Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH KEPEMIMPINAN SIFAT TERHADAP

KEEFEKTIVAN KEPEMIMPINAN DEPARTEMEN


QUALITY ASSURANCE

Emir Zacky Maulana


Sekolah Tinggi Analis Bhakti Asih
email : emirzacky22@gmail.com

Abstrak

Memimpin merupakan salah satu dari empat fungsi manajemen. Teori sifat berusaha
menentukan daftar ciri-ciri yang berbeda untuk menentukan efektivitas kepemimpinan.
Sehingga teori kepemimpinan sifat, dan identifikasi enam sifat kepemimpinan singnifikan
Ghiselli. teori kepemimpinan sifat mengasumsikan bahwa ciri-ciri yang berbeda menentukan
efektivitas kepemimpinan. Ciri kepemimpinan efektif adalah kemampuan pengawasan,
kebutuhan pencapaian pekerjaan, inteli- gensi, ketegasan, jaminan diri dan inisiatif. Dalam
traits theory menyatakan efekti- vitas kepemimpinan tergantung pada karakter pemimpinnya.
Sifat-sifat yang dimiliki antara lain kepribadian, keunggulan fisik, dan kemampuan sosial.
Seorang pemimpin harus memiliki astabrata, yakni delapan sifat unggul yang dikaitkan dengan
sifat alam seperti tanah, api, angin, angkasa, bulan, matahari, bintang. Berkaitan dengan hal
itu penelitian ini mengungkap pengaruh kepemimponan sifat Kepala Sekolah terhadap
efektivitas kepemimpinannya. Hasil penelitian terukur bahwa terdapat korelasi yang positif
antara kepemimpinan sifat dan keefektifan kepemimpinan kepala SMKN 1 Peusangan Kab
Bireuen, dengan besar pengaruhnya melebih sepertiganya.
Kata kunci : Kepemimpinan Sifat, Efektivitas

1. Pendahuluan Kepala sekolah seharusnya merupakan


jabatan yang istimewa. Untuk satu hal saja,
Sekolah merupakan sebuah organisasi yang jabatan kepala sekolah bukan sekadar
membutuhkan pengelolaan yang baik, secara jabatan manajer dengan segala macam
organisatoris sekolah memiliki struktur orga- sebutannya itu. Memang dalam artian sebagai
nisasi, secara administrasi sekolah mempu- kepala sebuah unit kerja, sebenarnya jabatan
nyai elemen input-proses-output. Pada kepala sekolah tidak berbeda dari jabatan
tingkat paling operasional, kepala sekolah kemanajerial lainnya. Setidaknya fungsinya
adalah orang yang berada di garis terdepan sama, yaitu memaksimumkan pendayagunaan
yang mengkoordinasikan upaya meningkatkan sumber daya yang tersedia secara produktif
pembelajaran yang bermutu. Dalam praktik di untuk mencapai tujuan yang ditetapkan bagi
Provinsi Aceh, kepala sekolah adalah guru unit kerjanya. Dalam kadar tertentu, kepala
senior yang memiliki kualifikasi menduduki sekolah sebagai kepala sebuah unit kerja,
jabatan itu. Tidak ada yang bukan guru di- memainkan peran yang sama seperti halnya
angkat menjadi kepala sekolah. Jadi, seorang manajer untuk kerja lainnya. Ia harus dapat
guru dapat berharap bahwa jika “beruntung” memastikan bahwa sistem kerjanya berjalan
suatu saat kariernya akan berujung pada lancar dan semua sumber daya yang diper-
jabatan sebagai kepala sekolah. lukan untuk mencapai hasil harus tersedia
secukupnya dengan kualitas yang memadai. jenis hasil yang digunakan itu mencakup
Namun, kepala sekolah mengelola sebuah kinerja dan pertumbuhan kelompok atau
lembaga yang sangat istimewa, yaitu sekolah organisasi pemimpin tersebut, kesiapannya
sebagai lembaga pendidikan formal yang akan untuk menghadapi tantangan atau krisis,
sangat mewarnai masa depan anggota kepuasan para pengikut terhadap pemimpin,
utamanya, yaitu peserta didik. Kepala komitmen pengikut terhadap tujuan kelom-
sekolah adalah kepala pendidikan sehingga pok, kesejahteraan perkembangan psikologis
berbeda dengan jabatan-jabatan lainnya di para pengikutnya, bertambahnya status
dalam dunia bisnis. pemimpin dalam kelompok, dan kemajuan
Disadari bahwa kepala sekolah bukan satu- pemimpin ke posisi wewenang yang lebih
satunya yang determinan bagi efektif tidak- tinggi dalam organisasi.
nya suatu sekolah karena masih banyak faktor Sikap pengikut terhadap pemimpin adalah
lain yang perlu diperhitungkan. Ada guru indikator umum lainnya dan pemimpin yang
sebagai faktor kunci yang berhadapan efektif. Seberapa baik pemimpin itu
langsung dengan para peserta didik dan masih memenuhi kebutuhan dan harapan pengikut-
ada lagi sejumlah masukan instrumental dan nya? Apakah para pengikut menyukai,
masukan lingkungan yang mempengaruhi menghormati dan mengagumi pemimpinnya?
proses pembelajaran. Namun, kepala sekolah Apakah pengikut benar-benar mau mengerja-
memainkan peran yang termasuk sangat me- kan keinginan pemimpin atau apakah mereka
nentukan. Misalnya studi dengan pendekatan menolak, mengabaikan atau menumbangkan
sosiologi tentang efektivitas sekolah mene- pemimpinnya? Sikap pengikut biasanya diukur
ngah menunjukkan bahwa kepemimpinan dengan kuesioner atau wawancara. Perilaku
kepala sekolah memainkan peran yang sangat pengikut, tersebut juga merupakan indikator
penting (Lightfoot,1983). Kepala sekolah tidak langsung dari ketidakpuasan dan
bukan manajer sebuah unit produksi yang permusuhan terhadap pemimpin. Contoh
hanya menghasilkan barang mati, seperti indikator ini adalah ketidak hadiran, masuk-
manajer pabrik yang menghasilkan sepatu, keluar sukarela, kesedihan, keluhan pada
misalnya. Lebih dari para manajer lainnya, ia manajemen yang lebih tinggi, permintaan
adalah kepala pendidikan yang bertanggung untuk pindah bagian, memperlambat peker-
jawab menciptakan lingkungan belajar yang jaan, dan sabotase yang disengaja terhadap
kondusif yang memungkinkan anggotanya peralatan dan fasilitas.
mendayagunakan dan mengembangkan Efektivitas pemimpin kadang diukur ber-
potensi seoptimal mungkin. Dalam lingkungan dasar kontribusi pemimpin pada kualitas
seperti itu, para guru dan peserta didik proses kelompok yang dirasakan oleh para
termotivasi untuk saling belajar, saling pengikut atau pengamat dari luar. Apakah
memotivasi, dan saling memberdayakan. pemimpin mampu meningkatkan kohesivitas
Suasana seperti itu memberi ruang untuk anggota kelompok kerja sama anggota,
saling belajar melalui keteladanan, belajar motivasi anggota, penyelesaian masalah,
bertanggung jawab, serta belajar mengem- pengambilan keputusan dan mendamaikan
bangkan kompetensi sepenuhnya, bukan konflik antar anggota? Sangat sulit untuk
sekadar kompetensi kognitif. Kepala sekolah mengevaluasi pemimpin yang efektif karena
seharusnya berada di garda paling depan terdapat banyak alternatif ukuran efektifitas,
dalam hal peneladanan, pemotivasian dan dan tidak jelas ukuran mana yang paling
pemberdayaan itu. relevan. Beberapa peneliti berusaha meng-
Konsep pemimpin yang efektif juga berbe- kombinasikan beberapa ukuran menjadi satu
da antara satu pakar dengan pakar lainnya. kriteria gabungan, tetapi pendekatan ini
Kriteria yang dipilih untuk mengevaluasi efek- membutuhkan penilaian subjektif dalam
tivitas kepemimpinan mencerminkan bagai- memberikan bobot penilaian ke setiap
mana peneliti menentukan konsep kepemim- ukuran. Lussier(2009:316) memberi arti
pinan secara eksplisit maupun implisit. kepemimpinan adalah proses mempengaruhi
Sebagian besar peneliti mengevaluasi efek- karyawan agar bekerja ke arah pencapaian
tivitas kepemimpinan berdasar konsekuensi tujuan organisasi. Hal yang sama Vethzal
dari tindakan pemimpin bagi pengikut dan Rivai(2003:2) mendefinisikan kepemimpinan
komponen lainnya dalam organisasi. Berbagai adalah proses mempengaruhi dalam menentu-
kan tujuan organisasi, memotivasi perilaku Atas beberapa kajian tioris dan rasionalitas
pengikut untuk mencapai tujuan, mempenga- di atas, peneliti ingin mengakaji lebih jauh
ruhi untuk memperbaiki kelompok dan tentang kefektivan kepala sekolah dengan
budaya-nya. judul “Pengaruh Kepemimpinan Sifat
Lebih lanjut Vethzal Rivai(2003:3) Terhadap Keefektivan Kepemimpinan Kepala
mengatakan kepemimpinan merupakan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1
sebagai proses mengarah dan mempengaruhi Peusangan Kabupaten Bireuen”.
aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya
dengan pekerjaan para angota kelompok. Hal
B. Tujuan Penelitian
yang sama Gary Yukl(2009:4) mendefinisikan
kepemimpinan adalah kemampuan individu
Adapun tujuan penelitian ini untuk
untuk mempengaruhi, memotivasi, dan mem-
menguji model konseptual tentang pengaruh
buat orang lain mampu memberikan kontri-
kepemimpinan sifat terhadap keefektivan
businya demi efektivitas dan keberhasilan
kepemimpinan kepala SMK Negeri 1
organisasi. Dari pengertian tersebut, ada tiga
Peusangan Bireuen. Secara rinci penelitian ini
implikasi penting yang terkandung yaitu (1)
bertujuan untuk mengetahui:
kepemimpinan itu melibatkan orang lain, (2)
1. Kepemimpinan sifat Manager Quality
kepemimpinan melibatkan pendistribusian
Assurance
kekuasaan antara pemimpin dan anggota
2. Keefektivan kepemimpinan Manager
kelompok secara seimbang, (3) adanya
Quality Assurance, dan
kemampuan untuk menggunakan bentuk
3. Pengaruh kepemimpinan sifat terhadap
kekuasaan yang berbeda untuk mempengaruhi
keefektivan kepemimpinan Manager
tingkah laku pengikutnya melalui berbagai
Quality Assurance
cara. Karena itu, kepemimpinan itu pada
hakikatnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
(a) proses mempengaruhi atau memberi C. Kajian Teori
contoh dari pemimpin kepada pengikutnya,
(b) seni mempengaruhi dan 1. Pengertian Kepemimpinan
mengarahkan orang dengan cara Lussier(2009:316) mengatakan kepemim-
kepatuhan, kepercayaan, kehormatan, dan pinan adalah proses mempengaruhi karyawan
kerja sama yang bersema- ngat dalam agar bekerja ke arah pencapaian tujuan
mencapai tujuan bersama, (c) kemampuan organisasi. Lebih lanjut Lussier mengatakan
untuk mempengaruhi, memberi inspirasi, pemimpin mempunyai efek yang berarti pada
dan mengarahkan tindakan sese- orang kinerja organisasi secara keseluruhan.
atau kelompok untuk mencapai tujuan Pengertian tersebut indentik dengan penger-
yang diharapkan. tian kepemimpinan yang diungkapkan
Kepemimpinan yang dimaksud disini adalah sebelumnya oleh Handoko(2003:294).
kepemimpinan kepala Sekolah. Peneliti ingin Lussier dan Handoko, Robbins(2007:176)
mengkaji dan menganalisis tentang variabel menambahkan bahwa pemimpin adalah orang
kepemimpinan sifat, dalam hal ini Vethzal yang mampu mempengaruhi orang lain dan
Rivai(2003:11) menegaskan bahwa teori sifat memiliki wewenang manajerial. Lebih lanjut
berusaha untuk mengidenti-fikasikan karakte- Robbins(2007:177) mengatakan kepemim-
ristik khas (fisik, mental, kepribadian) yang pinan adalah proses mempengaruhi kelompok
dikaitkan dengan keberhasilan kepemim- menuju tercapainya sasaran. Seterusnya
pinan. Lebih lanjut Vethzal Rivai menegaskan Wiludjeng(2007:142) mengutip Koontz
teori sifat menekankan pada atribut-atribut Leadership is defined as the or process of
pribadi dari para pemimpin. Lussier(2009:317) influencing people so that they will strive
mengatakan sifat kepemimpinan berupaya willingly and enthusiastically toward the
menentukan cirri-ciri yang berbeda dalam achievement of group goals.
menghasilkan efektivitas kepemimpinan. Sementara itu Yulk(2009:4) merinci
Selanjutnya Lussier(2009) mengangkat pendapat ahli, seperti berikut:
studi yang dilakukan Ghiselli(1971) dari 300 (a). Kepemimpinan adalah perilaku individu
menejer yang diteliti menghasilkan bahwa yang mengarahkan aktifitas kelompok
sifat-sifat tertentu penting untuk kepemim- untuk mencapai sasaran bersama
pinan yang efektif. (Hemphill & Coons, 157:7),
(b). Kepemimpinan adalah pengaruh tambah- psikologi yang berpandangan bahwaa sifat -
an yang melebihi kebutuhan mekanisme sifat kepemimpinan tidak seluruhnya
dalam mengarahkan organisasi secara dilahirkan, akan tetapi juga dapat dicapai
rutim (D.Katz & Kahn, 1978:528) melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat -
(c). Kepemimpinan adalah proses mempenga- sifat itu antara lain ; sifat fisik, mental dan
ruhi aktivitas kelompok yang terorganisir kepribadian.
untuk mencapai sasaran(Rauch & Behling, Traits theory menyatakan bahwa
1984:46); efektivitas kepemimpinan tergantung pada
(d). Kepemimpinan adalah proses memberikan karakter pemimpinnya. Sifat-sifat yang
tujuan (arahan yang berarti) ke usaha dimiliki antara lain kepribadian, keunggulan
kolektif, yang menyebabkan adanya usaha fisik, dan kemampuan sosial. Karakter yang
yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan harus dimiliki seseorang manurut judith R.
(Jacobs & Jaques, 1990:281); Gordon mencakup kemampuan istimewa
(e). Kepemimpinan adalah kemampuan untuk dalam: kemampuan intelektual, kematangan
bertindakdi luar budaya untuk memulai pribadi, pendidikan, statuts sosial ekonomi,
proses perubahan evolusi agar lebih human relation, motivasi intrinsic, dan
menjadi adaptif(E.H.Schein, 1992:2); dorongan untuk maju. Ronggowarsito
(f). Kepemimpinan adalah cara mengartiku- menyebutkan seorang pemimpin harus
lasikan visi, mewujutkan nilai, dan memiliki astabrata, yakni delapan sifat unggul
menciptakan lingkungan guna mencapai
yang dikaitkan dengan sifat alam seperti
sesuatu (Richards & Eagel, 1986:4); tanah, api, angin, angkasa, bulan, matahari,
Dari beberapa pengertian kepemimpinan bintang.
