ABSTRAK
Sekolah merupakan suatu lembaga yang mempunyai berbagai komponen pendidikan yang
harus dikelola oleh seorang manajer sekaligus leader dalam lembaga pendidikan. Kepala
sekolah sebagai seorang pemimpin mempunyai peran aktif dan senantiasa berpengaruh dalam
segala masalah yang berkaitan denngan kebutuhan staff, guru dan siswa di sekolah. Kepala
sekolah bertanggung jawab terhadap keberhasilan penyelenggaraan pendidikan dengan cara
melaksanakan administrasi sekolah denngan seluruh substansinya, disamping itu kepala
sekolah bertanggung jawab terhadap kualitas sumber daya yang ada agar mereka mampu
menjalankan tugas-tugas sesuai dengan tugas dan fingsi masing-masing. Begitu beratnya
tugas seorang kepala sekolah yang ditugaskan untuk mengkoordinir seluruh kegiatan di
sekolah ditambah dengan kewajiban mengajarnya, namun dengan adanya PP No 19 tahun
2017 kepala sekolah dapat bernapas lega karena mereka tidak diwajibkan mengajar lagi.
Namun demikian, kompetensi dan standar untuk menjadi kepala sekolah harus tetap
diperhatikan dan menjadi syarat ketentuan yang berlaku untuk menjadi kepala sekolah.
Kata Kunci: Kepala Sekolah sebagai Pemimpin, lembaga Pendidikan
ABSTRACT
School is an institution that has various components components that must be managed by a
manager as well as a leader in an educational institution. educational institution. The
principal as a leader has an active role active role and is always influential in all issues
related to the needs of staff, teachers and students at school. needs of staff, teachers and
students at school. The principal is responsible for for the successful implementation of
education by implementing school administration with all its substance, besides that the
principal is responsible for the quality of existing resources so that they are able to improve
the quality of education. responsible for the quality of existing resources so that they are able
to carry out tasks in accordance with their duties and carry out tasks in accordance with
their respective duties and functions. So the heavy task of a principal who is assigned to
coordinate all activities in the school coupled with the teaching all activities in the school
coupled with his teaching obligations, but with the existence of PP No. 19 of 2017, school
principals can breathe a sigh of relief because they are not required to teach anymore.
However, the competencies and standards standards to become a school principal must still
be considered and become a condition of conditions that apply to become a school principal.
Keywords: Principal as a leader, educational institution
Hal. 1
A. PENDAHULUAN
Hal. 2
menajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada guru dan tenaga
kependidikan. Karena begitu urgennya seorang kepala sekolah yang merupakan faktor
utama kunci keberhasilan dalam kemajuan sekolah maka perlu diketahui secara lebih
detail tentang konsep kepala sekolah tersebut.
B. METODE PENELITIAN
Pada artikel ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode studi
pustaka. Menurut Mestika Zed (2003), Studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan
sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data
pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Sedangkan,
menurut Nazir (2003) Studi kepustakaan juga berarti teknik pengumpulan data dengan
melakukan penelaahan terhadap buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan yang
berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan. Dengan kata lain, metode studi
pustaka yaitu metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan
informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar,
maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses. Artikel ini
merupakan jenis kualitatif melalui studi pustaka. Tahapan penelitian dilaksanakan
dengan menghimpun sumber kepustakaan, baik primer maupun sekunder. Melakukan
klasifikasi data berdasarkan formula penelitian. Pada tahap lanjut dilakukan
pengolahan data dan atau pengutipan referensi untuk ditampilkan sebagai temuan,
diabstraksikan untuk mendapatkan informasi yang utuh, dan diinterpretasi hingga
menghasilkan pengetahuan untuk penarikan kesimpulan. Adapun pada tahap
interpretasi digunakan analisis atau pendekatan, misalnya, filosofis, teologis, sufistik,
tafsir, syarah, dan lain-lain.
Hal. 3
pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan, dan juga pimpinan itu dalam
menciptakn motivasi dalam diri setiap orang bawahan, kolega, maupun atasan
pimpinan itu sendiri.
2
Sukataman, dkk, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Lembaga Pendidikan di MI Ma’arif
NU Karangsari, An Nidzam : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam dan Studi Islam, Vol 9
No 2
Hal. 4
memerintah, melarang dan bahkan menghukum serta membina dengan maksud agar
orang lain mau melakukan dan bekerja untuk mencapai tujuan yang diinginkan.3
Sebenarnya kepala sekolah adalah seorang manusia biasa yang diberi tugas
untuk memimpin suatu sekolah yang terdapat proses belajar mengajar di
dalamnya.Kepala sekolah memiliki tugas yang berat namun mulia. Sebagai seorang
kepala sekolah ia tunduk dan dan patuh kepada aturan. Kepala sekolah harus
memahami tentang manajamen. Sekurang-kurang ia bisa menyusun perencanaan,
mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan anggota, memberdayakan organisasi
dan melakukan evaluasi dalam mencapai tujuan sekolah yang dipimpinnnya. Bahkan
terkadang kepemimpinan kepala sekolah diartikan sebagai kekuatan untuk
menggerakkan bawahannya yang pemimpin itu diangkat atas dasar keputusan atau
pengangkatan resmi untuk memangku jabatan kepala sekolah.4
Tugas pokok kepala sekolah menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan:
3
Sophia Azhar, Kepemimpinan Kepala Sekolah Efektif (Perspektif Pendidikan Islam),
Journal-uin alauddin.ac.id , Volume V, Nomor 1, januari-Juni 2016, h. 129
4
Veithzal Rivai dan Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta:
Rajawali: 2012), h. 3
Hal. 5
1. Melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan
supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan.
Pertama, kemampuan membangun visi, misi, dan strategi lembaga. Visi adalah
pandangan ke depan lembaga pendidikan itu mau dibawa kearah mana. Misi adalah
alasan mengapa lembaga tersebut ada, biasanya berdasar pada nilai-nilai tertentu yang
melekat dalam organisasi. Sedangkan strategi adalah bagaimana kepala sekolah
mampu mengelola sumberdaya yang dimiliki dalam upaya mencapai visi dan misi
yang telah ditentukan tersebut.
Visi kepala sekolah akan sangat menentukan kearah mana lembaga pendidikan
itu dibawa. Kepala sekolah yang tidak mempunyai visi jauh ke depan hanya akan
bertugas sesuai dengan rutinitas dan tugas sehari-harinya tanpa tahu kemajuan apa
yang harus ia capai dalam kurun waktu tertentu. Kiranya, visi ini harus dibangun
terlebih dahulu agar tercipta jalan dan panduan perjalanan lembaga ke depan.
Kedua, sebagai leader, kepala sekolah harus mampu berperan sebagai innovator, yaitu
orang yang terus-menerus membangun dan mengembangkan berbagai inovasi untuk
5
https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/tugas-kepala-sekolah/ diskses 16 Maret 2023
Hal. 6
memajukan lembaga pendidikan. Salah satu yang menandai pergerakan dan kemajuan
lembaga pendidikan adalah sebesar dan sebanyak apa inovasi yang dilakukan lembaga
pendidikan tersebut setiap tahunnya. Jika banyak inovasi dan pembaruan yang
dilakukan, maka berarti terdapat kemajuan yang cukup signifikan. Tetapi sebaiknya,
jika tidak banyak inovasi yang dilakukan, maka lembaga pendidikan itu lebih banyak
jalan di tempat dan tidak mengalami banyak kemajuan.
Ketiga, kepala sekolah harus mampu membangun motivasi kerja yang baik bagi
seluruh guru, karyawan, dan berbagai pihak yang terlibat di sekolah. Kemampuan
dalam membangun motivasi yang baik akan membangun produktivitas organisasi dan
meningkatkan efisiensi kerja. Dengan motivasi yang tinggi, didukung dengan
kemampuan guru dan keryawan yang memadai, akan memacu kenerja lembaga secara
keseluruhan. Karenanya, kemampuan membangun motivasi menjadi salah satu kunci
untuk meningkatkan performa dan produktivitas kerja.
Kelima, kepala sekolah harus mampu melakukan proses pengambilan keputusan, dan
bisa melakukan proses delegasi wewenang secara baik. Pengambilan keputusan
membutuhkan ketrampilan mulai dari proses pengumpulan informasi, pencarian
alternative keputusan, memilih keputusan, hingga mengelola akibat ataupun
konsekuensi dari peputusan yang telah diambil.6
6
https://suaraguru.wordpress.com/2009/02/13/kepala-sekolah-sebagai-leader-dan-manajer
Hal. 7
Kepala sekolah harus mempunyai ketrampilan pengambilan keputusan secara
cepat dan tepat disesuaikan dengan dinamika dan perkembangan yang terjadi. Jika
setiap permasalahan bisa segera diputuskan dan dicarikan jalan keluar, maka akan
memudahkan organisasi untuk berjalan dengan dinamika yang cepat. Tatapi sebalik
nya, jika kepala sekolah sering ragu dalam mengambil keputusan, maka organisasi di
lembaga tersebut akan terganggu dengan banyaknya masalah yang masih
menggantung dan membutuhkan jalan keluar.
Dinamika Kelompok
Hal. 8
berhubungan dan saling mempengaruhi antara unsur yang satu dengan yang lain,
karena adanya pertalian yang langsung diantara unsur-unsur tersebut. Pengertian
dinamika ini lebih menekankan pada gerakan yang timbul dari dalam dirinya sendiri,
artinya sumber geraknya berasal dari dalam kelompok itu sendiri, bukan dari luar
kelompok, diilhami oleh teori kekuatan medan yang terjadi di dalam sebuah
kelompok, akibat dari proses interaksi antar anggota kelompok.
Kelompok adalah suatu kumpulan yang terdiri dari dua orang atau lebih,
apabila memenuhi kualifikasi yaitu keanggotaan yang jelas, adanya kesadaran
kelompok, suatu perasaan mengenai adanya kesamaan tujuan atau sasaran atau
gagasan, saling ketergantungan dalam upaya pemenuhan kebutuhankebutuhan,
terjadinya interaksi dan kemampuan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu yang
telah disepakati. Dinamika Kelompok secara harfiyah merupakan sebuah kata
majemuk, terdiri dari dinamika dan kelompok, yang menggambarkan adanya gerakan
bersama dari sekumpulan orang atau kelompok dalam melakukan aktivitas organisasi.
Dinamika Kelompok adalah suatu metoda dan proses yang bertujuan meningkatkan
nilai-nilai kerjasama kelompok.7 Artinya metoda dan proses dinamika kelompok ini
berusaha menumbuhkan dan membangun kelompok, yang semula terdiri dari
kumpulan individu-individu yang belum saling mengenal satu sama lain, menjadi satu
kesatuan kelompok dengan satu tujuan, satu norma dan satu cara pencapaian berusaha
yang disepakati bersama.
D. KESIMPULAN
Kepemimpinan dalam pendidikan menjadi sangat penting karena
kepemimpinan kepala sekolah memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas
pendidikan. Kepemimpinan adalah sebuah usaha untuk mempengaruhi orang lain agar
mau bekerja sama untuk mencapai satu tujuan bersama yang sama.
kepala sekolah adalah seorang manusia biasa yang diberi tugas untuk
memimpin suatu sekolah yang terdapat proses belajar mengajar di dalamnya.Kepala
sekolah memiliki tugas yang berat namun mulia. Sebagai seorang kepala sekolah ia
tunduk dan dan patuh kepada aturan. Kepala sekolah harus memahami tentang
manajamen. Sekurang-kurang ia bisa menyusun perencanaan, mengorganisasi,
7
Keputusan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan Nomor:KEP/
725 /VIII/2020 tanggal 31 Agustus 2020 tentang Bahan Pembelajaran Dinamika Kelompok.
Hal. 9
memimpin dan mengendalikan anggota, memberdayakan organisasi dan melakukan
evaluasi dalam mencapai tujuan sekolah yang dipimpinnnya.
DAFTAR PUSTAKA
Taufiqurrahman, Jurnal El Tarbawi, Strategi Peningkatan Mutu SDM Pendidikan (Situbondo:
IAI Ibrahim : 2010) h. 32
Hal.
10
Sukataman, dkk, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Lembaga Pendidikan di MI Ma’arif
NU Karangsari, An Nidzam : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam dan Studi Islam,
Vol 9 No 2
Veithzal Rivai dan Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta:
Rajawali: 2012), h. 3
https://suaraguru.wordpress.com/2009/02/13/kepala-sekolah-sebagai-leader-dan-manajer di
akses 16 Maret 2023
Hal.
11