Rusihan
Smp Negeri 1 Matan Hilir Utara Kabupaten Ketapang
Email: radian_mu@yahoo.co.id
Abstract
This research will explain what teacher competence is and how efforts to improve teacher
competency are seen from the role of the principal. Hopefully this article can be used as
material for reflection for teachers and other parties with an interest in education. The
principal's leadership task will succeed well if a principal understands the task to be carried
out. Therefore the principal will appear in a process where he is able to direct, guide,
influence and or master the thoughts, feelings or behavior of others. For success in
achieving school goals requires professional headmaster's leadership, in which he
understands his duties and obligations as a leader, as well as carrying out his role as a
leader. In addition,the principal must establish a good cooperative relationship with
subordinates, so as to create a work atmosphere that makes subordinates feel safe, secure,
and have a freedom in developing their ideas in order to achieve common goals that have
been set.
memaparkan tentang apa itu kompetensi guru latar belakang yang dimiliki pemimpin, seperti
dan bagaimana upaya-upaya untuk motivasi diri untuk berprestasi, kedewasaan dan
meningkatkan kompetensi guru dilihat dari keleluasaan dalam hubungan social dengan
peran kepala sekolah. Dengan harapan kiranya sikap-sikap hubungan manusiawi.
tulisan ini dapat dijadikan sebagai bahan refleksi Berdasarkan dari peranan kepemimpinan
bagi para guru maupun pihak-pihak lain yang kepala sekolah tersebut, jelaslah bahwa dalam
berkepentingan dengan pendidikan
suatu kepemimpinan, Kepala sekolah harus
memiliki peranan-peranan yang dimaksud, di
PEMBAHASAN
Hakikat Kepemimpinan Kepala Sekolah samping itu juga bahwa kepala sekolah sebagai
Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang pemimpin memiliki tugas yang embannya,
yang mempunyai kemampuan untuk sebagaimana menurut M. Ngalim Purwanto
memepengaruhi perilaku orang lain di dalam (2001), sebagai berikut (1). Menyelami
kerjanya dengan menggunakan kekuasaan. kebutuhan-kebutuhan kelompok dan keinginan
Dalam kegiatannya bahwa pemimpin memiliki kelompoknya, dalam artian kebutuhan sekolah
kekuasaan untuk mengerahkan dan dalam bentuk fisik bangunan maupun non fisik
mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan (kwalitas input dan output), serta kebutuhan
tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Pada tahap Guru dan seluruh proses pembelajarannya, serta
pemberian tugas pemimpin harus memberikan yang sangat penting adalah kebutuhan peserta
suara arahan dan bimbingan yang jelas, agar didik dalam proses pembelajarannya yang di
bawahan dalam melaksanakan tugasnya dapat kaitkan dengan kebutuhan dan perkembangan
dengan mudah dan hasil yang dicapai sesuai zaman, (2) Dari keinginan itu dapat dipetiknya
dengan tujuan yang telah ditetapkan. kehendak-kehendak yang realistis dan yang
Dengan demikian kepemimpinan mencakup benar-benar dapat dicapai. (3) Meyakinkan
distribusi kekuasaan yang tidak sama di antara seluruh komponen sekolah mengenai apa-apa
pemimpin dan anggotanya. Pemimpin yang menjadi kehendak mereka, mana yang
mempunyai wewenang untuk mengarahkan realistis dan mana yang sebenarnya merupakan
anggota dan juga dapat memberikan pengaruh, khayalan.
dengan kata lain para pemimpin tidak hanya Tugas kepemimpinan kepala sekolah
dapat memerintah bawahan apa yang harus tersebut akan berhasil dengan baik apabila
dilakukan, tetapi juga dapat mempengnaruhi seorang kepala sekolah memahami akan tugas
bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya. yang harus dilaksanaknya. Oleh sebab itu kepala
Sehingga terjalin suatu hubungan sosial yang sekolah akan tampak dalam proses di mana dia
saling berinteraksi antara pemimpin dengan mampu mengarahkan, membimbing,
bawahan, yang akhirnya tejadi suatu hubungan mempengaruhi dan atau menguasai pikiran-
timbal balik. Oleh sebab itu bahwa pemimpin pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku
diharapakan memiliki kemampuan dalam orang lain. Untuk keberhasilan dalam
menjalankan kepemimpinannya, karena apabila pencapaian tujuan sekolah diperlukan
tidak memiliki kemampuan untuk memimpin, kepemimpinan kepala sekolah yang profesional,
maka tujuan yang ingin dicapai tidak akan dapat di mana ia memahami akan tugas dan
tercapai secara maksimal. kewajibannya sebagai seorang pemimpin, serta
Kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga elaksanakan peranannya sebagai seorang
pendidikan harus mampu melakukan manajemen pemimpin.
kepemimpinannya dengan baik. Kesuksesan Di samping itu kepala sekolah harus
kepemimpinan kepala sekolah dalam menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan
aktivitasnya dipengaruhi oleh factor-faktor yang bawahan, sehingga terciptanya suasana kerja
dapat menunjang untuk berhasilnya suatu yang membuat bawahan merasa aman, tentram,
kepemimpinan, oleh sebab itu suatu tujuan akan dan memiliki suatu kebebasan dalam
tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam mengembangkan gagasannya dalam rangka
hubungan atau interaksi yang baik antara atasan tercapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
dengan bawahan, di samping dipengaruhi oleh
77
Jurnal Pembelajaran Prospektif Volume 4 Nomor 2, Agustus 2019 Rusihan
78
Jurnal Pembelajaran Prospektif Volume 4 Nomor 2, Agustus 2019 Rusihan
Kepala Sekolah Sebagai Educator (Pendidik) kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati
Kegiatan belajar mengajar merupakan inti proses pembelajaran secara langsung, terutama
dari proses pendidikan dan guru merupakan dalam pemilihan dan penggunaan metode, media
pelaksana dan pengembang utama kurikulum di yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam
sekolah. Kepala sekolah yang menunjukkan proses pembelajaran (E. Mulyasa, 2004).
komitmen tinggi dan fokus terhadap Dari hasil supervisi ini, dapat diketahui
pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar kelemahan sekaligus keunggulan guru dalam
mengajar di sekolahnya tentu saja akan sangat melaksanakan pembelajaran, tingkat penguasaan
memperhatikan tingkat kompetensi yang kompetensi guru yang bersangkutan, selanjutnya
dimiliki gurunya, sekaligus juga akan senantiasa diupayakan solusi, pembinaan dan tindak lanjut
berusaha memfasilitasi dan mendorong agar para tertentu sehingga guru dapat memperbaiki
guru dapat secara terus menerus meningkatkan kekurangan yang ada sekaligus mempertahankan
kompetensinya, sehingga kegiatan belajar keunggulannya dalam melaksanakan
mengajar dapat berjalan efektif dan efisien. pembelajaran. Jones dkk. sebagaimana
disampaikan oleh Sudarwan Danim
Kepala sekolah sebagai manajer mengemukakan bahwa “menghadapi
Mengelola tenaga kependidikan, salah satu kurikulum yang berisi perubahan-perubahan
tugas yang harus dilakukan kepala sekolah yang cukup besar dalam tujuan, isi, metode dan
adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan evaluasi pengajarannya, sudah sewajarnya kalau
pengembangan profesi para guru. Dalam hal ini, para guru mengharapkan saran dan bimbingan
kepala sekolah seyogyanya dapat memfasiltasi dari kepala sekolah mereka”.
dan memberikan kesempatan yang luas kepada Dari ungkapan ini, mengandung makna
para guru untuk dapat melaksanakan kegiatan bahwa kepala sekolah harus betul-betul
pengembangan profesi melalui berbagai menguasai tentang kurikulum sekolah. Mustahil
kegiatan pendidikan dan pelatihan, baik yang seorang kepala sekolah dapat memberikan saran
dilaksanakan di sekolah, seperti : MGMP/MGP dan bimbingan kepada guru, sementara dia
tingkat sekolah, in house training, diskusi sendiri tidak menguasainya dengan baik.
profesional dan sebagainya, atau melalui
kegiatan pendidikan dan pelatihan di luar Kepala sekolah sebagai leader (pemimpin)
sekolah, seperti: kesempatan melanjutkan Gaya kepemimpinan kepala sekolah seperti
pendidikan atau mengikuti berbagai kegiatan apakah yang dapat menumbuh-suburkan
pelatihan yang diselenggarakan pihak lain. kreativitas sekaligus dapat mendorong terhadap
peningkatan kompetensi guru? Dalam teori
Kepala sekolah sebagai administrator kepemimpinan setidaknya kita mengenal dua
Khususnya berkenaan dengan pengelolaan gaya kepemimpinan yaitu kepemimpinan yang
keuangan, bahwa untuk tercapainya peningkatan berorientasi pada tugas dan kepemimpinan yang
kompetensi guru tidak lepas dari faktor biaya. berorientasi pada manusia.
Seberapa besar sekolah dapat mengalokasikan Dalam rangka meningkatkan kompetensi
anggaran peningkatan kompetensi guru tentunya guru, seorang kepala sekolah dapat menerapkan
akan mempengaruhi terhadap tingkat kedua gaya kepemimpinan tersebut secara tepat
kompetensi para gurunya. Oleh karena itu kepala dan fleksibel, disesuaikan dengan kondisi dan
sekolah seyogyanya dapat mengalokasikan kebutuhan yang ada. Kendati demikian menarik
anggaran yang memadai bagi upaya peningkatan untuk dipertimbangkan dari hasil studi yang
kompetensi guru. dilakukan Bambang Budi Wiyono terhadap 64
kepala sekolah dan 256 guru Sekolah Dasar di
Kepala sekolah sebagai supervisor Bantul terungkap bahwa ethos kerja guru lebih
Untuk mengetahui sejauh mana guru tinggi ketika dipimpin oleh kepala sekolah
mampu melaksanakan pembelajaran, secara dengan gaya kepemimpinan yang berorientasi
berkala kepala sekolah perlu melaksanakan pada manusia .
kegiatan supervisi, yang dapat dilakukan melalui
79
Jurnal Pembelajaran Prospektif Volume 4 Nomor 2, Agustus 2019 Rusihan
80
Jurnal Pembelajaran Prospektif Volume 4 Nomor 2, Agustus 2019 Rusihan
mundurnya sebuah bangsa. Kemana bangsa ini guru. Berkualitas tidaknya proses pendidikan
akan diarahkan itu tergantung pada mereka. sangat tergantung pada kreativitas dan inovasi
Salah satu kunci kesuksesan dan yang dimiliki guru. Guru merupakan perencana,
keberhasilan manajemen sekolah dengan pelaksana sekaligus sebagai evaluator
penerapan kinerja mengajar guru yang baik. pembelajaran di kelas, maka peserta didik
Bahkan bagi pihak sekolah dengan adanya merupakan subjek yang terlibat langsung dalam
kinerja mengajar guru yang tinggi dan tertib proses untuk mencapai tujuan pendidikan.
harus menjadi sebuah image bagi sekolah itu Kehadiran guru dalam proses pembelajaran di
sendiri khususnya bagi siswa dan para gurunya. sekolah/madrasah masih tetap memegang
Pandangan masyarakat dan pihak sekolah akan peranan yang penting. Peran tersebut belum
pencitraan (image) dengan kinerja mengajar dapat diganti dan diambil alih oleh apapun. Hal
guru yang baik akan mendatangkan umpan balik ini disebabkan karena masih banyak unsur-unsur
(feedback) positif terhadap perkembangan manusiawi yang tidak dapat diganti oleh unsur
sekolah/madrasah terlebih dalam rangka lain. Guru merupakan faktor yang sangat
menjaga manajemen sekolah. dominan dan paling penting dalam pendidikan
Pencapaian tujuan manajemen kepala formal pada umumnya karena bagi siswa guru
sekolah dipengaruhi salah satunya oleh kinerja sering dijadikan tokoh teladan bahkan menjadi
mengajar guru yang baik dari semua pelaksana identifikasi diri. Di dalam lampiran peraturan
pendidikan khususnya para guru. Kinerja menteri pendidikan nasional republik Indonesia
mengajar guru yang baik perlu dilakukan untuk nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi
memenuhi tiga tujuan yaitu, pembentukan sifat akademik dan kompetensi guru di jelaskankan
kendali positif, pembentukan kerja, dan bahwa standar kompetensi guru dikembangkan
perbaikan hidup. Seorang Guru yang memiliki secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu
kendali positif pada dirinya sangat diharapkan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan
dan berguna bagi kemaslahatan masyarakat, profesional. Jadi untuk menjadi sosok guru yang
tanpa harus ada peraturan dari instansi. utuh setiap guru harus bisa mengintegrasikan
Seorang guru akan berusaha semua kompetensi utama tesebut dalam proses
mendisiplinkan diri sendiri, ia akan mempunyai pembelajaran yang dilaksanakannya.
kesadaran untuk menghasilkan pekerjaan yang Selanjutnya di dalam Undang-Undang RI
berkualitas tanpa perlu banyak diperintah oleh Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
pimpinan. Dalam memenuhi tujuan Pendidikan Nasional, Undang-undang RI Nomor
pembentukan kerja faktor kinerja mengajar guru 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan
yang baik menjadi modal kuat terciptanya sistem Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005
kerja yang profesional. Kualitas kerja guru akan tentang Standar Nasional Pendidikan
terbentuk dengan adanya penguasaan dalam menyatakan guru adalah pendidik profesional.
bidang kerjanya. Seorang guru yang memiliki Untuk itu, guru dipersyaratkan memiliki
kinerja mengajar guru yang baik akan kualifikasi akademik minimal Sarjana atau
merencanakan kualitas hidupnya sebaik Diploma IV (S1/D-IV) yang relevan dan
mungkin baik di lingkungan masyarakat dan menguasai kompetensi sebagai agen
tentunya di lingkungan sekolah. Sehingga hal ini pembelajaran.
tentunya membantu pencapaian mutu
manajemen sekolah yang memiliki standar kerja SIMPULAN DAN SARAN
yang tinggi. Simpulan
Guru merupakan ujung tombak pendidikan Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik
sebab secara langsung berupaya mempengaruhi, kesimpulan bahwa pemimpin pada hakikatnya
membina dan mengembangkan peserta didik, adalah seorang yang mempunyai kemampuan
sebagai ujung tombak, guru dituntut untuk untuk memepengaruhi perilaku orang lain di
memiliki kemampuan dasar yang diperlukan dalam kerjanya dengan menggunakan
sebagai pendidik, pembimbing dan pengajar dan kekuasaan. Dalam kegiatannya bahwa pemimpin
kemampuan tersebut tercermin pada kompetensi memiliki kekuasaan untuk mengerahkan dan
81
Jurnal Pembelajaran Prospektif Volume 4 Nomor 2, Agustus 2019 Rusihan
82