Anda di halaman 1dari 10

Gaya Kepemimpinan Pendidikan

Nazmi Septiani

17061015

Universitas Negeri Padang

Indonesia
E-mail : ami16032016@gmail.com

Abstract-- Leadership or ini termasuk pula dalam hal perubahan paradigma


activities lead an effort by someone with kepemimpinan pendidikan, terutama dalam hal pola
all the ability they have to influence,
encourage, direct and mobilize the hubungan atasan-bawahan (vertikal-horizontal), yang
people who led them to set to work with semula bersifat hierarkis- komando menuju ke arah
enthusiasm and confidence in achieving kemitraan bersama. Pada hubungan atasan-bawahan
its goals. Educational leadership is a
yang bersifat hierarkis-komando, seringkali
readiness, the ability of a person in the
process of influencing, encouraging, menempatkan bawahan sebagai objek tanpa daya.
guiding, directing and mobilizing others Pemaksaan kehendak dan pragmatis merupakan sikap
to do with the implementation and dan perilaku yang kerap kali mewarnai
development of education and teaching
so that all activities can be run kepemimpinan komando-birokratik-hierarkis, yang
effectively and efficiently in achieving pada akhirnya hal ini berakibat fatal terhadap
educational goals. Leadership is an terbelenggunya sikap inovatif dan kreatif dari setiap
important part of management, namely
bawahan. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban,
planning and organizing, but the main
role of leadership is to influence other mereka cenderung bersikap a priori dan bertindak
people to achieve their intended goals. hanya atas dasar perintah sang pemimpin semata.
This is evidence that leaders may be Dengan kondisi demikian, pada akhirnya akan sulit
weak managers if the planning is bad
which causes the group to go in the dicapai kinerja yang unggul. Menyadari semua itu,
wrong direction. As a result, although maka perubahan kebijakan kepemimpinan pendidikan
they can move the work team, they do yang dapat memberdayakan pihak bawahan menjadi
not go towards achieving organizational amat penting untuk dilakukan. Dalam hal ini, Larry
goals. To address the challenges of
globalization which is characterized by Lashway mengetengahkan tentang Facilitative
the presence of very tight and sharp Leadership. yang pada intinya merupakan
global competition. kepemimpinan yang menitikberatkan pada
collaboration dan empowerment.Sementara itu, David
Keyword: Leadership, Education, Headmaster Conley and Paul Goldman mendefinisikan facilitative
leadership sebagai : “the behaviors that enhance the
I. PENDAHULUAN collective ability of a school to adapt, solve problems,
and improve performance.”2 Kata kuncinya terletak
Guna menyikapi tantangan globalisasi yang pada collective. Artinya, keberhasilan pendidikan
ditandai dengan adanya kompetisi global yang sangat bukanlah merupakan hasil dan ditentukan oleh karya
ketat dan tajam, di beberapa negara telah berupaya perseorangan, namun justru merupakan karya dari
untuk melakukan revitalisasi pendidikan. Revitalisasi team work yang
cerdas. Dengan model kepemimpinan demikian, berkembang dari hati sanubari yang disertai dengan
diharapkan dapat mendorong seluruh bawahan dan pertimbangan rasionalnya. Kepemimpinan fasilitatif
seluruh anggota organisasi dapat memberdayakan merupakan alternatif model kepemimpinan yang
dirinya, dan membentuk rasa tanggung atas dibutuhkan guna menghadapi tantangan masa depan
tugastugas yang diembannya. abad ke-21, yang pada intinya model ini merujuk
kepada upaya pemberdayaan setiap komponen
Kepatuhan tidak lagi didasarkan pada manusia yang terlibat dan bertanggung jawab dalam
kontrol eksternal organisasi, namun justru pendidikan. Pemberdayaan pada dasarnya merupakan
Gaya Kepemimpinan Pendidikan, Padang 2019 1
proses pemerdekaan diri, dimana setiap individu pemimpin sudah mampu memberdayakan seluruh
dipandang sebagai sosok manusia yang memiliki anggotanya maka di sana akan tumbuh dinamika
kekuatan cipta, rasa dan karsa dan jika ketiga aspek organisasi yang diwarnai dengan pemikiran kreatif
kekuatan diri manusia ini mempunyai tempat untuk dan inovatif dari setiap anggotanya. Mereka dapat
berkembang secara semestinya dalam suatu mengekspresikan dan mengaktualisasikan dirinya
organisasi, maka hal ini akan menjadi kekuatan yang secara leluasa tanpa hambatan sosio-psikologis yang
luar biasa bagi kemajuan organisasi. Oleh karena itu, membelenggunya. Semua akan bekerja dengan
partisipasi dan keterlibatan individu dalam setiap disertai rasa tanggung jawab profesionalnya.
pengambilan keputusan memiliki arti penting bagi
pertumbuhan organisasi. II. METODE PENELITIAN

Dengan keterlibatan mereka dalam Metode penelitian merupakan suatu cara


pengambilan keputusan, pada gilirannya akan yang dipilih dalam mengumpulkan data untuk
terbentuk rasa tanggung jawab bersama dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dikaji dan
mengimplementasikan setiap keputusan yang diambil. bagaimana seharusnya sebuah penelitian dilakukan.
Paul M. Terry mengemukakan bahwa untuk dapat Artikel ilmiah disusun dengan metode dan langkah-
memberdayakan setiap individu dalam tingkat langkah yang sistematis untuk memudahkan
persekolahan, seorang pemimpin (baca:kepala melakukan penelitian. Dalam penyusunan artikel ini,
sekolah) seyogyanya dapat menciptakan lingkungan penulis tidak langsung turun ke lapangan untuk
yang kondusif bagi pemberdayaan (create an melakukan survei, namun penulis memperoleh data
environment conducive to empowerment), hanya dengan menggunakan metode studi literatur
memperlihatkan idealisme pemberdayaan yaitu dengan cara mengumpulkan literatur yang
(demonstrates empowerment ideals), penghargaan bersumber dari buku, jurnal, dan sumber lainnya
terhadap segala usaha pemberdayaan (encourages all terkait ilmu tentang Administrasi Kurikulum.
endeavors toward empowerment) dan penghargaan Berdasarkan metode penelitian yang digunakan,
terhadap segala keberhasilan pemberdayaan (applauds memungkinkan penulis untuk menghasilkan deskripsi
all empowerment successes). Pendapat di atas sejelas jelasnya tentang Kepemimpinan Pendidikan,
menunjukkan bahwa upaya pemberdayaan bukanlah seperti bagaimana prosesnya, apa saja peran kepala
hal yang sederhana, melainkan di dalamnya sekolah, guru,dan seluruh stake holders dalam
membutuhkan kerja keras dan kesungguhan dari Kepemimpinan Pendidikan dan apa pentingnya
pemimpin agar anggotanya tumbuh dan berkembang kurikulum dalam menunjang keberhasilan suatu
menjadi individu yang berdaya. Jika saja seorang pendidikan.

III. KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN penggerak dari pada semua sumber-sumber, dan alat
yang tersedia bagi suatu organisasi. Mardjin syam
a. Defenisi Kepemimipinan Pendidikan (1966) mengartikan kepemimpinan sebagai
keseluruhan tindakan guna mempengaruhi serta
Kepemimpinan (Leadership) merupakan
mengingatkan orang, dalam usaha bersama untuk
salah satu yang sangat vital bagi terlaksananya fungsi-
mencapai tujuan, atau dengan definisi yang lebih
fungsi manajemen. Pengertian umum pendidikan
lengkap dapat dikatakan bahwa kepemimpinan adalah
adalah kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh
proses pemberian jalan yang mudah dari pada
seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong,
pekerjaan orang lain yang terorganisir dalam
mengajak, menuntun, menggerahkan, dan kalau perlu
organisasi guna mencapai tujuan yang telah
memaksa orang atau kelompok agar menerima
ditetapkan.
pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu
yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan Sedangkan “Pendidikan” mengandung arti
tertentu yang telah ditetapkan. dalam lapangan apa dan dimana kepemimpinan itu
berlangsung, dan sekaligus menjelaskan pula sifat
Menurut Ralp M. Stogdill, kepemimpinan
atau ciri-ciri yang harus dimiliki oleh kepemimpinan
adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan
itu. Dengan demikian Kepemimpinan pendidikan
kelompok yang diorganisis menuju kepada penentuan
merupakan kemampuan untuk menggerakan
dan pencapaian tujuan. Sondang P. Siagian,
pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan
kepemimpinan merupakan motor atau daya

Gaya Kepemimpinan Pendidikan, Padang 2019 2


yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan berada di dalam suatu kelompok di mana ia
efisien. Leadrship is any contribution to the memainkan peranan-peranan dan kegiatan-kegiatan
establishment and attainment of group purpose kepemimpinannya.
(Kimball Wiles).
Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan
Dua definisi dari Carter V. Good yaitu The untuk menggerakan pelaksanaan pendidikan, sehingga
ability and readiness to inspire, guide, direct, or tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai
manage others & The role of interpreter of interest secara efektif dan efisien.
and ogjectives of a group, to grow up recognizing and
accepting the interpreter as spokes man. b. Fungsi Pemimpin Pendidikan
Kepemimpinan merupakan sumbangan dari seseorang
Fungsi utama pemimpin pendidikan, antara
di dalam situasi-situasi kerjasama. Kepemimpinan
lain Pemimpin membantu tercapainya suasana
dan kelompok adalah merupakan dua hal yang tidak
persaudaraan, kerjasama, dengan penuh rasa
dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lain.
kebebasan.Pemimpin membantu kelompok untuk
Tak ada kelompok tanpa adanya kepemimpinan, dan
mengorganisir diri yaitu ikut serta dalam memberikan
sebaliknya kepemimpinan hanya ada dalam situasi
rangsangan dan bantuan kepada kelompok dalam
interakasi kelompok. Seseorang tidak dapat dikatakan
menetapkan dan menjelaskan tujuan.Pemimpin
pemimpin jika ia berada di luar kelompok, ia harus
membantu kelompok dalam menetapkan
prosedur kerja, yaitu membantu kelompok dalam pemimpin, apakah pengalaman yang telah
menganalisis situasi untuk kemudian menetapkan dilakukannya mendorong dia untuk memperbaiki dan
prosedur mana yang paling praktis dan efektif. mengembangkan kecakapan dan keterampilanya
Pemimpin bertanggung jawab dalam mengambil dalam memimpin.
keputusan bersama dengan kelompok.Pemimpin
memberi kesempatan kepada kelompok untuk belajar 2. Jenis pekerjaan atau lembaga tempat pemimpin itu
dari pengalaman. Pemimpin mempunyai tanggung melaksanakan tugas jabatannya maksudnya adalah
jawab untuk melatih kelompok menyadari proses dan Tiap organisasi atau lembaga yang tidak sejenis
isi pekerjaan yang dilakukan dan berani menilai memiliki tujuan yang berbeda, dan menuntun cara-
hasilnya secara jujur dan objektif. Pemimpin cara pencapaian tujuan yang tidak sama.Oleh karena
bertanggung jawab dalam mengembangkan dan itu, tiap jenis lembaga memerlukan perilaku dan sikap
mempertahankan eksistensi organisasi. kepemimpinan yang berbeda pula.

