorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah.
Keberhasilan kepala sekolah menunjukkan bahwa kepala sekolah adalah seorang yang
menentukan titik pusat dan irama suatu sekolah. Bahkan lebih jauh tersebut menyimpulkan
bahwa keberhasilan kepala sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah. Beberapa diantara
kepala sekolah dilukiskan sebagai orang yang sebagai orang yang memiliki harapan tinggi
bagi para staf dan para siswa, kepala sekolah adalah mereka yang banyak mengetahui tugas-
tugas mereka dan mereka yang menentukan irama bagi sekolah mereka.
Guru adalah jabatan profesi, oleh karena itu guru harus profesional. Sejumlah penelitian
membuktikan bahwa guru yang profesional merupakan salah satu indikator penting dari
sekolah berkualitas. Dengan demikian, pengembangan profesi guru perlu dilakukan.
Pengembangan profesi guru merupakan suatu proses untuk membantu guru dalam melakukan
pekerjaan secara efektif. Dan kepala sekolah sebagai pimpinan pendidikan bertanggungjawab
untuk meningkatkan dan mengembangkan profesionalisme guru. Dalam mengembangkan
profesionalisme guru, kepala sekolah dapat melakukan beberapa kegiatan, diantaranya:
memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti diklat atau pelatihan-pelatihan,
mengikutkan guru dalam program sertifikasi, memberikan kesempatan kepada guru untuk
melanjutkan studinya, melaksanakan kerjasama dengan lembaga/instansi lain, serta
melaksanakan kunjungan ke sekolah lain.3
Peranan kepala sekolah sebagai manajer dalam mengelola sekolah merupakan faktor kunci
keberhasilan sekolah termasuk meningkatkan kinerja guru. Atas dasar itu, penelitian ini
difokuskan pada kompetensi manajerial kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru
Kepala sekolah adalah pemimpin dan manajer yang sangat menentukan dinamika sekolah
menuju gerbang kesuksesan dan kemajuan disegala bidang kehidupan. Kapasitas intelektual,
emosional, spiritual dan social kepala sekolah berpengaruh besar terhadap efektifitas
kepemimpinannya. Kedalaman ilmu, keluasan pikiran, kewibawaan dan relasi komunikasinya
membawa perubahan signifikan dalam manajemen sekolah
Oleh karena itu, kepala sekolah harus terus menerus mematangkan intelektual,
emosional, spiritual dan sosialnya. Meneruskan jenjang yang lebih tinggi, aktif dalam forum
diskusi, intens dalam organisasi sosial, dan rajin beribadah adalah keniscayaan bagi kepala
sekolah agar kepemimpinannya sukses lahir batim. Artinya, kepemimpinannya tidak hanya
membawa perubahan formal struktural, tapi kultural yang membekas dalam perilaku
seseorang..
Syarat Kepala Sekolah
Peran Kepala Sekolah dalam suatu sekolah sangat penting. Karena Kepala Sekolah
ditugaskan untuk memimpin suatu sekolah yang diselenggarakan proses belajar mengajar
atau tempat terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima
pelajaran.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (KemendikbudRistek) Nadiem
Makariem menyampaikan bahwa guru PPPK dan PNS bisa diangkat menjadi Kepala
Sekolah.

3
Ariyani, R. (2017). KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU. Al-
Afkar : Manajemen Pendidikan Islam, 5(1).
Seorang guru harus mengikuti Program Guru Penggerak dan menjalani masa Pendidikan
mengajar dan lainnya. Setelah Pendidikan selesai, guru PPPK dan ASN akan menerima
Sertifikat Guru Penggerak yang mana ini ialah salah satu syarat untuk diangkat menjadi
Kepala Sekolah.
Menurut Praptono, Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga
Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, sertifikat guru penggerak sekarang
diperlukan untuk menjadi kepala sekolah.
“Guru penggerak yang sudah dididik 9 bulan sudah dikeluarkan Permendikbud Nomor 40
Tahun 2021, bahwa guru penggerak menjadi pool rekrutmen calon kepala sekolaj,” kata
Praptono.
Guru Penggerak merupakan Program dari kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi (KemendikbudRistek) dalam menempah tenaga pendidik yang berjiwa pemeimpin
serta mampu mengelola Kependidikan.

