Anda di halaman 1dari 11

PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN KINERJA GURU DI

SMK SE-KABUPATEN BOALEMO

Sardin Hasan

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis perilaku kepemimpinan kepala sekolah dalam
peningkatan kinerja guru di SMK Se-Kabupaten Boalemo. Dan mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja guru PPKn di SMK Se-Kabupaten Boalemo.serta untuk mengetahui dan menganalisis
upaya-upaya yang dilakukan dalam kepemimpinan kepala sekolah pada peningkatan kinerja guru PPKn SMK
Se-Kabupaten Boalemo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan penelitian deskriptif
kualitatif dengan analisis data model interaktif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perilaku kepemimpinan
kepala sekolah dalam peningkatan kinerja guru PPKn di SMK Se-Kabupaten Boalemo yaitu: Kepala sekolah
sudah mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk peningkatan kinerja guru PPKn yang dilihat dari
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, sampai dengan evaluasi pembelajaran, akan tetapi
belum maksimal masih sekitar 5 sekolah yang harus ditingkatkan proses kinerja guru PPKn, kepala sekolah telah
memilih dan mengembangkan personel agar dapat berkembang secara optimal akan tetapi belum maksimal
dalam melakukan tugas yang diembankan, dan belum semua kebijakan dan motivasi yang diberikan kepala
sekolah kepada guru PPKn. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kepemimpin kepala sekolah di SMK Se-
Kabupaten Boalemo yaitu: Kemampuan kepala sekolah belum maksimal, kepala sekolah dalam memecahkan
masalah di lingkungan sekolah belum tercapai dengan baik, dan kepala sekolah belum melaksanakan tugas
secara tuntas dalam permasalahan yang dihadapi oleh guru PPKn. Upaya kepemimpinan kepala sekolah dalam
peningkatan kinerja guru PPKn di SMK Se-Kabupaten Boalemo, yaitu: Pembinaan disiplin dengan memberikan
contoh yang baik seperti datang tepat waktu serta menaati peraturan sekolah, pemberiaan motivasi, pemberian
kepercayaan berupa jabatan, pemberian penghargaan bagi guru yang berprestasi, dan melakukan pengawasan
yang komprehensif. Rekomendasi diharapkan agar perilaku kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan
kinerja guru di SMK Se-Kabupaten Boalemo terus ditingkatkan sehingga mencapai hasil yang lebih efektif dan
efesien.

Kata Kunci: Perilaku, Kepemimpinan, Kinerja Guru

PENDAHULUAN yang dihadapi untuk menciptakan dan memberikan


Pendidikan merupakan upaya manusia kenyamanan bagi guru dan siswa di sekolah.
untuk memperluas wawasan pengetahuannya Sebagaimana menurut Soetopo dan Soemanto
dalam rangka membentuk nilai, sikap dan perilaku. (2009:19) “fungsi utama kepala sekolah sebagai
Sebagaimana yang dikatakan oleh Mukhtar dan pemimpin pendidikan adalah menciptakan situasi
Ervin (2005: 12) yang mengatakan “Adanya belajar mengajar sehingga guru-guru dapat
keterikatan yang kuat antara perilaku mengajar dan murid dapat belajar dengan baik”.
kepemimpinan yang dipakai oleh kepala sekolah Kemampuan seorang kepala sekolah dalam
dengan keefektifan secara keseluruhan dari proses memimpin sangat berpengaruh dalam
pendidikan di sekolah” di mana sumber daya meningkatkan kerja guru maupun meningkatkan
manusia yang handal tidak lepas dari pengaruh dan menciptakan proses pembelajaran yang tepat
pola ataupun perilaku kepemimpinan yang guna (efektif) dan tepat sasaran.
diterapkan dalam sebuah organisasi, hal ini akan Perilaku kepemimpinan kepala sekolah
tercermin dalam pelaksanaan organisasi. Seorang dalam melaksanakan tugasnya, tidak ditentukan
kepala sekolah harus dapat memberikan efek oleh keahliannya dibidang konsep dan teknik
kepemimpinan yang kharismatik, dapat kepemimpinan semata, melainkan lebih banyak
memberikan contoh, dapat menggerakkan dan ditentukan oleh kemampuannya dalam memilih dan
mengarahkan seluruh stakeholder sekolah untuk menggunakan perilaku kepemimpinan yang sesuai
dapat meraih tujuan yang ingin dicapai. Hal ini dengan situasi dan kondisi orang yang dipimpinnya
seperti yang diungkapkan oleh Wahab (2008:132) (Wahyosumidjo, 2007:42). Kepala sekolah
“Kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan merupakan pimpinan pendidikan yang
seseorang yang dimiliki oleh seseorang untuk mengorganissikan sumber-sumber daya insani dan
mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, sumber daya fisik untuk mencapai tujuan organisasi
menggerakkan, mengarahkan dan kalau perlu pendidikan secara efektif dan efisien. Kinerja guru
memaksa orang atau kelompok agar menerima dalam rangkaian kegiatan sekolah merupakan
pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu implementasi dari pekerjaan yang dipengaruhi oleh
yang dapat membantuk tercapainya suatu tujuan motivasi kerjanya. Kinerja
tertentu yang telah ditetapkan dalam tujuan merefleksikan kesuksesan suatu organisasi, maka
organisasi”. dipandang penting untuk mengukur karakteristik
Seorang kepala sekolah sebagai tenaga kerjanya. Kinerja guru merupakan
pemimpin pendidikan menghadapi tanggung jawab kulminasi dari tiga elemen yang saling berkaitan
yang berat, untuk itu ia harus memiliki persiapan yakni keterampilan, upaya sifat keadaan dan
memadai, baik mental maupun psikologis dalam kondisi eksternal (Sulistyorini, 2001: 63). Tingkat
mengemban tugasnya, terutama dalam keterampilan merupakan bahan mentah yang
menghadapi segala permasalahan dan tantangan dibawa seseorang ke tempat kerja seperti

Volume 03, Nomor 2 , Mei 2018 | 158


pengalaman, kemampuan, kecakapan-kecakapan membawa lembaga merupakan kunci sukses bagi
antar pribadi serta kecakapan tehknik. Upaya organisasi. Oleh karena itu diperlukan seorang
tersebut diungkap sebagai motivasi yang kepala sekolah yang mempunyai wawasan
diperlihatkan guru untuk menyelesaikan tugas kedepan dan kemampuan yang memadai dalam
pekerjaannya. Salah satu faktor yang menjadi tolak menggerakkan organisasi sekolah.
ukur keberhasilan sekolah adalah kinerja guru.
Kinerja guru adalah perilaku berkarya, KAJIAN PUSTAKA
berpenampilan atau hasil karya manusia yang 2.1. Tinjauan Perilaku Kepemimpinan Kepala
ditugasi membimbing, mengajar, melatih para Sekolah
peserta didik. Kinerja guru yang dimaksud adalah 2.1.1. Pengertian Perilaku Kepimpinan Kepala
hasil kerja guru yang terefleksi dalam cara Sekolah
merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses Perilaku kepemimpinan kepala sekolah
belajar mengajar (PBM) yang itensitasnya dilandasi sebagaimana dikemukakan Engkoswara dan Aan
oleh etos kerja, serta disiplin profesional guru dalam (2011:180) menjelaskan bahwa perilaku
proses pembelajaran. Hal ini sebagaimana menurut kepemimpinan merupakan tindakan-tindakan
Suryadi (2006:14) “karyawan tidak loyal, karyawan spesifik seseorang pemimpin dalam mengarahkan
mengabaikan seperti mangkir atau datang dan mengkoordinasikan kerja anggota kelompok.
terlambat, mengurangi kualitas dan kuantitas kerja Sehingga kita dapat mempelajarinya sebagaimana
serta tingkat kesalahan pekerjaan meningkat, pada menurut Danim (2005:80) bahwa perilaku
akhirnya berdampak pada kinerja yang menurun. kepemimpinan dapat dipelajari. Terkait dengan teori
Untuk menghindari hal ini perlu adanya gaya tersebut, ada pendapat lain yang menjelaskan
kepemimpinan kepala sekolah yang mampu mengenai perilaku sebagaimana menurut Surya
menciptakan sikap guru yang baik, tingkat (2013:13-14) bahwa Perilaku merupakan segala
kedisiplinan guru yang positif dan kinerja guru yang aspek dari kegiatan organisme termasuk fikiran,
meningkat. Penciptaan tersebut akan terealisasi perasaan dan aktivitas fisik. Sehingga jelas bahwa
bila perilaku kepemimpinan kepala sekolah yang perilaku yang dimiliki setiap orang jelas berbeda,
diterapkan tepat dan cocok untuk iklim di sekolah. sebab perilaku terbagi dalam beberapa bagian
Sehingga diharapkan dapat menciptakan suasana yaitu: 1) perilaku motorik diwujudkan dalam bentuk
kerja yang nyaman di sekolah sehingga sikap guru, gerakan atau perbuatan jasmaniah yang dapat
kedisiplinan guru dan kinerja guru akan tampak baik diamati secara fisik. 2) perilaku kognitif
dan positif untuk kegiatan proses pembelajaran di berhubungan dengan bagaiamna individu
sekolah. mengenali alam lingkungan dengan pendirian,
Berdasarkan pengamatan sementara yang pengamatan, mengingat, imajinasi dan berfikir. 3)
dilakukan oleh penulis di SMK Se-Kabupaten perilaku konatif berkenaan dengan dorongan dari
Boalemo menunjukkan bahwa kepala sekolah di dalam untuk melakukan sesuatu dalam mencapai
sekolah tersebut telah berusaha melakukan tujuan atau kehidupan. 4) perilaku afektif
pengawasan sebagai pemimpin di sekolah terhadap mengandung perasaan atau emosi yang bersumber
kinerja guru di sekolah tersebut. Namun dari keadaan atau dari dalam diri sebagai reaksi
kepemimpinan yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap rangsangan tertentu.
tersebut belum maksimal, ini terliht dari gejala- Menurut Mulyadi (2010:48) menyatakan
gejala yaitu Kepala SMK Se-Kabupaten Boalemo bahwa indikator perilaku kepemimpinan kepala
jarang memeriksa perangkat mengajar guru, kepala sekolah menyangkut beberapa hal, yaitu:
sekolah jarang memeriksa kehadiran guru, kepala 1. Mempengaruhi dan Menggerakkan Bawahan
sekolah belum berusaha mempertinggi mutu dan Perilaku pemimpin yang menekankan pada
pengetahuan guru pengajar, sehingganya kepala bawahan untuk melaksanakan tugas dengan baik,
sekolah sangat bertanggung jawab atas segala dengan cara mengarahkan dan mengendalikan
tindakan yang dilakukan oleh bawahan yaitu serta pengawasan yang ketat, sesuai dengan
perbuatan yang dilakukan oleh guru, siswa, staf prosedur yang telah ditentukan. Untuk dapat
dan orang tua siswa tidak dapat dilepaskan dari mengggerakkan bawahan, seorang pemimpin harus
tanggung jawab kepala sekolah. Kepala sekolah dapat melakukan koordinasi yaitu menghubungkan,
sebagai pemimpin dalam pendidikan formal perlu menyatupadukan dan menyelaraskan hubungan
memiliki wawasan ke depan. Kepemimpinan antara orang-orang, pekerjaan-pekerjaan, dan
pendidikan memerlukan perhatian yang utama, satuan-satuan organisasi yang satu dengan yang
karena melalui kepemimpinan yang baik kita lain, sehingga semuanya berjalan harmonis.
harapkan akan lahir tenaga-tenaga berkualitas Wahyudi (2010:127)
dalam berbagai bidang sebagai pemikir, pekerja 2. Memilih dan Mengembangkan Personel
yang pada akhirnya dapat meningkatkan sumber Perilaku pemimpin yang penekanannya
daya manusia yang berkualitas. memberikan motivasi kepada bawahannya dalam
Kualitas seorang pemimpin sangat pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
menentukan keberhasilan lembaga yang tugasnya, dan memberikan haknya dengan cara
dipimpinnya, termasuk di dalamnya lembaga menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.
pendidikan. Sebab kepemimpinan yang sukses Penempatan pegawai yang tepat akan memberikan
yang dipimpin pada tujuan yang ditetapkan. dampak positif bagi organisasi. Selain itu tugas
Sehubungan dengan itu pemimpin itu mampu pemimpin adalah mengenbangkan pegawai.
mengelola lembaga yang dipimpin, mampu Pemimpin dalam hal ini harus berupaya untuk
mengantisipasi perubahan, mampu mengoreksi memperbaiki pengetahuan, keterampilan dan sikap
kekurangan dan kelemahan serta sanggup

159 | JPs: Jurnal Riset dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan


pekerjaan terhadap tugas-tugasnya. Mulyadi (2010: diharapkan. Selanjutnya menurut Rivai (2004:309),
48). kinerja guru adalah perilaku nyata yang ditampilkan
oleh guru sebagai prestasi kerja berdasarkan
3. Mengadakan Komunikasi standar yang ditetapkan dan sesuai dengan
Pemimpin dapat melaksanakan perannya di sekolah. Menurut Wahyosumidjo
kepemimpinannya dengan efektif bila melakukan (2007:47) guru atau tenaga pendidik ialah
komunikasi dengan efektif, karena jika komunikasi sekelompok sumber daya manusia yang ditugasi
efektif, pelaksanaan tugas-tugas yang dilimpahkan untuk membimbing, mengajar dan atau yang secara
kepada para bawahan akan dikerjakan dengan khusus diangkat dengan tugas utama mengajar
baik, sebab mereka mengerti apa yang pada jenjang pendidikan dasar menengah.
diperintahkan. Kepala sekolah menyelesaikan Sementara itu menurut Pidarta (2007:264)
segala sesuatu dan mengkomunikasikannya mendefinisikan pendidik mempunyai dua arti ialah
dengan orang lain (pendidik, tenaga kependidikan, arti yang luas dan arti yang sempit. Pendidik dalam
karyawan). arti yang luas adalah semua yang berkewajiban
mendidik anak-anak, Sementara iti pendidik dalam
4. Memberikan Keputusan dan Motivasi arti yang sempit adalah orang-orang yang disiapkan
Proses pengambilan keputusan pada dengan sengaja untuk menjadi guru atau dosen.
dasarnya merupakan penetapan suatu alternatif 2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku
pemecahan masalah yang terbaik dari sejumlah Kepemimpinan Kepala Sekolah
alternatif yang ada. Menurut Purwanto (2006 : 60) Menurut Purwanto (2006:44), faktor-faktor
mengemukakan definisi motivasi adalah “segala yang mempengaruhi perilaku kepemimpin Kepala
sesuatu yang mendorong seseorang untuk Sekolah yaitu:
bertindak melakukan sesuatu.” Mengacu pada 1). Keahlian dan Pengetahuan Pemimpin
pendapat tersebut, dapat dikemukakan bahwa Salah satu tugas pokok pemimpin adalah
motivasi merupakan suatu bagian yang sangat memajukan dan mengembangkan semua bakat
penting dalam suatu lembaga. Dengan kata lain, serta potensi anak buah, untuk bisa bersama-sama
seorang pegawai akan melakukan semua maju dan mengecap kesejahteraan. Karena itu
pekerjaan dengan baik apabila ada faktor pemimpin diharapkam memiliki pengetahuan
pendorong (motivasi). tentang sifat, watak, dan perilaku anggota
2.1.2. Kepemimpinan Kepala Sekolah kelompoknya, agar ia bisa menilai kelebihan dan
Menurut Danim (2005:56) kepemimpinan kelemahan/keterbatasan pengikutnya, yang
adalah setiap perbuatan yang dilakukan oleh disesuaikan dengan tuga-tugas atau pekerjaan
individu atau kelompok untuk mengkoordinasi dan yang akan diberikan pada masing-masing individu.
memberi arah kepada individu atau kelompok yang 2). Kemampuan memecahkan masalah
tergabung di dalam wadah tertentu untuk mencapai Kepala sekolah bertanggung jawab atas
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi
Kepemimpinan kepala sekolah merupakan sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya,
kemampuan untuk menggerakkan, mempengaruhi, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana
memotivasi, mengajak, mengarahkan, dan prasarana. Hal tersebut menjadi lebih penting
membimbing, menyuruh, memerintah, melarang sejalan dengan semakin kompleksnya tuntutan
dan bahkan menghukum serta membina dengan tugas kepala sekolah, menghendaki dukungan
maksud agar manusia sebagai manajemen mau kinerja semakin efektif dan efisien. Mulyasa
bekerja dalam rangka mencapai tujuan administrasi (2007:37).
secara efektif dan efesien, yang dilakukan oleh 3). Perilaku berorientasi pada tugas
kepala sekolah. Mulyasa (2007:107-108) Seorang pemimpin, tentu saja diharapkan
Menurut Sanjaya (2006:85), kepala memiliki kelebihan-kelebihan daripada orang yang
sekolah adalah orang yang secara struktural dipimpinnya. Kepala sekolah sebagai seorang
bertanggung jawab dalam pengendalian mutu pemimpin juga harus menyadari bahwa
pendidikan, di mana kepala sekolah merupakan kepemimpinan yang pegangnya merupakan suatu
motor penggerak, penentu arah kebijakan sekolah, amanah yang harus dijalankan dengan sebaik-
yang akan menentukan bagaimana tujuan sekolah baiknya. Mulyasa (2007:40)
dan pendidikan pada umumnya direalisasikan. 2.4. Upaya Kepemimpinan Kepala Sekolah
Berdasarkan pendapat di atas, disimpulkan bahwa dalam Peningkatan Kinerja Guru
kepemimpina kepala sekolah adalah kemampuan Menurut Wahyosumidjo (2007:101) bahwa
seorang pemimpin untuk memberikan pengaruh untuk meningkatkan kinerja guru, kepala sekolah
kepada orang lain serta mempunyai peran dan harus memiliki kemampuan diantaranya:
tugas dalam meningkatkan kualitas pendidikan. 1). Pembinaan disiplin
2.2. Kinerja Guru PPKn Seorang pemimpin harus mampu
2.2.1. Pengertian Kinerja Guru PPKn menumbuhkan disiplin, terutama disiplin diri (self-
Menurut Mulyasa (2007:54) kinerja atau discipline). Menurut Hasibuan (2005:193) Disiplin
performasi dapat diartikan sebagai prestasi kerja, yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung
pelaksanaan kerja, pencapaiaan kerja, hasil kerja jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang
atau unjuk kerja. Menurut Rivai dan Basri diberikan kepadanya. Menurut Taylor and User
(2005:215) pengertian kinerja adalah kesediaan (dalam Mulyasa, 2007:117-120) mengemukakan
seseorang atau kelompok orang untuk melakukan strategi umum membina disiplin sebagai berikut.
sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai Konsep diri; strategi ini menekankan bahwa
dengan tanggung jawab dengan hasil seperti yang konsep-konsep diri setiap individu merupakan faktor

Volume 03, Nomor 2 , Mei 2018 | 160


penting dari setiap perilaku. Selanjutnya Fathoni
(2006:172) mengatakan bahwa kedisiplinan adalah
kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati
semua peraturan perusahaan dan norma-norma HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
sosial yang berlaku. Uraian tersebut mengandung 4.3.1. Perilaku kepemimpinan kepala sekolah
arti bahwa disiplin kerja adalah sikap dan dalam peningkatan kinerja guru PPKn
perbuatan karyawan/guru dalam mentaati semua di SMK Se-Kabupaten Boalemo
pedoman dan peraturan yang telah ditentukan Perilaku kepemimpinan kepala sekolah
untuk tercapainya tujuan organisasi. dalam peningkatan kinerja guru PPKn di SMK Se-
2). Pembangkitan Motivasi Kabupaten Boalemo, terdiri atas:
Faktor yang berhubungan dengantingkat 4.3.1.1. Mempengaruhi dan Menggerakkan
partisipasi guru dalam kegiatan sekolah antara lain: Bawahan
motivasi kerja guru, dan prilaku kepemimpinan Perilaku kepemimpinan efektif di sekolah
kepala sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah dapat dimengerti sebagai bentuk kepemimpinan
menurut Rusyan (2000:67) menyatakan bahwa yang menekankan kepada pencapaian prestasi
Kepemimpinan kepala sekolah memberikan akademik dan non akademik sekolah. Seorang
motivasi kerja bagi peningkatan produktivitas kerja kepala sekolah efektif sebagai pemimpin
guru dan hasil belajar siswa. pendidikan selayaknya harus meningkatkan
prestasi sekolah dengan menunjukkan
kemampuannya dalam mengelola sekolah, guru,
3). Pemberian Penghargaan dan siswa sebagai komponen utama untuk
Penghargaan adalah kegiatan dimana mencapai tujuan sekolah. Untuk mempengaruhi
organisasi menilai kontribusi karyawan dalam dan menggerakkan secara perorangan maupun
rangka untuk mendistribusikan penghargaan secara kelompok, seorang pemimpin harus
moneter dan non moneter cukup langsung dan mempunyai pengaruh yang cukup. Untuk dapat
tidak langsung dalam kemampuan organisasi untuk mengggerakkan bawahan, seorang pemimpin harus
membayar berdasarkan peraturan hukum. dapat melakukan koordinasi yaitu menghubungkan,
Penghargaan adalah semua pendapatan yang menyatupadukan dan menyelaraskan hubungan
berbentuk uang, barang langsung atau tidak antara orang-orang, pekerjaan-pekerjaan, dan
langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan satuan-satuan organisasi yang satu dengan yang
atau jasa yang diberikan kepada perusahan lain, sehingga semuanya berjalan harmonis.
(Hasibuan, 2007). Di samping pertimbangan (Wahyudi, 2010:127)
tersebut, penghargaan juga merupakan salah satu Perilaku kepemimpinan kepala sekolah
aspek yang berarti bagi pegawai, karena bagi selalu memperhatikan segala kebutuhan dan
individu atau pegawai besarnya penghargaan fasilitas sumber belajar baik untuk siswa maupun
mencerminkan ukuran nilai karya mereka diantara guru, sehingga kinerja guru khususnya guru PPKn
para pegawai itu sendiri, keluarga, dan masyarakat semakin meningkat. Temuan menunjukkan bahwa
(Sulistiyani dan Rosidah, 2003). perilaku kepemimpinan yang digunakan di SMK
4). Melakukan Pengawasan Negeri 1 Wonosari dan SMK Negeri 1 Paguyaman
Fungsi pemimpin dalam pengawasan merupakan perilaku kepemimpinan sifatnya selalu
adalah bertanggungjawab untuk menyakinkan mempengaruhi dan menggerakan bawahan tanpa
bawahan, bahwa aktifitas organisasi sesuai dengan unsur paksaan namun kepala sekolah tetap tegas
rencana-rencana yang telah dibuat dari tujuuan dalam melaksanakan kepemimpinannya. Kepala
organisasi. Pengawasan adalah kegiatan sekolah harus menjadi tauladan atau contoh pada
membandingkan atau mengukur yang sedang atau sebuah lembaga sekolah, sehingga apa yang
sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma-norma diharapkan oleh guru PPKn terutama pada
standar atau rencana-rencana yang sudah peningkatan kinerja akan terlihat baik. Hasil temuan
ditetapkan sebelumnya (Danim, 2005:84). bahwa perilaku kepemimpinan kepala sekolah
METODE PENELITIAN dalam peningkatan kinerja PPKn di SMK Negeri 1
Pendekatan yang digunakan dalam Paguyaman Pantai dan SMK Negeri 1 Dulupi,
penelitian ini adalah pendekatan deskriptif. Jenis terlihat bahwa perilaku kepemimpinan kepala
penilitian ini adalah penilitian kualitatif. Menurut sekolah masih terlihat sedang, di mana kepala
Margono, (2009:412) deskriptif kualitatif yaitu studi sekolah belum mengupayakan secara totalitas
untuk menemukan fakta dengan interpretasi yang untuk peningkatan kinerja guru PPKn. Kompetensi
tepat,dan juga menggunakan penelitian kualitatif kurang mendapatkan perhatian oleh kepala
yaitu penelitian yang dalam pengumpulan data dan sekolah, program kerja yang dilaksanakan oleh
penafsiran hasilnya tidak menggunakan angka. kepala sekolah untuk menunjang kinerja guru pada
Teknik pengambilan data dalam penelitian kualitatif, kompetensi profesional masih sangat kurang,
ini metode yang umumnya digunakan untuk sehingga berdampak pada siswa. Bagaimana
mengumpulkan data adalah wawancara dan pemimpin berperilaku akan dipengaruhi akan
observasi. Adapun langkah-langkah analisis data dipengaruhi oleh latar belakang pengetahuan, nilai-
menggunakan pendapat yakni mencangkup : (1) nilai, dan pengalaman mereka (kekuatan pada diri
Reduksi data, 2) Penyajian data, dan (3) Menarik pemimpin) sebagai contoh, pemimpin yang yakin
kesimpulan. bahwa kebutuhan perorangan harus
dinomorduakan daripada kebutuhan organisasi,
mungkin akan mengambil peran yang sangat

