PENDAHULIAN
seorang leader. Gaya kepemimpinan akan terkait dengan hasil dan keefektifan
yang kuat antara gaya kepemimpinan yang dipakai oleh seseorang dengan
sumber daya manusia yang handal tidak lepas dari pengaruh pola ataupun gaya
kepemimpinan yang diterapkan dalam sebuah organisasi, hal ini akan tercermin
dalam pelaksanaan organisasi. Gaya kepemimpinan yang baik akan terlihat pada
jalannya roda organisasi dengan tertib, nyaman, kondusif dan sesuai dengan
mempengaruhi, adanya kerjasama dan mengarah pada suatu hal dan tujuan
pemimpin dalam memimpin suatu sekolah atau lembaga yang dinaungi (Wahab,
mengarahkan seluruh stakeholder sekolah untuk dapat meraih tujuan yang ingin
dicapai. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Wahab (2008:132) bahwa:
1
2
yang diterapkan oleh sekolah akan sangat berpengaruh dalam menentukan arah
dan orang tua siswa, hubungan kepada masyarakat sampai pada penciptaan
iklim sekolah yang kondusif, aman, nyaman, tertib dalam proses pembelajaran,
tanggungjawab yang berat, untuk itu ia harus memiliki persiapan memadai, baik
situasi belajar mengajar, sehingga guru-guru dapat mengajar dan murid dapat
menciptakan proses pembelajaran yang tepat guna (efektif) dan tepat sasaran.
pada disiplin kerja guru dan kinerja guru (Asrori, 2001:136). Menurut Arafat
suatu gaya atau norma perilaku dalam memimpin dan mempengaruhi perilaku
perilaku bawahan dan terciptanya suasana iklim kerja, apakah itu mengarah
tidak tegas dan berperilaku acuh terhadap bawahan akan menciptakan suasana
iklim pendidikan yang tidak nyaman, dan proses pembelajaran akan berjalan
seadanya, sedangkan sikap pimpinan yang berwibawa, tegas, adil dan perhatian
terhadap bawahan atau guru dan siswa, akan menciptakan suasana pendidikan
yang harmonis dan nyaman dalam pembelajaran bahkan akan terciptanya suatu
4
prestasi pendidikan. Oleh sebab itu, pimpinan perlu mengembangkan staf dan
memengaruhi bawahannya yang dinyatakan dalam bentuk pola tingkah laku atau
(Robbins, 2001:14).
pada kinerja dan produktivitas guru dalam mengajar. Salah satu indikator
merupakan cermin sikap dan pribadi guru yang mereka tampilkan dalam
mematuhi segala aturan dalam sekolah. Disiplin kerja guru dalam sekolah
merupakan salah satu fungsi dari manajemen sumber daya manusia, karena
dengan kondisi yang penuh dengan disiplin guru dapat diharapkan menjadi
tonggak dasar yang tangguh pada suatu sekolah untuk mencapai tujuan.
diartikan sebagai sikap seseorang atau kelompok yang berniat untuk mengikuti
pengertian disiplin kerja adalah suatu sikap dan tingkah laku yang menunjukkan
ketaatan guru terhadap peraturan organisasi. Artinya, sikap dan perilaku untuk
mentaati peraturan organisasi muncul dari dalam dirinya. Niat juga dapat
menyesuaikan diri dengan aturan-aturan. Sikap dan perilaku dalam disiplin kerja
lahir dan tercipta apabila ada penciptaan suasana yang dibuat oleh kepala
sekolah, contoh dalam kehadiran di sekolah, kepala sekolah sudah hadir 1 jam
sebelum pelajaran dimulai setiap hari. Hal ini akan berdampak yang positif bagi
guru untuk mengikuti jejak kehadiran kepala sekolah, karena tidak ingin terlambat
Produktivitas kerja atau kinerja guru akan baik, bila didukung oleh
suasana iklim sekolah yang nyaman, kondusif dan kompetitif. Situasi ini
mendorong guru lebih bergairah, berdisiplin dan memberikan kinerja yang baik
dalam mengajar. Bila suasana iklim sekolah tidak mendukung, seperti gaya
kepemimpinan kepala sekolah bersikap acuh terhadap guru yang rajin dan yang
malas, guru sering mangkir atau datang terlambat, mengurangi jam mengajar
kepada siswa, hal ini akan berdampak pada pekerjaan atau kinerja guru yang
terhadap tata tertib yang ada di sekolah tersebut. Selain itu, tingkat disiplin kerja
penelitian dinilai kurang cukup efektif, seperti halnya masuk dan pulang mengajar
tidak sesuai jam kerja dan terkadang pada saat jam mengajar sering ke luar
Di samping itu, ada beberapa kepala sekolah yang kurang memiliki sifat
Saat mengerjakan tugas yang diberikan mereka lebih memilih online di jejaring
sosial terlebih dahulu dari pada menyelesaikan tugasnya yang diberikan kepala
sekolah tersebut.
berada di ruang guru (kantor), sehingga besar dari mereka lebih senang online di
jejaring sosial, duduk sambil ngobrol bersama guru yang lain, main game dan
sebagainya, dari pada mengerjakan tugas yang telah diberikan. Adanya beragam
tingkah laku, sikap yang tampak dari berbagai guru yang kurang disiplin. Hal
inilah yang menjadi suatu permasalahan yang ada di SD Negeri Plakat Tinggi
sekolah yang mampu menciptakan sikap guru yang baik, tingkat kedisiplinan
guru yang positif dan kinerja guru yang meningkat. Penciptaan tersebut akan
terealisasi bila gaya kepemimpinan kepala sekolah yang diterapkan tepat dan
7
kerja yang nyaman di sekolah, sikap guru, kedisiplinan guru, dan kinerja guru
akan tampak baik dan positif untuk kegiatan proses pembelajaran di sekolah.
Kinerja Guru di Sekolah Dasar Negeri Plakat Tinggi Kabupaten Musi Banyuasin”.
B. Identifikasi Masalah
ditemui oleh peneliti dari latar belakang yang telah diuraikan sebagai berikut.
produktivitas kerja.
C. Pembatasan Masalah
masalah yang akan dikaji dalam penelitian. Bila masalah penelitian tidak dibatasi,
maka kemungkinan kajian dalam penelitian ini akan terlalu luas dan tidak dapat
1. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Plakat Tinggi Kabupaten Musi
Banyuasin.
2. Kinerja guru dipengaruhi oleh beberapa faktor. Namun, dalam penelitian ini
disiplin kerja guru sebagai faktor yang berpengaruh terhadap kinerja guru.
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
Banyuasin.
9
Banyuasin.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Menjadi bahan informasi bagi para pendidik terutama kepala sekolah dan guru
b. Bahan kajian lebih lanjut bagi para peneliti selanjutnya dan disiplin kerja guru.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
b. Bagi Guru
Hasil penelitian akan bermanfaat bagi para guru di SD Negeri Plakat Tinggi
kinerja guru.
Dapat mengintropeksi diri dan meningkatkan kualitas serta kinerja, baik secara