para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa Karakter terus berkembang dari waktu ke
kepemimpinan yang dimaksud dalam kajian waktu. Banyak orang mengatakan karakter
ini adalah kepemimpinan kepala sekolah, seseorang terbentuk sejak dari kecil. Kita
karnanya penekanan kepemimpinan dalam memang tidak mengetahui dengan pasti
kajian ini adalah usaha kepala sekolah untuk kapan tepatnya karakter itu mulai
mempengaruhi, memotivasi, dan mengorgani- berkembang. Akan tetapi, bisa dipastikan
sir sumber daya sekolah agar mampu mem- bahwa karakter tidak dapat berubah dengan
berikan kontribusi demi tercapainya efek- cepat.
tivitas dalam upaya percepatan pencapaian Sifat akan membedakan seseorang
visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah. berdasarkan kualitas atau karakteristiknya,
sedangkan karakter adalah jumlah
2. Kepemimpinan Sifat keseluruhan dari sifat-sifat ini. Kita akan
Memimpin merupakan salah satu dari memfokuskan diri hanya pada beberapa sifat
empat fungsi manajemen (perencanaan, yang krusial untuk seorang pemimpin.
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengen- Imajinatif, inovasi dan kreativitas diperlukan
dalian). Lussier(2009:316) mengatakan teori dalam suatu kepemimpinan. Seorang
sifat berusaha menentukan daftar ciri-ciri pemimpin haruslah membuat perubahan tepat
yang berbeda untuk menentukan efektivitas di saat yang tepat dalam pemikiran, rencana,
kepemimpinan. Sehingga Lussier(2009:317) dan metodenya. Selain itu, kreativitas sang
menjelaskan bahwa teori kepemimpinan sifat, pemimpin juga terlihat dengan memikirkan
dan identifikasi enam sifat kepemimpinan tujuan dan gagasan baru yang lebih baik, dan
singnifikan Ghiselli. Teori kepemimpinan sifat menemukan solusi baru dalam memecahkan
mengasumsikan bahwa ciri-ciri yang berbeda masalah.
menentukan efektivitas kepemimpinan. Walaupun teori sifat memiliki berbagai
Menurut Ghiselli, enam sifat yang signifi- kelemahan (antara lain : terlalu bersifat
kan untuk kepemimpinan efektif. Jika diurut- deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara
kan berdasarkan kepentingannya adalah: (1) sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas
kemampuan pengawasan, (2) kebutuhan kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori
pencapaian pekerjaan, (3) inteligensi, (4) yang sudah kuno, namun apabila kita
ketegasan, (5) jaminan diri dan (6) inisiatif. renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang
Dalam perkembangannya, teori sifat men- terkandung didalamnya mengenai berbagai
dapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin;
justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan Efektifitas = Ouput Aktual/Output Target >=1
yang menerapkan prinsip keteladanan. a. Jika output aktual berbanding output yang
Studi Ghiseli dalam Lussier(2009:317) ditargetkan lebih besar atau sama dengan
melaksanakan studi sifat terhadap 300 1 (satu), maka akan tercapai efektifitas.
menejer dari 90 bisnis di Amerika Serikat b. Jika output aktual berbanding output yang
pada tahun 1971 menyimpulkan bahwa sifat- ditargetkan kurang daripada 1 (satu),
sifat tertentu penting untuk kepemimpinan maka efektifitas tidak tercapai
efektive. Terdapat enam sifat penting
kepemimpinan efektif, yaitu: (1) kemampuan Beberapa ahli lainnya member pengertian
pengawasan, yaitu menjadikan pekerjaan efektivitas dari beberapa hal, antara lain;
terlaksana melalui orang lain-pada dasarnya Sondang P. Siagian (2001 : 24) memberikan
kemampuan melaksanakan empat fungsi definisi sebagai berikut : “Efektivitas adalah
manajemen yang ada; (2) Kebutuhan akan pemanfaatan sumber daya, sarana dan
pencapaian pekerjaan, yaitu mencari prasarana dalam jumlah tertentu yang secara
tanggungjawab dan mempunyai motivasi sadar ditetapkan sebelumnya untuk
untuk bekerja keras agar berhasil; (3) menghasilkan sejumlah barang atas jasa
Intelegensi, yaitu kemampuan menggunakan kegiatan yang dijalankannya. Efektivitas
penilaian dan pertimbangan yang baik dan menunjukan keberhasilan dari segi tercapai
jelas; (4) Berkeyakinan, yaitu kemampuan tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika
memecahkan masalah dan mengambil
hasil kegiatan semakin mendekati sasaran,
keputusan yang fakap; (5) Percaya diri yaitu berarti makin tinggi efektivitasnya.
memandang diri sendiri mampu mengatasi Sementara itu Abdurahmat (2003:92)
masalah dan berperilaku dengan cara yang “Efektivitas adalah pemanpaatan sumber
menunjukkan kepada orang lain bahwa daya, sarana dan prasaranadalam jumlah
pemimpin mempunyai harga diri; dan (6) tertentu yang secara sadar ditetapkan
Inisiatif yaitu memulai sendiri, atau dapat sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah
menjadikan pekerjaan terlaksana dengan pekerjaan tepat pada waktunya.