161 | JPs: Jurnal Riset dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan


direktif (peran perintah) dalam kegiatan para menjadi responden penelitian sudah sebagian
bawahannya. (Fattah, 2004:91) mengikuti workshop dan melakukan PTK tersebut.
Kemampuan ini diukur dari kegiatan atau Hasilnya pun sebagian besar sudah memberikan
program yang diadakan oleh kepala sekolah guna nilai yang baik bagi kemajuan dan mutu sekolah.
menunjang kinerja guru PPKn. Guna meningkatkan Perilaku pemimpin yang penekanannya
profesional serta mengembangkan pengetahuan, memberikan motivasi kepada bawahannya dalam
keterampilan, wawasan guru sesuai dengan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
bidangnya serta bidang umum yang mampu tugasnya, dan memberikan haknya dengan cara
menunjang, maka perlu adanya pelatihan serta menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.
seminar yang harus diikuti oleh guru, sehingga Penempatan pegawai yang tepat akan memberikan
kepala sekolah sangat dituntut untuk menjalankan dampak positif bagi organisasi. Selain itu tugas
perannya secara utuh. Temuan bawah perilaku pemimpin adalah mengenbangkan pegawai.
kepemimpinan kepala sekolah yang terdapat di Pemimpin dalam hal ini harus berupaya untuk
SMK Negeri 3 Paguyaman dan SMK Negeri 2 memperbaiki pengetahuan, keterampilan dan sikap
Wonosari, Sebagai guru PPKn jika melihat kinerja pekerjaan terhadap tugas-tugasnya. (Mulyadi,
guru masih dikatakan cukup baik belum mendapat 2010: 48).
kategori baik karena semua ini tergantung Perilaku kepemimpinan kepala sekolah
pimpinan. Kenyataan yang terjadi bahwa perilaku dalam memilih dan mengembangkan personal
kepala sekolah belum mempengaruhi dan khususnya guru PPKn yang terjadi di SMK di atas
menggerakan bawahan terutama para guru untuk sudah mengalami kemajuan tidak terjadi begitu saja
bermusyawarah dalam membicrakn yang menjadi akan tetapi kerjasama antara kepala sekolah dan
hambatan dalam peningkatan kinerja guru PPKn guru itu sendiri. Begitu pula yang terjadi pada SMK
dibanding SMK yang lain. Negeri 2 Paguyaman, sudah memilih dan
Berdasarkan teori dan hasil penelitian di mengembangkan personal akan tetapi belum
atas, disimpulkan bahwa perilaku kepemimpinan maksmal seperti SMK yang telah maju. Temuan
kepala sekolah yang terdapat di SMK Se- bahwa bertindak sesuai dengan norma, hukum,
Kabupaten Boalemo terdapat tiga kategori di mana sosial dan kebudayaan nasional diukur dari cara
sudah ada yang maju, sedang dan sementara kepala sekolah membuat guru dapat saling
berkembang, sehingga tidak mengherankan jika menghargai dan menghormati teman sejawat
SMK yang sudah maju kinerja guru PPKn baik sesuai dengan kondisi dan keadaan masing-masing
dibanding sekolah sedang dan sementara serta cara kepala sekolah menanamkan rasa
berkembang karena perilaku kepemimpinan kepala persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia.
sekolah dalam peningkatan kinerja guru PPKn Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan
dalam hal mempengaruhi dan menggerakan melalui kerjasama yang dijalin oleh kepala sekolah
bawahan terutama para guru untuk bermusyawarah dengan kolega untuk meningkatkan pengalaman
dalam membicarakn yang menjadi hambatan dalam mengajar guru serta cara kepala sekolah untuk
peningkatan kinerja guru PPKn, belum secara utuh mengajak guru berlaku sopan dalam berbicara,
dilakukan. berpenampilan, dan berbuat terhadap semua
peserta didik, orang tua, dan teman sejawat.
4.3.1.2. Memilih dan Mengembangkan Personel Temuan bawha perilaku kepala sekolah
Kepala sekolah dalam perannya sebagai pada empat SMK Negeri 1 Paguyaman Pantai,
seorang pemimpin harus mampu mengarahkan SMK Negeri 1 Dulupi, SMK Negeri 3 Paguyaman
orang lain untuk melakukan tugas-tugas. Partisipasi dan SMK Negeri 2 Wonosari, kepala sekolah juga
kepala sekolah untuk mengirimkan guru mengikuti dalam dalam memilih dan mengembangkan
seminar yang mampu menambah wawasan serta personal terus dilakukan. Salah satu yang dilakukan
membuka pola pikir keilmuan guna mendukung adalah kepala sekolah memberikan izin dalam
mata pelajaran yang diampuh. Temuan bahwa mengikutsertakan pelatihan maupun kegiatan lain
kepala sekolah selalu memberikan kesempatan dalam rangka untuk mengembangkan keterampilan
kepada guru-guru untuk mengikuti diklat maupun guru PPKn dalam kinerjanya. Dalam menciptakan
seminar dengan tujuan agar kinerja guru PPKn inovasi yang berdampak kepada motivasi kerja
lebih meningkat. Selain hal tersebut, diklat yang dalam kegiatan pembelajaran, dalam kegiatan
dilaksanakan oleh lembaga membatasi jumlah guru belajar-mengajar dilakukan di saung terbuka agar
yang dikirim setiap sekolah. Contohnya saja di SMK siswa bisa belajar langsung dengan alam. Kepala
Negeri 1 Boalemo yang memiliki guru 75 orang, sekolah memiliki prinsip bahwa kebebasan hakiki
sedangkan guru yang dikirim untuk mengikuti diklat manusia tidak boleh dibelenggu. Kepala sekolah
5 orang, maka 5 orang tersebut akan kewalahan berupaya memperlakukan SDM sebagai keluarga
untuk membagikan ilmunya kepada rekannya karna sendiri dengan menempatkan posisi SDM secara
perbandingan yang sangat signifikan. profesional dan watak humanistik. Menurut Matluck
Hasil temuan menunjukkan bahwa banyak (1987) (dalam Moejarto, 2005:79), kemampuan
program yang telah dilakukan dari kepala sekolah oleh kepala sekolah ditandai oleh perhatian yang
antara lain worpkshop PTK. Worpkshop ini akan seksama terhadap kualitas pengajaran yang tinggi
dimulai dengan pemaparan teori, kemudian dalam artian bahwa kepala sekolah adalah orang
pelatihan, dan guru diwajibkan untuk membuat yang memimpin sekolah, orang yang bertanggung
penelitian. Sasaran dari seminar ini adalah seluruh jawab dan mengatur segala sesuatu yang ada di
guru di SMK Negeri 1 Paguyaman dan guru lain sekolah untuk mencapai tujuan sekolah.
pada umumnya. Program ini sudah dilakukan Berdasarkan perpaduan antara teori dan
meskipun baru beberapa kali sehingga guru yang fakta di lapangan dapat disimpulkan bahwa kepala

Volume 03, Nomor 2 , Mei 2018 | 162


sekolah telah mendorong dan membina guru-guru yang terjadi pada sekolah ini belum berjalan
agar dapat berkembang secara optimal dalam dengan baik hal ini disebabkan kepala sekolah
melakukan tugas-tugas yang diembankan. Salah banyak kesibukkan, sehingga kurang
satu yang dilakukan adalah kepala sekolah memperahatikan
memberikan izin dalam mengikutsertakan pelatihan Kepala sekolah memiliki peran yang
maupun kegiatan lain dalam rangka untuk sangat besar terhadap kemajuan kinerja guru. Kita
mengembangkan keterampilan guru PPKn dalam ketahui bersama bahwa menurut Danim (2005:56)
kinerjanya. kepemimpinan adalah setiap perbuatan yang
4.3.1.3. Mengadakan Komunikasi dilakukan oleh individu atau kelompok untuk
Komunikasi bertujuan untuk memberi dan mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu
menerima informasi, untuk mempengaruhi orang atau kelompok yang tergabung di dalam wadah
lain (misalnya para pelanggan), menyelesaikan tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
masalah, membuat keputusan, dan mengevaluasi ditetapkan sebelumnya. Dalam kepemimpinan tidak
perilaku secara efektif. Pemimpin dapat dibatasi oleh aturan-aturan dan tata krama dalam
melaksanakan kepemimpinannya dengan efektif suatu organisasi. Berdasarkan teori dan hasil
bila melakukan koimunikasi dengan efektif, karena penelitian dapat disimpulkan bahwa Komunikasi
jika komunikasi efektif, pelaksanaan tugas-tugas terjadi secara dua arah, kepala sekolah juga
yang dilimpahkan kepada para bawahan akan menjalin komunikasi dengan para guru sesuai
dikerjakan dengan baik, sebab mereka mengerti dengan proporsinya masing-masing. Komunikasi
apa yang diperintahkan. Kepala sekolah dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang
menyesaikan segala sesuatu dan tua, peserta didik, dan masyarakat diukur melalui
mengkomunikasikannya dengan orang lain cara kepala sekolah menyediakan wadah agar
(pendidik, tenaga kependidikan, karyawan). komunikasi antar guru, tenaga pendidik, peserta
Pemimpin diharapkan mahir menulis dan berbicara; didik, dan yang paling utama komunikasi antar guru
mudah menangkap maksud orang lain, cepat dengan wali murid dan masyarakat sekitar tetap
menagkap esensi pernyataan orang luar dan terjaga dengan baik.
mudah memahami maksud para anggotanya. 4.3.1.4. Memberikan Keputusan dan Motivasi
(Mulyadi, 2010:48). Kepemimpinan kepala sekolah dalam era
Kepala sekolah belum tegas melihat desentralisasi memiliki kewenangan (hak otonomi)
kinerja guru PPKn terutama dalam pembuatan yang lebih luas sehingga dihadapkan pada
perencanaan pembelajaran dalam hal ini seperti berbagai permasalahan yang rumit dan kompleks.
RPP. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan Berbagai permasalahan yang terjadi di sekolah
bahwa dalam hal komunikasi kepala sekolah seperti masalah-masalah seperti dalam hal
dengan guru dan pihak lain terjadi upaya kurangnya sarana dan prasarana pendidikan di
mewujudkan komunikasi yang efektif. Kepala sekolah, masalah prestasi dan juga kualitas guru,
sekolah sebagai pemimpin berupaya memahami tentulah memerlukan upaya dan strategi kepala
berbagai penyampaian informasi baik sebagai sekolah selaku pimpinan di lembaga ini untuk
masukan ataupun kritikan. Komunikasi terjadi mengatasinya sebagai upaya perbaikan mutu
secara dua arah, kepala sekolah juga menjalin sekolah. Temuan penelitian menunjukkan strategi
komunikasi dengan para guru sesuai dengan kepala sekolah dalam menyelesaikan beberapa
proporsinya masing-masing, Menurut Thoha masalah pendidikan yang ada di sekolah adalah
(2010:9) kepemimpinan adalah kegiatan untuk dengan mengelola berbagai sumber daya
memengaruhi perilaku orang lain, atau seni pendidikan yang sudah ada di sekolah dan juga
memengaruhi perilaku manusia baik perorangan yang ada pada masyarakat. Yaitu dengan menjalin
maupun kelompok. Kepemimpinan merupakan kerja sama dengan masyarakat untuk mnemikirkan
salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu bersama dalam mengatasi kekurangan sarana dan
organisai karena sebagian besar keberhasilan dan prasarana di sekolah. Peran kepemimpinan penting
kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh sekali dalam mengejar mutu yang diinginkan pada
kepemimpinan dalam organisasi tersebut. setiap sekolah. Sekolah akan maju jika dipimpin
Komunikasi interpersonal yang dijalin oleh kepala sekolah yang visioner, memiliki
antara kepala sekolah dengan guru belum tercipta keterampilan manajerial, serta integritas
secara maksimal. Hasil temuan bahwa kesibukan kepribadian dalam melaksanakan perbaikan mutu.
dari kepala sekolah yang kebanyakan tugasnya Kepemimpinan kepala sekolah tentu menjalankan
berada di luar lingkungan sekolah, serta begitu manajemen sesuai dengan iklim dari organisasi
banyaknya jumlah guru yang ada di SMK Negeri 2 yang dipimpinnya.
Paguyaman menjadi penghambat terciptanya Visi dan misi sekolah yang telah
komunikasi interpersonal secara maksimal. Kepala dirumuskan bersama memerlukan strategi untuk
sekolah membuka komunikasi dua arah dalam mewujudkannya. Kepala sekolah sebagai
mendelegasikan tugas. Kepala sekolah menerima pemimpin harus memiliki strategi yang tepat demi
masukan dan saran serta kritikan dari berbagai pencapaian visi dan misi sekolah. Kepala sekolah
pihak baik dari guru ataupun dari orang tua siswa hendaknya selalu mensosialisasikan visi, misi dan
dengan berusaha memahami berbagai aspirasi tujuan sekolah kepada seluruh warga sekolah
serta mempertimbangkannya demi perbaikan secara terus menerus melalui berbagai macam
kinerja sekolah. Temuan bawah komunikasi yang bentuk kegiatan yang pada akhirnya dapat
kurang terbuka antara kepala sekolah dan guru menumbuhkan rasa kesadaran kepada seluruh
ataupun dengan siswa, sehingga komunikasi yang warga sekolah untuk memahami betapa pentingnya
terjalin kurang berjalan dengan baik. Komunikasi visi, misi dan tujuan sekolah dalam memberikan

163 | JPs: Jurnal Riset dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan


semangat untuk melaksanakan tugas. Temuan maksimal. Oleh karena itu, kemampuan kepala
penelitian menunjukkan strategi kepala sekolah sekolah perlu ditingkatkan agar pelaksanaannya
dalam mewujudkan visi dan misi sekolah adalah dan hasil pembelajaran mencapai target yang
dengan memberikan suatu kesadaran untuk sesuai dengan KKM, sehingga guru PPKn
mendukung terlaksananya berbagai program mencontohi apa yang telah diajarkan oleh kepala
kegiatan sekolah sebagai wujud tanggung jawab sekolah.
bersama atas peningkatan mutu pendidikan di Menurut Mulyasa (2007:25) mengatakan
sekolah. bahwa kepala sekolah bertanggungjawab atas
Temuan penelitian menunjukkan manajemen pendidikan secara mikro, yang secara
menunjukkan bahwa kemampuan kepala sekolah langsung berkaitan dengan proses pembelajaran.
dalam mengambil keputusan adalah melibatkan Pada dasarnya pengelolaan sekolah menjadi
semua unsur yang berkepentingan agar terjadi tanggung jawab kepala sekolah dan guru. Namun
suatu keputusan bersama dan bukan keputusan demikian dalam mencapai keberhasilan
kepala sekolah saja. Apa pun keputusan yang pengelolaan sekolah peran serta dari para orang
diambil kepala sekolah pasti memiliki makna tua dan siswa, juga turut mendukung keberhasilan
penting, baik bagi diri sendiri maupun terhadap itu. Di samping itu pencapaian keberhasilan,
orang lain. Sebagaimana yang kerap kita saksikan, pengelolaan tersebut harus didukung oleh sikap
setiap keputusan pemimpin sangat ditunggu-tunggu pola dan kemampuan kepala sekolah dalam
berbagai kalangan dengan intensi dan kepentingan memimpin lembaga pendidikan yang menjadi
masing-masing. Kecil atau pun besar volume tanggung jawabnya. Kepemimpinan kepala sekolah
kelompok yang dipimpinnya, keputusan pemimpin seyogyanya dapat menciptakan kondisi yang
sangatlah berarti, serius, serta berpengaruh besar memungkinkan bagi lahirnya iklim kerja dan
dan luas. Kepemimpinan kepala sekolah menurut hubungan antar manusia yang harmonis dan
Rusyan (2000:67) menyatakan bahwa kondusif. Hal ini mengandung arti bahwa seluruh
kepemimpinan kepala sekolah memberikan komponen pendidikan di sekolah harus
motivasi kerja bagi peningkatan produktivitas kerja dikembangkan secara terpadu dalam rangka
guru dan hasil belajar siswa. meningkatkan relevansi/kesesuaian dari kualitas
Berdasarkan teori dan hasil penelitian di pendidikan.
atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan kepala Menurut Sanjaya (2006:85), kepala
sekolah dalam mengambil keputusan adalah sekolah adalah orang yang secara struktural
melibatkan semua unsur yang berkepentingan agar bertanggung jawab dalam pengendalian mutu
terjadi suatu keputusan bersama dan bukan pendidikan, di mana kepala sekolah merupakan
keputusan kepala sekolah saja. Pengambilan motor penggerak, penentu arah kebijakan sekolah,
keputusan akan memiliki kualitas yang lebih yang akan menentukan bagaimana tujuan sekolah
bermakna apabila dibuat secara bersama-sama dan pendidikan pada umumnya direalisasikan.
dengan melibatkan seluruh anggota kelompok, Dalam rangka melaksanakan peran dan fungsinya,
daripada keputusan yang diambil secara individual. kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat
Kenyataan terjadi belum semua keputusan dan untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan
motivasi yang diberikan kepala sekolah kepada lingkungan, mencari gagasan yang baru,
guru PPKn, meskipun demikian ada sekolah yang mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan
menjadi contoh dari semua SMK yang ada di teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di
Kabupaten Boalemo yakni SMK Negeri 1 Boalemo sekolah dan mengembangkan model pembelajaran
yang menjadi teladan. yang inovatif, akan tetapi belum maksimal secara
4.3.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi baik. Selanjutnya menurut Wahyosumidjo (2007:
perilaku kepemimpin kepala sekolah di 83) mengartikan kepala sekolah adalah seorang
SMK Se-Kabupaten Boalemo tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan
perilaku kepemimpin kepala sekolah di SMK Se- proses belajar mengajar, atau tempat di mana
Kabupaten Boalemo, terdiri atas: terjadi interaksi antara guru yang memberi
4.3.2.1. Keahlian dan Pengetahuan Pemimpin pelajaran dan murid yang menerima pelajaran
Kepala sekolah harus memliki keahlian Berdasarkan dari hasil penelitian di atas,
dan kemampuan dalam mengajar yang tinggi ketika peneliti dapat memberikan suatu kesimpulan bahwa
berada di sekolah, karena kepala sekolah tidak kemampuan kepala sekolah dalam pembelajaran
hanya sekadar penanggung jawab akan tetapi lebih masih rendah, kepala sekolah dalam mengajar
dari itu. Kepala sekolah bukan hanya sekedar masih memakai sistem konvensional, sehingga
fasilitator maupun mediator akan tetapi kepsek kepala sekolah dituntut untuk memiliki kemampuan
mempunyai peran yang sangat tinggi. Temun dan keahlian yang tinggi dalam pembelajaran.
bahwa dalam proses belajar siswa aktif mencari Salah satu alternatif untuk menunjang kemampuan
tahu dengan membentuk pengetahuannya, kepala sekolah yaitu dengan mengikuti berbagai
sedangkan guru PKn membantu agar pencarian itu pelatihan dan seminar-seminar.
berjalan dengan baik akan tetapi kepala sekolah 4.3.2.2. Kemampuan memecahkan masalah
dalam proses pembelajaran masih kurang memiliki Kemampuan oleh kepala sekolah ditandai
kemampuan dalam pembelajaran terutama oleh perhatian yang seksama terhadap kualitas
mendemontrasikan model, metode maupun strategi pengajaran yang tinggi dalam artian bahwa kepala
mengajar sesuai perangkat pembelajaran yang sekolah adalah orang yang memimpin sekolah,
telah disiapkan oleh guru PKn, di mana metode dan orang yang bertanggung jawab dan mengatur
model pembelajaran belum nampak secara segala sesuatu yang ada di sekolah untuk

Volume 03, Nomor 2 , Mei 2018 | 164


mencapai tujuan sekolah. Temuan bahwa beberapa Di dalam mengatur berbagai aktivitas
fasilitas di sekolah ini masih kurang sehingga kerja, mulai dari perencanaannya, pelaksanaannya,
menjadi satu masalah buat sekolah dalam sudah dilakukan cukup baik oleh kepala sekolah,
penyediaan sarana dan fasilitas pendidikan untuk tapi dalam hal pengontrolan masih perlu
siswa, kepala sekolah telah berupaya untuk ditingkatkan agar kepala sekolah dapat mengetahui
melibatkan masyarakat dalam membantu berbagai hambatan yang dihadapi khususnya
pengadaan beberapa fasilitas sekolah, akan tetapi hambatan yang kurang diperhitungkan, hal ini juga
belum seratus terlaksana dengan baik, hal ini demi perbaikan kualitas dari kegiatan selanjutnya.
disebabkan karena kepala sekolah sibuk dengan Salah satu tugas pokok pemimpin adalah
kegiatan luar dan belum melaksanakan kebijakan memajukan dan mengembangkan semua bakat
yang sesuai. Kepemimpinan kepala sekolah adalah serta potensi bawahan, untuk bisa bersama-sama
kemampuan untuk menggerakkan, mempengaruhi, maju dan mengecap kesejahteraan. Karena itu
memotivasi, mengajak, mengarahkan, menasehati, pemimpin diharapkam memiliki pengetahuan
membimbing, menyuruh, memerintah, melarang tentang sifat, watak, dan perilaku anggota
dan bahkan menghukum (kalau perlu), serta kelompoknya, agar ia bisa menilai kelebihan dan
membina dengan maksud agar manusia sebagai kelemahan/keterbatasan pengikutnya, yang
manajemen mau bekerja dalam rangka mencapai disesuaikan dengan tuga-tugas atau pekerjaan
tujuan administrasi secara efektif dan efesien, yang yang akan diberikan pada masing-masing individu.
dilakukan oleh seorang kepala sekolah. (Mulyasa, (Purwanto, 2006:44)
2007:107-108) Kepala sekolah mengatur aktivitas kerja di
Kepala sekolah belum menyelesaikan sekolah dilakukan sesuai dengan tupoksi masing-
beberapa masalah pendidikan yang ada di sekolah masing. Dalam hal ini kepala sekolah
meskipun dengan mengelola berbagai sumber daya merencanakan kegiatan dan
pendidikan yang sudah ada di sekolah dan juga mengorganisasikannya. Semua unsur yang terlibat
yang ada pada masyarakat, akan tetapi belum juga ikut memantau pelaksanaannya, jika kepala
maksimal. Kepala sekolah sebagai pemimpin yang sekolah berhalangan hadir, ada wakil kepala
menggerakkan berbagai kegiatan di sekolah telah sekolah yang akan mewakili. Perilaku
melibatkan guru dan dan stakeholder pendidikan kepemimpinan merupakan tindakan-tindakan
lainnya untuk mewujudkan visi misi sekolah secara spesifik seorang pemimpin dalam mengarahkan
bersama yang dirumuskan pada rencana kegiatan dan mengkoordinasi kerja anggota kelompok.
sekolah, maka diperlukan upaya peningkatan yang (Mulyadi, 2010:47). Di dalam mengelola kegiatan
relevan termasuk di dalamnya adalah peningkatan sekolah, kepala sekolah merencanakan kegiatan
perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan sekolah demi mencapai visi misi sekolah. Kegiatan
partisipasi guru. Perilaku kepemimpinan kepala sekolah adalah kegiatan bersama, sehingga
sekolah sebagaimana dikemukakan Engkoswara rencana kegiatan sekolah yang ada merupakan
dan Aan (2011:180) menjelaskan bahwa perilaku hasil rumusan bersama di bawah kepemimpinan
kepemimpinan merupakan tindakan-tindakan kepala sekolah, rencana kegiatan ini dilaksanakan
spesifik seseorang pemimpin dalam mengarahkan secara bersama dan dengan penuh kesadaran
dan mengkoordinasikan kerja anggota kelompok. untuk mewujudkan terciptanya keefektifan kerja.
Berdasarkan uraian hasil penelitian di atas Berdasarkan uraian hasil wawancara di
menunjukkan kepala sekolah dalam mewujudkan atas menunjukkan bahwa peran kepala sekolah
kinerja guru adalah dengan memberikan sebagai pemimpin yang mengelolah kegiatan,
pemahaman kepada berbagai unsur pendidikan dalam orientasi tugas masih perlu ditingkatkan lagi
akan tanggung jawab bersama terhadap karena peran kepala sekolah sebagai pemimpin
perkembangan pendidikan di sekolah dan masih kurang dalam mengarahkan dan memonitor
melibatkan mereka dalam perumusan visi dan misi pelaksanaan kegiatan sekolah, sehingga kepala
sekolah. Akan tetapi kepala sekolah belum sekolah hanya memperoleh laporan pelaksanaan
memecahkan secara maksimal dalam kegiatan dari hasil monitor bawahan.
permasalahan yang dihadapi oleh guru PPKn, 4.3.3. Upaya kepemimpinan kepala sekolah
sehingga kinerja guru PPKn pun belum dalam peningkatan kinerja guru PPKn
menunjukkan hasil yang memuaskan. di SMK Se-Kabupaten Boalemo
4.3.2.3. Perilaku berorientasi pada tugas Adapun yang menjadi upaya
Profesionalisme kepala sekolah sangat kepemimpinan kepala sekolah dalam peningkatan
diperlukan untuk mengatur aktivitas kerja. Melalui kinerja guru PPKn di SMK Se-Kabupaten Boalemo,
rapat Dewan Guru, berbagai hal dibicarakan yaitu:
bersama untuk mengatur berbagai aktivitas kerja 4.3.3.1. Pembinaan disiplin
sesuai dengan tupoksi masing-masing. Perilaku Peningkatan disiplin kerja guru adalah
adalah kemampuan untuk membuat pilihan tentang ketaatan atau kepatuhan guru maupun pimpinan
bagaimana bersikap alih-alih merespon terhadap peraturan atau perintah yang diberikan
berdasarkan impuls dorongan hati, ini berarti kepadanya dalam kehidupannya sehari-hari untuk
perilaku merupakan hasil belajar suatu individu mematuhi segala peraturan yang ada demi
tentang dunia dan sekitar sebagai hasil intropeksi, tercapainya suatu tujuan yang diharapkan. Konsep
maka jawaban yang terlihat dari seorang individu reward and punishment yang akan diterapkan pada
akan dipengaruhi oleh hal-hal atau kejadian- tiap sekolah yang ada di Kabupaten Boalemo.
kejadian yang pernah dialami oleh individu tersebut Tentu saja hal tersebut dilakukan untuk mencapai
atau sementara dijalani. suatu pembelajaran yang maksimal sehingga

165 | JPs: Jurnal Riset dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan


proses pencapaian kompetensi professional guru profesionalisme. Selain itu juga memberikan
PKn akan tercapai dengan baik. fasilitas dan sarana parasana pembelajaran yang
Penegakkan disiplin dalam kerja guru memadai sehingga proses pembelajaran dapat
merupakan suatu proses pembelajaran kepada berlangsung dengan nyaman. Keberhasilan
guru agar bisa melaksanakan kewajibannya dalam seorang guru adalah sukses untuk mendidik dan
pembelajaran sehingga apabila ada guru yang membina mental siswa menjadi siswa yang
melanggar tentu saja akan menjadi perhatian dan diharapkan semua ini dapat tercapai apabila guru
pemberian sangsi tanpa memadang bulu. Temuan memiliki rasa motivasi yang tinggi. Peningkatkan
bahwa peningkatan disiplin kerja guru merupakan kinerja guru dalam proses pembelajaran PKn
suatu hal menjadi motivasi dan perhatian bagi para berupa pemberian motivasi, pembinaan, cara
guru terutama guru PKn. Sebuah tata tertib yang mengajar guru terpetakan dengan jelas dan adanya
terpampang bahwa setiap guru yang terlambat pemberian penghargaan dan hadiah dari kepala
akan dikenakan sanksi beragam sanksi yang siap sekolah yang memiliki pengajaran yang baik.
diberikan kepada setiap guru yang melanggar, Pembinaan tersebut dilakukan oleh kepala
seperti pemotongan gaji, memberikan apel tiap pagi sekolah pada waktu melakukan pertemuan dengan
selama seminggu, penundaan tanda tangan apabila para guru. Kepala sekolah bisa dikatakan sebagai
ada berkas yang akan diberikan oleh kepala jenjang karier dari jabatan fungsional guru. Apabila
sekolah. Oleh karena itu, para guru terutama guru seorang guru memiliki kompetensi sebagai Kepala
PKn berusaha agar tidak terlambat masuk kelas Sekolah dan telah memenuhi persyaratan atau tes
maupun pengurusan administari lainnya baik itu tertentu maka guru tersebut dapat memperoleh
berkaitan dengan proses pembelajaran maupun jabatan kepala sekolah. Selanjutnya Mulyasa
tidak berkaitan dengan pembelajaran. (2007:25) mengatakan bahwa kepala sekolah
Menurut Taylor and User (dalam Mulyasa, bertanggungjawab atas manajemen pendidikan
2007:117-120) mengemukakan strategi umum secara mikro, yang secara langsung berkaitan
membina disiplin sebagai berikut. Konsep diri; dengan proses pembelajaran. Seorang guru harus
strategi ini menekankan bahwa konsep-konsep diri meningkatkan motivasi kerja yang tinggi untuk
setiap individu merupakan faktor penting dari setiap mencapai hasil pembelajaran yang baik. Hasil
perilaku. Untuk menumbuhkan konsep diri, temuan pada guru PKn di SMK Negeri 2
pemimpin disarankan bersifat empatik, menerima, Paguyaman dan SMK Negeri 1 Dulupi, bahwa
hangat, dan terbuka sehingga para pegawai dapat Sebagai guru profesional sangat dituntut untuk
mengeksplorasikan pikiran dan perasaannya dalam dapat meingkatkan kinerja dengan baik terutama
memecahkan masalahnya. Keterampilan dalam kegiatan belajar mengajar. Seorang guru
berkomunikasi; pemimpin harus menerima yang memiliki motivasi kerja tinggi akan
perasaan pegawai dengan teknik komunikasi yang mengerjakan pekerjaannya lebih semangat dan
dapat menimbulkan kepatuhan dari dalam dirinya. menekuni pekerjaannya dengan tanggung jawab
Selanjutnya menurut Fathoni (2006 : 172) besar sehingga akan berpengaruh terhadap
mengatakan bahwa kedisiplinan adalah kesadaran keberhasilan kerjanya.
dan kesediaan seseorang mentaati semua Berdasarkan penelitian di atas, peneliti
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial dapat menyimpulkan bahwa pemberian motivasi
yang berlaku. Uraian tersebut mengandung arti bagi guru dapat meningkatkan kinerja guru PPKn,
bahwa disiplin kerja adalah sikap dan perbuatan akan tetapi motivasi tersebut belum secara
karyawan/guru dalam mentaati semua pedoman maksimal dengan baik. Oleh karena itu, kepala
dan peraturan yang telah ditentukan untuk sekolah dalam pemberian motivasi harus lebih di
tercapainya tujuan organisasi. Disiplin berkaitan tingkatkan agar mencapai hasil yang baik dan
erat dengan perilaku karyawan dan berpengaruh berdampak positif pada proses pelaksanaan proses
terhadap kinerja. pembelajaran PKn yang baik dan tercipta suatu
Berdasarkan teori dan hasil penelitian semanagat kerja yang bertanggung jawab secara
dapat menyimpulkan bahwa peningkatan disiplin efektif dan efisien, sehingga kompetensi
kerja guru PPKn sangat penting untuk dimilki oleh professional guru PKn dapat terwujud.
guru PKn pada awalnya memang masih rendah 4.3.3.3. Penghargaan
tetapi setelah ada instruksi dari kepala sekolah Penghargaan berarti semua bentuk
mengalami peningkatan di mana dengan adanya penggajian atau ganjaran kepada pegawai dan
disiplin akan lebih terarah dalam proses timbul karena kepegawaian mereka. Dapat berupa
pembelajaran PKn sehingga kualitas belajar siswa pembayaran uang secara langsung (upah, gaji,
apa yang diinginkan dalam proses pembelajaran insentif, bonus) dan dapat pula berbentuk
PKn dapat tercapai dengan baik di SMK Se- pembayaran tidak langsung (asuransi, liburan atas
Kabupaten Boalemo. biaya perusahaan) dan dapat pula berupa ganjaran
4.3.3.2. Pembangkitan Motivasi bukan uang (jam kerja yang luwes, kantor yang
Kepala sekolah merupakan pimpinan bergengsi, pekerjaan yang lebih menantang).
pendidikan yang meng-organissikan sumber- Peningkatan kinerja guru PPKn dapat ditegakan
sumber daya insani dan sumber daya fisik untuk melalui pemberian reward and punishment.
mencapai tujuan organisasi pendidikan secara Temuan bahwa Pada dasarnya kepala sekolah
efektif dan efisien. Temuan di lapangan bahwa memberikan penghargaan bagi guru-guru yang
Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada berprestasi bukan dengan financial/uang, tetapi
guru untuk mengikuti pelatihan-pelatihan serta penghargaan itu bersifat motivasi, ucapan terima
memberikan rekomendasi untuk melanjutkan studi kasih, dan paling tinggi adalah mempromosikan
S2 dalam rangka peningkatan kinerja dan jabatan. Dengan melihat kenyataan ini kepala

