Anda di halaman 1dari 7

KETELADANAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

DALAM MENINGKATKAN KINERJA


GURU DI SEKOLAH

Rusihan
Smp Negeri 1 Matan Hilir Utara Kabupaten Ketapang
Email: radian_mu@yahoo.co.id

Abstract
This research will explain what teacher competence is and how efforts to improve teacher
competency are seen from the role of the principal. Hopefully this article can be used as
material for reflection for teachers and other parties with an interest in education. The
principal's leadership task will succeed well if a principal understands the task to be carried
out. Therefore the principal will appear in a process where he is able to direct, guide,
influence and or master the thoughts, feelings or behavior of others. For success in
achieving school goals requires professional headmaster's leadership, in which he
understands his duties and obligations as a leader, as well as carrying out his role as a
leader. In addition,the principal must establish a good cooperative relationship with
subordinates, so as to create a work atmosphere that makes subordinates feel safe, secure,
and have a freedom in developing their ideas in order to achieve common goals that have
been set.

Keywords: Exemplary, Leadership, Headmaster

PENDAHULUAN upaya yang sudah dan sedang dilakukan, yaitu


Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan berkaitan dengan faktor guru. Lahirnya Undang-
sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan
yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan Dosen dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun
untuk meningkatkan kualitas sumber daya 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pada
manusia. Salah satu usaha untuk meningkatkan dasarnya merupakan kebijakan pemerintah yang
kualitas sumber daya manusia ialah melalui didalamnya memuat usaha pemerintah untuk
proses pembelajaran di sekolah. Dalam usaha menata dan memperbaiki mutu guru di
meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, Indonesia. Michael G. Fullan yang dikutip oleh
guru merupakan komponen sumber daya (Suyanto dan Djihad Hisyam, 2000)
manusia yang harus dibina dan dikembangkan mengemukakan bahwa “educational change
terus-menerus. Pembentukan profesi guru depends on what teachers do and think…”.
dilaksanakan melalui program pendidikan pra- Pendapat tersebut mengisyaratkan bahwa
jabatan maupun program dalam jabatan. Tidak perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan
semua guru yang dididik di lembaga pendidikan sangat bergantung pada “what teachers do and
terlatih dengan baik dan kualified. Potensi think “. atau dengan kata lain bergantung pada
sumber daya guru itu perlu terus bertumbuh dan penguasaan kompetensi guru . Jika kita amati
berkembang agar dapat melakukan fungsinya lebih jauh tentang realita kompetensi guru saat
secara potensial. ini agaknya masih beragam. Sudarwan Danim
Selain itu pengaruh perubahan yang serba mengungkapkan bahwa salah satu ciri krisis
cepat mendorong guru-guru untuk terus-menerus pendidikan di Indonesia adalah guru belum
belajar menyesuaikan diri dengan perkembangan mampu menunjukkan kinerja (work
ilmu pengetahuan dan teknologi serta mobilitas performance) yang memadai. Hal ini
masyarakat. Dalam upaya meningkatkan mutu menunjukkan bahwa kinerja guru belum
pendidikan nasional, pemerintah khususnya sepenuhnya ditopang oleh derajat penguasaan
melalui Depdiknas terus menerus berupaya kompetensi yang memadai, oleh karena itu perlu
melakukan berbagai perubahan dan adanya upaya yang komprehensif guna
pembaharuan sistem pendidikan kita. Salah satu meningkatkan kompetensi guru. Tulisan ini akan
Jurnal Pembelajaran Prospektif Volume 4 Nomor 2, Agustus 2019 Rusihan