minimum pengawasan dari atasan seseorang. Dengan demikian kepemimpinan meme-
Lebih lanjut Lussier(2009:318) gang peranan yang sangat penting dalam
mengidentifikasikan ada empat sifat karakter manajemen, bahkan dapat dinyatakan,
utama sebagai kualitas pribadi kepemimpinan kepemimpinan adalah inti dari managemen,
yaitu: (1) integritas, keamanan pribadi, (3) kenyataannya, tidak semua orang yang
rasa prioritas, dan (4) visi. menduduki jabatan pemimpin memiliki
kemampuan untuk memimpin atau memiliki
3. Keefektivan Kepemimpinan
‘kepemimpinan, sebaliknya banyak orang
Efektivitas secara umum menunjukan yang memiliki bakat kepemimpinan tetapi
sampai seberapa jauh tercapainya suatu tidak pernah mendapat kesempatan untuk
tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. menjadi pemimpin yang sebenarnya.
Hidayat (1986) menjelaskan bahwa :
Ada beberapa faktor penting yang dapat
“Efektivitas adalah suatu ukuran yang menya-
mempengaruhi efektivitas kepemimpinan,
takan seberapa jauh target (kuantitas,
yaitu:
kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana
Pertama, persepsi yang tepat. Persepsi
makin besar presentase target yang dicapai,
memainkan peran dalam mempengaruhi
makin tinggi efektivitasnya”. Sementara itu
efektivitas kepemimpinan. Para manajer yang
Schemerhon John R. Jr. (1986:35)
memiliki persepsi yang keliru terhadap
menyatakan “Efektivitas adalah pencapaian
pegawainya mungkin kehilangan peluang
target output yang diukur dengan cara
untuk mencapai hasil optimal. Oleh
membandingkan output anggaran atau
karenanya ketepatan persepsi manajerial
seharusnya (OA) dengan output realisasi atau
sangat penting, dan hal itu begitu penting
sesungguhnya (OS), jika (OA) > (OS) disebut
pada setiap model situasional.
efektif ”.
Kedua, tingkat kematangan. Pemimpin
Berdasarkan hal tersebut maka untuk
dituntut untuk berkemampuan dan berke-
mencari tingkat efektifitas dapat digunakan
mauan mengambil tanggung jawab untuk
rumus sebagai berikut :
mengarahkan perilaku mereka sendiri dengan
memperhatikan tingkat kematangan dalam menunjukkan sifat-sifat yang dapat membuat
pengetahuan, keahlian dan pengalaman untuk staff dan tenaga kerja lain untuk dapat
melaksanakan pekerjaan tanpa pengawasan berkinerja baik.
ketat dan juga kemauan untuk melaksanakan Kepemimpinan sifat akan dikatakan baik,
pekerjaan itu. Bagaimana pun, bawahan jika kepala sekolah memiliki sifat berikut: :
harus diberi perhatian serius ketika membuat (1) kemampuan pengawasan, (2) kebutuhan
pertimbangan tentang gaya kepemimpinan akan pencapaian pekerjaan, (3) intelegensi,
yang dapat mencapai hasil yang diinginkan. (4) berkeyakinan, (5) percaya diri, dan (6)
Ketiga, penilaian yang tepat terhadap inisiatif.
tugas. Para pemimpin harus mampu menilai Selanjutnya keefektivan kepemimpinan
dengan tepat tugas yang dilaksanakan oleh mencakup : (1) persepsi yang tepat, (2)
bawahan. Dalam situasi tugas yang tidak tingkat kematangan, (3) penilaian yang tepat
terstruktur, kepemimpinan otokratik mungkin terhadap tugas, (4) latar belakang dan
sangat tidak sesuai. Para bawahan pengalaman, (5) harapan dan gaya pemimpin,
memerlukan garis petunjuk, bebas bertindak, (6) hubungan seprofesi.
dan sumber daya untuk menyelesaikan tugas Selanjutnya untuk mengetahui gambaran
itu. Karena tuntutan ini, seorang pemimpin pengaruh kedua variabel penelitian yaitu
harus memiliki beberapa pengetahuan teknik kepemimpinan sifat dengan keefektivan
tentang pekerjaan itu dan syarat-syaratnya. kepemimpinan kepala sekolah dapat digam-
Keempat, latar belakang dan pengalaman.
barkan dalam bentuk desain penelitian
Di sini ditegaskan bahwa latar belakang dan berikut:
pengalaman pemimpin mempengaruhi pilihan
gaya kepemimpinan. Seseorang yang telah
Kepemimpin Keefektivan
memperoleh keberhasilan karena berorientasi
an Sifat Kepemimpinan
kepada hubungan mungkin akan meneruskan Sifat
penggunaan gaya ini. Seorang pemimpin yang Gambar 1.
tidak percaya kepada para bawahannya dan Pengaruh Kepemimpinan Sifat Terhadap
telah menyusun tugas bertahun-tahun akan Keefektivan Kepemimpinan Manager:
menggunakan gaya otokratik.
Kelima, harapan dan gaya pemimpin. Dari gambar 1 tersebut, dapat dapat disusun
Pemimpin senang dengan dan lebih menyukai matrik indicator masing-masing variabel
suatu gaya kepemimpinan tertentu. Seorang penelitian adalah sebagai berikut:
pemimpin yang memilih pendekatan yang A. Kepemimpinan Sifat
berorientasi pada pekerjaan, otokratik, 1. Kemampuan pengawasa
mendorong keberanian bawahan mengambil 2. Kebutuhan akan pencapaian pekerjaan
pendekatan yang sama. Peniruan model pe- 3. Intelegensi
4. Berkeyakinan
mimpin merupakan kekuatan untuk memben-
5. Percaya diri
tuk gaya kepemimpinan. 6. Inisiatif
Keenam, hubungan seprofesi. Pemimpin B. Keefektifan Kepemimpinan
membentuk hubungan dengan pemimpin yang 1. Persepsi yang tepat
lain. Hubungan seprofesi ini digunakan untuk 2. Kebutuhan kerja
tukar menukar pandangan, gagasan, pengala- 3. Tingkat kematangan
man, dan saran-saran. Teman-teman 4. Penilaian tugas
seprofesi merupakan sumber penting tentang 5. Harapan
perbandingan dan informasi dalam membuat 6. Hubungan seprofesi
pilihan dan perubahan gaya kepemimpinan.
Atas kerangka dasar konseptual diatas,
asumsi peneliti bahwa kepemimpinan sifat
D. Konseptual dan Metodologi
kepala sekolah mempunyai pengaruh yang
1). Konseptual
signifikan untuk mencapai keefektivan kepe-
Sehubungan tujuan penelitian ini, untuk
mimpinan kepala sekolah. Artinya semakin
melihat seberapa besar variabel kepemimpi-
baik sifat-sifat kepemimpinan yang dikem-
nan sifat, keefektivan kepemimpinan, dan
bangkan dalam memenej sekolah, maka
pengaruh kedua variabel tersebut, seorang
semakin efektif pula kepemimpinan kepala
kepemimpinan kepala sekolah harus dapat
sekolah itu.
2). Definisi Operasional
pinan manager memiliki 6 butir item
a. Kepemimpinan sifat adalah kepemimpinan pernyataan, dimana pernyataan sangat
yang memiliki cirri-ciri yang berbeda untuk sesuai/selalu diberi bobot 4, sesuai/sering
menentukan efektivitas kepemimpinan. diberi bobot 3, kurang sesuai/jarang diberi
Penelitian ini mengadopsi penelitian bobot 2, dan pernyataan tidak sesuai/tidak
sebelumnya yang dikutip Lusser(2008) hasil pernah diberi bobot 1.
penelitian yang dilakukan Ghiselli(1970) Instrumen penelitian berupa angket, yang
bahwa terdapat enam sifat yaitu kemam- disusun dari konsep teori yang dikemukakan
puan pengawasan, kebutuhan pencapaian Lussier(2009), bentuk angket diadopsi dari
pekerjaan, intelegensi, ketegasan, jamin- skala likert-4, sebelum angket disusun
an diri dan inisiatif. peneliti telah membuat daftar matrik variabel
b. Keefektivan kepemimpinan adalah men- beserta indikator-indikator variabel untuk
cakup kinerja dan pertumbuhan kelompok melahirkan item-item pernyataan sebagai
atau organisasi yang dipimpin tersebut, instrumen penelitian.
yaitu terdapat enam cirri kepemimpinan Metode analisis data,menggunakan analisis
efektif yakni; Persepsi yang tepat, kebu- korelasi dan regresi. Untuk keperluan perhi-
tuhan kerja, tingkat kematangan, penilai- tungan, data penelitian diolah dengan
an tugas, harapan, dan hubungan seprofesi. software Microsoft Excel,
Untuk menganalisis pengaruh variabel
3). Metodologi
Kepemimpinan sifat(X) terhadap Keefektivan
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 kepemimpinan(Y) manager quality assurance
Peusangan Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh, PT Marin Liza Farmasi, maka rumusan atau
yang menjadi objek penelitian adalah seluruh langkah analisis dilakukan dua tahap, masing-
staff departemen quality assurance PT Marin masing tahap pertama (1) penentuan ada
Liza Farmasi. Metode yang digunakan adalah tidaknya korelasi antar variabel (r), dan tahap
metode survey. Populasi dalam penelitian kedua (2) ukuran pengaruhnya dengan
yaitu seluruh staff quality assurance adalah analisis regresi.
13 orang, sedangkan penentuan sampel
ditetapkan oleh peneliti dengan
E. Hasil dan Pembahasan
pertimbangan (purposif) yakni, mewakili
setiap karyawan, dengan bobot jumlah staff
1. Gambaran Tentang Kepemimpinan Sifat
quality assurance PT Marin Liza Farmasi,
dari Kepala Sekolah
sehingga ditetapkan sampel sebanyak 5 orang
staff quality assurance PT Marin Liza Farmasi.
Hasil pengolahan data variabel kepemim-
Pengukuran variabel kepemimpinan sifat
pinan manager quality assurance PT Marin
manager quality assurance PT Marin Liza
Liza Farmasi, dapat dilihat pada tabel 1.
