Tata kelola Tata kelola (managemen) berasal dari kata to manage yang
artinya mengatur. Pengaturan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dan
fungsi-fungsi tata kelola. Maka dapat dipahami melalui pengertian tata kelola
secara umum berarti mengkoordinasikan komponen-komponen atau faktor-faktor
pendukung organisasi demi pencapaian tujuan melalui pemberdayaan tenaga
manusia, peralatan dan mesin-mesin.
Tata kelola fasilitas pembelajaran adalah suatu perencananan atau suatu
pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas
atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran termasuk diantaranya buku-buku, kurikulum, dan lain-lain.
Usman sendiri mendefinisikan tata kelola (mamagement) sebagai
perencananan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian (P4) untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Menurut Terry menyatakan bahwa tata
kelola (management) adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-
tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan
melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumber-sumber lainnya.
Berdasarkan pendapat pakar diatas maka dapat dipahami bahwa tata kelola
(management) adalah perpaduan ilmu dan seni yang didalamnya terdapat proses
mengatur yang meliputi kegiatan perencanan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian dalam mencapai tujuan tertentu.
Pengembangan manajemen sekolah yang utama adalah melakukan tata
kelola organisasi. Tata kelola yang dimaksud adalah menata, mengatur,
membijaksanai segala aturan main yang berkaitan dengan kegiatan sekolah.
Penerapan tata kelola menjadi mutlak diperlukan yang sejalan dengan
pengaktualisasian manajemen sekolah. Hasbullah (2008) menyatakan penerapan
tata kelola sejalan dengan manajemen sekolah yang mengutamakan arti penting
dari prinsip tata kelola. Menurut UNDP (2000) ada empat prinsip yang umum
diterapkan dalam tata kelola organisasi yang baik. Keempat prinsip tata kelola
tersebut adalah transparansi, partisipasi, akuntabilitas dan koordinasi
Penjelasan tentang prinsip tata kelola menurut UNDP (2000) transparansi
adalah proses keterbukaan untuk menyampaikan aktivitas organisasi kepada
publik. Partisipasi adalah proses pelibatan pada pemangku kepentingan seluas-
luasnya di dalam membuat kebijakan organisasi. Akutabilitas adalah mekanisme
tanggungjawab antara pengembang amanah dengan publik. Koordinasi adalah
mekanisme yang memastikan pihak-pihak yang berkepentingan saling membantu
untuk mewujudkan tujuv an organisasi.
Bagi institusi atau sekolah penerapan tata kelola sangat berarti, khususnya
dalam mengembangkan inovasi pembelajaran. sekolah harus mampu
menerapkan manajemen yang sesuai dengan fungsinya, sekolah mampu
melakukan penataan dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan tata
kelola dan sistem pendidikan. Sebastiar (2012) menyatakan bahwa keberhasilan
tata kelola diterapkan dengan baik bila prinsip tata kelola mendapatkan penguatan
dalam manajemen organisasi. Atau dengan kata lain penerapan prinsip tata
kelola berupa transparansi, partisipasi, akuntabilitas dan koordinasi sejalan
penerapan fungsi manajemen sekolah yang terencana, tararah, terlaksana,
terorganisir dan terawasi untuk mewujudkan tujuan organisasi sekolah.
Tidak dipungkiri lagi, banyak orang tua yang menaruh harapan besar kepada
lembaga pendidikan agar putra-putrinya bisa mendapatkan pendidikan yang
bermutu. Namun tidak jarang ditemui, masih ada beberapa sekolah dasar di
Indonesia yang kondisinya memprihatinkan. Tata Kelola sekolah dasar menjadi
elemen strategis yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah daerah maupun sekolah
untuk merubah kondisi sekolah menjadi lebih baik. Beberapa langkah konkrit yang
dapat dilakukan untuk mewujudkan sekolah dasar bermutu diantaranya:
1. Merubah mindset “Apa yang bisa saya dapat di sekolah” menjadi “Apa
yang bisa saya beri untuk sekolah”?
Menurut Corrie (1995) mindset dalam sebuah organisasi tidak hanya
membentuk struktur dan proses organisasi, tetapi juga membentuk nilai dan
persepsi individu yang dapat mempengaruhi attitude/sikap,
commitment/komitmen dan performance/kinerja. Begitu juga dengan
penerapannya di sekolah, apabila kepala sekolah, guru, komite dan orang tua
sama-sama memiliki mindset yang sama untuk memberikan yang terbaik
bagi sekolah, maka tata kelola sekolah dasar dapat dilaksanakan dengan
efektif untuk mewujudkan sekolah dasar bermutu.
Daftar Pustaka: