Disusun guna Memenuhi Tugas Ulangan Tengah Semester Mata Kuliah Studi Qur'an Hadits
Dosen Pengampu : H. Saiful Mujab,M.S.I
Disusun Oleh :
Naniek Murni Astuti (1911010021)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM
2020 Corona Terhadap Dunia Pendidikan
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meliburkan sekolah-sekolah diseluruh Provinsi
Jawa Tengah selama dua minggu untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19. Keputusan tersebut mencangkup seluruh jenjang pendidikan mulai dari tingkat TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi selama dua minggu aktivitas disekolah ditiadakan dan di ganti secara online. Dalam pemberian masa libur tersebut bisa saja berubah berdasarkan kondisi situasi di lapangan. Sekolah yang sedang ujian diganti dengan ujian berbasis online begitu juga siswa/siswi yang tidak mengikuti ujian memindahkan cara belajarnya dengan cara online. Selain kegiatan belajar mengajar ada beberapa yang melibatkan orang dalam jumlah banyak juga dibatalkan seperti ‘’Car Free Day’’, kemah, study tour. Untuk antisipasi penyebaran virus corona COVID-19. Agar masyarakat tidak banyak beraktivitas diluar rumah dan mengutamakan pelayanan prima dari masyarakat. Jika kita keluar rumah kalau ada urusan mendesak atau sangat penting kita memakai masker dan selalu mecuci tangan, jangan memegang benda contohnya pada saat naik tangga. Kita tidak tau tertularnya virus corona apa dengan lewat benda atau dengan berjabat tangan dengan seseorang, seseorang yang sudah terinfeksi dan tidak tau kalau dirinya terinfeksi jika seseorang tersebut berkeliaran kesana kemari, kalau kita tidak waspada dalam pencegahan virus corona kita bisa tertular. Orang yang sakit jangan melakukan kontak dalam jarak dekat dengan orang lain untuk mengurangi peluang penularan virus. Berikut protokol penanganan Covid-19 di lingkungan pendidikan 1. Dinas Pendidikan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk mengetahui rencana atau kesiapan daerah setempat dalam menghadapi Covid-19 2. Menyediakan sarana cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun atau mencuci berbasis alkohol di berbagai lokasi strategis di sekolah sesuai jumlah yang dibutuhkan 3. Mengintruksikan warga sekolah berperilaku hidup sehat(PHBS) lainnya seperti : makan jajanan yang sehat, olahraga teratur, tidak merokok, membuang sampah pada tempatnya. 4. Membersihkan ruangan dan lingkungan sekolah secara rutin( minimal 1 kali sehari ) dengan desinfektan, khususnya handel pintu, saklar lampu, komputer, meja, keyboard dan fasilitas lain yang sering dipegang oleh tangan. Termasuk memonitor absensi ( ketidakhadiran ) warga sekolah, jika diketahui tidak hadir karena sakit dengan gejala demam/batuk/pilek/sakit tenggorokan/sesak napas disarankan untuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat untuk memeriksakan diri. 5. Memberikan himbauan kepada warga sekolah yang sakit dengan gejala demam/batuk/pilek/sakit tenggorokan/sesak nafas untuk mengisolasikan diri dirumah dengan tidak banyak kontak dengan orang lain 6. Tidak memberlakukan hukuman/sanksi bagi yang tidak masuk karena sakit, serta tidak memberlakukan kebijakan insentif berbasis kehadiran( jika ada ). Dalam hal ini bukan kewenangan Kementerian Kesehatan untuk menetapkan, sehingga Kementrian Kesehatan tidak memberikan masukan. 7. Menghimbau seluruh warga sekolah untuk tidak berbagi makanan, minuman, dan alat musik tiup yang akan meningkatkan risiko terjadinya penularan penyakit 8. Menginstruksikan kepada warga sekolah untuk menghindari kontak fisik langsung(bersalaman, cium tangan, berpelukan, dan sebagainya). 9. Menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang atau kegiatan diluar sekolah(berkemah,studi wisata) 10. Melakukan skrining awal berupa pengukuran suhu tubuh terhadap semua tamu yang datang ke institusi pendidikan 11. Warga sekolah dan keluarga yang berpergian ke negara dengan transmisi lokal