Anda di halaman 1dari 11

Tugas dan Fungsi Pemimpin(Kepala Sekolah) dalam Pendidikan

Sukatamam, Chanifudin Zuhri, Saefudin Azhar


Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Kebumen
sukataman@gmail.com, zuhrichanifudin@gmail.com ,saeazhar@gmail.com

ABSTRAK
Sekolah merupakan suatu lembaga yang mempunyai berbagai komponen pendidikan yang
harus dikelola oleh seorang manajer sekaligus leader dalam lembaga pendidikan. Kepala
sekolah sebagai seorang pemimpin mempunyai peran aktif dan senantiasa berpengaruh dalam
segala masalah yang berkaitan denngan kebutuhan staff, guru dan siswa di sekolah. Kepala
sekolah bertanggung jawab terhadap keberhasilan penyelenggaraan pendidikan dengan cara
melaksanakan administrasi sekolah denngan seluruh substansinya, disamping itu kepala
sekolah bertanggung jawab terhadap kualitas sumber daya yang ada agar mereka mampu
menjalankan tugas-tugas sesuai dengan tugas dan fingsi masing-masing. Begitu beratnya
tugas seorang kepala sekolah yang ditugaskan untuk mengkoordinir seluruh kegiatan di
sekolah ditambah dengan kewajiban mengajarnya, namun dengan adanya PP No 19 tahun
2017 kepala sekolah dapat bernapas lega karena mereka tidak diwajibkan mengajar lagi.
Namun demikian, kompetensi dan standar untuk menjadi kepala sekolah harus tetap
diperhatikan dan menjadi syarat ketentuan yang berlaku untuk menjadi kepala sekolah.
Kata Kunci: Kepala Sekolah sebagai Pemimpin, lembaga Pendidikan

ABSTRACT
School is an institution that has various components components that must be managed by a
manager as well as a leader in an educational institution. educational institution. The
principal as a leader has an active role active role and is always influential in all issues
related to the needs of staff, teachers and students at school. needs of staff, teachers and
students at school. The principal is responsible for for the successful implementation of
education by implementing school administration with all its substance, besides that the
principal is responsible for the quality of existing resources so that they are able to improve
the quality of education. responsible for the quality of existing resources so that they are able
to carry out tasks in accordance with their duties and carry out tasks in accordance with
their respective duties and functions. So the heavy task of a principal who is assigned to
coordinate all activities in the school coupled with the teaching all activities in the school
coupled with his teaching obligations, but with the existence of PP No. 19 of 2017, school
principals can breathe a sigh of relief because they are not required to teach anymore.
However, the competencies and standards standards to become a school principal must still
be considered and become a condition of conditions that apply to become a school principal.
Keywords: Principal as a leader, educational institution

Hal. 1
A. PENDAHULUAN

Perkembangan dunia pendidikan dewasa ini begitu cepat. Sejalan dengan


kemajuan teknologi dan globalisasi, perubahan dalam dunia pendidikan baik dari segi
kurikulum, sistem dan lain sebagainya yang harus menyesuaikan dengan tuntutan dan
kebutuhan masyarakat maka lembaga pendidikan harus mampu mempersiapkan diri
dengan meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.1Dalam dunia pendidikan
terdapat suatu lembaga yang menjadi sarana atau wadah untuk membantu
terlaksanaknya pendidikan yaitu sekolah. Sekolah sebagai sebuah lembaga atau
organisasi dan tempat untuk mengajar dan belajar peserta didik dan pendidik, terdapat
orang atau sekelompok orang yang melakukan hubungan kerja yaitu kepala sekolah,
guru-guru serta tenaga fungsional yang lain. Kepala sekolah sebagai seorang
pemimpin mempunyai peran aktif dan senantiasa berpengaruh dalam segala masalah
yang berkaitan denngan kebutuhan staff, guru dan siswa di sekolah.

Kepemimpinan kepala sekolah merupakan komponen yang sangat penting,


karena kepala sekolah berperan dalam sistem pengelolaan sekolah, mengarahkan dari
input, proses dan output pendidikan di sekolah. Kepala sekolah bertanggung jawab
terhadap keberhasilan penyelenggaraan pendidikan dengan cara melaksanakan
administrasi sekolah denngan seluruh substansinya, disamping itu kepala sekolah
bertanggung jawab terhadap kualitas sumber daya yang ada agar mereka mampu
menjalankan tugas-tugas sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.

Begitu beratnya tugas seorang kepala sekolah yang ditugaskan untuk


mengkoordinir seluruh kegiatan di sekolah ditambah dengan kewajiban mengajarnya,
karena kepala sekolah merupakan seorang guru yang mendapat tugas tambahan untuk
menjadi kepala sekolah. Namun demikian kepala sekolah sudah dapat bernafas lega
dengan keluarnya PP No 19 tahun 2017 kepala sekolah dapat bernapas lega karena
mereka tidak diwajibkan mengajar lagi. disebutkan dalam pasal 54 ayat 1 bahwa
beban kerja kepala satuan pendidikan sepenuhnya untuk melaksanakan tugas
1
Taufiqurrahman, Jurnal El Tarbawi, Strategi Peningkatan Mutu SDM Pendidikan
(Situbondo: IAI Ibrahim : 2010) h. 32

Hal. 2
menajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada guru dan tenaga
kependidikan. Karena begitu urgennya seorang kepala sekolah yang merupakan faktor
utama kunci keberhasilan dalam kemajuan sekolah maka perlu diketahui secara lebih
detail tentang konsep kepala sekolah tersebut.

B. METODE PENELITIAN

Pada artikel ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode studi
pustaka. Menurut Mestika Zed (2003), Studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan
sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data
pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Sedangkan,
menurut Nazir (2003) Studi kepustakaan juga berarti teknik pengumpulan data dengan
melakukan penelaahan terhadap buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan yang
berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan. Dengan kata lain, metode studi
pustaka yaitu metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan
informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar,
maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses. Artikel ini
merupakan jenis kualitatif melalui studi pustaka. Tahapan penelitian dilaksanakan
dengan menghimpun sumber kepustakaan, baik primer maupun sekunder. Melakukan
klasifikasi data berdasarkan formula penelitian. Pada tahap lanjut dilakukan
pengolahan data dan atau pengutipan referensi untuk ditampilkan sebagai temuan,
diabstraksikan untuk mendapatkan informasi yang utuh, dan diinterpretasi hingga
menghasilkan pengetahuan untuk penarikan kesimpulan. Adapun pada tahap
interpretasi digunakan analisis atau pendekatan, misalnya, filosofis, teologis, sufistik,
tafsir, syarah, dan lain-lain.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Konsep Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan


organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi
untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Kepemimpinan memiliki kaitan yang
erat dengan motivasi. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil keberhasiln seorang

Hal. 3
pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan, dan juga pimpinan itu dalam
menciptakn motivasi dalam diri setiap orang bawahan, kolega, maupun atasan
pimpinan itu sendiri.

Kepemimpinan merupakan sebuah keputusan dan hasil dari proses perubahan


karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukan suatu
jabatan atau gelar, namun sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri
seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (Leadership from the inside out).
Keberhasilan kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya ditentukn oleh
kepemimpinan kepala sekolah. Keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola kantor,
sarana prasarana, membina guru, atau mengelola kegiatan sekolah lainnya banyak
ditentukn oleh kepemimpinannya.2

Sebagai pembuat keputusan dan penentu kebijakan, seorang pemimpin harus


memiliki ketegasan dan bersifat independen, tidak dipengaruhi oleh pihak-pihak lain.
Hal inilah mampu menunjukkan kekuatan pemimpin dalam organisasi dan selanjutnya
memberikan kontribusi positif bagi personalia sekolah. Ketegasan akan membawa
dampak keyakinan bagi personalia sekolah dalam melaksanakan program yang sudah
disusun. Namun, kenyataan yang sering dijumpai justru sebaliknya. Masih banyak
pemimpin yang menyerahkan segala keputusan kepada orang-orang yang seharusnya
mereka pimpin.

Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepemimpinan kepala sekolah memiliki pengertian yang beranekaragam


sesuai dengan latar belakang dari pemberi pengertian. Namun demikian dapat
dipahami kepemimpinan sebagai suatu kegiatan mempengaruhi orang lain untuk
melakukan suatu pekerjaan sesuai yang diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi.
Definisi lain ada juga yang mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah suatu
kemampuan yang dimiliki orang tertentu untuk menggerakkan, mempengaruhi,
memotivasi, mengajak, mengarahkan, menasehati, membimbing, menyuruh,

2
Sukataman, dkk, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Lembaga Pendidikan di MI Ma’arif
NU Karangsari, An Nidzam : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam dan Studi Islam, Vol 9
No 2

Hal. 4
memerintah, melarang dan bahkan menghukum serta membina dengan maksud agar
orang lain mau melakukan dan bekerja untuk mencapai tujuan yang diinginkan.3

Sebenarnya kepala sekolah adalah seorang manusia biasa yang diberi tugas
untuk memimpin suatu sekolah yang terdapat proses belajar mengajar di
dalamnya.Kepala sekolah memiliki tugas yang berat namun mulia. Sebagai seorang
kepala sekolah ia tunduk dan dan patuh kepada aturan. Kepala sekolah harus
memahami tentang manajamen. Sekurang-kurang ia bisa menyusun perencanaan,
mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan anggota, memberdayakan organisasi
dan melakukan evaluasi dalam mencapai tujuan sekolah yang dipimpinnnya. Bahkan
terkadang kepemimpinan kepala sekolah diartikan sebagai kekuatan untuk
menggerakkan bawahannya yang pemimpin itu diangkat atas dasar keputusan atau
pengangkatan resmi untuk memangku jabatan kepala sekolah.4

Sebagai pemimpin, kepala sekolah bertanggung jawab atas tercapainya tujuan


pendidikan dengan menggerakkan bawahannya ke arah pencapaian tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan. Dalam hal ini kepala sekolah bertugas melaksanakan fungsi-
fungsi kepemimpinan, baik fungsi yang berhubungan dengan pencapaian tujuan
pendidikan maupun penciptaan iklim dan budaya sekolah yang kondusif bagi
terlaksananya proses belajar mengajar secara efektif, efisien dan produktif. Demikian
juga dengan komponen pendidikan yang ada dalam lembaga pemdidikan yang
dipimpin seorang kepala sekolah. Seorang kepala sekolah harus memperhatikan
kesembilan komponen penting dalam pendidikan, yaitu Pendidik, murid, materi
pendidikan, perbuatan mendidik, metode pendidikan, evaluasi pendidikan, tujuan
pendidikan, alat-alat pendidikan, dan lingkungan pendidikan7 Kesembilan faktor
tersebut harus dikelola sebaik-baiknya agar tujuan yang diinginkan bisa tercapai.

Tugas Kepala Sekolah dalam Lembaga Pendidikan

Tugas pokok kepala sekolah menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan:

3
Sophia Azhar, Kepemimpinan Kepala Sekolah Efektif (Perspektif Pendidikan Islam),
Journal-uin alauddin.ac.id , Volume V, Nomor 1, januari-Juni 2016, h. 129

4
Veithzal Rivai dan Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta:
Rajawali: 2012), h. 3
Hal. 5
1. Melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan
supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan.

2. Mengembangkan dan meningkatkan mutu sekolah berdasarkan delapan


standar nasional pendidikan.

3. Apabila terjadi kekurangan guru pada satuan pendidikan, kepala sekolah


melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan agar proses belajar mengajar
tetap berlangsung.

4. Untuk kepala sekolah di Sekolah Indonesia Luar Negeri, selain tugas-tugas di


atas juga harus bisa melaksanakan promosi kebudayaan Indonesia di negara
tersebut.5

Fungsi Kepala Sekolah Sebagai Leader

Leader secara bahasa artinya adalah pemimpin. Kepala sekolah adalah


pemimpin bagi lembaga pendidikan yang dipimpinnya. Sebagai leader, kemampuan
yang harus dimiliki kepala sekolah adalah :

Pertama, kemampuan membangun visi, misi, dan strategi lembaga. Visi adalah
pandangan ke depan lembaga pendidikan itu mau dibawa kearah mana. Misi adalah
alasan mengapa lembaga tersebut ada, biasanya berdasar pada nilai-nilai tertentu yang
melekat dalam organisasi. Sedangkan strategi adalah bagaimana kepala sekolah
mampu mengelola sumberdaya yang dimiliki dalam upaya mencapai visi dan misi
yang telah ditentukan tersebut.

Visi kepala sekolah akan sangat menentukan kearah mana lembaga pendidikan
itu dibawa. Kepala sekolah yang tidak mempunyai visi jauh ke depan hanya akan
bertugas sesuai dengan rutinitas dan tugas sehari-harinya tanpa tahu kemajuan apa
yang harus ia capai dalam kurun waktu tertentu. Kiranya, visi ini harus dibangun
terlebih dahulu agar tercipta jalan dan panduan perjalanan lembaga ke depan.

Kedua, sebagai leader, kepala sekolah harus mampu berperan sebagai innovator, yaitu
orang yang terus-menerus membangun dan mengembangkan berbagai inovasi untuk

5
https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/tugas-kepala-sekolah/ diskses 16 Maret 2023

Hal. 6
memajukan lembaga pendidikan. Salah satu yang menandai pergerakan dan kemajuan
lembaga pendidikan adalah sebesar dan sebanyak apa inovasi yang dilakukan lembaga
pendidikan tersebut setiap tahunnya. Jika banyak inovasi dan pembaruan yang
dilakukan, maka berarti terdapat kemajuan yang cukup signifikan. Tetapi sebaiknya,
jika tidak banyak inovasi yang dilakukan, maka lembaga pendidikan itu lebih banyak
jalan di tempat dan tidak mengalami banyak kemajuan.

Ketiga, kepala sekolah harus mampu membangun motivasi kerja yang baik bagi
seluruh guru, karyawan, dan berbagai pihak yang terlibat di sekolah. Kemampuan
dalam membangun motivasi yang baik akan membangun produktivitas organisasi dan
meningkatkan efisiensi kerja. Dengan motivasi yang tinggi, didukung dengan
kemampuan guru dan keryawan yang memadai, akan memacu kenerja lembaga secara
keseluruhan. Karenanya, kemampuan membangun motivasi menjadi salah satu kunci
untuk meningkatkan performa dan produktivitas kerja.

Keempat, kepala sekolah harus mempunyai keterampilan melakukan komunikasi,


menangani konflik, dan membangun iklim kerja yang yang positif di lingkungan
lembaga pendidikan. Iklim kerja yang positif akan sangat berpengaruh terhadap
kesehatan kerja secara keseluruhan. Jika komunikasi tidak terbangun dengan baik
misalnya, akan banyak terjadi kesalah pahaman baik di antara bawahan atasan
maupun di antara bawahan itu sendiri. Akibatnya, lembaga pendidikan tidak lagi bisa
menjadi tempat yang nyaman untuk bekerja. Masing-masing orang tidak lagi
memperhatikan antara satu dengan yang lain, masing-masing bekerja secara
individual sehingga membuat suasana kerja tidak nyaman. Jika hal ini terjadi, akan
sulit mengharapkan mereka untuk bekerja lebih keras atau lebih produktif.
Lingkungan dan suasana kerja yang baik akan mendorong guru dan karyawan bekerja
lebih senang dan meningkatkan tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan secara
lebih baik.

Kelima, kepala sekolah harus mampu melakukan proses pengambilan keputusan, dan
bisa melakukan proses delegasi wewenang secara baik. Pengambilan keputusan
membutuhkan ketrampilan mulai dari proses pengumpulan informasi, pencarian
alternative keputusan, memilih keputusan, hingga mengelola akibat ataupun
konsekuensi dari peputusan yang telah diambil.6

6
https://suaraguru.wordpress.com/2009/02/13/kepala-sekolah-sebagai-leader-dan-manajer
Hal. 7
Kepala sekolah harus mempunyai ketrampilan pengambilan keputusan secara
cepat dan tepat disesuaikan dengan dinamika dan perkembangan yang terjadi. Jika
setiap permasalahan bisa segera diputuskan dan dicarikan jalan keluar, maka akan
memudahkan organisasi untuk berjalan dengan dinamika yang cepat. Tatapi sebalik
nya, jika kepala sekolah sering ragu dalam mengambil keputusan, maka organisasi di
lembaga tersebut akan terganggu dengan banyaknya masalah yang masih
menggantung dan membutuhkan jalan keluar.

Selain pengambilan keputusan, kepala sekolah juga mempunyai keterampilan


mendelegasikan tugas dan wewenangnya kepada para bawahan. Delegasi wewenang
ini di satu sisi akan memudahkan tugas-tugas kepala sekolah sehingga ia bisa
berkonsentrasi untuk menjalankan tugas-tugas yang strategis dan mendelegasikan
tugas-tugas operasional sehari-hari kepada bawahannya. Di sisi lain, delegasi
wewenang akan membuat bawahan merasa dihargai sekaligus menjadi proses
pembelajaran kepemimpinan bagi mereka. Sehingga proses operasional organisasi
bisa berjalan dengan lancar.

Dinamika Kelompok

Dinamika kelompok atau group dynamic, muncul di Jerman pada menjelang


tahun 1940-an, diilhami oleh teori kekuatan medan yang terjadi di dalam sebuah
kelompok, akibat dari proses interaksi antar anggota kelompok. Teori ini
dikembangkan oleh ahli-ahli psikologi Jerman penganut aliran gestalt psycology.
Salah seorang tokohnya adalah Kurt Lewin yang terkenal dengan Force-Field Theory.
Mereka melihat sebuah kelompok sebagai satu kesatuan yang utuh, bukan sebagai
kumpulan individu-individu yang terlepas satu sama lain. Kesatuan ini muncul
sebagai resultan dari adanya gaya tarik menarik yang kuat diantara unsur-unsur yang
terlibat di dalamnya. Unsur-unsurnya adalah manusia yang ada dalam organisasi,
yang masing-masing bertindak sebagai ego, dengan gaya-gaya tertentu, sehingga
terjadilah saling tarik menarik, yang akhirnya menghasilkan resultan gaya yang
kemudian menjadi kekuatan kelompok. Kemampuan utama untuk mendukung
penerapan teori Lewin tersebut tergantung pada seberapa baik organisasi menguatkan
perilaku kelompok yang telah dipelajari dan disiapkan.

Dinamika merupakan suatu pola atau proses pertumbuhan, perubahan atau


perkembangan dari suatu bidang tertentu, atau suatu sistem ikatan yang saling

Hal. 8
berhubungan dan saling mempengaruhi antara unsur yang satu dengan yang lain,
karena adanya pertalian yang langsung diantara unsur-unsur tersebut. Pengertian
dinamika ini lebih menekankan pada gerakan yang timbul dari dalam dirinya sendiri,
artinya sumber geraknya berasal dari dalam kelompok itu sendiri, bukan dari luar
kelompok, diilhami oleh teori kekuatan medan yang terjadi di dalam sebuah
kelompok, akibat dari proses interaksi antar anggota kelompok.

Kelompok adalah suatu kumpulan yang terdiri dari dua orang atau lebih,
apabila memenuhi kualifikasi yaitu keanggotaan yang jelas, adanya kesadaran
kelompok, suatu perasaan mengenai adanya kesamaan tujuan atau sasaran atau
gagasan, saling ketergantungan dalam upaya pemenuhan kebutuhankebutuhan,
terjadinya interaksi dan kemampuan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu yang
telah disepakati. Dinamika Kelompok secara harfiyah merupakan sebuah kata
majemuk, terdiri dari dinamika dan kelompok, yang menggambarkan adanya gerakan
bersama dari sekumpulan orang atau kelompok dalam melakukan aktivitas organisasi.
Dinamika Kelompok adalah suatu metoda dan proses yang bertujuan meningkatkan
nilai-nilai kerjasama kelompok.7 Artinya metoda dan proses dinamika kelompok ini
berusaha menumbuhkan dan membangun kelompok, yang semula terdiri dari
kumpulan individu-individu yang belum saling mengenal satu sama lain, menjadi satu
kesatuan kelompok dengan satu tujuan, satu norma dan satu cara pencapaian berusaha
yang disepakati bersama.

D. KESIMPULAN
Kepemimpinan dalam pendidikan menjadi sangat penting karena
kepemimpinan kepala sekolah memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas
pendidikan. Kepemimpinan adalah sebuah usaha untuk mempengaruhi orang lain agar
mau bekerja sama untuk mencapai satu tujuan bersama yang sama.
kepala sekolah adalah seorang manusia biasa yang diberi tugas untuk
memimpin suatu sekolah yang terdapat proses belajar mengajar di dalamnya.Kepala
sekolah memiliki tugas yang berat namun mulia. Sebagai seorang kepala sekolah ia
tunduk dan dan patuh kepada aturan. Kepala sekolah harus memahami tentang
manajamen. Sekurang-kurang ia bisa menyusun perencanaan, mengorganisasi,

7
Keputusan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan Nomor:KEP/
725 /VIII/2020 tanggal 31 Agustus 2020 tentang Bahan Pembelajaran Dinamika Kelompok.

Hal. 9
memimpin dan mengendalikan anggota, memberdayakan organisasi dan melakukan
evaluasi dalam mencapai tujuan sekolah yang dipimpinnnya.

Dinamika Kelompok adalah suatu metoda dan proses yang bertujuan


meningkatkan nilai-nilai kerjasama kelompok. Artinya metoda dan proses dinamika
kelompok ini berusaha menumbuhkan dan membangun kelompok, yang semula
terdiri dari kumpulan individu-individu yang belum saling mengenal satu sama lain,
menjadi satu kesatuan kelompok dengan satu tujuan, satu norma dan satu cara
pencapaian berusaha yang disepakati bersama.

DAFTAR PUSTAKA
Taufiqurrahman, Jurnal El Tarbawi, Strategi Peningkatan Mutu SDM Pendidikan (Situbondo:
IAI Ibrahim : 2010) h. 32

Hal.
10
Sukataman, dkk, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Lembaga Pendidikan di MI Ma’arif
NU Karangsari, An Nidzam : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam dan Studi Islam,
Vol 9 No 2

Sophia Azhar, Kepemimpinan Kepala Sekolah Efektif (Perspektif Pendidikan Islam),


Journal-uin alauddin.ac.id , Volume V, Nomor 1, januari-Juni 2016, h. 129

Veithzal Rivai dan Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta:
Rajawali: 2012), h. 3

https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/tugas-kepala-sekolah/ diskses 16 Maret 2023

https://suaraguru.wordpress.com/2009/02/13/kepala-sekolah-sebagai-leader-dan-manajer di
akses 16 Maret 2023

Keputusan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan Nomor:KEP/


725 /VIII/2020 tanggal 31 Agustus 2020 tentang Bahan Pembelajaran Dinamika
Kelompok.

Hal.
11

Anda mungkin juga menyukai