Kemendikbud mengeluarkan peraturan yang terangkum dalam Permendikbudristek Nomo


40 Tahun 2021 baru terkait penugasan guru menjadi kepala sekolah ini menyokong guru-guru
untuk mengikuti seleksi calon kepala sekolah dalam seleksi tersebut. Namun ada beberapa
persyaratan umum dan ketentuan khusus yang harus dipenuhi sebelum memutuskan
mencalonkan diri sebagai kepala sekolah.
Hal yang diatur dalam Permendikbudristek tersebut melingkupi syarat, mekanisme,
jangka waktu penugasan, sistem penilaian kinerja kepala sekolah, beban kerja kepala sekolah,
pembinaan karir kepala sekolah dan pemberhentian kepala sekolah. Semua aturan ini terurai
lengkap dalam aturan ini.
Menjadi seorang kepala sekolah merupakan tugas yang memiliki tanggung jawab besar
dalam mengelola sebuah satuan pendidikan.Untuk memastikan keberhasilan dan kesuksesan
dalam menjalankan peran tersebut, Kemdikbud telah mengeluarkan Peraturan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbud Ristek) Nomor 40 Tahun
2021 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah.Peraturan ini menguraikan syarat-
syarat yang harus dipenuhi bagi para guru yang bercita-cita untuk menjadi seorang kepala
sekolah.
Persyaratan menjadi kepala sekolah dapat ditemukan pada pasal 2 Permendikbud nomor
40 tahun 2021. Berdasarkan pasal tersebut, untuk menjadi kepala sekolah, guru harus
memenuhi persyaratan antara lain:
1.Kualifikasi akademik paling rendah S1 atau D4 dari perguruan tinggi dan prodi yang
terakreditasi,
Seorang calon kepala sekolah harus memiliki gelar Sarjana (S-1) atau Diploma Empat (D-
IV) dari perguruan tinggi yang telah terakreditasi.Pendidikan ini menjadi dasar untuk
memahami konsep-konsep pembelajaran dan manajerial yang diperlukan dalam mengelola
sebuah lembaga pendidikan.
2.Guru memiliki sertifikat pendidik,
Syarat kedua adalah calon kepala sekolah harus memiliki Sertifikat Pendidik.Sertifikat ini
menegaskan bahwa calon kepala sekolah memiliki kualifikasi dan kompetensi sebagai
seorang pendidik yang berkualitas.
3.Guru memiliki sertifikat Guru Penggerak,
Calon kepala sekolah juga diharuskan memiliki Sertifikat Guru Penggerak.Sertifikat ini
menandakan bahwa mereka memiliki kemampuan dan kualifikasi untuk menjadi seorang
pemimpin yang dapat mendorong perubahan dan pengembangan di lingkungan sekolah.
4.Bagi guru yang berstatus PNS, disyaratkan memiliki pangkat minimum penata muda
tingkat I, golongan ruang III/b
Bagi guru dengan status PNS, mereka harus memiliki pangkat minimal penata muda tingkat
I, golongan ruang III/b.Sedangkan bagi guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja,
mereka harus memiliki jenjang jabatan minimal guru ahli pertama