memaparkan tentang apa itu kompetensi guru latar belakang yang dimiliki pemimpin, seperti
dan bagaimana upaya-upaya untuk motivasi diri untuk berprestasi, kedewasaan dan
meningkatkan kompetensi guru dilihat dari keleluasaan dalam hubungan social dengan
peran kepala sekolah. Dengan harapan kiranya sikap-sikap hubungan manusiawi.
tulisan ini dapat dijadikan sebagai bahan refleksi Berdasarkan dari peranan kepemimpinan
bagi para guru maupun pihak-pihak lain yang kepala sekolah tersebut, jelaslah bahwa dalam
berkepentingan dengan pendidikan
suatu kepemimpinan, Kepala sekolah harus
memiliki peranan-peranan yang dimaksud, di
PEMBAHASAN
Hakikat Kepemimpinan Kepala Sekolah samping itu juga bahwa kepala sekolah sebagai
Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang pemimpin memiliki tugas yang embannya,
yang mempunyai kemampuan untuk sebagaimana menurut M. Ngalim Purwanto
memepengaruhi perilaku orang lain di dalam (2001), sebagai berikut (1). Menyelami
kerjanya dengan menggunakan kekuasaan. kebutuhan-kebutuhan kelompok dan keinginan
Dalam kegiatannya bahwa pemimpin memiliki kelompoknya, dalam artian kebutuhan sekolah
kekuasaan untuk mengerahkan dan dalam bentuk fisik bangunan maupun non fisik
mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan (kwalitas input dan output), serta kebutuhan
tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Pada tahap Guru dan seluruh proses pembelajarannya, serta
pemberian tugas pemimpin harus memberikan yang sangat penting adalah kebutuhan peserta
suara arahan dan bimbingan yang jelas, agar didik dalam proses pembelajarannya yang di
bawahan dalam melaksanakan tugasnya dapat kaitkan dengan kebutuhan dan perkembangan
dengan mudah dan hasil yang dicapai sesuai zaman, (2) Dari keinginan itu dapat dipetiknya
dengan tujuan yang telah ditetapkan. kehendak-kehendak yang realistis dan yang
Dengan demikian kepemimpinan mencakup benar-benar dapat dicapai. (3) Meyakinkan
distribusi kekuasaan yang tidak sama di antara seluruh komponen sekolah mengenai apa-apa
pemimpin dan anggotanya. Pemimpin yang menjadi kehendak mereka, mana yang
mempunyai wewenang untuk mengarahkan realistis dan mana yang sebenarnya merupakan
anggota dan juga dapat memberikan pengaruh, khayalan.
dengan kata lain para pemimpin tidak hanya Tugas kepemimpinan kepala sekolah
dapat memerintah bawahan apa yang harus tersebut akan berhasil dengan baik apabila
dilakukan, tetapi juga dapat mempengnaruhi seorang kepala sekolah memahami akan tugas
bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya. yang harus dilaksanaknya. Oleh sebab itu kepala
Sehingga terjalin suatu hubungan sosial yang sekolah akan tampak dalam proses di mana dia
saling berinteraksi antara pemimpin dengan mampu mengarahkan, membimbing,
bawahan, yang akhirnya tejadi suatu hubungan mempengaruhi dan atau menguasai pikiran-
timbal balik. Oleh sebab itu bahwa pemimpin pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku
diharapakan memiliki kemampuan dalam orang lain. Untuk keberhasilan dalam
menjalankan kepemimpinannya, karena apabila pencapaian tujuan sekolah diperlukan
tidak memiliki kemampuan untuk memimpin, kepemimpinan kepala sekolah yang profesional,
maka tujuan yang ingin dicapai tidak akan dapat di mana ia memahami akan tugas dan
tercapai secara maksimal. kewajibannya sebagai seorang pemimpin, serta
Kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga elaksanakan peranannya sebagai seorang
pendidikan harus mampu melakukan manajemen pemimpin.
kepemimpinannya dengan baik. Kesuksesan Di samping itu kepala sekolah harus
kepemimpinan kepala sekolah dalam menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan
aktivitasnya dipengaruhi oleh factor-faktor yang bawahan, sehingga terciptanya suasana kerja
dapat menunjang untuk berhasilnya suatu yang membuat bawahan merasa aman, tentram,
kepemimpinan, oleh sebab itu suatu tujuan akan dan memiliki suatu kebebasan dalam
tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam mengembangkan gagasannya dalam rangka
hubungan atau interaksi yang baik antara atasan tercapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
dengan bawahan, di samping dipengaruhi oleh

77
Jurnal Pembelajaran Prospektif Volume 4 Nomor 2, Agustus 2019 Rusihan

Hakekat Kompetensi Guru gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat


Masyarakat mempercayai, mengakui dilakukan seseorang guru dalam melaksanakan
dan menyerahkan kepada guru untuk mendidik pekerjaannya, baik berupa kegiatan, berperilaku
tunas tunas muda dan membantu maupun hasil yang dapat ditunjukkan.
mengembangkan potensinya secara professional. Lebih jauh, Raka Joni sebagaimana dikutip oleh
Kepercayaan, keyakinan, dan penerimaan ini Suyanto dan Djihad Hisyam (2000)
merupakan substansi dari pengakuan masyarakat mengemukakan tiga jenis kompetensi guru,
terhadap profesi guru. Implikasi dari pengakuan yaitu : (1) Kompetensi profesional; memiliki
tersebut mensyaratkan guru harus memiliki pengetahuan yang luas dari bidang studi yang
kompetensi dan kualitas yang memadai. Tidak diajarkannya, memilih dan menggunakan
hanya pada tataran normatif saja namun mampu berbagai metode mengajar di dalam proses
mengembangkan kompetensi yang dimiliki, baik belajar mengajar yang diselenggarakannya; (2)
kompetensi personal, professional, maupun Kompetensi kemasyarakatan; mampu
kemasyarakatan dalam selubung aktualisasi berkomunikasi, baik dengan siswa, sesama guru,
kebijakan pendidikan. Hal tersebut lantaran guru maupun masyarakat luas; (3)Kompetensi
merupakan penentu keberhasilan pendidikan personal; yaitu memiliki kepribadian yang
melalui kinerjanya pada tataran institusional dan mantap dan patut diteladani.
eksperiensial, sehingga upaya meningkatkan
mutu pendidikan harus dimulai dari aspek Peranan Kepala Sekolah Dalam
“guru” dan tenaga kependidikan lainnya yang Meningkatkan Kompetensi Guru
menyangkut kualitas keprofesionalannya Agar proses pendidikan dapat berjalan
maupun kesejahteraan dalam satu manajemen efektif dan efisien, guru dituntut memiliki
pendidikan yang professional. Apa yang kompetensi yang memadai, baik dari segi jenis
dimaksud dengan kompetensi itu ? Louise maupun isinya. Namun, jika kita selami lebih
Moqvist (2003) mengemukakan bahwa dalam lagi tentang isi yang terkandung dari
“competency has been defined in the light of setiap jenis kompetensi, –sebagaimana
actual circumstances relating to the individual disampaikan oleh para ahli maupun dalam
and work”. perspektif kebijakan pemerintah-, kiranya untuk
Sementara itu, dari Trainning Agency menjadi guru yang kompeten bukan sesuatu
sebagaimana disampaikan Len Holmes yang sederhana, untuk mewujudkan dan
menyebutkan bahwa : ”A competence is a meningkatkan kompetensi guru diperlukan
description of something which a person who upaya yang sungguh-sungguh dan komprehensif.
works in a given occupational area should be Salah satu upaya yang dapat dilakukan
able to do. It is a description of an action, adalah melalui optimalisasi peran kepala
behaviour or outcome which a person should be sekolah. Idochi Anwar dan Yayat Hidayat Amir
able to demonstrate.” Dari kedua pendapat di mengemukakan bahwa (2000) “ kepala sekolah
atas kita dapat menarik benang merah bahwa sebagai pengelola memiliki tugas
kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran mengembangkan kinerja personel, terutama
tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan meningkatkan kompetensi profesional guru.”
(be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan, Perlu digarisbawahi bahwa yang dimaksud
berupa kegiatan, perilaku dan hasil yang dengan kompetensi profesional di sini, tidak
seyogyanya dapat ditampilkan atau ditunjukkan. hanya berkaitan dengan penguasaan materi
Agar dapat melakukan (be able to do) semata, tetapi mencakup seluruh jenis dan isi
sesuatu dalam pekerjaannya, tentu saja kandungan kompetensi sebagaimana telah
seseorang harus memiliki kemampuan (ability) dipaparkan di atas . Dalam perspektif kebijakan
dalam bentuk pengetahuan (knowledge), sikap pendidikan nasional, terdapat tujuh peran utama
(attitude) dan keterampilan (skill) yang sesuai kepala sekolah yaitu, sebagai : (1) educator
dengan bidang pekerjaannya. Mengacu pada (pendidik),(2) manajer; (3) administrator, (4)
pengertian kompetensi di atas, maka dalam hal supervisor (penyelia), (5) leader (pemimpin), (6)
ini kompetensi guru dapat dimaknai sebagai pencipta iklim kerja, dan (7) wirausahawan.