Farmasi Bireuen diambil dikutip dari
yakni hasil perhitungan yang menunjukkan
Lussier(2009) mencakup: (1) kemampuan
bahwa persentase setiap bobot yang
pengawasan, (2) kebutuhan akan pencapaian
ditanyakan pada responden.
pekerjaan, (3) intelegensi, (4) berkeyakinan,
Tabel 1
(5) percaya diri, dan (6) inisiatif. Selanjutnya Skor Berdasarkan Tanggapan Responden
pengukuran variabel keefektivan Tentang Kepemimpinan Sifat Manager QA
kepemimpinan mencakup : (1) Bobot Kategori Jumlah (%)
persepsi yang tepat, (2) tingkat kematangan, 1 Tidak Efektif 2 (3,33%)
(3) penilaian yang tepat terhadap tugas, (4) 2 Kurang Efektif 8 (13,33%)
latar belakang dan pengalaman, (5) harapan 3 Efektif 18 (30,00%)
dan gaya pemimpin, 4 Sangat Efektif 32 (53,34%)
(6) hubungan seprofesi. Total 60
Variabel kepemimpinan sifat memiliki 6
butir item pernyataan, dimana pernyataan Dari data diatas, terdapat 53,34 persen
sangat efektif diberi bobot 4, efektif diberi menyatakan baik (sangat efektif), 30 persen
bobot 3, kurang efektif diberi bobot 2, dan cukup (efektif), sisanya sekitar 16,66 peren
pernyataan tidak efektif diberi bobot 1. menyatakan kurang (kurang efektif/tidak
Selanjutnya variabel kefektivan kepemim- efektif).
Jika hasil perhitungan variabel ini diketahui nilai Korelasi kedua variabel : R(xy)
direntang lebih lanjut untuk mengetahui = 0,489 termasuk kategori cukup signifikans.
tingkat kepemimpinan sifat, maka dengan Hasil lain, menyebutkan bahwa koefisien
Skor ideal tertinggi = 4 x 25 item x 32 korelasi [ R(xy) ] tersebut signifikans pada
responden = 3200 Sedangkan Jumlah skor taraf uji 1 %. Hal ini disebutkan dari nilai Sig
hasil penilaian responden sebesar 2736, = 0,005 atau 0,5 %. Artinya secara statistik,
sehingga rasionya sebesar = (2736/3200) x 100 koefisien korelasi dapat diandalkan (yakin
% = 85,50 % yang mendeskripsikan bahwa benar) sebesar 99,5%.
tingkat kepemimpinan sifat kepala sekolah Berdasarkan hasil pengujian, yang
mencapai 85,5 % dari kondisi ideal. menyimpulkan terdapat korelasi positif
antara variabel penelitian, maka selanjutnya
2. Gambaran Tentang Efektivitas dapat dianalisis pengaruh Kepemimpinan sifat
Kepemimpinan Kepala sebagai variabel independent (X) terhadap
Sekolah Efektivitas Kepemimpinan sebagai variabel
Dependent (Y). Untuk hal itu, digunakan
Hasil pengolahan data variabel Efektivitas pendekatan kuantitatif dengan model Regresi
kepemimpinan Kepala Sekolah Menengah Y = a + b X.
Kejuruan (SMK) Negeri 1 Peusangan Kab Berdasarkan output analisis SPSS, tampak
Bireuen Provinsi Aceh, yang didasarkan pada tiga (3) output yang dihasilkan, yang masing-
30 item pernyataan, adalah dapat dilihat
masing menyatakan :
pada tabel 2. yakni hasil perhitungan yang 1). Model Summary : bahwa model
menunjukkan bahwa jumlah jawaban setiap hubungan linier variabel kepemimpinan
item yang ditanyakan pada responden. sifat(X) dan kefektivan kepemimpinan (Y)
Kepala SMK Negeri 1 Peusangan
Tabel 3
Skor Berdasarkan Tanggapan Responden Tentang
Kabupaten Bireuen berkorelasi positif
Efektivitas Kepemimpinan kepala Sekolah SMK sebesar R = 0,489 derajat hubungannya
Bobot Kategori Jumlah (%) adalah R-square = 23,9 persen.