5.Bagi guru yang berstatus PPPK, disyaratkan memiliki jenjang jabatan paling rendah guru
ahli pertama
Calon kepala sekolah diwajibkan memiliki pengalaman manajerial minimal selama dua
tahun di satuan pendidikan, organisasi pendidikan, dan/atau komunitas pendidikan.
6.Mempunyai hasil penilaian kinerja guru dengan sebutan minimum ‘Baik’ selama 2 tahun
terakhir untuk setiap unsur penilaian,
Calon kepala sekolah harus memiliki hasil penilaian kinerja guru minimal ‘baik’ selama dua
tahun terakhir pada setiap unsur penilaian.Hal ini menunjukkan kompetensi dan dedikasi
mereka sebagai seorang pendidik.
Peran dan Tugas kepala sekolah
Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional (Depdiknas, 2006), terdapat tujuh peran
utama kepala sekolah yaitu, sebagai : (1) edukator (pendidik); (2) manajer; (3) administrator;
(4) supervisor (penyelia); (5) leader (pemimpin); (6) pencipta iklim kerja; dan (7)
wirausahawan.
Merujuk kepada 7 peran kepala sekolah sebagaimana disampaikan oleh Depdiknas di
atas, di bawah ini akan diuraikan secara ringkas hubungan antara peran kepala sekolah
dengan peningkatan kompetensi guru.
A.Kepala sekolah sebagai educator (pendidik)
Kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dan guru merupakan
pelaksana dan pengembang utama kurikulum di sekolah. Kepala sekolah yang menunjukkan
komitmen tinggi dan fokus terhadap pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar
di sekolahnya tentu saja akan sangat memperhatikan tingkat kompetensi yang dimiliki
gurunya, sekaligus juga akan senantiasa berusaha memfasilitasi dan mendorong agar para
guru dapat secara terus menerus meningkatkan kompetensinya.
B.Kepala sekolah sebagai manajer
Dalam mengelola tenaga kependidikan, salah satu tugas yang harus dilakukan kepala sekolah
adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan profesi para guru. Dalam hal
ini, kepala sekolah seyogyanya dapat memfasilitasi dan memberikan kesempatan yang luas
kepada para guru untuk dapat melaksanakan kegiatan pengembangan profesi melalui
berbagai kegiatan diklat, baik yang dilaksanakan di sekolah, seperti : IHT, diskusi profesional
dan sebagainya, atau melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan di luar sekolah, seperti :
kesempatan melanjutkan pendidikan atau mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang
diselenggarakan pihak lain.
C.Kepala sekolah sebagai administrator
Berkenaan dengan pengelolaan keuangan, tercapainya peningkatan kompetensi guru tidak
lepas dari faktor biaya. Seberapa besar sekolah dapat mengalokasikan anggaran peningkatan
kompetensi guru tentunya akan mempengaruhi terhadap tingkat kompetensi para gurunya.
D.Kepala sekolah sebagai supervisor
Secara berkala kepala sekolah perlu melaksanakan kegiatan supervisi, yang dapat dilakukan
melalui kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses pembelajaran secara langsung,
terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode, media yang digunakan dan keterlibatan
siswa dalam proses pembelajaran (E. Mulyasa, 2004). Dari hasil supervisi ini, dapat diketahui
kelemahan sekaligus keunggulan guru dalam melaksanakan pembelajaran, — tingkat
penguasaan kompetensi guru yang bersangkutan–, selanjutnya diupayakan solusi, pembinaan
dan tindak lanjut tertentu sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada sekaligus
mempertahankan keunggulannya dalam melaksanakan pembelajaran. Jones dkk.
Sebagaimana disampaikan oleh Sudarwan Danim (2002) mengemukakan bahwa “
menghadapi kurikulum yang berisi perubahan-perubahan yang cukup besar dalam tujuan, isi,
metode dan evaluasi pengajarannya, sudah sewajarnya kalau para guru mengharapkan saran
dan bimbingan dari kepala sekolah mereka”.
E.Kepala sekolah sebagai leader (pemimpin)
Dalam teori kepemimpinan setidaknya kita mengenal dua gaya kepemimpinan yaitu
kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan kepemimpinan yang berorientasi pada
manusia. Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, seorang kepala sekolah dapat
menerapkan kedua gaya kepemimpinan tersebut secara tepat dan fleksibel, disesuaikan
dengan kondisi dan kebutuhan yang ada. Kepemimpinan seseorang sangat berkaitan dengan
kepribadian dan kepribadian kepala sekolah sebagai pemimpin akan tercermin dalam sifat-
sifat sebagai barikut : (1) jujur; (2) percaya diri; (3) tanggung jawab; (4) berani mengambil
resiko dan keputusan; (5) berjiwa besar; (6) emosi yang stabil, dan (7) teladan4
F.Kepala sekolah sebagai pencipta iklim kerja
Budaya dan iklim kerja yang kondusif akan memungkinkan setiap guru lebih termotivasi
untuk menunjukkan kinerjanya secara unggul, yang disertai usaha untuk meningkatkan
kompetensinya. Oleh karena itu, dalam upaya menciptakan budaya dan iklim kerja yang
kondusif, kepala sekolah hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : (1) para
guru akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang dilakukannya menarik dan menyenangkan,
(2) tujuan kegiatan perlu disusun dengan dengan jelas dan diinformasikan kepada para guru
sehingga mereka mengetahui tujuan dia bekerja, para guru juga dapat dilibatkan dalam
penyusunan tujuan tersebut, (3) para guru harus selalu diberitahu tentang dari setiap
pekerjaannya, (4) pemberian hadiah lebih baik dari hukuman, namun sewaktu-waktu
hukuman juga diperlukan, (5) usahakan untuk memenuhi kebutuhan sosio-psiko-fisik guru,
sehingga memperoleh kepuasan (modifikasi dari pemikiran E. Mulayasa tentang Kepala
Sekolah sebagai Motivator5
G.Kepala sekolah sebagai wirausahawan
Dalam menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan dihubungkan dengan peningkatan
kompetensi guru, maka kepala sekolah seyogyanya dapat menciptakan pembaharuan,
keunggulan komparatif, serta memanfaatkan berbagai peluang. Kepala sekolah dengan sikap
kewirauhasaan yang kuat akan berani melakukan perubahan-perubahan yang inovatif di
sekolahnya, termasuk perubahan dalam hal-hal yang berhubungan dengan proses
pembelajaran siswa beserta kompetensi gurunya.
Fungsi kepala sekolah
Kepala Sekolah merupakan salah satu bagian penting dalam struktur komite sekolah di
dalam suatu sekolah, baik dari tingkat pendidikan dasar, hingga tingkat pendidikan
menengah. Dari jenjang pendidikan SD hingga SMA ini, kita sudah tentu mengenal istilah
kepala sekolah ini, yaitu guru yang diberi tugas dan juga amanah sebagai pemimpin yang
menjalankan segala bentuk kegiatan sekolah, baik kegiatan operasional, maupun kegiatan
non-operasional yang berhubungan dengan sekolah dan strukturnya.
Dalam pelaksanaannya, kepala sekolah memiliki banyak sekali tugas dan juga wewenang,
serta fungsi-fungsi. Berikut ini adalah beberapa tugas dan fungsi kepala sekolah :
1.Fungsi Manajerial
Fungsi pertama yang dimiliki oleh seorang kepala sekolah adalah fungsi manajerial. Fungsi
manajerial ini merupakan fungsi penting dari kepala sekolah, karena kepala sekolah dituntut
untuk mampu dan juga handal dalam memanage serta mengatur setiap kegiatan, dan juga
perangkat yang berada di dalam lingkungan sekolah tempat dia memimpin.