78
Jurnal Pembelajaran Prospektif Volume 4 Nomor 2, Agustus 2019 Rusihan

Kepala Sekolah Sebagai Educator (Pendidik) kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati
Kegiatan belajar mengajar merupakan inti proses pembelajaran secara langsung, terutama
dari proses pendidikan dan guru merupakan dalam pemilihan dan penggunaan metode, media
pelaksana dan pengembang utama kurikulum di yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam
sekolah. Kepala sekolah yang menunjukkan proses pembelajaran (E. Mulyasa, 2004).
komitmen tinggi dan fokus terhadap Dari hasil supervisi ini, dapat diketahui
pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar kelemahan sekaligus keunggulan guru dalam
mengajar di sekolahnya tentu saja akan sangat melaksanakan pembelajaran, tingkat penguasaan
memperhatikan tingkat kompetensi yang kompetensi guru yang bersangkutan, selanjutnya
dimiliki gurunya, sekaligus juga akan senantiasa diupayakan solusi, pembinaan dan tindak lanjut
berusaha memfasilitasi dan mendorong agar para tertentu sehingga guru dapat memperbaiki
guru dapat secara terus menerus meningkatkan kekurangan yang ada sekaligus mempertahankan
kompetensinya, sehingga kegiatan belajar keunggulannya dalam melaksanakan
mengajar dapat berjalan efektif dan efisien. pembelajaran. Jones dkk. sebagaimana
disampaikan oleh Sudarwan Danim
Kepala sekolah sebagai manajer mengemukakan bahwa “menghadapi
Mengelola tenaga kependidikan, salah satu kurikulum yang berisi perubahan-perubahan
tugas yang harus dilakukan kepala sekolah yang cukup besar dalam tujuan, isi, metode dan
adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan evaluasi pengajarannya, sudah sewajarnya kalau
pengembangan profesi para guru. Dalam hal ini, para guru mengharapkan saran dan bimbingan
kepala sekolah seyogyanya dapat memfasiltasi dari kepala sekolah mereka”.
dan memberikan kesempatan yang luas kepada Dari ungkapan ini, mengandung makna
para guru untuk dapat melaksanakan kegiatan bahwa kepala sekolah harus betul-betul
pengembangan profesi melalui berbagai menguasai tentang kurikulum sekolah. Mustahil
kegiatan pendidikan dan pelatihan, baik yang seorang kepala sekolah dapat memberikan saran
dilaksanakan di sekolah, seperti : MGMP/MGP dan bimbingan kepada guru, sementara dia
tingkat sekolah, in house training, diskusi sendiri tidak menguasainya dengan baik.
profesional dan sebagainya, atau melalui
kegiatan pendidikan dan pelatihan di luar Kepala sekolah sebagai leader (pemimpin)
sekolah, seperti: kesempatan melanjutkan Gaya kepemimpinan kepala sekolah seperti
pendidikan atau mengikuti berbagai kegiatan apakah yang dapat menumbuh-suburkan
pelatihan yang diselenggarakan pihak lain. kreativitas sekaligus dapat mendorong terhadap
peningkatan kompetensi guru? Dalam teori
Kepala sekolah sebagai administrator kepemimpinan setidaknya kita mengenal dua
Khususnya berkenaan dengan pengelolaan gaya kepemimpinan yaitu kepemimpinan yang
keuangan, bahwa untuk tercapainya peningkatan berorientasi pada tugas dan kepemimpinan yang
kompetensi guru tidak lepas dari faktor biaya. berorientasi pada manusia.
Seberapa besar sekolah dapat mengalokasikan Dalam rangka meningkatkan kompetensi
anggaran peningkatan kompetensi guru tentunya guru, seorang kepala sekolah dapat menerapkan
akan mempengaruhi terhadap tingkat kedua gaya kepemimpinan tersebut secara tepat
kompetensi para gurunya. Oleh karena itu kepala dan fleksibel, disesuaikan dengan kondisi dan
sekolah seyogyanya dapat mengalokasikan kebutuhan yang ada. Kendati demikian menarik
anggaran yang memadai bagi upaya peningkatan untuk dipertimbangkan dari hasil studi yang
kompetensi guru. dilakukan Bambang Budi Wiyono terhadap 64
kepala sekolah dan 256 guru Sekolah Dasar di
Kepala sekolah sebagai supervisor Bantul terungkap bahwa ethos kerja guru lebih
Untuk mengetahui sejauh mana guru tinggi ketika dipimpin oleh kepala sekolah
mampu melaksanakan pembelajaran, secara dengan gaya kepemimpinan yang berorientasi
berkala kepala sekolah perlu melaksanakan pada manusia .
kegiatan supervisi, yang dapat dilakukan melalui