1 Tidak Efektif 61 (6,4%) 2).Tabel Anova : menyatakan model
2 Kurang Efektif 159 (16,6%) pengujian kelinieran hubungan antara
3 Efektif 453 (47%) kepemimpinan sifat(X) dan keefektivan
4 Sangat Efektif 287 (30%) kepemimpinan(Y) dalam persamaan : Y =
Total 960 a + b X yang diasumsikan. Dengan
statistic-F sebesar 9,414 dan Signifikans
Dari data diatas, terdapat hampir 30 Uji (Sig) sebesar 0,005, Maka menyatakan
persen menyatakan sangat efektif, 47 persen model Regresi Y= a + bX dapat diterima
efektif, sisanya sekitar 23 persen menyatakan dengan tingkat keyakinan benar secara
kurang efektif. statistik sebesar 99,5%/
Apabila hasil perhitungan variabel ini 3). Tabel Coefficient : adalah tabel
direntang lebih lanjut untuk mengetahui yang menaksir nilai konstanta dan
tingkat efektivitas kepemimpinan, maka koefisien model regresi, Sehingga dapat
dilakukan perbandingan jumlah skor pene- ditulis model regresi X atas Y dalam
litiaan (dengan skor 2886) terhadap Skor ideal persamaan : Y = 58,999 + 0,378 X
tertinggi = 4 x 30 item x 32 responden =
3840. Sehingga diperoleh rasionya sebesar = Dan dari nilai uji t, kedua nilai (konstanta
(2886/3840) x 100 % = 75,15 %. Ini dan koefisien regresi) dinyatakan Signifikans
mendeskripsikan bahwa tingkat efektivitas dapat diterima. Karena nilai Sig (a) = 0,000
kepemimpinan kepala sekolah sekitar 75% dan Sig(b) = 0,005 Jadi regresi kedua variable
dari kondisi ideal. berbentuk : Y = 58,999 + 0,378 X
Artinya : Perubahan atau naik turunnya
3. Analisis Pengaruh Kepemimpinan Sifat bobot dari X akan berpengaruh pada besar
dan Efektivitas Kepemimpinan kecilnya Y sebesar 37,8 %. Dengan kata lain,
Kontribusi pengaruh variabel Kepemimpinan
Berdasarkan pengolahan data penelitian, Sifat terhadap keefektivan kepemimpinan
dengan alat bantu Ms-Excel dan SPSS, kepala SMK Negeri 1 Peusangan Kab Bireuen
mencapai sebesar 37,8 %, berarti masih b. Kepemimpinan kepala sekolah sudah
banyak faktor-faktor lain yang berpengaruh efektif atau sudah baik, hendaknya dapat
terhadap keefektivan kepemimpinan kepala dipertahankan atau ditingkatkan ketingkat
sekolah tersebut yakni sebesar 62,2 %. sangat baik dengan memperhatikan
indikator-indikator yang lebih luas lagi
F. Penutup dalam upaya peningkatan efektifitas
kepemimpinan kepala sekolah.
1. Kesimpulan c. Peneliti menyarankan agar penelitian
Mencermati temuan dan pembahasan hasil selanjutnya dapat mengkaji masalah yang
penelitian mini yang peneliti lakukan di relevan dengan penelitian ini, sehingga
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 hasil penelitian berikutnya dapat dijadikan
Peusangan Kabupaten Bireuen, terdapat perbandingan dengan penelitian ini.
beberapa kesimpulan yang dapat dikemuka-
kan, yakni: Daftar Pustaka
a. Hasil deskriptif variabel kepemimpinan
sifat dan variabel keefektivan kepemim- Blake, Robert, dkk. (1992), Pemimpin dan Kepe-
pinan kepala SMKN 1 Peusangan Kabupaten mimpinan. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Bireuen tergolong dalam kategori baik, Handoko, Hani.T. (2003). Manajemen. Edisi 2.
yaitu 85,50 persen untuk variabel kepe- Yokyakarta: BPFE
mimpinan sifat dan 75,15 persen untuk Lussier, Robert N. (2009). Management
variabel tingkat keefektivan kepemimpi- Fundamen-tals. Concepts- Applications -
nan kepala Sekolah tersebut. Skill Develop-ment. Printed in the USA.
b. Terdapat korelasi yang signifikan anatara Rivai, Veithzal. & Murni, Sylviana (2009).
variabel kepemimpinan sifat dan Education Management, Analisis Teori dan
keefektifan kepemimpinan kepala SMKN 1 Praktik. Jakarta : Rajawali Pers.
Peusangan Kab Bireuen, dimana dapat Rivai, Veithzal. (2003). Kepemimpinan Dan
menyimpulkan bahwa terdapat korelasi Perilaku Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo
yang signifikans antara kedua variabel, Robbins, Stephen P. & Coulter, Mary. (2007).
artinya terdapat pengaruh positif. Dengan Manajemen. Jilid 1. Jakarta : Indeks
kata lain, jika kepemimpinan sifat kepala Robbins, S.P. (1998). Perilaku Organisasi,
sekolah baik, akan berkorelasi baik pula Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Jakarta :
terhadap efektivitas kepemimpinan yang Prenhallindo
Siagian (2001), Ciri-ciri Kepemimpinan. Bandung
diharapkannya.
Rineka Cipta.
c. Terdapat pengaruh variabel Kepemimpinan
Stogdill (1994), Leadership. Jakarta: Ghalia Indo
Sifat terhadap keefektivan kepemimpinan
Wiludjeng (2007). Pengantar Manajemen.
kepala SMKN 1 Peusangan Kab Bireuen Yokya-karta: Graha Ilmu
sebesar 37,8%, berarti masih banyak faktor Yulk, Gary. 2009. Kepemimpinan Dalam Organi-
faktor lain yang berpengaruh terhadap sasi. Jakarta: Indeks
kefektivan kepemimpinan kepala sekolah
tersebut yakni sebesar 62,2 %. Faktor-
faktor lain tersebut tidak menjadi Riwayat Hidup Penulis :
perhatian peneliti dalam penelitian ini.
Drs. Marwan Hamid, M.Pd adalah Dosen pada
2. Saran Universitas Almuslim Bireuen Aceh, Lahir di
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat jadi Teupin Mane, 1967. Menyelesaikan Sarjana dan
bahan masukan bagi sekolah khususnya S2 Pendidikan Akuntansi di Unsyiah. Menjabat
bagi kepala sekolah dalam mengembang- sebagai Wakil Rektor II Universitas Almuslim
kan karirnya sebagai mener disekolahnya. Bireuen-Aceh.

Anda mungkin juga menyukai