Sedangkan dari definisi berikutnya 3. Sikap-sikap Kepribadian Pemimpin maksudnya


memberikan indikasi bahwa Seorang pemimpin adalah Kita mengetahui bahwa secara psikologi
berfungsi sebagai orang yang mampu menciptakan manusia itu berbeda-beda sifat, watak, dn
perubahan secara efektif di dalam penampolan kepribadiannya. Ada yang selalu bersikap keras dan
kelompok.Seorang pemimpin berfungsi menggerakan tegas, tetapi ada pula yang lemah dan kurang berani.
orang lain, sehingga secara sadar orang lain tersebut Dengan adanya perbedaan-perbedaan watak dan
mau melakukan apa yang dikehendaki oleh kepribadian yang dimiliki oleh masing-masing
pemimpin. pemimpin, meskipun beberapa orang pemimpin
memiliki latar pendidikan yang sama dan diserahi
c. Faktor-Faktor yang mempengaruhi tugas pemimpin dalam lembaga yang sejenis, karena
pemimpin perbedaan kepribadiannya akan menimbulkan
perilaku dan sikap yang berbeda pula dalam
Ngalim Purwanto (2004) menjelaskan beberapa menjalankan kepemimpinannya.
faktor yang mempengaruhi pemimpin, sebagai berikut
: 4. Sikap kepribadian Pengikut maksudnya adalah
Tentang sifat-sifat pengikut, yaitu mengapa dan
1. Keahlian dan Pengetahuan Keahlian maksudnya bagaimana anggota kelompok menerima dan mau
adalah latar belakang pendidikan atau ijazah yang menjalankan perintah atau tugas-tugas yang diberikan
dimilikinya, sesuai tidakna latar belakang pendidikan oleh pemimpin
itu dengan tugas-tugas kepemimpinan yang menjadi
tanggung jawabannya, pengalaman kerja sebagai d. Tipe-tipe Kepemimpinan Pendidikan
Gaya Kepemimpinan Pendidikan, Padang 2019 3
Berdasarkan konsep, sifat, sikap, dan cara- lingkunagn kerja yang dipimpinnya, maka
cara pemimpin tersebut melakukan dan kepemimpinan pendidikan dapat diklasifikasikan
mengembangkan kegiatan kepemimpinan dalam kedalam 4 tipe, yaitu :
1. Tipe Otoriter kelompoknya, dan mempertimbangkan kesanggupan
serta kemampuan kelompoknya.
Tipe kepemimpinan otoriter disebut juga tipe
kepemimpinan “outhoritarian”.Dalam kepemimpinan 4. Tipe Pseudo-demokratis
yang otoriter, pemimpin bertindak sebagai diktator
terhadap anggota-anggota kelompoknya.Dominasi Tipe ini disebut juga demokratis semu atau
yang berlebihan mudah menghidupkan oposisi atau manipulasi diplomatik.Pemimpin yang bertipe
menimbulkan sifat apatis, atau sifat-sifat pada peseudo demokratis hanya tampaknya saja bersifat
anggota-anggota kelompok terhadap pemimpinnya. demokratis padahal sebenarnya dia bersikap
demokratis. Misalnya jika ia mempunyai ide-ide,
2. Tipe “Laissez-faire” pikiran, konsep-konsep yang ingin diterapkan di
lembaga yang dipimpinnya, maka hal tersebut
Dalam tipe kepemimpinan ini sebenarnya didiskusikan dan dimusyawarahkan dengan
pemimpin tidak memberikan kepemimpinannya,dia bawahannya, tetapi situasi diatur dan diciptakan
membiarkan bawahannya berbuat kehendaknya. sedemikian rupa sehingga pada akhirnya bawahan
Pemimpin sama sekali tidak memberikan kontrol dan didesak agar menerima ide/pikiran tersebut sebagai
koreksi pekerjaan bawahannya. Pembagian tugas dan keputusan bersama.
kerja sama diserahkan sepenuhnya kepada
bawahannya tanpa petunjuk atau saran-saran dari e. Syarat - Syarat Pemimpin Pendidikan
pemimpin.Tingkat keberhasilan organisasi atau
lembaga semata-mata disebabkan karena kesadaran Dalam memangku jabatan pemimpin
dan dedikasi beberapa anggota kelompok, dan bukan pendidikan yang dapat melaksanakan tugas-tugasnya
karena pengaruh dari pemimpin. Struktur dan memainkan perannya sebagai pemimpin yang
organisasinya tidak jelas dan kabur, segala dilakukan baik dan sukses, maka dituntut beberapa persyaratan
tanpa rencana dan tanpa pengawasan dari pemimpin. jasmani, rohani, dan moralitas yang baik, bahkan
persyaratan sosial ekonomis yang layak akan tetapi
3. Tipe Demokratis pada bagian ini yang akan dikemukakan hanyalah
persyaratan-persyaratan kepribadian dari seorang
Pemimpin yang bertipe demokratis pemimpin yang baik. Persyaratan-persyaratan tersebut
menafsirkan kepemimpinanya bukan sebagai diktator, adalah : (1) Rendah hati dan sederhana, (2) Bersifat
melainkan sebagai pemimpin ditengah-tengah suka menolong, (3) Sabar dan memiliki kestabilan
anggota kelompoknya.Pemimpin yang demokratis emosi (4) Percaya kepada diri sendiri. (5) Jujur, adil
selalu berusaha menstimulasi anggota-anggotanya dan dapat dipercaya, (6) Keahlian dalam jabatan.
agar bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan
bersama. Dalam tindakan dan usaha-usahanya ia f. Keterampilan yang harus dimiliki
selalu perpangkal pada kepentingan dan kebutuhan Pemimpin Pendidikan

1. Keterampilan dalam memimpin


Pemimpin harus menguasai cara-cara menyerahkan tanggung jawab, dan sebagainya. Untuk
kepemimpinan, memiliki keterampilan memimpin memperoleh keterampilan diatas perlu pengalaman,
supaya dapat bertindak sebagai seorang pemimpin dan karena itu pemimpin harus benar-benar banyak
yang baik. Untuk hal itu antara lain ia harus bergaul, bekerja sama, dan berkomunikasi dengan
menguasai bagaimana caranya : menyusun rencana orang yang dipimpinnya. Yang penting jangan hanya
bersama, mengajak anggota berpartisipasi, memberi tahu, tetapi harus dapat melaksanakan.
bantuan kepada anggota kelompok, memupuk
“moral” kelompok, bersama-sam membuat 2. Keterampilan dalam hubungan insani
keputusan, menghindarkan “working on the group”
Hubungan insani adalah hubungan antar
dan “working for the group” dan mengembangkan
manusia. Ada dua macam hubungan yang biasa kita
“working with within the group”, membagi dan
hadapi dalam kehidupan sehari-hari : 1) hubungan
Gaya Kepemimpinan Pendidikan, Padang 2019 4
fungsional atau hubugan formal, yaitu hubungan dimiliki oleh petugas-petugas secara efektif dan
karena tugas resmi atau pekerjaan resmi; dan 2) efisien. Kegiatan dalam administrasi personil ialah :
hubungan pribadi atau hubungan informal atau seleksi, pengangkatan, penempatan, penugasan,
hubungan personel, ialah hubungan yang tidak orientasi, pengawasan, bimbingan dan pengembangan
didasarkan atau tugas resmi atau pekerjaan, serta kesejahteraan. Menemukan yang palingpenting
tetapilebih bersifat kekeluargaan. dari kegiatan diatas ialah kegiatan seleksi dalam
memilih orang yan paling sesuai dengan tugas dan
Yang menjadi inti dalam hubungan ini, apakah itu pekerjaannya yang berpedoman pada “the right man
hubungan fungsional atau hubungan personal, adalah in the right place”.
saling menghargai.Bawahan menghargai atasan dan
sebaliknya atasanpun harus menghargai bawahan. 5. Keterampilan dalam menilai

3. Keterampilan dalam proses kelompok Penilaian atau evaluasi ialah suatu usaha
untuk mengetahui sampai dimana suatu kegiatan
Maksud utama dari proses kelompok ialah sudah dapat dilaksanakan atau sampai dimana suatu
bagaimana meningkatkan partisipasi anggota- tujuan sudah dicapa. Yang dinilai biasanya ialah :
anggota kelompok setinggi-tingginya sehingga hasil kerja, cara kerja dan orang yang
potensi yang dimiliki para anggota kelompok itu mengerjakannya. Adapun teknik dan prosedur
dapat diefektifkan secara maksimal. Inti dari proses evaluasi ialah menentukan tujuan penilaian,
kelompok adalah hubungan insani dan tangung jawab menetapkan norma/ukuran yang akan dinilai,
bersama. Pemimpin harus jadi penengah, pendamai, mengumpulkan data-data yang dapat diolah menurut
moderator dan bukan menjadi hakim. kriteria yang ditentukan, pengolahan data, dan
menyimpulkan hasil penilaian. Melalui evaluasi, guru
4. Keterampilan dalam administrasi personil
dapat dibantu dalam menilai pekerjaannya sendiri,
Administrasi personil mencakup segala mengetahui kekurangan dan kelebihannya.Selain
usaha menggunakan keahlian dan kesanggupan yang guru, personila lainnya perlu dievaluasi seperti

petugas (karyawan) tata usaha, petugas BK, dan c. Conceptual skill adalah dalam hal melihat
sebagainya, untuk mengetahui kemajuan/ sesuatu secara keseluruhan yang kemudian
kekurangannya. dapat merumuskannya, seperti dalam
mengambil keputusan, menentukan
Kazt mengemukakan tiga keterampilan/skill kebijakan dan lain-lain. Dalam hubungan
yang harus dikuasai oleh seorang pemimpin, ialah perlu ditekankan bahwa seorang pemimpin
human telation skill, techinal skill, dan conceptual yang baik, adalah pemimpin yang tidak
skill.Seberapa jauh ketiga keterampilan itu harus melaksanakan sendiri tindakan-tindakan
dipunyai pemimpin sesuai dengan kedudukannya. yang bersifat operasional.Lebih banyak
merumuskan konsep-konsep. Keterampilan
a. Human relation skill adalah Kemampuan
ini ada juga yang menyebut dengan
berhubungan dengan bawahan. Bekerja sama
managerial skil.
menciptakan iklim kerja yang
menyenangkan dan kooperatif. Terjalin g. Pendekatan Kepemimpinan Pendidikan
hubungan yang baik sehingga bawahan
merasa aman dalam melaksanakan tugasnya. 1. Pendekatan menurut pengaruh kewibawaan (power
b. Technical skill adalah Kemampuan influence approach)
menerapkan ilmunya kedalam pelaksanaan
(operasional) Dalam rangka Menurut pendekatan ini, dikatakan bahwa
mendayagunakan/memanfaatkan sumber- keberhasilan pemimpin dipandang dari segi sumber
sumber yang ada. Melaksanakan tugas yang dan terjadinya semua kewibawaan yang ada pada para
bersifat operasional.Memikirkan pemecahan pemimpin, dan dengan cara yang bagaimana para
masalah-masalahyang praktis.Makin tinggi pemimpin menggunakan kewibawaan tersebut kepada
tingkat manager, secara relatif technicalskill bawahan. Pendekatan ini menekankan sifat timbal
makin kurang urgensinya. balik, proses saling mempengaruhi dan pentingnya

Gaya Kepemimpinan Pendidikan, Padang 2019 5


pertukaran hubungan kerja sama antara para
pemimpin dengan bawahan. Pendekatan perilaku memandang
kepemimpinan dapat dipelajari dari dari pola tingkah
2. Pendekatan sifat (the traits approach) laku dan bukan sifat-sifatnya.Studi ini melihat dan
mengidentifikasi prilaku yang khas dari pemimpin
Pendekatan ini menekankan pada kualitas dalam kegiatannya untuk mempengaruhi anggota-
pemimpin. Keberhasilan pemimpin ditandai oleh daya anggota kelompok atau pengikutnya.Perilaku
kecakapan luar biasa yang dimiliki oleh para pemimpin ini dapat berorientasi pada tugas
pemimpin seperti: tidak kenal lelah atau penuh keorganisasian ataupun pada hubungan dengan
energy, intuisi yang tajam, tinjau ke masa depan yang anggota kelompoknya. Pendekatan ini menitik
tidak sempit, dan kecakapan keyakinan yang sangat beratkan pandangannya pada dua aspek perilaku
menarik. kepemimpinan yaitu : fungsi-funsi kepemimpinan dan
gaya-gaya kepemimpinan.
3. Pendekatan Perilaku (behaviorial approach)
4. Pendekatan kontingensi/ situasi menjadi contoh dalam menjaga integritas sekolah,
menjadi contoh berpenampilan serasi, menjadi contoh
Pendekatan kontingensi menekankan pada menjaga kewibawaan menjadi contoh sebagai orang
ciri-ciri pribadi pemimpin dan situasi, mengemukakan terpercaya, menjadi contoh menjaga nama baik
dan mencoba untuk mengukur atau memprkirakan pribadi, menjadi contoh menjaga ketertiban, menjadi
ciri-ciri pribadi ini, dan membantu pimpinan dengan contoh taat aturan.
garis pedoman perilaku yang bermanfaat yang
didasarkan kepada kombinasi dari kemungkinan yang 2. Ing Madya Mangun Karsa Artinya di tengah
bersifat kepribadian dan situasional. menggugah semangat.Seorang pemimpin dalam
ketika berada di tengah-tengah yang dipimpin harus
h. Kepemimpinan Menurut Ki Hajar Dewantara bisa mengayomi, menjalin kebersamaan, dan
memotivasi untuk mencapai tujuan.Seorang
1. Ing Ngarsa Sung Tuladha Artinya dari depan
pemimpin harus bisa merangkul yang dipimpinnya,
memberikan teladan. Seorang pemimpin merupakan
mau menerima kritik dan saran, serta mampu
orang yang akan dilihat oleh seluruh orang yang
menggugah semangat bersama untuk meraih visi
dipimpinnya. Sehingga, sebagai pemimpin harus bisa
bersama. Saat di tengah-tengah pemimpin harus bisa
menjadi teladan, pembimbing, dan memberikan
membuat atmosfer organisasi menjadi positif,
contoh kepada yang dipimpin. Ketika seorang
sehingga akan muncul semangat bersama untuk saling
pemimpin itu di depan, ia tidak serta merta hanya
memotivasi dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
memerintah. Seorang pemimpin harusnya
Implementasinya yaitu Kepala sekolah, mampu
memberikan teladan dan tanggungjawab untuk
meningkatkan semangat, mampu membangkitkan
membawa kepada visi bersama yang telah
gairah kerja, mampu menimbulkan kebersamaan,
direncanakan. Implementasinya yaitu Kepala sekolah,
mampu mengarahkan dan memberi saran, mampu
menjadi contoh bertindak arif, menjadi contoh
memberi arahan yang memperlancar, mampu
bertindak bijaksana, menjadi teladan bertindak adil,
menciptakan suasana kerja yang kondusif, mampu
menjadi contoh bertindak terpuji, menjadi contoh
memberi bimbingan untuk memperlancar, mampu
dalam menepati waktu, menjadi contoh bertegur sapa,
menciptakan rasa rela berkorban, mampu pertahankan
menjadi teladan berlaku jujur, menjadi contoh
kebersamaan, mampu menciptakan rasa nyaman,
perhatian kepada sesama, menjadi contoh berperilaku
mampu membina staf, mampu membimbing staf,
konsisten, menjadi pola anutan bagi sesama, menjadi
mampu mempertahankan keterbukaan, mampu
contoh bertanggung jawab, menjadi contoh
menggerakkan semangat kerja sama, mampu
menciptakan suasana harmonis, menjadi contoh
mengkondisikan lingkungan kerja yang nyaman,
mememenuhi kebutuhan yang diperlukan, menjadi
mampu mengkondisikan kebersamaan dalam kerja,
contoh memahami kebutuhan, menjadi contoh
mampu menciptakan jalinan kerja sama yang baik,
membina hubungan baik, menjadi contoh bersikap
mampu mempertahankan kerja sama yang harmonis,
ramah, sebagai contoh membina prinsip
mampu menjadikan suasana kerja yang
kekeluargaan, menjadi contoh panutan, menjadi
kondusif,mampu menciptakan kekompakkan dalam
contoh pertahankan kerja sama yang harmonis,
kerja

Gaya Kepemimpinan Pendidikan, Padang 2019 6


3. Tut Wuri Handayani Artinya dari belakang pembantu-pembantunya pada sekolah tinggi,
memberikan dorongan. Seorang pemimpin juga harus akademi, institusi dan universita, ahli-ahli ilmu
bisa menempatkan diri di belakang untuk mendorong pendidikan dan masih banyak lagi, mereka
individu-individu dalam organisasi yang dipimpinnya merupakan pemimpin pendidakan. Pada pokoknya
berada di depan untuk memperoleh kemajuan dan setiap orang yang mempunyai kelebihan dalam
prestasi. Pemimpin diharapkan mampu untuk kemampuan dan pribadinya, dan dengan
mendidik dan mengembangkan yang dipimpinnya kelebihannya itu dapat mempengaruhi, mengajar,
agar terbentuk pula pemimpin- pemimpin baru membimbing, mendorong, menggerakan, dan
sehingga tercipta proses regenerasi. Sesuai dengan mengkordinasikan staf pendidikan lainnya ke arah
kata pepatah yang menyebutkan Pemimpin yang baik peningkatan atau perbaikan mutu pendidikan dan
adalah ia yang mampu menyiapkan pemimpin pengajaran, maka ia telah melaksanakan fungsi
selanjutnya yang lebih baik dari dirinya. kepemimpinan pendidikan, dan ia tergolong sebagai
Implementasinya yaitu Kepala sekolah, mampu pemimpin pendidikan.
menciptakan rasa aman, dapat menjaga dan
mempertahankan rasa tenang, mampu memikirkan Dengan demikian maka pemimpin
kelangsungan kehidupan, mampu mendorong pendidikan itu dapat berstatus pemimpin
meningkatkan kemampuan, mampu mendorong untuk resmi .kepemimpinan resmi dimiliki oleh meraka
lebih maju, mampu mendorong para staf untuk studi yang menduduki posisi dalam struktur organisasi
lanjut, mampu mengingatkan yang salah, mampu pendidikan, baik secara resmi oleh pihak atasan atau
menunjukkan jalan bagi yang mengalami kesulitan, yang berwenang maupun karena dipilih secara resmi
mau mempercayai staf yang sudah diberi tanggung menjadi pemimpin oleh anggota staf pelaksana
jawab, mau menghargai keberhasilan staf, pendidikan dimana ia bekerja. Misalnya kepala
memotivasi staf untuk lebih maju, mampu mendorong sekolah, kepala dinas pendidikan adalah termasuk
guru untuk melaksanakan tugas dengan baik, mampu kategori pemimpin resmi dan memiliki
perhatikan setiap kegiatan yang dilakukan oleh guru, kepemimpinan resmi dilihat dari segi posisi dan
memberikan teguran pada staf, mengingatkan guru, sistem pengangkatannya. Kepemimpinan tidak resmi
siswa dan karyawan agar datang tepat waktu, bisa dimiliki oleh mereka yang mempengaruhi,
mendorong kepada guru agar bekerja dengan member tauladan, dan mendorong ke arah perbaikan.
semangat yang tinggi, selalu mengawasi pelaksanaan
Kepala sekolah sebagai pemimpin
tugas, berusaha memahami penyebab terjadinya
pendidikan sebagai pemimpin pendidikan, kepala
permasalahan, selalu menjaga komunikasi antar
sekolah menghadapi tantangan yang berat, untuk itu
warga.
ia harus memiliki persiapan yang memadai. Karena
I. Pemimpin Pendidikan banyak tanggung jawab maka kepala sekolah
memerlukan pembantu.Ia hendaknya belajar
Guru, wali kelas, kepala sekolah, bagaimana mendelegasikan wewenag dan tanggung
pengawasa, kepala kantor bidang pendidikan ada jawab sehingga ia dapat memusatkan perhatiannya
semua tingkatan, semua tenaga edukatif pada kantor pada usaha pembinaan program pengajaran. Kepala
dinas kepa direktorat dalam lingkungan direktorat sekolah sebagai pemimpin pendidikan, harus mampu
jenderal pendidikan ketua jurusan, dekan, rector dan mengelola sarana dan prasarana pendidkan, pelayanan
khusus sekolah
dan fasilitas-fasilitas pendidikan lainnya sedemikian pendidikan dan pengajaran dapat tercapai melalui
rupa sehingga guru-guru dan murid-murid memperoleh serangkaian kegiatan yang telah direncanakan.
kepuasan dalam melaksanakan tugasnya.
Fungsi kepemimpinan pendidikan menunjuk
J. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pendidikan kepada berbagai aktivitas atau tindakan yang
dilakukan oleh seorang Kepala Sekolah dalam upaya
Dalam hubungannya dengan misi menggerakkan guru-guru, karyawan, siswa dan
pendidikan, kepemimpinan dapat diartikan sebagai anggota masyarakat agar m atau berbuat sesuatu guna
usaha Kepala Sekolah dalam memimpin, melaksanakan program-program pendidikan di
mempengaruhi dan memberikan bimbingan kepada sekolah. Lebih lanjut, M.I. Anwar mengatakan bahwa
para personil pendidikan sebagai bawahan agar tujuan untuk memungkinkan tercapainya tujuan
Gaya Kepemimpinan Pendidikan, Padang 2019 7
kepemimpinan pendidikan di sekolah, pada pokoknya pengakuan dari orang-orang yang dipimpin. Menurut
kepemimpinan pendidikan memiliki tiga fungsi Lezotte sekolah yang efektif tercipta karena
berikut: kepemimpinan yang diterapkan di sekolah diarahkan
pada proses pemberdayaan para guru sehingga kinerja
1. Membantu kelompok merumuskan tujuan guru lebih berdasarkan pada prinsip-prinsip dan
pendidikan yang akan dicapai yang akan menjadi konsep bersama, bukan karena suatu instruksi dari
pedoman untuk menentukan kegiatan-kegiatan yang pimpinan.
akan dilakukan;
Peningkatan mutu sekolah memerlukan
2. Fungsi dalam menggerakkan guru-guru, perubahan kultur organisasi suatu perubahan yang
karyawan, siswa dan anggota masyarakat untuk mendasar tentang bagaimana individu-individu dan
menyukseskan program pendidikan di sekolah; dan kelompok memahami pekerjaan dan perannya dalam
organisasi sekolah. Kultur sekolah terutama
3. Menciptakan sekolah sebagai suatu lingkungan
dihasilkan oleh kepemimpinan Kepala Sekolah .
kerja yang harmonis, sehat, dinamis, dan nyaman,
Kepala Sekolah harus memahami bahwa sekolah
sehingga segenap anggota dapat bekerja dengan
sebagai suatu sistem organik, sehingga mampu
penuh produktivitas akan memperoleh kepuasan kerja
berperan sebagai pemimpin leader dibandingkan
tinggi. Artinya pemimpin harus menciptakan iklim
sebagai manajer. Sebagai Leader Kepala Sekolah
organisasi yang mampu mendorong produktivitas
harus:
pendidikan yang tinggi dan kepuasan kerja yang
maksimal. Kemampuan seorang pemimpin a) Lebih banyak mengarahkan daripada mendorong
mempengaruhi orang lain didukung oleh kelebihan atau memaksa;
yang dimilikinya, baik yang berkaitan dengan sifat
kepribadian maupun yang berkaitan dengan keluasan b) Lebih bersandar pada kerja sama dalam
pengetahuan dan pengalamannya, yang mendapat menjalankan tugas dibandingkan bersandar pada
kekuasaan atau Surat Keputusan (SK);
c) Senantiasa menanamkan kepercayaan pada diri (8) Mempertahankan stabilitas, (9) Mampu mengatasi
guru dan staf administrasi, bukannya menciptakan stres, (10) Menciptakan struktur agar sesuatu bisa
rasa takut; terjadi, (11) Mentolerir adanya kesalahan, (12) Tidak
menciptakan konflik pribadi, (13) Memimpin melalui
d) Senantiasa menunjukkan bagaimana cara pendekatan yang positif, (!4) Tidak mendahului
melakukan sesuatu daripada menunjukkan bahwa ia orang-orang yang dipimipinnya, (15) Mudah
tahu sesuatu; dihubungi oleh orang; dan (16) Memiliki keluarga
yang serasi
e) Senantiasa mengembangkan suasana antusias,
bukannya mengembangkan suasana yang Kepemimpinan Kepala Sekolah harus dapat
menjemukan; dan menggerakkan dan memotivasi kepada:

f) Senantiasa memperbaiki kesalahan yang ada a) Guru, untuk menyusun program, menyajikan
daripada menyalahkan kesalahan pada seseorang, program dengan baik, melaksanakan evaluasi,
bekerja dengan penuh kesungguhan, bukannya ogah- melakukan analisis hasil belajar dan melaksanakan
ogahan karena serba kekurangan. perbaikan dan pengayaan secara tertib dan
bertanggung jawab.
Agar kepemimpinan Kepala Sekolah efektif,
beberapa sifat dan gaya kepemimpinan seorang b) Karyawan, untuk mengerjakan tugas administrasi
pemimpin (Kepala Sekolah) dalam menggalang dengan baik, melaksanakan kebersihan lingkungan
hubungan baik dengan orang-orang yang dipimpin secara rutin, melaksanakan tugas pemeliharaan
yaitu: (1) Memberi contoh, (2) Berkepentingan pada gedung dan perawatan barang-barang inventaris
kualitas, (3) Bekerja dengan landasan hubungan dengan baik dengan penuh kesadaran dan tanggung
kemansuiaan yang baik, (4) Memahami masyarakat jawab;
sekitarnya, (5) Memiliki sikap mental yang baik, (6)
Berkepentingan dengan staf dan sekolah, (7)
Melakukan kompromi untuk mencapai kesepakatan,
Gaya Kepemimpinan Pendidikan, Padang 2019 8
c) Siswa, untuk rajin belajar secara tertib, terarah kesejahteraan lahir batin, mengembangkan
dan teratur dengan penuh kesadaran yang berorientasi kekeluargaan yang lebih baik, meningkatkan rasa
masa depan; dan kebersamaan dalam mencapai tujuan dan
menumbuhkan budaya positif yang kuat di
d) Orang tua dan masyarakat, agar mampu untuk lingkungan sekolah.
menumbuhkan dan mengembangkan kemitraan yang
lebih baik agar partisipasi mereka terhadap usaha Komponen sekolah, termasuk sekolah dasar
pengembangan sekolah makin meningkat dan dan madrasah ibidaiyah, terdiri dari administrasi
dirasakan sebagai suatu kewajiban, bukan sesuatu sekolah, kelembagaan, ketenagaan, kurikulum, siswa,
yang membebani. sarana, prasarana, dan situasi umum sekolah. Kepala
Sekolah merupakan salah satu faktor yang
Yang terpenting adalah, kepemimpinan terpenting dalam keberhasilan
Kepala Sekolah harus dapat memberikan
sekolah mencapai tujuannya.Kegiatan Kepala Dengan demikian Kepala Sekolah adalah
Sekolah tidak hanya berkaitan dengan pimpinan seorang pemimpin pendidikan yang merencanakan,
pengajaran saja, melainkan meliputi seluruh kegiatan mengorganisasikan, mengkoordinasikan, mengawasi,
sekolah, seperti pengaturan, pengelolaan sekolah, dan dan menyelesaikan seluruh kegiatan pendidikan di
supervisi terhadap staf guru dan staf administrasi. sekolah dalam pencapaian tujuan pendidikan dan
Kepala Sekolah pada dasarnya melakukan kegiatan pengajaran.
yang beraneka macam dari kegiatan yang bersifat
akademik, administratif, kegiatan kemanusiaan dan IV. KESIMPULAN
kegiatan sosial.
Kepemimpinan (Leadership) merupakan
Banyak kegiatan Kepala Sekolah yang salah satu yang sangat vital bagi terlaksananya fungsi-
sangat bermanfaat, yang bisa ditiru oleh Kepala fungsi manajemen. Pengertian umum pendidikan
Sekolah lain dalam melaksanakan tugasnya. Beberapa adalah kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh
sekolah yang mempunyai prestasi yang baik di dalam seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong,
pengelolaan sekolah (prestasi hasil belajar siswa, mengajak, menuntun, menggerahkan, dan kalau perlu
hubungan sekolah dengan masyarakat) dapat memaksa orang atau kelompok agar menerima
dijadikan bahan kajian oleh sekolah lain dalam rangka pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu
mengelola sekolahnya sendiri. Walaupun disadari yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan
pula bahwa tidak ada situasi yang sama yang dapat tertentu yang telah ditetapkan. Kepemimpinan
dijadikan landasan untuk pengelolaan sekolah seperti pendidikan adalah suatu kesiapan, kemampuan yang
guru, siswa, administrasi dan alat peralatan. Hal ini dimiliki oleh seseorang dalam proses mempengaruhi,
sangat mempengaruhi bagi terciptanya sekolah yang mendorong,membimbing, mengarahkan dan
efektif. menggerakkan orang lain yang ada hubungannya
dengan pelaksanaan dan pengembangan pendidikan
Kepala Sekolah sebagai pemimpin dan pengajaran agar segenap kegiatan dapat berjalan
pendidikan mempunyai tugas memadukan unsur- secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan
unsur sekolah dengan situasi lingkungan budayanya, pendidikan. Kepala Sekolah sebagai pemimpin
yang merupakan kondisi bagi terciptanya sekolah pendidikan mempunyai tugas memadukan unsur-
yang efektif. Sekolah yang efektif adalah sekolah unsur sekolah dengan situasi lingkungan budayanya,
yang memiliki mutu yang baik. Artinya, bahwa mutu yang merupakan kondisi bagi terciptanya sekolah
siswa yang dihasilkan oleh sekolah itu mempunyai yang efektif. Sekolah yang efektif adalah sekolah
kemampuan dan keterampilan sesuai dengan tuntutan yang memiliki mutu yang baik. Artinya, bahwa mutu
dan keinginan masyarakat dan menjawab tantangan siswa yang dihasilkan oleh sekolah itu mempunyai
moral, mental dan perkembangan ilmu serta kemampuan dan keterampilan sesuai dengan tuntutan
teknologi. Siswa yang bermutu adalah siswa yang dan keinginan masyarakat dan menjawab tantangan
memiliki kemampuan dan potensi mengembangkan moral, mental dan perkembangan ilmu serta
dirinyak menjadi warga yang berguna bagi nusa, teknologi. Siswa yang bermutu adalah siswa yang
bangsa dan negara. memiliki kemampuan dan potensi mengembangkan

Gaya Kepemimpinan Pendidikan, Padang 2019 9


dirinyak menjadi warga yang berguna bagi nusa,
bangsa dan Negara.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa, E.2004.Menjadi Kepala


Sekolah Profesional,
Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya Suryosubroto,
B.2004. Manajemen
Pendidikan di Sekolah:
Jakarta: Rineka Cipta
Sutikno Sobry, M. 2012. Manajemen Pendidikan.
Lombok: Holistica
Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan. 2009.
Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Wahjosumidjo. 2002. Kepemimpinan-kepemimpinan
Pendidikan: TinjauanTeoritis
dan Permasalahannya. Jakarta:
Raja Grafindo
PersadWahjosumidjo.2007.Kepemimpinan Kepala
Sekolah, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/10/kepe
mimpinanpendidikan/(Diakses tanggal 17
Juni 2019 Pukul 07.30)
http://taliabupomai.blogspot.com/2010/04/berorientasi.
html (Diakses tanggal 17 Juni 2019 Pukul
09.45)
http://www.infogue.com/viewstory/2009/11/09/penomea
_kepemimpinan_pendidikan/?url=http://
alkautsarbandung.wordpress.com/2009/11/09/
penomena-kepemimpina-pendidikan/(Diakses
tanggal 18 Juni 2019 Pukul 12.30)
http://kawakib06.multiply.com/journal/item/6(Diakses
tanggal 18 Juni 2019 Pukul 13.37)

Gaya Kepemimpinan Pendidikan, Padang 2019 10

Anda mungkin juga menyukai