Volume 03, Nomor 2 , Mei 2018 | 166


sekolah sangat mengapresiasi agar para guru adalah sebagai suatu proses fungsi dan prinsip
PPKn bisa memberikan yang terbaik kepada siswa- administrasi untuk melihat apa yang terjadi sesuai
siswi dalam pembelajaran apalagi seorang guru dengan apa yang semestinya terjadi. Apabila tidak
memiliki kompetensi professional yang tidak dimiliki sesuai dengan semestinya maka perlu adanya
yang lainnya, sehingga prestasi dan kualitas penyesuaian yang mesti dilakukan. Tindakan
kompetensi guru PKn dapat tercapai dengan baik pengawasan tersebut terdiri dari tiga langkah, yaitu
tergantung dari kepribadian guru itu. Kepala : (1) mengukur perbuatan atau meneliti apa yang
sekolah pun siap untuk memberikan suatu sedang dilakukan (2) membandingkan perbuatan
penghargaan apabila mematuhi aturan yang dengan standar yang telah ditetapkan dan
diberlakukan di samping itu kepala sekolah akan menetapkan perbedaannya jika terdapat
menambah jumlah guru PKn agar dalam perbedaan, dan (3) memperbaiki penyimpangan
pembelajaran berlangsung tidak harus menunggu dengan tindakan pembetulan atau perbaikan.
satu guru saja. Penghargaan adalah semua Temuan hasil penelitian menunjukkan
pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung bahwa perilaku kepala sekolah kepada guru dan
atau tidak langsung yang diterima karyawan siswa adalah kepala sekolah memberikan
sebagai imbalan atau jasa yang diberikan kepada kepercayaan kepada guru untuk melaksanakan
organisasi. (Hasibuan, 2007). kegiatan sekolah. Kepala sekolah dengan sikap
Dalam konsep manajemen, reward kekeluargaan memberikan arahan dan mengajak
merupakan salah satu alat untuk peningkatan guru untuk bekerjasama memperbaiki kualitas
motivasi para pegawai. Metode ini bisa kinerja yang akan berdampak pada kualitas peserta
mengasosiasikan perbuatan dan kelakuan didik dan demi menciptakan efektifitas
seseorang dengan perasaan bahagia, senang, dan pembelajaran. Perilaku kepala sekolah ini
biasanya akan membuat mereka melakukan suatu menunjukkan ada rasa percaya kepala sekolah
perbuatan yang baik secara berulang-ulang. Selain yang tinggi kepada guru sebagai bawahannya
motivasi, reward juga bertujuan agar seseorang dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Hal ini
menjadi giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau berarti Perilaku kepemimpinan kepala sekolah
meningkatkan prestasi yang telah dapat dicapainya. berorientasi pada pegawai. Perilaku kepemimpinan
Kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat kepala sekolah yang berorientasi pada pegawai
untuk meningkatkan propesionalisme tenaga organisasi melaksanakannya kepemimpinannya
kependidikan di sekolahnya. Di samping dengan berupaya memberikan dorongan semangat,
pertimbangan tersebut, penghargaan juga membimbing dan mengarahkan secara empatik dan
merupakan salah satu aspek yang berarti bagi memberikan kepercayaan kepada anggota untuk
pegawai, karena bagi individu atau pegawai melaksanakan suatu pekerjaan dengan karyanya
besarnya penghargaan mencerminkan ukuran nilai sendiri. (Engkoswara dan Aan Komariah,
karya mereka diantara para pegawai itu sendiri, 2011:181).
keluarga, dan masyarakat. (Sulistiyani dan Rosidah, Kepala Sekolah merupakan sosok yang
2003). begitu dihormati lantaran memiliki andil yang sangat
Keinginan kepala sekolah untuk besar terhadap keberhasilan pembelajaran di
memajukan guru dan mutu sekolah itu dapat dipacu sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu
melalui penghargaan-penghargaannya yang dapat perkembangan peserta didik untuk mewujudkan
mendorong gru PPKn supaya berkeinginan untuk tujuan hidupnya secara optimal. Kepala sekolah
berbuat lebih. Penghargaan tersebut dapat berupa adalah sebagai figur pendidikan yang dapat
pujian, angka kredit, menciptakan pemenuhan menciptakan proses belajar mengajar dengan baik,
kebutuhan keamanan kerja dan perlakuan yang sehingga guru dapat mengajar dan siswa dapat
layak sebagai pembangkit minat belajar siswa. belajar secara efektif. Temuan hasil penelitian
Sistem penghargaan dapat berkontribusi menunjukkan bahwa perilaku kepala sekolah
memuaskan kinerja guru PPKn, keinginan guru, kepada guru dan siswa adalah kepala sekolah
memberi pembelajaran dan meningkatkan memberikan kepercayaan kepada guru untuk
kemampuan kinerjanya. Pengakuan yang diterima melaksanakan kegiatan sekolah. Kepala sekolah
guru PPKn serta umpan balik yang guru terima. dengan sikap kekeluargaan memberikan arahan
Apabila orang-orang lebih dihargai dan dikenali, dan mengajak guru untuk bekerjasama
maka guru PPKn cenderung lebih terpuaskan memperbaiki kualitas kinerja yang akan berdampak
dengan kinerjanya dan dengan kehidupan pada kualitas peserta didik dan demi menciptakan
Berdasarkan hasil perpaduan teori dan efektifitas pembelajaran.
penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan Berdasarkan hasil penelitian di atas,
adanya pemberian pemuas sebagai penghargaan peneliti dapat menyimpulkan bahwa untuk
dan motivator agar pada akhirnya berdampak pada meningkatkan upaya kinerja guru PKn tidak
kinerja guru yang diartikan sebagai sebuah pilihan terlepas dari pengawasan dan pembinaan semua
bagi individu, yaitu agar guru PPKn memilih sebuah pimpinan baik kepala sekolah, pengawas maupun
posisi atau level yang sekiranya dapat kepala dinas setempat.
menghasilkan kienrja yang baik pada guru PPKn KESIMPULAN
maupun mutu sekolah. Berdasarkan hasil penelitian dan
4.3.3.4. Melakukan Pengawasan pembahasan yang diperoleh peneliti tentang
Pengawasan merupakan bagian penting perilaku kepemimpinan kepala sekolah dalam
yang tidak dapat diabaikan untuk mengetahui peningkatan kinerja guru PPKn, dapat diambil
proses kegiatan organisasi itu berjalan. Menurut kesimpulan bahwa:
Sutisna (1996) menyatakan bahwa pengawasan

167 | JPs: Jurnal Riset dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan


1. Perilaku kepemimpinan kepala sekolah dalam Purwanto, M. Ngalim, 2006, Administrasi dan
peningkatan kinerja guru PPKn di SMK Se- Supervisi Pendidikan, Bandung: Remaja
Kabupaten Boalemo yaitu kepala sekolah Rosdakarya,
sudah mempengaruhi dan menggerakkan Rusyan, Tabrani, 2000, Upaya Meningkatkan
bawahan untuk peningkatan kinerja guru Budaya Kinerja Guru, Cianjur: CV
PPKn yang dilihat dari perencanaan Dinamika Karya.
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, Rivai, Veithzal dan Basri. 2005. Performance
dan evaluasi pembelajaran, tetapi belum Appraisal: Sistem Yang Tepat Untuk
maksimal masih sekitar 5 sekolah yang harus Menilai Kinerja Karyawan Dan
ditingkatkan kinerja guru PPKn, kepala Meningkatkan Daya Saing
sekolah telah memilih dan mengembangkan Perusahaan. Raja Grafindo Persada. Jakar
personel tetapi belum maksimal dalam ta.
melakukan tugas yang diemban, kurang Sanjaya, Wina, 2006, Strategi Pembelajaran
memperatikan kebutuhan dasar dalam Berorientasi Standar, Proses Pendidikan,
peningkatan kinerja guru PPKn, dan belum Jakarta: Kencana Pernada Media,
semua keputusan dan motivasi yang diberikan Soetopo, Hendiyat dan Soemanto, Wasty, 2009,
kepala sekolah, meskipun demikian ada Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan,
sekolah yang menjadi contoh dari semua SMK Jakarta: Bina Aksara,
yang ada di Kabupaten Boalemo yakni SMK Sulistyorini, 2001. Hubungan antara Keterampilan
Negeri 1 Boalemo yang menjadi teladan. Manajerial Kepala Sekolah dan Iklim
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku Organisasi dengan Kinerja Guru. Jakarta:
kepemimpin kepala sekolah di SMK Se- Ilmu Pendidikan
Kabupaten Boalemo yaitu: Kemampuan Sulistiyani, Ambar T. dan Rosidah. 2003.
kepala sekolah masih rendah, kepala sekolah Manajemen Sumber Daya
belum memecahkan masalah di lingkungan Manusia. Graha Ilmu, Yogyakarta
sekolah belum tercapai dengan baik, dan Suryadi, Ace, 1995, Efisiensi Pengelolaan
kepala sekolah belum melaksanakan tugas Pendidikan, Jakarta: Balitbang Depdikbud
secara tuntas dalam permasalahan yang Surya, Mohamad,2013, Psikolgi Guru, Konsep Dan
dihadapi oleh guru PPKn. Aplikasi Dari Guru Untuk Guru,
3. Upaya kepemimpinan kepala sekolah dalam Bandung:Alfabeta
peningkatan kinerja guru PPKn di SMK Se- Thoha, Miftah, 2010, Kepemimpinan dalam
Kabupaten Boalemo, yaitu: pembinaan disiplin Manajemen, Jakarta: Raja Grafindo
dengan memberikan contoh yang baik, Persada,
pemberian motivasi bagi bawahan yang Wahyosumidjo, 2007,
berprestasi baik, pemberian penghargaan, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan
dan melakukan pengawasan yang dilakukan Teoretik dan Permasalahanya,
secara efektif dan efesien agar dapat berjalan Jakarta: Rajawali Pres,
dengan baik. Wahyudi, 2010, Kepemimpinan Kepala Sekolah:
Dalam Organisasi Pembelajaran, Bandung:
DAFTAR PUSTAKA Alfabeta
Danim, Sudarwan, 2005, Visi Baru Manajemen
Sekolah, dari Unit Birokrasi ke Lembaga
Akademik, Jakarta, Bumi Aksara
Fathoni, Abdurrahmat, 2006, Organisasi dan
Manajemen Sumber Daya Manusia,
Jakarta : PT Rineka Cipta.
Fattah, H. Nanang, 2004, Konsep Manajemen
Berbasis Sekolah dan Dewan Sekolah,
Bandung: Bani Quraisy,
Hasibuan, Malayu S.P, 2007, Manajemen Sumber
Daya Manusia Dasar dan Kunci
Kebrhasilan, JCV Haji Masagung, Jakarta
Margono, S. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Moedjarto, H., 2005. Karakteristik Sekolah Unggul,
Jakarta: Duta Graha Pustaka.
Mukhtar dan Ervin A. Priambodo, 2005. Mengukir
Prestasi, Panduan Menjadi Guru
Profesional, Jakarta : Misaka Galiza,
Mulyadi, 2010, Kepemimpinan Kepala Sekolah
Dalam Mengembangkan Budaya Mutu,
Malang: Maliki Press,
Mulyasa, E, 2007, Manajemen Berbasis Sekolah
(Konsep, Strategi, dan Implementasi),
Bandung: Remaja Rosdakarya
Pidarta, Made, 2007. Pemikiran tentang Supervisi
Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

Volume 03, Nomor 2 , Mei 2018 | 168

Anda mungkin juga menyukai