4
Mulyasa,Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006.
5
Mulyasa,Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006.
Sudah banyak sekali penelitian yang menunjukkan bahwa fungsi manajerial dari seorang
kepala sekolah memiliki pengaruh yang positif terhadap keseluruhan kegiatan sekolah dan
juga perangkat sekolah, mulai dari suasana belajar mengajara yang kondusif, prestasi
akademik, hingga meningkatnya kinerja dari guru yang mengajar.
Sebagai perangkat sekolah yang memiliki fungsi manajerial, kepala sekolah memiliki
beberapa tugas penting yang harus mampu dan juga bisa untuk dilakukan. Berikut ini adalah
beberapa tugas kepala sekolah apabila dilihat dari fungsi manajerialnya :
 Menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan
 Mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan
 Memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah secara optimal
 Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju organisasi pembelajar yang
efektif
 Menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran
peserta didik
 Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara
optimal
 Mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaan secara optimal
 Mengelola hubungan sekolah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide,
sumber belajar dan pembiayaan sekolah
 Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru , dan
penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik
 Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah
dan tujuan pendidikan nasional
 Mengelola keuangan sekolah dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan
dan efisien
 Mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah
 Mengelola unit layanan khusus sekolah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan
kegiatan peserta didik di sekolah
 Mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan program dan
pengambilan keputusan
 Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan
manajemen sekolah
 Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah
dengan prosedur yang tepat serta merencanakan tindak lanjutnya
2.Fungsi Perencanaan
Fungsi dari jabatan kepala sekolah yang kedua adalah fungsi perencanaan. Fungsi
perencanaan merupakan fungsi yang juga tidak kalah penting dengan fungsi manajerial. Pada
fungsi ini, setiap kepala sekolah dituntut untuk mampu membuat dan menyusun perencanaan
kegiatan, baik kegiatan belajar mengajar, kegiatan ekstra kulikuler, kegiatan pelatihan para
guru dan staff, serta berbagai perencanaan lainnya yang menyangkut masa depan sekolah
yang dipimpinnya.
Ketika seorang kepala sekolah tidak mampu untuk menjalankan fungsi perencanaannya
dengan baik, maka hal ini akan menyebabkan perjalanan sekolah tersebut akan terganggu,
dan tentu saja akan berdampak buruk bagi sekolah itu sendiri dan akan menjadi penyebab
terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan Adapun, tugas kepala sekolah yang bisa
kita lihat dari segi fungsi perencanaan ini adalah :
 Melakukan perencanaan keuangan, dengan mengusulkan dan mengesahkan anggaran
belanja dan juga anggaran pendapatan sekolah
 Ikut terlibat dalam menentukan besaran uang sekolah yang harus dibayarkan murid
per bulannya
 Terlibat aktif dalam rapat bersama dengan dinas pendidikan serta pemilik sekolah
untuk membahas perencanaan sekolah
 Menjalankan kurikulum yang berlaku di sekolah tersebut
 Melaksanakan dan mengaplikasikan visi misi dari sekolah yang dipimpinnya
 Melakukan perencanaan terhadap staff, seperti pengembangan karir staff,
penambahan staff, evaluasi staff, dan sebagainya
 Menyusun target kerja yang harus dicapai oleh seluruh perangkat sekolah, paling
tidak selama satu tahun ajaran yang akan datang
 Meningkatkan dan memaksimalkan fasilitas yang dimiliki oleh sekolah
3.Fungsi Pengawasan
Kepala sekolah juga memiliki fungsi penting lainnya, yaitu fungsi pengawasan. Dalam hal
ini, kepala sekolah memiliki peran, fungsi dan juga wewenang dalam menegakkan keadilan,
dan juga peraturan yang berlaku di lingkungan sekolahnya. Selain itu, kepala sekolah juga
wajib mengawasi setiap kegiatan sekolah, yang dilakukan di dalam lingkungan sekolah,
ataupun di luar lingkungan sekolah yang membawa nama baik sekolah.
Fungsi pengawasan ini meskipun terkesan mudah, namun sebenarnya sulit untuk dilakukan,
karena melalui fungsi pengawasan ini, kepala sekolah dituntut untuk menjadi individu yang
lebih objektif dan juga adil dalam melakukan pengawasan, baik pemberian sanksi, hukuman,
ataupun reward kepada setiap perangkat sekolah.
Berikut ini adalah tugas dari kepala sekolah yang berhubungan dengan fungsi pengawasan
kepala sekolah :
 Menyusun aturan dan juga tata tertib bagi guru, staff, dan juga murid secara adil dan
objektif (baca : manfaat tata tertib sekolah)
 Memberikan sanksi tegas dan nyata kepada seluruh perangkat sekolah yagn
melanggar peraturan
 Menjaga agar setiap perangkat sekolah, seperti guru, staff dan juga murid dapat
membawa nama baik dan juga martabat sekolah ketika berada di luar lingkungan
sekolah