79
Jurnal Pembelajaran Prospektif Volume 4 Nomor 2, Agustus 2019 Rusihan

Kepemimpinan seseorang sangat berkaitan Pengertian guru


dengan kepribadian dan kepribadian kepala Guru adalah sebuah profesi yang sangat
sekolah sebagai pemimpin akan tercermin dalam mulia, kehadiran guru sebagai peserta didik
sifat-sifat sebagai barikut : (1) jujur, (2) percaya ibarat sebuah lilin yang menjadi penerang tanpa
diri, (3) tanggung jawab, (4) berani mengambil batas tanpa membedakan siapa yang diterangi
resiko dan keputusan, (5) berjiwa besar, (6) nya demikian pula terhadap peserta didik.
emosi yang stabil, dan (7) teladan. Tetapi, dalam mengemban amanah sebagai
seorang guru, perlu kiranya tampil sebagai sosok
Kepala sekolah sebagai pencipta iklim kerja profesional. Sosok yang memiliki ilmu
Budaya dan iklim kerja yang kondusif akan pengetahuan dan wawasan, sosok yang dapat
memungkinkan setiap guru lebih termotivasi memberi contoh teladan dan sosok yang selalu
untuk menunjukkan kinerjanya secara unggul, berusaha untuk maju, terdepan dan
yang disertai usaha untuk meningkatkan mengembangkan diri untuk mendapatkan
kompetensinya. Oleh karena itu, dalam upaya inovasi yang bermanfaat sebagai bahan
menciptakan budaya dan iklim kerja yang pengajaran kepada anak didik.
kondusif, kepala sekolah hendaknya
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : Peran guru sebagai Pendidik
(1) para guru akan bekerja lebih giat apabila Peran guru sebagai tenaga pendidik tidak
kegiatan yang dilakukannya menarik dan hanya berhenti sebagai pemegang tonggak
menyenangkan, (2) tujuan kegiatan perlu peradaban saja, melainkan juga sebagai rahim
disusun dengan dengan jelas dan diinformasikan peradaban bagi kemajuan zaman. Karena dialah
kepada para guru sehingga mereka mengetahui sosok yang berperan aktif dalam pertransferan
tujuan dia bekerja, para guru juga dapat ilmu dan pengetahuan bagi anak didiknya untuk
dilibatkan dalam penyusunan tujuan tersebut, (3) dijadikan bekal yang sangat vital bagi dirinya
para guru harus selalu diberitahu tentang dari kelak. Bahkan yang lebih penting di samping itu,
setiap pekerjaannya, (4) pemberian hadiah lebih mereka mampu mengembangkan dan
baik dari hukuman, namun sewaktu-waktu memberdayakan manusia, untuk dicetak menjadi
hukuman juga diperlukan, (5) usahakan untuk seorang yang berkarakter dan bermental baja,
memenuhi kebutuhan sosio-psiko-fisik guru, agar mereka tidak minder dalam menghadapai
sehingga memperoleh kepuasan. masalah dan dapat bersikap layaknya seorang
ksatria.
Kepala sekolah sebagai wirausahawan Seorang guru tidak dapat diremehkan di
Dalam menerapkan prinsip-prinsip dalam bidang apapun, baik yang bersifat
kewirausaan dihubungkan dengan peningkatan pendidikan maupun yang lainnya. Tetapi untuk
kompetensi guru, maka kepala sekolah mencari dan menjadi guru yang seperti itu
seyogyanya dapat menciptakan pembaharuan, tidaklah semudah membalikan telapak tangan,
keunggulan komparatif, serta memanfaatkan melainkan membutuhkan etos dan spirit
berbagai peluang. Kepala sekolah dengan sikap perjuangan yang luar biasa. Sebagaimana yang
kewirauhasaan yang kuat akan berani melakukan telah diungkapkan oleh Frederic Wilhelm
perubahan-perubahan yang inovatif di Nietzsche (2004) seorang filsuf terkemuka abad
sekolahnya, termasuk perubahan dalam hal-hal postmodern. Dia menuturkan bahwa seorang
yang berhubungan dengan proses pembelajaran guru sejati adalah mereka yang tidak
siswa beserta kompetensi gurunya. Sejauh mana memikirkan segala sesuatu, termasuk dirinya
kepala sekolah dapat mewujudkan peran-peran sendiri, kecuali muridnya. Dari sini dapat kita
di atas, secara langsung maupun tidak langsung tarik kesimpulan bahwa seorang guru yang
dapat memberikan kontribusi terhadap benar-benar patut dijadikan tauladan adalah
peningkatan kompetensi guru, yang pada mereka yang terfokus pada anak didiknya, demi
gilirannya dapat membawa efek terhadap tercapainya pencerahan. Karena bagaimanapun
peningkatan mutu pendidikan di sekolah. juga anak didik adalah cikal bakal maju

80
Jurnal Pembelajaran Prospektif Volume 4 Nomor 2, Agustus 2019 Rusihan

mundurnya sebuah bangsa. Kemana bangsa ini guru. Berkualitas tidaknya proses pendidikan
akan diarahkan itu tergantung pada mereka. sangat tergantung pada kreativitas dan inovasi
Salah satu kunci kesuksesan dan yang dimiliki guru. Guru merupakan perencana,
keberhasilan manajemen sekolah dengan pelaksana sekaligus sebagai evaluator
penerapan kinerja mengajar guru yang baik. pembelajaran di kelas, maka peserta didik
Bahkan bagi pihak sekolah dengan adanya merupakan subjek yang terlibat langsung dalam
kinerja mengajar guru yang tinggi dan tertib proses untuk mencapai tujuan pendidikan.
harus menjadi sebuah image bagi sekolah itu Kehadiran guru dalam proses pembelajaran di
sendiri khususnya bagi siswa dan para gurunya. sekolah/madrasah masih tetap memegang
Pandangan masyarakat dan pihak sekolah akan peranan yang penting. Peran tersebut belum
pencitraan (image) dengan kinerja mengajar dapat diganti dan diambil alih oleh apapun. Hal
guru yang baik akan mendatangkan umpan balik ini disebabkan karena masih banyak unsur-unsur
(feedback) positif terhadap perkembangan manusiawi yang tidak dapat diganti oleh unsur
sekolah/madrasah terlebih dalam rangka lain. Guru merupakan faktor yang sangat
menjaga manajemen sekolah. dominan dan paling penting dalam pendidikan
Pencapaian tujuan manajemen kepala formal pada umumnya karena bagi siswa guru
sekolah dipengaruhi salah satunya oleh kinerja sering dijadikan tokoh teladan bahkan menjadi
mengajar guru yang baik dari semua pelaksana identifikasi diri. Di dalam lampiran peraturan
pendidikan khususnya para guru. Kinerja menteri pendidikan nasional republik Indonesia
mengajar guru yang baik perlu dilakukan untuk nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi
memenuhi tiga tujuan yaitu, pembentukan sifat akademik dan kompetensi guru di jelaskankan
kendali positif, pembentukan kerja, dan bahwa standar kompetensi guru dikembangkan
perbaikan hidup. Seorang Guru yang memiliki secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu
kendali positif pada dirinya sangat diharapkan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan
dan berguna bagi kemaslahatan masyarakat, profesional. Jadi untuk menjadi sosok guru yang
tanpa harus ada peraturan dari instansi. utuh setiap guru harus bisa mengintegrasikan
Seorang guru akan berusaha semua kompetensi utama tesebut dalam proses
mendisiplinkan diri sendiri, ia akan mempunyai pembelajaran yang dilaksanakannya.
kesadaran untuk menghasilkan pekerjaan yang Selanjutnya di dalam Undang-Undang RI
berkualitas tanpa perlu banyak diperintah oleh Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
pimpinan. Dalam memenuhi tujuan Pendidikan Nasional, Undang-undang RI Nomor
pembentukan kerja faktor kinerja mengajar guru 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan
yang baik menjadi modal kuat terciptanya sistem Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005
kerja yang profesional. Kualitas kerja guru akan tentang Standar Nasional Pendidikan
terbentuk dengan adanya penguasaan dalam menyatakan guru adalah pendidik profesional.
bidang kerjanya. Seorang guru yang memiliki Untuk itu, guru dipersyaratkan memiliki
kinerja mengajar guru yang baik akan kualifikasi akademik minimal Sarjana atau
merencanakan kualitas hidupnya sebaik Diploma IV (S1/D-IV) yang relevan dan
mungkin baik di lingkungan masyarakat dan menguasai kompetensi sebagai agen
tentunya di lingkungan sekolah. Sehingga hal ini pembelajaran.
tentunya membantu pencapaian mutu
manajemen sekolah yang memiliki standar kerja SIMPULAN DAN SARAN
yang tinggi. Simpulan
Guru merupakan ujung tombak pendidikan Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik
sebab secara langsung berupaya mempengaruhi, kesimpulan bahwa pemimpin pada hakikatnya
membina dan mengembangkan peserta didik, adalah seorang yang mempunyai kemampuan
sebagai ujung tombak, guru dituntut untuk untuk memepengaruhi perilaku orang lain di
memiliki kemampuan dasar yang diperlukan dalam kerjanya dengan menggunakan
sebagai pendidik, pembimbing dan pengajar dan kekuasaan. Dalam kegiatannya bahwa pemimpin
kemampuan tersebut tercermin pada kompetensi memiliki kekuasaan untuk mengerahkan dan

81
Jurnal Pembelajaran Prospektif Volume 4 Nomor 2, Agustus 2019 Rusihan

mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan peningkatan kompetensi guru, dan pada


tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Oleh gilirannya dapat membawa efek terhadap
karena itu kepemimpinan kepala sekolah peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
sangatlah berpengaruh terhadap peningkatan
kompetensi guru. Dalam hubungan antara Saran
kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi Upaya untuk meningkatkan SDM yang
guru dapat di simpulkan sebagai berikut : (1) berkualitas di kabupaten ketapang, kalimantan
Kompetensi guru merupakan gambaran tentang barat terus ditingkatkan. Salah seorang yang
apa yang seyogyanya dapat dilakukan seseorang memikul tugas ini adalah kepala sekolah karena
guru dalam melaksanakan pekerjaannya, baik kepala sekolah yang menjadi manajer dalam
berupa kegiatan, berperilaku maupun hasil yang menentukan segala kebijakan di sekolah. Kepala
dapat ditunjukkan.(2) Kompetensi guru terdiri sekolah menentukan arah kemana tujuan
dari kompetensi pedagogik, kompetensi pendidikan akan dibawa.
personal, kompetensi sosial, dan kompetensi Meskipun hasil data yang diperoleh serta
profesional. (3) Sejalan dengan tantangan pembahasan yang masih kurang sempurna, maka
kehidupan global, peran dan tanggung jawab tidak ada salahnya kalau penulis memberikan
guru pada masa mendatang akan semakin saran saran kepada kepala sekolah atau calon
kompleks, sehingga menuntut guru untuk kepala sekolah untuk meningkatkan mutu
senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan pendidikan adalah : (1) Mempunyai visi dan
penyesuaian penguasaan kompetensinya. (4) misi jauh kedepan yang mendalam untuk
Kepala sekolah memiliki peranan yang strategis meningkatkan kualitas pendidikan. (2) Gaya
dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, kepemimpinan yang tepat untuk membudayakan
baik sebagai educator (pendidik), manajer, mutu pendidikan. (3) Meyakinkan kebutuhan
administrator, supervisor, leader (pemimpin), peserta didik sebagai pusat perhatian kegiatan/
pencipta iklim kerja maupun sebagai kebijakan. (4)Menambah wawasan dengan ikut
wirausahawan. (5) Seberapa jauh kepala sekolah pelatihan pelatihan, membaca buku atau bacaan
dapat mengoptimalkan segenap peran yang yang berkaitan dengan kepemimpinan dan peran
diembannya, secara langsung maupun tidak kepala sekolah sebagai manajer di sekolah.
langsung dapat memberikan kontribusi terhadap
(online). http://www.peran-kepala-sekolah-
DAFTAR PUSTAKA dalam-meningkatkan-kompetensi-guru.
Anwar, Idochi & Yayat hidayat Amir. (2000). Nietzschae, Friedrich. (2004). Sabda
Administrasi Pendidikan, Teori, Konsep & Zarathustra (diterjemahk Ansudarmaji dan
Issu. Bandung: Bumi Siliwangi Depdikbud. Ahmad Santoso). Yogyakarta: Pustaka
(1999) Panduan Manajemen Sekolah. pelajar
Dirjen Dikmenum Purwanto, Ngalim Yadi. (2001). Makalah
E. Mulyasa. (2004) Kurikulum Berbasis Manajemen. Jakarta: PT. Cendekia
Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya Informatik
Offset Suyanto, & Djihad, Hisyam. (2000). Refleksi
Louise Moqvist (2003) competency has been dan reformasi Pendidikan Indonesia
defined in the light of actual circumstances Memasuki Millenium III. Yogyakarta: Adi
relating to the individual and work. Cita

82

Anda mungkin juga menyukai