 Berperan aktif dalam forum kepala sekolah untuk meningkatkan pengawasan terhadap
siswa, agar tidak terlibat berbagai macam hal dan juga kegiatan yang melawan hukum
dan macam macam norma yang berlaku
 Mendelegasikan fungsi kepengawasan kepada beberapa guru yang berwenang, seperti
wakil kepala sekolah, atau ketua bidang keamanan sekolah
 Memastikan bahwa sekolah adalah lingkungan yang aman dan nyaman bagi siapapun
yang berada di dalamnya
4.Fungsi Dukungan dan fungsi sosial
Kepala sekolah juga dituntut memiliki fungsi dukungan dan juga fungsi sosial bagi setiap
perangkatnya. Hal ini berarti, setiap kepala sekolah memiliki kewajiban untuk memberikan
dukungan kepada setiap perangkatnya, dan juga berlaku adil dan memiliki jiwa sosial yang
tinggi untuk membantu siapapun yang membutuhkan pertolongan.Berikut ini adalah beberapa
tugas kepala sekolah yang berhubungan dengan fungsi sosial dan juga dukungan :
 Memberi bantuan dana bagi perwakilan sekolah yang akan mengikuti perlombaan dan
kompetisis
 Mendukung hasil inovasi yang dibuat oleh siswa
 Memberikan bantuan beasiswa bagi siswa yang berprestasi
 Membantu memberikan dukungan moral bagi siswa dan perangkat sekolah yang
sedang mengalami masalah
 Memfasilitasi sekolah dengan pihak luar sekolah dalam menyelesaikan masalah atau
mendiskusikan topic tetentu.
Tanggung jawab kepala sekolah
Sekolah berperan sebagai pemimpin di sekolahnya dan bertanggung jawab serta
memimpin proses pendidikan yang berkaitan dengan peningkatan profesionalisme guru,
karyawan, peningkatan mutu sumber daya manusianya, dan semua yang berhubungan dengan
sekolah di bawah naungan kepemimpinan kepala sekolah.
Menurut Permendiknas nomor 28 tahun 2010 pasal 12 tentang penugasan guru sebagai
kepala sekolah, bahwa kepala sekolah adalah seorang guru yang mendapat tugas tambahan
sebagai kepala sekolah madrasah yang kinerjanya dinilai secara kumulatif selama 4 tahun dan
menjadi dasar promosi maupun demosi.
Kepala sekolah mempunyai sepuluh macam peranan, yaitu sebagai pelaksana, perencana,
seorang ahli, mengawasi hubungan antara anggota-anggota, mewakili kelompok, bertindak
sebagai pemberi ganjaran, bertindak sebagai wasit, pemegang tanggung jawab, sebagai
seorang pencipta, dan sebagai seorang ayah 6
Apakah tanggung jawab kepala sekolah sebagai seorang pemimpin? Seperti yang
dikemukakan oleh bapak pendidikan “Ki Hadjar Dewantara”, bahwa pemimpin yang baik
haruslah menjalankan peranan seperti Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso,
dan Ing Tut Wuri Handayani.
Tanggung jawab kepala sekolah pada umumnya adalah sebagai pemimpin di bidang
pengajaran, pengembangan kurikulum, administrasi kesiswaan, administrasi personalia staf,
hubungan masyarakat, administrasi school plant, perlengkapan, serta organisasi sekolah.
Demikian juga dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar, kepala sekolah
menjadi kunci keberhasilan tentang apa yang terjadi pada peserta didik di sekolah dan apa
yang dipikirkan orang tua dan masyarakat tentang sekolah. Kepala sekolah dituntut untuk
senantiasa berusaha membina dan mengembangkan hubungan kerja sama yang baik antara
sekolah dengan masyarakat guna mewujudkan sekolah yang efektif dan efisien.
Inilah yang sering menjadi delima seorang kepala sekolah sebagai seorang pemimpin
dituntut dapat menjalin hubungan yang harmonis dan tanggung jawab yang besar. Hubungan
yang harmonis ini akan membentuk saling pengertian antara sekolah, orang tua, masyarakat,
dan lembaga-lembaga, saling membantu antara sekolah dan masyarakat karena mengetahui
manfaat dan pentingnya peranan masing-masing.
Cara kerja kepala sekolah dan cara ia memandang peranannya dipengaruhi oleh
kepribadiannya, persiapan dan pengalaman profesionalnya, serta ketetapan yang dibuat oleh
sekolah mengenai peranan kepala sekolah sebagai seorang pemimpin yang bertanggung
jawab. Kemana sekolah tersebut akan dibawa dan bagaimana tanggung jawabnya sebagai
seorang pemimpin?
Kepemimpinan kepala sekolah sangatlah menentukan dan menjadi faktor utama
menunjang tercapainya tujuan organisasi sekolah. Apabila kepala sekolah mampu
menggerakkan, membimbing, dan mengarahkan anggota secara tepat, segala kegiatan yang
ada dalam organisasi sekolah akan bisa terlaksana secara efektif. Di sini diperlukan tanggung
jawab yang besar sebagai seorang pemimpin.
Seorang pemimpin bertanggung jawab atas semua yang dilihatnya. Itu berarti, dia juga
bertanggung jawab atas apa yang dilihat oleh organisasinya serta tim yang dipimpinnya. Dia
bertanggung jawab atas hasil-hasil yang dicapainya, baik hasil yang baik maupun hasil yang
buruk.

Daftar Pustaka
6
(Purwanto, 2004:65).
Amri Sofan, Poerwati Endah Loeloek. 2013. Panduan Memahami
Kurikulum.Jakarta.PrestasiPustakaraya.

R.A, Effendi.1997. Dasar-dasar Manajemen Pendidikan untuk meningkatkan kualitas


Sekolah Dasar.malang.IKIP University Press.

R, Ariyan.2017. KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PROFESIONALISME


GURU. Al-Afkar.Manajemen Pendidikan Islam.

Mulyasa.2006.Menjadi Kepala Sekolah Profesional.Bandung.PT. Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai